Disusun oleh:
1. Hadira Latiar, S.IP
2. Riska Amalia Putri, S.IP
3. Misbahul Munir, S.PdI
PROGRAM PASCASARJANA
KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
1
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Analisis Pemenuhan Kebutuhan Akan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa
difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Penelitian ini bertujuan untuk memahami kebutuhan
informasi dan upaya pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa difabel. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini
adalah identifikasi terhadap berbagai kebutuhan informasi pada diri mahasiswa difabel dan
upaya pemenuhannya. Mahasiswa difabel memenuhi kebutuhan informasinya dengan
menggunakan sumber informasi seperti media elektronik (interneet) dan sumber informasi
manusia.
Kata kunci: Informasi, kebutuhan informasi, difabel
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
..............................................................................
ABSTRAK
..............................................................................
DAFTAR ISI
BAB I
..............................................................................
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
..............................................................................
MASALAH
..............................................................................
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN DAN KEGUNAAN
..............................................................................
TUJUAN
..............................................................................
KEGUNAAN
SISTEMATIKA
..............................................................................
PEMBAHASAN
BAB II
..............................................................................
..............................................................................
11
TINJAUAN PUSTAKA
..............................................................................
11
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN KEBUTUHAN
..............................................................................
11
INFORMASI
KEBUTUHAN INFORMASI
..............................................................................
11
MAHASISWA DIFABEL
PEMENUHAN KEBUTUHAN
..............................................................................
13
AKAN INFORMASI
BAB III
..............................................................................
15
METODE PENELITIAN
..............................................................................
17
PENDEKATAN PENELITIAN
..............................................................................
17
METODE PENELITIAN
..............................................................................
18
PEMILIHAN INFORMAN
TEKNIK PENGUMPULAN
..............................................................................
18
DATA
..............................................................................
19
..............................................................................
20
..............................................................................
23
PENELITIAN
GAMBARAN
KARAKTERISTIK
INFORMAN
KEBUTUHAN INFORMASI
..............................................................................
23
MAHASISWA DIFABEL
INFORMASI YANG
..............................................................................
24
DIBUTUHKAN
..............................................................................
25
GAYA HIDUP
KULIAH DAN MATA
..............................................................................
26
KULIAH
..............................................................................
26
INFORMASI UMUM
..............................................................................
27
KEHIDUPAN SOSIAL
..............................................................................
28
KESEHATAN
..............................................................................
29
..............................................................................
30
INFORMASI
BAB V
..............................................................................
31
PENUTUP
..............................................................................
33
SIMPULAN
..............................................................................
33
DAFTAR PUSTAKA
..............................................................................
34
MEMENUHI KEBUTUHAN
BAB I
PENDAHULUAN
Difabel memiliki kebutuhan khusus dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pun dalam
mengakses informasi. Informasi yang kini menjadi suatu kebutuhan juga diperlukan oleh difabel
terutama bagi mereka yang sedang mengenyam pendidikan. Namun, lagi-lagi kesenjangan akses
informasi menjadi suatu isu sentral dalam ketidakberdayaan difabel dan hal ini diperparah
dengan fakta bahwa diskriminasi akan akses informasi bahkan terjadi dalam institusi
pendidikan4.
Pada era multi media ini para difabel mempunyai hak dan usaha mendapatkan akses informasi
yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial, spiritual, moral, dan fisik mereka. Menurut
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) pasal 28 f yang
berbunyi; setiap orang berhak untuk berkemunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala saluran yang tersedia5. Penegasannya juga termuat dalam Deklarasi
Umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) Pasal 19 yang berbunyi; setiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat; dalam hal ini termasuk kebebasan menganut
pendapat tanpa mendapat gangguan, dan untuk mencari, menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat dengan cara apa pun dan dengan tidak memandang batasbatas6.
4Nadia Wasta Utami. Gelap dalam Gemerlap Gelapnya Akses Informasi Bagi Difabel dalam Gemerlap Era
Digitalisai. Chanel: Yogyakarta, vol.3, No.2 Th 2015. Hal 5
5 UUD 1945.
6 DUHAM
7
Kebutuhan informasi muncul ketika sesorang menyadari adanya kesenjangan antara pengetahuan
dan harapan untuk memecahkan masalah7. Kesenjangan dalam diri difabel terjadi pada saat
pengetahuan yang dimiliki saat itu belum dapat memenuhi kebutuhan informasi yang
diperlukannya. Difabel akan berusaha mencari apa yang dibutuhkannya tersebut agar masalah
atau kesenjangan yang ada pada dirinya dapat segera teratasi. Untuk memenuhi kebutuhan
informasinya, difabel dapat menggunakan berbagai sumber dan saluran informasi yang tersedia.
Akses infromasi utama bagi mahasiswa juga para difabel untuk mendapatkan infromasi yang
dibutuhkan adalah perpustakaan. Meskipun perpustakaan yang menyediakan fasilitas bagi
difabel masih terbilang sangat sedikit, namun ini merupakan kabar gembira dan suatu pencapaian
yang patut diapresiasi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu
pioneer dalam memberikan fasilitas dalam perpustakaan bagi difabel khususnya tuna netra.
Sebagai kampus inklusif, yaitu kampus yang memberikan akses pendidikan yang setara kepada
setiap orang, tanpa melihat asal-usul ras, agama, kelas sosial, dan ekonomi, maupun keadaan
jasmaninya.
Peneliti memilih difabel sebagai subjek penelitian karena difabel juga haus akan
informasi, menyukai hal serta informasi baru dan juga sedang dalam tahap mengenyam
pendidikan. Selain itu difabel juga mampu untuk memproses informasi yang ia peroleh.
Pemrosesan infromasi pada difabel mencakup bagaimana informasi masuk ke dalam benak
seseorang bagaimana informasi di simpan dan diiolah, bagaimana informasi tersebut ditarik
keluar untuk dipergunakan dalam berpikir dan memecahkan masalah 8. Oleh karena itu, peneliti
merasa perlu untuk mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan pemenuhan akan
kebutuhan informasi difabel di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mungkin dapat digunakan
7 Belkin dalam Nicholas. 2000. Hlm 20
8 Santrock. 2003. Hal 144
8
sebagai bahan masukkan dan pertimbangan bagi orang tua, dosen, perpsustakaan dan orang
disekitarnya dalam memnuhi kebutuhan informasi difabel.
1.3.2. Kegunaan
Penelitian ini menggambarkan kebutuhan informasi dan pemenuhan kebutuhan akan
informasi mahasiswa difabel. Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terbagi ke dalam
dua manfaat, yaitu dan praktis. Kegunaan akademik yang ingin dicapai adalah dapat memberikan
manfaat pengembangan bidang ilmu pengetahuan bidang perpustakaan dan informasi khususnya
dalam aspek kebututhan informasi dan pemenuhan kebutuhan akan informasi mahasiswa difabel.
Manfaat praktis yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah dapat
dijadikan bahan evaluasi dalam menjalankan kegiatan pemenuhan kebutuhan informasi
mahasiswa difabel. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi
perpustakaan dan pustakawan dalam pengembangan koleksi dan menyediakan koleksi yang
berkaitan dengan kebutuhan informasi mahasiswa difabel berdasarkan hasil temuan peneliti di
lapangan. Penemuan dari penelitian ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan rujukan
untuk pembelajaran lebih lenjut.
10
sebelumnya dan dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Sedangkan
landasan teori ini, sehingga terbentuk variabel sebagai tolak ukur penelitian.
3. Bab III metode penelitian, pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang
digunakan pada penelitian ini, terdiri dari jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, informan, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan teknik pemeriksaan keabsahan data.
4. Bab IV pembahasan, mengulas tentang inti dari penelitian ini, bab ini terbagi menjadi
dua sub bab, pertama tentang gambaran umum tempat penelitian, kedua tentang
pemenuhan kebutuhan akan informasi mahasiswa difabel di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
5. Bab V penutup, pada bab akhir ini akan dipaparkan simpulan hasil penelitian yang
telah diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan sebagai jawaban atau
penjelasan permasalahan penelitian.
11
6. BAB II
7. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
8.
9. 2.1. Tinjauan Pustaka
10. 2.2. Landasan Teori
11. 2.2.1.Pengertian Kebutuhan Informasi
12.
13. Dikaitkan dengan lingkungan yang menyebabkan timbulnya kebutuhan, ada beberapa
kebutuhan yang dikemukakan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Yusuf sebagai
berikut12:
1. Kebutuhan kognitif, kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat
atau menambah informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan lingkungannya.
2. Kebutuhan afektif, kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat
menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional.
3. Kebutuhan integrasi sosial personal (personal integrative needs), kebutuhan ini dikaitkan
dengan pengeutan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu.
4. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs) , kebutuhan ini dikaitkan dengan
penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain.
5. Kebutuhan berkhayal (escapict needs), kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhankebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari
hiburan atau pengalihan (diversion).
14.
diperlihatkan oleh teori kebutuhan berangkat dari A.H Maslow yang dimulai dari tahap
kebutuhan yang paling dasar sampai pada tingkat yang paling tinggi, yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
melibatkan proses kognitif dengan tingkat kesadaran yang berbeda-beda. Banyak faktor
yang mempengaruhi kebutuhan informasi, beberapa diantaranya terdiri dari: (1) jenis
pekerjaan; (2) personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi
ketepatan, kekeuatan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan
kemauan menerima informasi dari teman, kolega, atau atasan, (3) wakt; (4) akses, yaitu
sejauh mana penelusur informasi secara internal (di dalam organisasi), atau eksternal (di
luar organisasi); (5) sumber daya dari teknologi informasi yang digunakan untuk mencari
informasi.
19. 2.2.2. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Difabel
20.
b)
c)
d)
lainnya.
Rencana masa depan (future plan) mencakup pemilihan temapt bekerja dan karir
Hubungan dengan orang lain (relationship with others) mencakup keluarga, teman,
e)
f)
terdiri dari topic kebutuhan informasi kehidupan sehari-hari, yaitu; (1)rutinitas kehidupan
sehari-hari, (2) kegiatan sosial, (3) kinerja yang kreatif, (4) akademik, (5) keuangan
21 John W. Santrock dalam Henny. Kebutuhan Informasi. FIB UI Th 2012. Hal 29
22 Havener dalam Agosto dan Hughes-Hassell. 2006
15
pribadi, (6) peristiwa terkini, (7) barang dan jasa, (8) kesehatan emosi, (9) hubungan
dengan teman/rekan/asmara, (10) budaya popular, (11) hubungan keluarga, (12) fashion,
(13) perguruan tinggi, (14)kesehatan, (15) keamanan fisik, (16) citra diri, (17) tanggung
jawab pekerjaan, (18) norma sosial/hokum, (19) masalah filosofis, (20) konsumsi yang
kreatif, (21) karier, (22) budaya sekolah, (23) keselamatan seksual, (24) identias seksual,
(25) praktek agama, (26) tugas masyarakat, (27) identitas warisan/budaya, (28)
aktualisasi diri23. Kemudian 28 topik kebutuhan informasi tersebut dikelompokkan
menjadi tujuh variabel independen untuk membentuk model teoritis. Model ini berfungsi
untuk mendukung sosial diri sendiri (the social self), emosional diri sendiri (the
emotional self), reflektif diri sendiri (the reflective self), fisik diri sendiri (the physical
self), kreaktivitas diri sendiri (the creative self), kognitif diri sendiri (the cognitive self),
dan seksual diri sendiri (the sexual self).
24. 2.2.3. Pemenuhan Kebutuhan Akan Informasi
25.
pengetahuan yang dimiliki dan yang dibutuhkan, maka seseorang akan berusaha untuk
mencari apa yang dibutuhkannya tersebut. Setelah seseorang merasakan bahwa dirinya
membutuhkan informasi, maka selanjutnya ia akan beruaha mencari informasi yang
diinginkannya pada sumber-sumber informasi yang tersedia dan diketahuinya. Dalam
proses pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa difabel memerlukan sumber
informasi. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya, mahasiswa difabel dapat
menggunakan berbagai sumber atau saluran informasi yang tersedia. Sumber perolehan
informasi merupakan tempat tersimpannya informasi, adapun sumber-sumber perolehan
informasi diantaranya adalah manusia (dosen, teman, keluarga dan orang lain), media
(buku, televise, radio, internet), dan lembaga informasi (perpustakaan atau pusat
dokumentasi atau lembaga lain). Dalam pemilihan sumber informasi, beberapa hal sering
dijadikan petimbangan, antara lain; ketersediaan sumber informasi, kemudahan sumber
informasi diperoleh, kemudahan sumber informasi digunakan, dan biaya pemanfaatan
sumber informasi24.
26.
24 Ibid
17
27.BAB III
28.METODE PENELITIAN
29.
30.
penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Secara lebih jelas
pada bagian ini akan menjelaskan tentang pendekatan dan langkah-langkah penelitian, metode
penelitian, pemilihan informan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data yang akan
digunakan.
31. 3.1. Pendekatan Penelitian
32. Untuk melakukan penelitian ini peneliti akan menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami
makna yang oleh sejumlah individu
masalah sosial atau kemanuasiaan. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upayaupaya
penting,
seperti
pengejuan
pertanyaan-pertanyaan
dan
prosedur,
mengumpulkan data yang spesifik dari para informan, menganalisis data secara
induktif mulai dari tema-tema khusus ke tema-tema yang umum, dan menafsirkan
makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang
fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus menerapkan cara
pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap makna individual, dan
menterjemahkan kompleksitas suatu persoalan25.
33. Dengan pendekatan kualitatif peneliti berusaha mengeksplorasi dan memahami
makna kebutuhan informasi dan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa difabel.
25 Creswell. 2010
18
Peneliti mengumpulkan data berupa informasi apa saja yang dibutuhkan mahasiswa
difabel serta dimana dan bagaimana mereka memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
Setelah itu peneliti menganalisis data yang diperoleh dilapangan secara induktif.
Dengan demikian, peneliti diharapkan dapat memahami sebuah fakta, bukan untuk
menjelaskan fakta tersebut.
34. 3.2. Metode Penelitian
35.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
studi kasus. Studi kasus (case study) adalah penelitian tentang status subyek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas, penelitian yang
menekankan pada penelitian sosial, kecenderungan pendekatannya adalah induktif dan penelitian
identik dengan penelitian bersifak kualitatif26. Sedangkan menurut Stake, studi kasus merupakan
strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program,
peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan
aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpuln data berdasarkan waktu yang telah ditentukan 27. Dalam kaitainya dengan
penelitian ini, peneliti menggali secara mendalam dan mengungkapkan kebutuhan informasi dan
pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa difabel.
36. 3.3. Pemilihan Informan
37.
kepada peneliti. Teknik pemilihan informasn yang digunakan dalam penelitian ini adalah
26 Masyhuri, M. Zainuddin. Metodologi penelitian; pendekatan praktis dan aplikatif. Refika Aditama:
Bandung, 2008. Hal 35
27 Creswell. 2010
19
purposive sampling yaitu teknik penentuan informasn dengan pertimbangan tertentu 28. Topic
penelitian ini adalah kebutuhan informasi dan pemenuhan kebutuhan akan informasi mahasiswa
difabel, maka peneliti memiliki pertimbangan atau kriteria informan sebagai berikut: mahasiswa
aktif UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; memiliki informasi yang sesuai dengan tujuan penelitain
dan memiliki kemampuan untuk menceritakan pengalamannya atau memberikan informasi yang
dibutuhkan; bersedia untuk diwawancarai dan dengan suka rela secara sadar memberikan
informasi dan tidak berada dalam tekanan. Pemilihan informan dengan cara purposive sampling
cocok digunakan untuk penelitian kualitatif. Jumlah informan yang diperlukan tergantung pada
objek atau kasus dan konteks informasi yang dibutuhkan. Demi menjaga kerahasiaan diri
informan, dalam pembahasan peneliti akan menggunakan nama samara untuk mengidentifikasi
masing-masing informan.
38. Penelitian dilakukan mulai tanggal 10-15 Oktober 2016 merupakan tahap
pengumpulan data, kemudian tahap observasi dan wawancara dilakukan ampasi
dengann 17 Oktober 2016. Sedangkan pengolahan data dan analisis data dilakukan
pada tanggal 17-23 Oktober 2016. Lokasi penelitian dilakukan di kampus UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
39.
40. 3.4. Teknik Pengumpulan Data
41. Dalam penelitian ini peneliti bereksplorasi terhadap data karena data merupakan
segalanya yang dapat memecahkan semua masalah penelitian. Data penelitian
direkam dan dicatat melalui teknik pengamatan langsung dan wawancara mendalam
tak berstruktur. Dengan menggunakan pengumpulan data tersebut, peneliti dapat
28 Sugiyno. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: bandung,. Hal 218219
20
Dalam hal ini peneliti berusaha agar dapat diterima sebagai teman oleh
informan dan berusaha mengenal kebiasaan dan kegemaran informan. Peneliti melakukan
hal tersebut agar proses wawancara dapat berjalan dnegn lancar. Wawancara dilakukan di
29 Creswell. 2010
21
kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada saat informan sedang duduk di masjid, lobi
perpustakaan dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan sekitar 10-15 menit.
45.
46. 3.5. Teknik Analisis Data
47.
menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat
sepanjang penelitian. Analisis data kualitatif dapat melibatkan proses pengumpulan data,
interpretasi dan pelaporan hasil secara serentak dan bersama-sama. Pada saat wawancara
berlangsung, peneliti melakukan analisis terhadap data-data ynag baru saja diperoleh dari hasil
wawancara30.
48. Dalam menganalisis dan menginterpretasikan data peneliti dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan analisis Milles dan Huberman, yang menyebutkan tiga
langkah dalam analisis data yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verivikasi31. Ketiga komponen dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Setelah data terkumpul, maka tiga komponen tersebut
berinteraksi. Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti di lapangan diuraikan sebagai
berikut32:
1. Reduksi data
49.
Mereduksi
data
berarti
merangkum,
memilih
hal
yang
pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang informasi
atau data yang tidak diperlukan dalam penulisan. Reduksi data merupakan suatu bentuk
30 Ibid. hal 274
31 Milles, Huberman. 1992. Hal 16
32 Ibid. Hal 16
22
data yang telah dikumpulkan. Data yang terkumpul dipilih dan dikelompokkan
berdasarkan kemiripan dan berdasarkan konteks atau makna yang tercakup di dalamnya
serta membuang informasi yang tidak diperlukan dalam penulisan.
2. Penyajian data
51.
yang telah diperoleh di lapangan. Pada saat menyelesaikan obseervasi dan wawancara di
lapangan penulis membuat transkip hasil wawancara. Kemudian dianalisis dengan cara
mengelompokkan berdasarkan kategori-kategori. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data dapat dalambentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
sejenisnya. Namun kali ini peneliti akan menyajikan data dalam bentuk teks naratif.
3. Penarikan Kesimpulan/verifikasi
52.
Setelah melalui dua tahap tersebut, maka dilakukan penarikan kesimpulan
dan verifikasi, yaitu data yang telah disajikan tadi disimpulkan dan juga diverifikasi
selama penelitian berlangsung. Kesimpulan lebih mudah ditarik melalui skema matriks
kemudian diverifikasi dengan cara mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sudut
pandang dan meemriksa pandangan informasi. Pada tahap ini peneliti menarik
kesimpulan dari hasil analisis data yang sudah dilakukan.
23
53.BAB IV
54.
55.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
56.
57.
58. 4.1. Gambaran Karakteristik Informan
59.
60.
Sebelum sampai pada analisis data, terlebih dahulu peneliti akan
memperkenalkan profil informan agar dapat diketahui sekilas tentang latar belakang
informan yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Dua mahasiswa difabel telah
menjadi informan dalam penelitian ini. Berdasarkan etika penulisan penelitian maka
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nama samaran untuk mengidentifikasi
masing-masing informan. Berikut ini adalah gambaran profil kedua informan tersebut
dan urutan penyebutan informan di bawah ini sesuai dengan urutan wawncara.
61.
adalah seorang mahasiswa semester V di Jurusan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Putri merupakan seorang difabel dengan keterbatasan dalam
pengelihatan atau sering disebut tuna nerta. Keterbatasannya ini ia alami sejak lahir.
Meskipun memiliki keterbatasan dalam pengelihatan, ia tidak putus asa dalam menjalani
hidup. Atas semangat belajar, dukungan orang tau dan keluarga akhirnya dia berhasil
menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Putri yang memiliki kegemaran dalam
membaca dan menulis ini bahkan mempunyai cita-cita ingin menjadi guru.
62.
berasal dari Magelang. Putra adalah seorang mahasiswa semester VII di jurusan
Universitas Islam Negeri Suanan Kali Jaga Yogyakarta.
difabel dengan keterbatasan dalam pengelihatan atau tuna netra sama dengan informan
24
pertama. Putra sangat senang bisa berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia
berharap setelah lulus kuliah dapat membagikan ilmu yang dimiliki kepada banyak orang.
63.
64. 4.2. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Difabel
65.
Seluruh informan baik Putri maupun Putra sepakat bahwa mereka sebagai
Butuh, informasi itu sesuatu seperti berita dan pengetahuan. Biasanya kalau
orang yang sering membaca berita jadi banyak mengetahui dunia luar dan akan banyak
pengetahuan gitu (Putri)
67.
membedakan antara informasi dan pengetahuan. Padalah informasi dan pengetahuan itu
berbeda. Informasi sering disamakan atau disinonimkan dengan data dan pengetahuan,
padahal ketiganya adalah hirarki, dengan data dibagian bawah dan pengetahuan dibagian
atas33. Informasi adalah data yang diproses dan dikelola, sedangkan pengethauan adalah
informasi yang telah disaring, dikelola, dan dipahami oleh otak manusia. Informasi
diperoleh dengan cara diminta, sedangkan pengetahuan dapat diperoleh dalm pikiran dan
informasi maupun menghasilkan pengetahuan34. Putri menganggap informasi seperti
33 Daniel, O Case. Looking for Information (California Academic Press, 2007) Hal 64
34 Ibid
25
berita dan pengetahuan, dan menurutnya dengan membaca berita di Koran maupun
menonton berita di TV dapat menambah pengetahuannya. Definisi tentang informasi
yang diungkapkan Putri hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Diao, bahawa
informasi adalah fakta, data, kepercayaan, pendapat dan pengetahuan yang tersimpan,
antara lain adalah monograf, jurnal, bahan pandang dengar atau bahkan dalam pikiran
manusia35.
68.
Buruh banget mas Seperti informasi tentang berita yang lagi panas-panasnya,
misalnya berita politik gitu Informasi itu ya suatu media untuk membuat kita menjadi
lebih tahu segala hal. Jadi yang tadinya ndak tau jadi tau
70.
35 Diao. 1996
26
paruh waktu, uang, olah raga, film dan rekreasi atau hiburan lainnya 36. Gaya hidup dapat
dikatakan seperti pola hidup sesorang dalam berinteraksi dengan lingkungan dan orang
disekitarnya yang diekspresikan. Putri membutuhkan informasi yang berkaitan dengan
hobi, seperti yang diungkapkan berikut:
75.
membaca dan menulis jadi saya butuh informasi tentang buku-buku bacaan dan
informasi lain untuk menunjang hobi saya (Putri)
76.
menunjang hobinya. Gaya hidup dapat dilihat juga dari cara orang mengisi waktu
senggangnya. Seperti yang diungkapkan informan Putra berikut:
77.
Paling denger musik di hape, lagu-lagu kesukaan gitu sih mas untuk mengisi
mendengarkan musik. Biasanya dia menggunakan Hand Phone miliknya untuk hiburan
dengan mendengarkan musik. Hiburan merupakan sebuah kebutuhan untuk melepaskan
diri dari ketegangan emosional atau kebutuhan untuk melarikan diri dan hasrat untuk
mencari pengalihan37.
79. 4.3.2. Kuliah dan Mata Kuliah
80. Kebutuhan yang berhubungan dengan kuliah dan mata kuliah mencakup kebutuhan
informasi yang berhubungan dengan akademik dan tugas mata kuliah. Informasi yang
36 Agosto dan Hughes-Hassell. 2006
37 Yusup. 1995
27
.kaya ini mau presentasi, selain mempersiapkan tuasnya biasanya cari dulu
bahan-bahan biar nanti kalau ada pertanyaan dari dosen atau temen-temen bisa jawab
(Putri)
82.
Kalo sekarang lagi sibuk cari informasi dan tanya bahan-bahan sama temen
Tugas kuliah adalah tugas yang diberikan dari dosen pengampu mata
kuliah kepada mahasiswanya, agar mahasiswa bisa belajar mandiri selain di ruang kelas.
Karena setiap dosen pasti memberikan tugas kepada mahasiswa, Putra mencari bahan dan
bertanya informasi tentang tugas kepada teman-temannya supaya tugasnya dapat
diselesaikan.
85. 4.3.3. Informasi Umum
86.
sosial. Peristiwa terkini yaitu kejadian yang terjadi pada saat ini. Putri membutuhkan
informasi umum seputar cuaca karena kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu, seperti
yang diungkapkan berikut:
28
87.
Informasi tentang cuaca, kan kalau hujan kita ada persiapan untuk bawa
paying (Putri)
88.
tidak menentu dan sulit diprediksi (yaitu kadang panas sekali namun tiba-tiba hujan)
membuat Putri membutuhkan informasi tersebut. Cuaca adalah keadaan udara baik
temperaturnya, cahaya matahari, kelembapan udara, kecepatan angin pada suatu tempat
tertentu. Putri biasa mendapatkan informasi tersebut dari internet yaitu perkiraan cuaca.
89.
Berbeda
dengan
Putri,
Putra
mengungkapkan
bahwa
dirinya
Kayak sekarang ini kan lagi banyak membicarakan tentang Ahok yang nyalon
gubernur Jakarta. Paling suka dengar cerita dari temen-temen mas (Putra)
91.
juga menarik perhatian Putra. Ini sesuai dengan definisi informasi yang Putra berikan
bahwa informasi seperti berita. Berita merupakan keterangan mengenai peristiwa atau
kejadian.
92. 4.3.4. Kehidupan Sosial
93. Mahasiswa membutuhkan informasi untuk menunjang kehidupan sosial seperti
berhubungan dengan orang lain mencakup keluarga, teman, rekan atau kenalan
lainnya. Putri membutuhkan informasi tentang orang-orang disekitarnya unutk
menunjang kehidupan sosialnya dengan cara bersosialisai. Informasi tentang cara
bersosialisasi
dibutuhkan
agar
Putri
dapat
29
diterima
oleh
orang-orang
di
94.
bersosialisasi nanti jadi kuper 9kurang pergaulan), nggak punya temen, dan bertemen
sama itu-itu aja. Ya misalnya kita pergi ke tempat baru jadi kita harus tau tentang
lingkungan sekitar agar dapat menyesuaikan diri di lingkungan (Putri)
95.
