Anda di halaman 1dari 5

1.

DISLIPIDEMIA
Klasifikasi kadar lipid plasma menurut National Cholesterol Education
Program (NCEP) Adult Treatment Panel (ATP) III
Kolesterol Total
< 200

Yang diinginkan

200-239

Batas tinggi

240
Kolesterol LDL

Tinggi

< 100

Optimal

100-129

Di atas optimal

130-159

Batas tinggi

160-189

Tinggi

190
Kolesterol HDL

Sangat tinggi

< 40

Rendah

> 60
Trigliserida

Tinggi

< 150

Normal

150-199

Batas tinggi

200-499

Tinggi

500

Sangat tinggi

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium berperan penting untuk menegakkan
diagnosis dislipidemia. Untuk itu diperlukan prosedur cara pemeriksaan
dan cara pelaporan yang baku di semua pusat penelitian, agar data yang
diperoleh dapat dibandingkan dan dianalisis. Parameter yang diperiksa
adalah: kadar kol-total, kol-LDL, kol-HDL, dan TG.
1. Persiapan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Pengukuran kadar lipid paling baik dilakukan pada waktu subyek
dalam keadaan sehat dan metabolik stabil. Tidak ada perubahan

berat badan, pola makan, kebiasaan merokok, olahraga, minum


kopi/alkohol dalam 2 minggu terakhir sebelum diperiksa, dan
tidak sakit berat atau operasi besar dalam 2 bulan terakhir.
Penderita

dengan

demam,

sebaiknya

pemeriksaan

lipid

dilakukan 2 minggu setelah bebas demam.


Penderita infark miokard akut, kadar kolesterol akan menurun 24
jam 3 blan pascainfark, oleh karena itu contoh darah dalam 24
jam pertama masih memberikan gambaran kolesterol yang
sebenarnya.
Beberapa kepustakaan menganjurkan 2 kali pemeriksaan (antara
1-8

minggu)

untuk

mendapatkan

gambaran

kadar

yang

sebenarnya sebelum dimulai dengan pengobatan.


Tidak mendapat obat yang mempengaruhi kadar lipid dalam 2
minggu terakhir.
Bila hal tersebut memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan
tetapi dengan disertai catatan.
2. Pengambilan Bahan Pemeriksaan
Untuk pemeriksaan TG dibutuhkan puasa 12 jam (semalam)
Pemeriksaan kol-LDL pada saat ini dapat diperiksa secara direk,
sehingga untuk pemeriksaan kol-LDL, kol-total, dan kol-HDL tidak
perlu puasa. Mengingat sebagian besar laboratorium masih
menggunakan rumus Friedewald untuk menghitung kadar kolLDL dengan sendirinya pemeriksaan lipid tetap harus berpuasa.
Sebelum sampel diambil, subyek duduk selama 5 menit.
Sampel diambil dengan melakukan bendungan vena seminimal
mungkin.
Bahan yang diambil adalah serum.
a. Analisis
Analisis dilakukan di laboratorium yang telah mengikuti program
pemantapan mutu.
Analisis kol-total dan TG dilakukan dengan metode enzimatik.

Kol-HDL dan kol-LDL diperiksa dengan metode presipitasi dan


enzimatik.
Kadar kol-LDL sebaiknya diukur secara langsung atau dapat juga
dihitung menggunakan rumus Friedewald kalau kadar TG < 400
mg/dl, sebagai berikut:
Kadar kol. LDL = kol. total kol. HDL
1/5 TG

