Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH LATIHAN DEEP BREATHING EXERCISE (DBE)

TERHADAP VITAL SIGN DAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN


POST OPERASI LAPARATOMI

Tugas
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Riset Keperawatan
yang dibimbing oleh Ibu Susi Milwati, M.Pd

Oleh :
Pradnja Paramitha Chandra Devi

(1301460016)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN MALANG
PRODI DIV KEPERAWATAN MALANG
November 2016

PEDOMAN PROSEDUR DEEP BREATHING EXERCISE


PADA KLIEN POST LAPARATOMI
A. Peralatan dan Bahan
1. Bantal sesuai kebutuhan dan kenyamanan klien
2. Tempat tidur dengan pengaturan sesuai kenyamanan klien.
3. Tissue
4. Bengkok
B. Prosedur
1. Mengatur posisi klien dengan semi fowler/fowler di tempat
tidur/kursi.
2. Mengatur posisi bantal sesuai kebutuhan untuk kenyamanan pasien.
3. Apabila terdapat akumulasi sekret. Mengajarkan batuk efektif.
(menarik nafas dalam, secara perlahan melalui hidung dan mulut,
tahan 1-5 hitungan, hindari penggunaan dada dan bahu ketika inhalasi,
kemudian mulai batuk dengan hentakan lembut, tampung dahak pada
bengkok).
4. Meletakkan satu tangan klien di atas abdomen (tepat di bawah iga)
dan tangan lainnya pada tengah dada untuk merasakan gerakan dada
dan abdomen saat bernafas.
5. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik sampai dada dan
abdomen terasa terangkat maksimal, jaga mulut tetap tertutup selama
inspirasi, tahan nafas selama 2 detik
6. Menghembuskan nafas melalui bibir yang dirapatkan dan sedikit
terbuka sambil mengencangkan (kontraksi) otot-otot abdomen dalam
4 detik; Latihan ini seringkali digunakan disertai dengan pelaksanaan
teknik pernapasan pursed-lip.
7. Melakukan pengulangan sebanyak 15 kali (1 siklus) dan selingi
dengan istirahat singkat setiap 5 kali latihan napas.
8. Melakukan latihan dalam lima siklus selama 15 menit.
9. Meminta klien untuk melakukan latihan secara mandiri sebanyak 5
siklus (setiap 1 siklus 15 kali latihan nafas) selama 15 menit dengan
diselingi istirahat 15 menit. Latihan dilaksanakan sebanyak 2 kali.
10. Melakukan pengawasan keteraturan kemampuan latihan serta
antisipasi
11. Catat hasil latihan dalam

Sumber :
Modifikasi Smeltzer, et al (2008), Potter & Perry (2006) , Bachtiar, A (2016) dan
Hasil Penelitian (Thesis) Priyanto (2010)

PEDOMAN OBSERVASI
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
No
.
1.

2.

3.

4.

Item
Penilaian
Tekanan darah

Frekuensi
denyut nadi

Frekuensi
pernapasan

Suhu

Rentang Nilai

Interpretasi

Skor

<120/<90 mmHg

Normotensi

>140/>90 mmHg

Hipertensi

Sistolik <90

Hipotensi

60 100 kali/menit

Normal

<60 kali/menit

Bradikardi

>100 kali/menit

Takikardi

12-20 kali/menit

Eupnea

<12 kali/menit

Bradypnea

>20 kali/menit

Takypnea

36 37 C

Normothermi

Hipothermi

Hipertermi

<36 C
>37 C

Vital sign baik bila skor : 4


Vital sign cukup bila skor : 3
Vital sign buruk bila skor : 1-2
PEMERIKSAAN SATURASI OKSGEN
N
o
1

Item Penilaian
Pemeriksaan
saturasi
oksigen dengan pulse
oksimeter dalam ukuran
%

Rentang Nilai
Nilai Sa O2 99% 100%
Nilai Sa O2 90%
-<96%
Nilai Sa O2 <90%

Sumber :
Muttaqin, A (2011), Jurnal Made, N, dkk (2013)

Intrpretasi
Normal
Hipoksemia Ringan
Hipoksemia Berat

LEMBAR OBSERVASI
PEMERIKSAAN VITAL SIGN DAN SATURASI OKSIGEN
Nama Responden

No, CM

Ruang/Rumah Sakit :

VITAL SIGN
No
1

Item Pemeriksaan

Tekanan Darah
Frekuensi
Pernapasan
Frekuensi Nadi

Suhu

Waktu Pemeriksaan
Hari ke-1
Hari ke-2
Pre
Post
Pre
Post

Total Skor
Kesimpulan
Pemeriksa
SATURASI OKSIGEN
No
.
1.

Item Pemeriksaan
Saturasi

Oksigen

(%)
Kesimpulan
Pemeriksa

Waktu Pemeriksaan
Hari ke-1
Hari ke-2
Pre
Post
Pre
Post

Anda mungkin juga menyukai