Hari/tanggal
Pokok Bahasan
: Gastroenteritis (diare)
Pukul
: 11.00
Sasaran
: Keluarga pasien
Alokasi Waktu
Tempat
: 30 menit
: RSUD Kardinah Kota Tegal
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Gastroenteristis (diare)
diharapkan keluarga pasien mampu mengetahui cara penanganan dan pencegahan.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat :
1)
1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Jadwal Pelaksanaan
NO TAHAP
WAKTU
5 menit
Pembukaan
KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUHAN
Mengucapkan
PESERTA
Menjawab
salam
Memperkenalkan
salam
dan
mendengarkan
diri
Menjelaskan
tujuan
dari
penyuluhan
Melakukan
kontrak waktu
Menyebutkan
materi penyuluhan
yang
2
Pelaksanaan
15 menit
akan
diberikan
Menjelaskan
tentang
Mendengarkan
definisi
Gastroenteritis
Menjelaskan
dan
memperhatikan
Bertanya
tentang
materi
etiologi
yang
kurang
Gastroenteritis
jelas
Menjelaskan
tanda dan gejala
Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang
penularan
cara
Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang
bahaya
Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang
komplikasi
Gastroenteritis
Menjelaskan
pencegahan
Gastroenteritis
Menjelaskan
penanganan
Gastroenteritis
3
Evaluasi
5 menit
keluarga
pasien
menjelaskan
tentang
materi
pertanyaan
yang
diberikan
dan reinforcement
kepada
keluarga
dan
menjelaskan
kembali
pertanyaan
4
Penutup
5 menit
materi.
Mengucapkan
terima kasih
Mengucapkan
salam
/
Menjawab
salam
dan
7. Evaluasi
1) Evaluasi Proses
a. Keluarga pasien memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga pasien bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
2) Evaluasi Hasil
a. Keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
Gastroenteritis (Diare)
MATERI PENYULUHAN
GASTROENTERITIS
1. Definisi Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi
dan 3 kali sehari pada anak dengan konsistensi feses cair berwarna hijau dapat pula
bercampur darah atau lender saja (Ngastiyah, 2002).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen
(Whaley & Wongs,1995).
Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare
yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan
Mayers,1995 ).
2. Etiologi Gastroenteritis
a. Faktor infeksi
Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
b. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di
samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
c. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
d. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
3. Tanda dan Gejala
Manifestasi Klinis Menurut Ngastiyah, 1997
a. Diare (BAB, lembek, cair)
Faktor osmotik disebabkan oleh penyilangan air ke rongga usus dalam
perbandingan isotonic, ketidakmampuan larutan mengabsorbsi menyebabkan
tekanan osmotik menghasilkan pergeseran cairan dan Iodium ke rongga
usus.
Penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi sekunder air dan elektrolit.
Peningkatan ini disebabkan sekresi sekunder untuk inflamasi atau sekresi
aktif sekunder untuk merangsang mukosa usus.
Perubahan mobiliti, Hiperperistaltik atau hipoperistaltik mempengaruhi
absorpsi zat dalam usus.
b. Mual, muntah dan panas (suhu > 370C)
Terjadi karena peningkatan asam lambung dan karena adnaya peradangan maka
tubuh juga akan berespon terhadap peradangan tersebut sehingga suhu tubuh
meningkat.
c. Nyeri perut dan kram abdomen
Karena adanya kuman-kuman dalam usus, menyebabkan peningkatan peristaltik
usus dan efek yang timbul adanya nyeri pada perut atau tegangan atau kram
abdomen.
d. Peristaltik meningkat (> 35x/menit)
Akibat masuknya patogen menyebabkan peradangan pada usus dan usus
berusaha mengeluarkan ioxin dan meningkatkan kontraksinya sehingga
peristaltik meningkat.
e. Penurunan berat badan
Terjadi karena sering BAB encer, yang mana feses marah mengandung unsurunsur penting untuk pertumbuhan dan perkembngan sehingga kebutuhan nutrisi
kurang terpenuhi.
f. Nafsu makan turun
Terjadi karena peningkatan asam lambung untuk membunuh bakteri sehingga
tumbuh mual dan rasa tidak enak.
g. Turgor kulit menurun dan membran mukosa kering
Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.
h. Mata cowong
Adanya ketidakseimbangan cairan tubuh dan peningkatan tekanan osmotik
mengakibatkan beberapa jaringan kekurangan cairan dan oksigen.
i. Gelisah dan rewel
Ini terjadi karena kompleksitas dari tanda klinis yang dirasakan penderita
sehingga tubuh tidak merasa nyaman sebab adanya ketidak homeostasis dalam
tubuh.
j. Kesadaran menurun
Gejala klinis terjadi karena penurunan cairan tubuh yang mengakibatkan kerja
jantung ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi sistemik
sehingga denyut jantung cepat, nadi cepat tapi lemah, disebabkan peningkatan
denyut jantung dengan peningkatan kepekaan dan tekanan osmotik plasma
darah. Efeknya ginjal berusaha ineretensi air dengan mencegah eksresi Na
sehingga urine pekat dan Na meningkat dengan cairan sirkulasi yang buruk
dampaknya otak kekurangan O2 dan nutrisi sehingga pusat kesadaran
hipotalamus terganggu.
Obat antidiare yang mengeraskan tinja dan absorbsi zat toksik yaitu:
Norit 1-2 tablet diulang sesuai kebutuhan.
4. Antiemetik (metoclopramid).
5. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan yaitu vitamin B1, asam folat.
6. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menghindarkan efek buruk pada status gizi.
b. Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi, pada kasus
kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.
Penatalaksanaan di rumah :
a. Segera beri banyak minum
Gunakan cairan rumah tangga seperti oralit, makanan cair ( air sup, air tajin, air
matang ) atau larutan gula garam
Cara membuat oralit
1. Sediakan 1 gelas air masak/ air teh 200 cc
2. Masukkan 1 bks oralit
3. Aduk sampai larut benar
Cara membuat larutan gula garam
1. Gula 1 sendok teh penuh
2. Garam 1/4 sendok the
3. Air matang/ air teh hangat sebanyak 1 gelas
4. Campuran diaduk sampai larut
Kebutuhan oralit sesuai umur :
DAFTAR PUSTAKA
Anik Safitri, 2011 (http://aniksafitri.blogspot.com/2011/08/asuhan-keperawatan-padaanak-dengan_14.html).
Donna L. Wong, Clinical Manual of Pediatric Nursing, Mosby Company, 1996.
Kapevi hatake, 2013 (http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-gastroenteritis-diarepada-anak_9542.html).
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI
Media Aescullapius.
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Penerbit EGC. Jakarta, 2005.
GASTROENTERITIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Pendidikan Dalam Keperawatan
oleh:
Kelompok IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Erni Kristianingsih
Heni Maulidati
Miftahul Ulum
Muhammad Muslih
Rohmanur
Sri Asih
Sri Muryati
Sri Sukesih
Susmono
Teguh Supriyatno
Ulfa Innayah
Yuli Setiono
Yulia Nurmarini
CK X0160009
CK X0160012
CK X0160023
CK X0160019
CK X0150059
CK X 0160032
CK X 0160033
CK X 0160034
CK X 0160037
CK X 0160039
CK X 0160041
CK X 0160047
CK X 0160048