PENGELOLAAN DISLIPIDEMIA
Upaya Non-Farmakologis
Perubahan gaya hidup
a. Merokok sigaret: harus segera dihentikan
b. Menurunkan berat-badan: dengan latihan jasmani dan pengaturan
makan
c. Pembatasan

asupan

alkohol:

terutama

pada

penderita

hipertrigliseridemia.
Pengaturan makan
a. Kurangi asupan lemak total, lemak jenuh, dan kolesterol
b. Tingkatkan proporsi lemak MUFA dan PUFA (Mono dan Poly
Unsaturated Fatty Acid)
Untuk

menurunkan

kadar

trigliserid

perlu

ditambahkan

pengurangan total kalori, asupan karbohidrat dan alkohol. Evaluasi hasil


perubahan gaya hidup dilakukan setiap 3 bulan untuk mengevaluasi hasil
yang telah dicapai.
Derajat

penurunan

kadar

kol-LDL

yang

dicapai

dengan

diet

bergantung pada pola makan sebelum dimulainya diet, tingkat kepatuhan,


dan respons biologis secara umum, pasien dengan kadar kolesterol yang
tinggi mengalami penurunan kadar kol-LDL yang besar dibanding yang
kadar awalnya rendah.
Perlu diingatkan bahwa tempe adalah sumber protein nabati yang baik
dan murah serta dapat menurunkan kadar kol-total, TG, dan juga
menaikkan kadar kol-HDL.
Latihan jasmani
1. Pemanasan dengan peregangan selama 5-10 menit

2. Aerobik sampai denyut jantung sasaran, yaitu 70-85% dari denyut


jantung maksimal (220-umur), selama 20-30 menit
3. Pendinginan dengan menurunkan intensitas secara perlahan-lahan,
selama 5-10 menit.
Frekuensi latihan direkomendasikan 3-4 kali seminggu selama 30-40
menit

setiap

kalinya.

Jenis

latihan

yang

dipilih

sebaiknya

berkesinambungan (continuous), berirama (rhytmical), interval, progresif,


dan bersifat meningkatkan daya tahan (endurance). Pada pasein dengan
faktor risiko ringan, kurang olahraga, dan usia lanjut, latihan jasmani
berbentuk jalan kaki cepat cukup efektif untuk memperbaiki dislipidemia.
Upaya Farmakologis
Obat
Statin
Resin
Fibrat
Asam nikotinat

Kol-LDL
18-55%
15-30%
5-25%
5-25%

Kol-HDL
5-15%
3-5%
10-20%
15-35%

TG
7-30%
-/
20-50%
20-50%

Pilihan obat penurun lipid sesuai dengan jenis dislipidemia


Dislipidemia
Hiperkolesterolemia
Dislipidemia campuran

Obat terpilih
Statin atau Resin atau kombinasi
Statin atau kombinasi dengan

Hipertrigliseridemia
Isolated low-HDL-cholesterol

fibrat
Fibrat
Fibrat

Obat hipolipidemik, Dosis, dan Efek Sampingnya


Obat
Resin

Dosis

Efek Samping

Kolestiramin

4-16 gram/hari

Konstipasi,

Kolestipol

5-20 gram/hari

absorpsi obat lain

gangguan

Gol. Asam Nikotinat


Asam nikotinat

Immediate
1,5-3 g/hari

release Flushing,
hiperglikemia,

Extended release 1-2 hiperurikemia,

g/hari

hepatotoksik,

Sustained release 1-2 gangguan


g/hari

saluran

cerna

Golongan Statin
Fluvastatin

20-80 mg malam hari

Lovastatin

5-40 mg malam hari

Pravastatin

5-40 mg malam hari

Miopati,

Simvastatin

5-40 mg malam hari

SGOT/SGPT

Atorvastatin

10-80 mg 1 x/hari

Rosuvastatin

10-40 mg 1 x/hari

peningkatan

Golongan Asam Fibrat


Bezafibrat

200 mg, 3x/hari atau


400

mg,

1x/hari

Fenofibrat

((retard)

Dispepsia,

Gemfibrozil

160 mg supra 1x/hari

empedu, miopati

600 mg, 2x/hari

Kontraindikasi:

900 mg, 1x/hari

gangguan

Cholesterol Absorption

batu

fungsi

hati/ginjal yang berat

Inhibitor
Ezotimibe
10 mg, 1x/hari
Dispepsia,
kepala/punggung

sakit

Anda mungkin juga menyukai