Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/tanggal

: Minggu 23 Oktober 2016

Pokok Bahasan

: Gastroenteritis (diare)

Pukul

: 11.00

Sasaran

: Keluarga pasien

Alokasi Waktu
Tempat

: 30 menit
: RSUD Kardinah Kota Tegal

1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Gastroenteristis (diare)
diharapkan keluarga pasien mampu mengetahui cara penanganan dan pencegahan.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat :
1)

Menjelaskan tentang definisi Gastroenteritis

2) Menjelaskan etiologi Gastroenteritis


3) Menjelaskan tanda dan gejala Gastroenteritis
4) Menjelaskan tentang cara penularan Gastroenteritis
5) Menjelaskan tentang bahaya Gastroenteritis
6) Menjelaskan tentang komplikasi Gastroenteritis
7) Menjelaskan pencegahan Gastroenteritis
8) Menjelaskan penanganan Gastroenteritis
3. Materi
1) Definisi Gastroenteritis
2) Etiologi Gastroenteritis
3) Tanda dan gejala Gastroenteritis
4) Cara penularan Gastroenteritis
5) Bahaya Gastroenteritis
6) Komplikasi Gastroenteritis
7) Pencegahan Gastroenteritis
8) Penanganan Gastroenteritis
4. Metode

1) Ceramah
2) Diskusi / tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
6. Jadwal Pelaksanaan
NO TAHAP

WAKTU

5 menit

Pembukaan

KEGIATAN

KEGIATAN

PENYULUHAN
Mengucapkan

PESERTA
Menjawab

salam
Memperkenalkan

salam

dan

mendengarkan

diri
Menjelaskan
tujuan

dari

penyuluhan
Melakukan
kontrak waktu
Menyebutkan
materi penyuluhan
yang
2

Pelaksanaan

15 menit

akan

diberikan
Menjelaskan
tentang

Mendengarkan

definisi

Gastroenteritis
Menjelaskan

dan
memperhatikan
Bertanya
tentang

materi

etiologi

yang

kurang

Gastroenteritis

jelas

Menjelaskan
tanda dan gejala
Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang
penularan

cara

Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang

bahaya

Gastroenteritis
Menjelaskan
tentang
komplikasi
Gastroenteritis
Menjelaskan
pencegahan
Gastroenteritis
Menjelaskan
penanganan
Gastroenteritis
3

Evaluasi

5 menit

Menanyakan pada Menjawab

keluarga

pasien

menjelaskan

tentang

materi

pertanyaan

yang

diberikan

dan reinforcement
kepada

keluarga

pasien bila dapat


menjawab

dan

menjelaskan
kembali
pertanyaan
4

Penutup

5 menit

materi.
Mengucapkan
terima kasih
Mengucapkan
salam

/
Menjawab
salam

dan

7. Evaluasi
1) Evaluasi Proses
a. Keluarga pasien memperhatikan terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga pasien bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
2) Evaluasi Hasil
a. Keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
Gastroenteritis (Diare)

MATERI PENYULUHAN
GASTROENTERITIS
1. Definisi Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi
dan 3 kali sehari pada anak dengan konsistensi feses cair berwarna hijau dapat pula
bercampur darah atau lender saja (Ngastiyah, 2002).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen
(Whaley & Wongs,1995).
Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare
yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan
Mayers,1995 ).

2. Etiologi Gastroenteritis
a. Faktor infeksi
Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus,
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,
G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans).
Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya.
b. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi
laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di
samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
c. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
d. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
3. Tanda dan Gejala
Manifestasi Klinis Menurut Ngastiyah, 1997
a. Diare (BAB, lembek, cair)
Faktor osmotik disebabkan oleh penyilangan air ke rongga usus dalam
perbandingan isotonic, ketidakmampuan larutan mengabsorbsi menyebabkan
tekanan osmotik menghasilkan pergeseran cairan dan Iodium ke rongga
usus.
Penurunan absorbsi atau peningkatan sekresi sekunder air dan elektrolit.
Peningkatan ini disebabkan sekresi sekunder untuk inflamasi atau sekresi
aktif sekunder untuk merangsang mukosa usus.
Perubahan mobiliti, Hiperperistaltik atau hipoperistaltik mempengaruhi
absorpsi zat dalam usus.
b. Mual, muntah dan panas (suhu > 370C)

Terjadi karena peningkatan asam lambung dan karena adnaya peradangan maka
tubuh juga akan berespon terhadap peradangan tersebut sehingga suhu tubuh
meningkat.
c. Nyeri perut dan kram abdomen
Karena adanya kuman-kuman dalam usus, menyebabkan peningkatan peristaltik
usus dan efek yang timbul adanya nyeri pada perut atau tegangan atau kram
abdomen.
d. Peristaltik meningkat (> 35x/menit)
Akibat masuknya patogen menyebabkan peradangan pada usus dan usus
berusaha mengeluarkan ioxin dan meningkatkan kontraksinya sehingga
peristaltik meningkat.
e. Penurunan berat badan
Terjadi karena sering BAB encer, yang mana feses marah mengandung unsurunsur penting untuk pertumbuhan dan perkembngan sehingga kebutuhan nutrisi
kurang terpenuhi.
f. Nafsu makan turun
Terjadi karena peningkatan asam lambung untuk membunuh bakteri sehingga
tumbuh mual dan rasa tidak enak.
g. Turgor kulit menurun dan membran mukosa kering
Karena banyak cairan yang hilang dan pemasukan yang tidak adekuat.
h. Mata cowong
Adanya ketidakseimbangan cairan tubuh dan peningkatan tekanan osmotik
mengakibatkan beberapa jaringan kekurangan cairan dan oksigen.
i. Gelisah dan rewel
Ini terjadi karena kompleksitas dari tanda klinis yang dirasakan penderita
sehingga tubuh tidak merasa nyaman sebab adanya ketidak homeostasis dalam
tubuh.
j. Kesadaran menurun
Gejala klinis terjadi karena penurunan cairan tubuh yang mengakibatkan kerja
jantung ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi sistemik
sehingga denyut jantung cepat, nadi cepat tapi lemah, disebabkan peningkatan
denyut jantung dengan peningkatan kepekaan dan tekanan osmotik plasma
darah. Efeknya ginjal berusaha ineretensi air dengan mencegah eksresi Na
sehingga urine pekat dan Na meningkat dengan cairan sirkulasi yang buruk
dampaknya otak kekurangan O2 dan nutrisi sehingga pusat kesadaran
hipotalamus terganggu.

