Reaktor
Reaktor
NIM
: 03111003004
Kelas : B
Jurusan: Teknik Kimia
Reaktor ini biasanya berupa tube (tabung) yang bereaksi dengan aliran fluida.
Diasumsikan tidak terjadi pengadukan (mixing).
Aliran plug merupakan jenis aliran yang terjadi pada reaktor ini (reaktor alir).
Sebagian besar mixing dari jenis reaktor ini beroperasi pada level intermediet.
Pencampuran sempurna dalam dimensi radial (konsentrasi seragam).
Tidak ada pencampuran (mixing) pada aliran aksial atau tidak terjadi dispersi aksial
(aliran terpisah).
laju reaktan
yang masuk
Output
laju reaktan yang
meninggalkan reaktor
Reaksi
laju reaktan
yang bereaksi
Akumulasi
laju reaktan yang
terakumulasi
berakibat pada bertambahnya alat untuk menampungnya, sehingga lebih mahal untuk
mendapatkan konversi yang lebih besar
Salah satu kerugian dari penggunaan reaktor tangki (CSTR) adalah bahwa reaksi
berlangsung pada konsentrasi yang realtif rendah, yaitu sama dengan konsentrasi di dalam
campuran yang meninggalkan reaktor. Akibatnya untuk reaksi-reaksi berorde positif volume
reaktor yang diperlukan menjadi besar. Salah satu cara untuk menghindari kerugian ini
adalah dengan mempergunakan beberapa reaktor tangki yang dipasang seri, sehingga
konsentrasi reaktan tidak turun secara drastis tetapi bertahap dari satu tangki ke tangki yang
berikutnya.
Dengan cara ini maka kecepatan reaksi di masing-masing tangki akan turun menurun
secara bertahap pula, sehingga volume total seluruh reaktor untuk mendapatkan besarnya
konversi tertentu akan lebih kecil dibandingkan dengan sistem reaktor tunggal.
panjangnya pipa. Artinya, untuk mencapai konversi 100% panjang pipa yang dibutuhkan
adalah tak terhingga.
Beberapa hal penting dalam reaktor alir pipa adalah:
1. Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran (mixing)
dan reaktan bergerak secara aksial bukan radial.
2. Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan dimana
katalisator ini diharapkan dapat mengoptimalkan reaksi dan terjadi penghematan.
3. Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan reaktor alir
tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya, dengan waktu tinggal
yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang lebih besar dibandingkan RATB.
Di dalam reaktor alir pipa, fluida mengalir dengan perlakuan yang sama sehingga
waktu tinggal () sama untuk semua elemen fluida. Fluida sejenis yang mengalir melalui
reaktor ideal ini disebut dengan plug. Saat plug mengalir sepanjang reaktor alir pipa, fluida
bercampur sempurna dalam arah radial bukan dalam arah axial (dari arah depan atau
belakang). Setiap plug dengan volume berbeda dinyatakan sebagai kesatuan yang terpisahpisah (hampir seperti batch reaktor) dimana plug mengalir turun melalui pipa reaktor ini.
Reaktor alir pipa juga dikenal sebagi reaktor aliran piston atau reaktor aliran turbular.
Reaktor-reaktor tersebut memiliki
persamaan tersebut dapat diselesaikan jika boundary condition diketahui. Model reaktor alir
pipa digunakan untuk berbagi jenis fluida, seperti: cairan, gas, dan slurry. Walaupun aliran
turbulen dan difusi aksial menyebabkan pencampuran arah axial pada berbagai reaktor
namun pada reaktor alir pipa kondisi ini memiliki efek yang kecil dan diabaikan. Pada kasus
model reaktor alir pipa yang paling sederhana, beberapa asumsi pokok harus dibuat untuk
menyederhanakan masalah ini. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua asumsi ini perlu,
namun pemindahan asumsi ini menambah kerumitan masalah.
Model reaktor alir pipa dapat digunakan pada reaksi lipat ganda (multiple reaction)
serta reaksi yang melibatkan perubahan suhu, tekanan dan densitias fluida. Walaupun
kerumitan ini diabaikan, namun selalu relevan dalam proses industri. Adapun asumsi yang
diguanakan pada model reaktor ini sebagai berikut:
1. Aliran plug (plug flow)
2. Keadaan steady state
3. Densitas fluida konstan (untuk cairan dan juga berlaku untuk gas yang tidak
mengalami penurunan tekanan, perubahan mol dan perubahan temperatur).
4. Diameter pipa konstan
dFA
rA
dV
(14)
FA FA0 FA0 x
dFA
dx
FA0
dV
dV
(15)
FAO
dx
rA
dV
(16)
FA0
V
dx
dV
rA o
V FA0
dx
rA
(17)
Laju reaksi merupakan fungsi konsentrasi dan konsentrasi merupakan fungsi konversi
sehingga laju reaksi merupakan fungsi konversi. Kurva (-1/r A) versus konversi
ditampilkan pada Gambar berikut: