Anda di halaman 1dari 36

Management Fisioterapi Pre & Post Op VSD

Closure (Hr 1) e.c VSD,PR (pulmonal


regurgitation) mild
Ventricular Septal Defect
Suatu keadaan dimana terdapat defek ( lubang )
abnormal pada sekat yang memisahkan antara ventrikel
kanan dan kiri akibat kegagalan fusi atau
VSD penyambungan sekat interventrikel sehingga adanya
percampuran antara darah bersih dan juga darah kotor.

Conginteal
heart disesase 20-30%
(VSD)

Kejadian kelainan jantung kongenital di Indonesia sendiri

sebesar 8 per 1000 kelahiran hidup (Djer et al., 2007).


Jantung Normal & Jantung dengan VSD
Patofisiologi VSD

Lungs

Lungs
Tipe VSD
Klasifikasi VSD berdasarkan ukuran

1. VSD kecil : Didefinisikan sebagai doppler CW gradientacross VSD>


60mmHg, tidak ada dilatasi LV dan tidak adanya hipertensi pulmonal.
2. VSD sedang : Didefinisikan sebagai doppler CW gradient across VSD 30-
60 mmHg dan tidak adanya dilatasi LV dan tidak ada hipertensi
pulmonal
3. VSD besar : Didefinisikan sebagai doppler CW gradient across VSD
<30mmHg LV dilation mungkin ada atau tidak. Dan adanya severe
pulmonary hypertension
Penyebab VSD
FAKTOR PRENATAL / EKSOGEN SEPERTI:
• Infeksi ibu selama trimester pertama Rubella (campak Jerman) pada ibu selama treimester pertama
kehamilan. Agen penyebab lain adalah influenza atau chicken pox.
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu yang menderita diabetes melitus dengan ketergantungan pada insulin
• Radiasi
• Gizi ibu yang jelek
• Ibu kecanduan obat dan alkohol juga mempengaruhi perkembangan embrio.
FAKTOR GENETAL SEPERTI:
• Ayah/ibu menderita PJB
• Kelainan kromosom misalnya sindrom down
• Lahir dengan kelainan bawaan yang lain
Tanda dan gejala VSD

1. Murmur pansistolik (Holosistolik) sepanjang batas sternum kiri


bawah (tergantung pada ukuran defek)
2. BB sulit naik
3. Mudah menjadi berkeringat
4. Mudah lelah selama aktivitas fisik
5. Tachypnoeic (bernapas lebih cepat)
Komplikasi VSD jika Komplikasi post op
tidak dioperasi VSD
1. Congestive cardiac failure 1. Aortic insufiency
2. Severe pulmonary hypertention 2. Tricuspid regurgitation
3. Recurrent pneumonia
4. Failing to thrive
5. Infective endocarditis
6. Aortic valve prolaps
STATUS KLINIS
DATA-DATA MEDIS RUMAH SAKIT
KETERANGAN UMUM PENDERITA

Nama : An. D Diagnosa medis : VSD perimembran kecil,


vegetasi katup pulmonal, PR mild (4 April
Umur : 15 tahun 2018)
Jenis Kelamin : Perempuan Catatan Klinis : Anak pernah dirawat karena
Endocarditis
Agama : islam Medica Mentosa : (Pre Op) 4 April 2018
Pekerjaan : Pelajar Minosep Gargle 60 ml
Katopril 12,5 mg tablet
Alamat : Semarang Bisakodil 5 mg tablet
No. RM : C673180 Dulcolax adult
 
Medica Mentosa : (Post Op) 7 April 2018
Inj. Meropenem Inj. Pramadol
Inj. Paracetamol Inj. Omeprazole
Inj. Dopamine Captopil