4. Cara penularan Gastroenteritis


Terutama ditularkan melalui air dan makanan yang telah tercemar yang
mengandung kuman penyebab diare karena kebiasaan hidup tidak sehat
5. Bahaya Gastroenteritis
Kehilangan cairan tubuh yang terlalu banyak dapat mengakibatkan dehidrasi dan
dehidrasi yang berkelanjutan dapat mengakibatkan kematian
6. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Renjatan hipovolemik
c. Kejang
d. Bakterimia
e. Malnutrisi
f. Hipoglikemia
g. Kerusakan mukosa sekunder akibat kerusakan mukosa usus
Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok, ubun-ubun
dan mata cekung, minum normal, kencing normal.
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. gelisah, sangat
haus, pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan mata cekung, kencing sedikit dan
minum normal.
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti
tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis
sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis, denyut jantung cepat, nadi lemah,
tekanan darah turun, warna urine pucat, pernafasan cepat dan dalam, turgor
sangat jelek, ubun-ubun dan mata cekung sekali, dan tidak mau minum.
7. Pencegahan Gastroenteritis
a. Biasakan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB
b. Gunakan air bersih dan sanitasi yang baik

c. Masaklah makanan dan air yang baik dan benar


d. Jangan mengkonsumsi makanan yang sudah basi
e. Hindari makanan yang sudah terkontaminasi oleh lalat
f. Gunakan jamban/ kakus sehat
g. Berikan ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan dan makanan pendamping
ASI mulai usia 6 bulan disertai ASI sampai usia 2 tahun
8. Penanganan Gastroenteritis
Menurut Mansjoer Arief (2000), penatalaksanaan gastroenteritis adalah terdiri dari:
a. Simtomatis
1. Terapi rehidrasi Tujuan terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan
dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti cairan yang hilang sampai
diarenya berhenti dengan cara memberikan oralit, cairan infus yaitu Ringer
Laktat, Dekstrose 5%. Dekstrosa dalam salin, dll.
2. Antispasmodik, Antikolinergik (Antagonis stimulus kolinergik pada reseptor
muskarinik), contoh obat: Papaperin.
3. Obat anti diare:
-

Obat anti motilitas dan sekresi usus (Loperamid).

Oktreotid (Sondostatin) sudah dicoba dengan hasil memuaskan pada


diare sklerotik.

Obat antidiare yang mengeraskan tinja dan absorbsi zat toksik yaitu:
Norit 1-2 tablet diulang sesuai kebutuhan.

4. Antiemetik (metoclopramid).
5. Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan yaitu vitamin B1, asam folat.
6. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menghindarkan efek buruk pada status gizi.

b. Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi, pada kasus
kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.
Penatalaksanaan di rumah :
a. Segera beri banyak minum
Gunakan cairan rumah tangga seperti oralit, makanan cair ( air sup, air tajin, air
matang ) atau larutan gula garam
Cara membuat oralit
1. Sediakan 1 gelas air masak/ air teh 200 cc
2. Masukkan 1 bks oralit
3. Aduk sampai larut benar
Cara membuat larutan gula garam
1. Gula 1 sendok teh penuh
2. Garam 1/4 sendok the
3. Air matang/ air teh hangat sebanyak 1 gelas
4. Campuran diaduk sampai larut
Kebutuhan oralit sesuai umur :

b. Teruskan pemberian makan


Teruskan dan tingkatkan pemberian ASI pada bayi yang masih menyusu
Anak usia > 6 bln, berikan makanan tambahan
Beri makanan lebih sering dari biasanya

c. Segera bawa anak ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda :


Daire terus-menerus
Muntah berulang
Demam
Ada lender dan darah dalam tinja
Rasa haus yang nyata
Makan/ minum sedikit

DAFTAR PUSTAKA
Anik Safitri, 2011 (http://aniksafitri.blogspot.com/2011/08/asuhan-keperawatan-padaanak-dengan_14.html).
Donna L. Wong, Clinical Manual of Pediatric Nursing, Mosby Company, 1996.
Kapevi hatake, 2013 (http://macrofag.blogspot.com/2013/02/askep-gastroenteritis-diarepada-anak_9542.html).
Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI
Media Aescullapius.
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Penerbit EGC. Jakarta, 2005.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GASTROENTERITIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Perkuliahan Pendidikan Dalam Keperawatan
oleh:
Kelompok IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Erni Kristianingsih
Heni Maulidati
Miftahul Ulum
Muhammad Muslih
Rohmanur
Sri Asih
Sri Muryati
Sri Sukesih
Susmono
Teguh Supriyatno
Ulfa Innayah
Yuli Setiono
Yulia Nurmarini

CK X0160009
CK X0160012
CK X0160023
CK X0160019
CK X0150059
CK X 0160032
CK X 0160033
CK X 0160034
CK X 0160037
CK X 0160039
CK X 0160041
CK X 0160047
CK X 0160048

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
JAWA BARAT
2016

Anda mungkin juga menyukai