Informasi taunya dari temen aja, biasanya kayak ada temen yang sakit ya
Kesehatan
berhubungan
dengan
kesehatan
jasmani,
kecantikan,
30
membutuhkan
informasi
seputar
kesehatan
untuk
mengetehui
kondisi
Iya kayak waktu itu pernah cari makanan apa yang baik dan nggak baik terus
yang mengandung apa, pokoknya seputar makanan gitu. Tanya sama teman aja mas
(Putra)
104.
seperti makanan yang baik untuk kesehatan. Putra mendapatkan informasi tentang
kesehatan dari teman-temannya.
105.
106.
kuliah, karir dan lain sebagainya. Karena Putri sekarang sudah semester 5 maka Putri
membutuhkan informasi tentang karirnya setelah lulus dari kuliah, seperti yang
diungkapkan berikut:
108.
.biasanya saya cari informasi lowongan guru, karena cita-cita saya itu
guru. (Putri)
31
109.
.rencananya ish pengen lanjut S2, jadi cari info tentang S2 aja
111.
(Putra)
kuliah jadi Putra hanya mencari informasi tentang program pascarjana yang akan
dipilihnya.
112.
untuk informasi yang lain lebih suka pake internet. kalo di perpus kan nggak semua
bisa dipinjam (Putri)
32
115.
internet. Kepraktisan dan daya tarik yang ditawarkan oleh internet membuat Putri lebih
menyukai internet dibandingkan dengan koleksi perpustakaan. Informasi yang Putri
peroleh dari internet seperti informasi tentang peristiwa atau berita terkini, hiburan, dan
hubungan dengan orang lain. Sedangkan untuk mengerjakan tugas kuliah, Putri lebih
memilih koleksi perpustakaan karena lebih lengkap tetapi tidak semua koleks
perpustakaan bisa di pinjam.
116.
Sama halnya dengan Putri, Informan Putra juga lebih memilih internet
Lebih sering pakai internet, karna sekarang kan internet lebih canggih. Kami
Hal tersebut terjadi karena menurut mereke buku tidak menarik, karena
sudah ada internet yang bisa diunakan dimanapun, kapanpun dan siapapun bisa
mengaksesnya. Walaupun mereka lebih menyukai internet dalam pemenuhan informasi,
tetapi mereka masih sering juga memanfaatkan orang lain, teman dan keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan informasi.
33
119. BAB V
120. PENUTUP
121.
Pada bab akhir ini akan dipaparkan simpulan hasil penelitian yang telah
diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan sebagai jawaban atau penjelasan
permasalahan penelitian. Dalam bab ini disertakan juga saran dari penulis sebagai
masukan untuk perpustakaan dan pustakawan dengan penelitian yag telah dilakukan.
122.
123.
5.1. Simpulan
124.
kebutuhan informasi mahasiswa difabel. Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Kebutuhan informasi mahasiswa difabel ini pada umumnya sama dengan kebutuhan
mahasiswa lainnnya. Terbukti dengan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa
difabel adalah informasi yang berkaitan dengan informasi umum, kuliah dan tugas,
informasi umum (peristiwa terkini), kehidupan sosial, kesehatan dan juga
perencanaan masa depan. Kebutuhan informasi mahasiswa dipengaruhi oleh peran
sosial yang dimiliki dan juga lingkungan sekitarnya. Tidak semua kebutuhan
informasi remaja diekspresikan dan tidak disadari oleh remaja.
2. Dalam proses pemenuhan kebutuhan informasi, mahasiswa difabel lebih suka dan
sering mencari informasi di internet karena kecanggihan dan kecepatannya dalam
mencari informasi. Selain itu ada upaya dilakakukan mahasiswa difabel dalam
memenuhi kebutuhan akan informasi. Sumber informasi yang dimanfaatkan adalah
sumber informasi manusia (personal) yaitu teman, keluarga, dosen, dan orang
disekitarnya.
34
155.
156. Wilson, T.D. 1981. One user studies and information needs. Journals Of
librarianship.
157. Dalam
http://www.information.net/tdw/publ/paper/198iinfoneeds,html
Diakses
158. pukul 20.30 19 Oktober 2016.
159.
160. Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945,
161. Pasal 28 f.
162.
163.
36