Foto Rongent (6 April 2018) : COR = CTR 53 %


Apeks jantung bergeser ke laterocaudal
Retrocardiac space menyempit retrosternal space tidak menyempit
PULMO = Corakan vasculer tampak normal
Tak tampak bercak pada kedua lapang paru
Hemidiafragma kanan setinggi costa 9 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Kesan: Cardiomegaly (LV) & pulmo tak tampak kelainan
Pemeriksaan Echocardiografi (Anak) tanggal 27 Febuari 2018
• Dengan diagnose Impression: Vegetasi katup pulmonal, PR mild, VSD
perimembran kecil
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan LAB (4 April 2018)
BGA Kimia      
Temp 35,6 C  
• Hasil pemeriksaan Hematologi: Normal
FIO2 30,0    
• Hasil pemeriksaan Kimia klinik: Normal
Ph 7,409   7,37-7,45 • Hasil pemeriksaan Immunoserologi: Negatif
PCO2 41,9 Mmhg 35-45 • Hasil pemeriksaan Koagulasi: Normal
PO2 148,8 Mmhg 83,0-108,0

pH(T) 7,430   7,35-7,45


PCO2(T) 39,4 Mmhg  
PO2(T) 140,7 Mmhg  
HCO3- 26,7 Mmol/L 22-26
TCO2 28,0 Mmol/L  
BEeecf 1,9 Mmol/L  
BE(B) 2,6 Mmol/L -2-3 Hasil lab tgl 7 April
S02c 98,4   95-100 2018
A-aDO2 26,3 Mmhg  
RI 0,2    
SEGI FISIOTERAPI

Keluhan Utama dan Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Keluarga Dan Status Sosial :
:
Riwayat Keluarga:
Pasien mengeluhkan cepat lelah, detak jantung terasa
cepat, sering keluar keringat dingin, yang sudah Pasien tidak memiliki keluarga yang
dimulai sejak Desember tahun 2017 lalu. Dan pagi mengalami penyakit yang sama dengan
setelah operasi pasien batuk dan mengeluarkan dirinya
dahaknya cukup banyak. Status Sosial:
Pasien merupakan anak kedua dari dua
bersaudara dan kedua orang tua merupakan
pekerja wiraswasta dan ibu rumah tangga
dengan pendapatan yang tidak menetap.
Riwayat Penyakit Dahulu Dan Penyerta : Untuk biaya operasi pasien di bantu dengan
Pada bulan januari pasien pernah dirawat dibuatkan kartu BPJS Kesehatan
dengan diagnosa endokarditis
PEMERIKSAAN OBJEKTIF INSPEKSI/OBSERVASI

Statis : .
Pemeriksaan tanda vital Pre operative (tanggal 5 April 2018)
Tanggal TD HR RR SpO2 Temp TB BB
- Pasien tampak tenang
5-04-2018 - 111 x 21 - 360 C 142 cm 29,5 kg
- Tidak terpasang alat pada tubuh
7-04-2018 108/67 115 x 23 100 % 360 C 142 cm - pasien
 
9-04-2018 110/77 137 x 22 x 100 % 36,90 C 142 cm - Post Operative (tanggal 7 April 2018) di
ICU
- Terlihat pasien masih terpasang
selang oksigen, CVC, WSD, selang
infus, kateter, NGT, side port, IV line
- Terlihat pasien lemas
- Adanya luka incise pada mid sternum
 
PALPASI (Tanggal 5 April 2018)

Dinamis : - Otot pernafasan : Tidak ada spasme pada m.


Pre operative (tanggal 5 April 2018) Intercostalis, m. Upper trapezius,
- Pasien tampak tdk ada kesulitan dan keluhan saat m.pectoralis mayor
- Gerak pernafasan : Gerak thorax ke lateral
bergerak
arah cranial
Post Operative (tanggal 7 April 2018) di ICU
- Pasien terlihat bernapas menggunakan thoracal
breathing
- Pola napas cepat dan dangkal
- Ektremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas,
kecuali bagian leher
AUSKULT
PALPASI THORAX (Tanggal 5 April 2018)
ASI
Lokasi Mobile Hipomobile Pre operative (tanggal 5 April 2018)
Upper costa chest - Hipomobile - Suara nafas vesikuler
expansion
- Tidak terdapat suara tambahan nafas
Middle costal chest Mobile -
expansion - Terdengar adanya bissing pada jantung

Lower costal chest Mobile - Post Operative (tanggal 7 April 2018) di ICU
expansion
- Suara nafas vesikuler
- Tidak terdengar adanya bissing pada jantung
PERKUSI ( 5 April 2018)

Lokasi Dextra Sinistra


PEMERIKSAAN EKSPANSI THORAKS
Apikal Sonor Sonor

Middle Sonor Sonor DENGAN MENGGUNAKAN METERLINE (5


Lower Sonor Sonor April 2018)
Lateral Sonor Sonor

Acuan Inspirasi Ekspirasi Selisih

Axilla 70,5 cm 68 cm 2,5 cm

Costa 4-5 68 cm 64,5 cm 3,5 cm

P. Xypoideus 64 cm 61 cm 3 cm
PEMERIKSAAN GERAK DASAR AKTIF ( 5 April 2018) PEMERIKSAAN GERAK DASAR PASIF ( 5 April 2018)

Regio Gerakan LGS Nyeri Regio Gerakan LGS End feel

Neck Fleksi Full Rom Tidak nyeri Neck Fleksi Full Rom Normal

  Ekstensi Full Rom Tidak nyeri   Ekstensi Full Rom Normal

  Lateral fleksi Full Rom Tidak nyeri   Lateral fleksi Full Rom Normal

Shoulder Fleksi Full Rom Tidak nyeri Shoulder Fleksi Full Rom Normal

  Ekstensi Full Rom Normal


  Ekstensi Full Rom Tidak nyeri
  Eksternal Rot Full Rom Normal
  Eksternal Rot Full Rom Tidak nyeri
  Internal Rot Full Rom Normal
  Internal Rot Full Rom Tidak nyeri
  Elevasi Full Rom Normal
  Elevasi Full Rom Tidak nyeri
  Horizontal Adduksi Full Rom Normal
  Horizontal Adduksi Full Rom Tidak nyeri
PEMERIKSAAN GERAK DASAR ISOMETRIK ( 5 April 2018)

Regio Gerakan MMT Nyeri

Neck Fleksi 4/5 Tidak nyeri

  Ekstensi 4/5 Tidak nyeri

  Lateral fleksi 4/5 Tidak nyeri

Shoulder Fleksi 4/5 Tidak nyeri

  Ekstensi 4/5 Tidak nyeri

  Eksternal Rot 4/5 Tidak nyeri

  Internal Rot 4/5 Tidak nyeri

  Elevasi 4/5 Tidak nyeri

  Horizontal Adduksi 4/5 Tidak nyeri


PEMERIKSAAN SPESIFIK/KHUSUS (Pre Op)

a. Pemeriksaan sesak nafas dengan menggunakan VAS : 0 cm


b. Pemeriksaan kapasitas paru menggunakan Voldyne Volumetric :
750ml
c. Pemeriksaan kemampuan fungsional selama dirumah sakit
menggunakan Index Barthel. Didapat nilai 1 dimana termasuk kategori
ketergantungan total
TES KOGNITIF, INTRA PERSONAL DAN INTERPERSONAL

Tes Kognitif : Baik, Pasien mampu menceritakan keluhan yang dialami oleh dirinya
dan pasien mengetahui penyakit yang dideritanya
Intra Personal : Baik, Pasien mempunyai semangat untuk sembuh
Interpersonal :Baik, Pasien mampu berkomunikasi dengan baik dengan fisioterapi
UNDERLYING PROCCESS (CLINICAL REASONING) (TERLAMPIR)
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Impairment:
- Nyeri pada incisi di daerah Sternum
- Adanya penumpukan sputum akibat pengaruh general
anesthesia pada penurunan fungsi upper airway

Functional Limitation:
- Adanya peningkatan respiratory rate
- Bronchial hygine terganggu
- Limitasi ekspansi thorax

Disability:
- Kesulitan untuk ambulasi duduk, berdiri serta berjalan
- Kesulitan dalam aktivitas fungsional seperti mandi,
berpakaian toileting)
TUJUAN PROGRAM FISIOTERAPI

1. Short Term
- Mengurangi nyeri incisi
- Pembersihan jalan napas

- Menurunkan respiratory rate

2. Long Term
- Mengoptimalkan aktifitas fisik dan kemampuan
fungsional sesuai dengan kemampuan kapasitas
jantung kapasitas paru pasien
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad sanam


Quo ad sanam : dubia ad sanam
Quo ad functionam : dubia ad sanam

Small Shunts biasanya dibiarkan tanpa intervensi dan prognosis jangka


panjang secara umumnya baik. Closure of VSD merupakan metode
golden treatment. Dalam sebuah penelitian, dilaporkan sekitar 96%
kelangsungan hidup untuk 230 kasus. Operasi jantung terbuka untuk
defek septum ventrikel aman dengan mortalitas dan morbiditas rendah di
tangan yang berpengalaman.

Menurut Jurnal “High incidence of infective endocarditis in


adults with congenital ventricular septal defect” 2016
RENCANA FISOTERAPI

Pre Operation
Berdasarkan jurnal “Chest physiotherapy and breathing exercises for cardiac
surgery patients in Sweden - A National survey of practice, 2011”. Sebelum operasi
fisioterapis meng-informasikan tentang bagaimana cara untuk breathing exercise (deep
breathing), tehnik batuk dan cara penggunaan Voldyne dan meminta pasien untuk
mempraktekkannya.
Post Op Management
Berdasarkan jurnal “Physical Therapy Treatment after Cardiac Surgery : A National Survey of Practice in
Greece.” 2013.
Tahap I. Masa akut hari ke dua sampai 5. Dilakukan tiap hari dengan durasi 5-10 menit. Dengan
a) Bebaskan jalan napas, Bersihkan dari sputum dengan suction atau posisikan

semi ektensi dan rotasi leher, bila mungkin pengasatan dan latihan batuk dengan menahan daerah sakit.
Dilakukan pada hari kedua setelah ops.
b) Lakukan pasif movement dari sendi proksimal baru distal dan usahakan banyak sendi bergerak

c) Sedangkan latihan aktif dimulai dari distal baru sendi proksimal.

d) Bila latihan nafas dari diaprahgmatik breathing baru segmental.

e) Menyesuaikan aktivitas dengan kemampuan fungsi paru dan jantung, bila diberikan latihan
breathing nadi naik tidak lebih 20 dari nadi awal pada hari ke dua sudah boleh duduk, lakukan gerak dinamik
dan mulai dari distal menuju proksimal dengan metode 10 macam gerakan masing-masing lima gerakan.

f) Melatih mobilisasi : Pada hari ke 3 sudah boleh duduk bahkan bila target belum ada gangguan
sudah boleh berdiri dengan bantuan.
Tahap II. Masa penyembuhan 5 s/d 14 hari.
a) Modifikasi bentuk latihan misalnya latihan deep breathing dengan jumlah latihan nafas
ditambah atau repitasi latihan lebih sedikit atau lebih dalam dengan ekspirasi lebih lama.

b) Jumlah gerakan sendi ditingkatkan dan perhatikan prinsip bernafas jangan menimbulkan
latihan dengan menahan nafas. Pada prinsipnya semua gerakan yang menimbulkan
kompresi thorak disertai ekspirasi dan gerakan yang mingkatkan ventilasi disertai
inspirasi.
Tahap III. Masa dirumah (15 – 2 bulan).
a) Latihan aerobic dapat diberikan, dengan intensitas dengan
kategori very light

Tahap IV. Masa pemeliharaan dan penyesuaian kerja. Setelah 2 bulan.


a) Latihan aerobic dapat diberikan, dengan intensitas dengan
kategori light
Early Mobilisasi exercise Sternal precautions

Rekomendasi untuk berapa lama setelah operasi pasien harus


menghindari beban berat bervariasi antara 1 dan 18 minggu
(rata-rata 7 minggu). Berapa banyak berat badan pasien
diizinkan untuk mengangkat sementara antara 1 dan 5 kg (rata-
rata 2 kg).
Endurance & strengthening rehabilitation exercise

Berdasarkan jurnal “Recommendations for physical activity, recreation sport, and exercise training in
paediatric patients with congenital heart disease: a report from the Exercise, Basic & Translational
Research Section of the European Association of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation, the
European Congenital Heart and Lung Exercise Group, and the Association for European Paediatric
Cardiology, 2011”. Pada Tabel 2, tingkat intensitas untuk latihan daya tahan mulai dari sangat ringan
hingga sangat berat serta persentase cadangan detak jantung yang sesuai dan denyut jantung maksimal.
Untuk septal defect dianjurkan untuk latihan ringan hingga 3-6 bulan setelah dilepasnya alat-alat atau
menunggu fase healing sternotomy.
Umumnya semua exercise training dan sport sessions should dimulai dengan 10–15-min

dynamic warm-up lalu diikuti dengan 20–60 min of exercise training dan diakhiri dengan

10-min cool-down period dengan kegiatan yang intensifitasnya berkurang dan peregangan

harus diberikan diakhir sesi latihan olahraga. Antara sesi pelatihan harus ada cukup waktu

untuk pulih (12–48 jam tergantung pada intensitas dan kondisi anak). Struktur program

rehabilitasi orang dewasa semuanya hampir sama. Mereka umumnya berdurasi 12-16

minggu dengan sesi minimum 3-5 kali / minggu.


INTERVENSI FISIOTERAPI
EDUK
Pre Operation
ASI
Fisioterapi 1(Bangsal Elang) Tanggal 5 April 2018
1) Deep breathing
S : Px tidak ada keluhan
5-15 repetisi, 1-3 set
O:
Tanggal 4 April 2018
2) Mengatur posisi (mika-
BP -

miki) HR 111x/min
RR 21x/min
Tiap 2 jam sekali SpO2 -

3) Active exercise Voldyne 750ml

Expansi Thorak
10 repetisi, 3 set
  Inspirasi Ekspirasi Selisih
4) Batuk efektif
Upper Thorak 68 70,5 2,5
Middle Thorak 64,5 67 3,5
Lowe Thorak 61 64 3
Intervensi : Edukasi cara melakukan batuk efektif, deep
breathing, pemakaian voldyne dan cara mem-praktekkannya

Post
Operation
Fisioterapi 2 (Ruang ICU) Tanggal 7 April 2018
Expansi Thorak (Tidak dilakukan)
S : Px lemas dan mengeluh agak sesak dan muntah pada jam4 subuh
Pemeriksaan sesak VAS : 3 cm (post op)
mengeluarkan lendir banyak. Pada luka incise kadang-
Pemeriksaan nyeri luka incise dengan VDS
kadang sakit
Nyeri Diam : (2) Nyeri sangat ring
Regio Gerakan LGS Nyeri
O : Gerak Aktif
Neck Fleksi NT NT Nyeri Gerak : (3) Nyeri ringan
  Ekstensi NT NT
  Lateral fleksi Tdk Full ROM Nyeri
Shoulder Fleksi Tdk Full ROM Nyeri Ringan
  Ekstensi NT NT
  Eksternal Rot Full Rom Tidak nyeri
  Internal Rot Full Rom Tidak nyeri
  Elevasi Full Rom Tidak nyeri
  Horizontal Adduksi Tdk Full ROM Nyeri ringan
 
Vital sign  
Tanggal 7 April 2018 Intervensi : Positioning (Miring kanan kiri)
      Deep breathing
BP 108/67  
Active exercise
HR 115x/min  

RR 23x/min  

SpO2 100%  

Voldyne -

Anda mungkin juga menyukai