Anda di halaman 1dari 12

FOTOSINTESIS

Abdurrahman Faris, 230110150154


Perikanan B, Kelompok 11
ABSTRAK
Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya untuk menghasilkan gula. Organisme yang
dapat melakukan fotosintesis memiliki organel fotosintesis. Fotosintesis mengubah
Karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil menjadi glukosa dan oksigen.
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan
fotosintesis. Salah satu cara yang digunakan untuk mengamati proses fotosintesis adalah
mengamati jumlah oksigen yang diproduksi selama proses fotosintesis. Sedangkan, fotosintesis
juga dipengaruhi beberapa factor, antara lain seperti intesitas cahaya matahari, konsentrasi
karbohidrat, suhu, kadar air, dan tahap pertumbuhan. Praktikum Fotosintesis ini dilaksanakan
pada 24 Oktober 2016 dimulai pada pukul 10.00 WIB bertempat di laboratorium Fisiologi
Hewan Air, Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD. Pada praktikum ini
mahasiswa mengukur jumlah oksigen yang di hasilkan oleh 3 jenis tanaman air (Amazon,
Hydrila, Cabomba) dengan lama waktu disinari cahaya matahari yang berbeda. Dengan
dilaksanakannya praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis botol, intesitas cahaya
matahari, lamanya disinari oleh cahaya matahari, waktu penyinaran cahaya matahari, jenis
tumbuhan, dan benarnya saat menutup botol mempengaruhi proses fotosintesis.
Kata Kunci: Cahaya, Fotosintesis, Karbondioksida, Matahari, Oksigen
ABSTRACT
Photosynthesis is the process of utilization of light energy to produce sugar. Organisms that can
perform photosynthesis have photosynthetic organelles. Photosynthesis transform carbon
dioxide and water with the help of sunlight and chlorophyll into glucose and oxygen. Practicum
aims to examine the factors that affect the speed of photosynthesis. One of the ways used to
observe the process of photosynthesis is to observe the amount of oxygen produced during
photosynthesis. While photosynthesis is also influenced by several factors, such as the intensity
of sunlight, carbohydrate concentration, temperature, moisture content, and the stage of growth.
Photosynthesis practicum was held on October 24, 2016 starting at 10:00 pm located at water
Animal Physiology Laboratory, Building 2, Faculty of Fisheries and Marine Sciences UNPAD.
In this lab students measure the amount of oxygen that is produced by three types of water plants
(Amazon, Hydrila, Cabomba) with long time sunlit different. With the implementation of this lab,
it can be concluded that certain types of bottles, solar light intensity, duration illuminated by
sunlight, sun light exposure time, type of plant, and a point when closing the bottle affect the
photosynthesis process.
Keywords: Carbon dioxide, Light, Oxygen, Photosynthesis, Sun

PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya untuk menghasilkan gula.
Organisme yang dapat melakukan fotosintesis memiliki organel fotosintesis. Secara ringkas
reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O

C6H12O6 + 6O2

Energi Cahaya dan Klorofil

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia anabolisme, pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
1. Intensitas cahaya: Laju fotosintesis semakin cepat ketika intesitas cahaya semakin tinggi.
2. Konsentrasi karbon dioksida: Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak
jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu: Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air : Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis): Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik.Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan: Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhanyang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energy dan makanan untuk
tumbuh.
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula
danoksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:

6CO2 + 6H2O

C6H12O6 + 6O2

Energi Cahaya dan Klorofil

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain
akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh
bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan
epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti
air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:
1. Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
2. Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
3. Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
4. Menyediakan oksigen bagi kehidupan (Guritno, 1995).
METODOLOGI
Praktikum Fotosintesis ini dilaksanakan pada 24 Oktober 2016 dimulai pada pukul 10.00
WIB bertempat di laboratorium Fisiologi Hewan Air, Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan UNPAD Jatinangor.
Adapun alat-alat yang digunakan antara lain: botol gelap sebagai wadah untuk air dan
tumbuhan air, botol terang/ botol bening untuk wadah air dan tanaman air pada fotosintesis
terang, kantong plastik berwarna hitam untuk menutupi salah satu botol bening pada fotosistesis
gelap, dan DO meter untuk mengukur DO awal dan DO akhir.

Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah 3 jenis tanaman air (Amazon,

Setiap kelompok
menyiapkan 3 botol yang
akan digunakan yang
terdiri dari botol gelap,
botol bening, botol bening
yang dibungkus kantong
plastik.

Isi botol
dengan air
yang telah
disaring.

Memasukan tanaman air


kedalam botol sesuai
perlakuan. Untuk
kelompok kontrol tidak
perlu memasukan
apapun ke dalam botol

Mengecangkan tutup botol


dan meletakan dibawah sinar
matahari selama 30 menit.
Catat waktu peletakan botol.

Segera ukur kadar oksigen awal


(KOawal) dengan menggunakan
DO meter dan catat waktu
peletakan botol

Tutup botol dan


bolak-balikan botol
untuk
menghomogenkan air.

Hydrila, Cabomba) sebagai tanaman yang diuji, air bersih.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah satu jam (catat


waktu akhir pengamatan),
ukur kembali kadar oksigen
akhir (KOakhir) dengan
menggunakan DO meter
dan catat dalam tabel
pengamatan.

Hitung perubahan nilai


kadar oksigen (Delta KO)
dengan cara mengurangi
KOakhir-KOawal.

Untuk nilai yang didapat


dikoreksi dengan
menggunakan nilai Delta
KOkontrol (Delta KO
Deltakontrol)

KLS

KEL

SAMPEL

B
1
KONTROL
9
2
CABOMBA
10
3
HYDRILLA
11
4
AMAZON
12
5
KONTROL
13
6
CABOMBA
14
HYDRILLA
7
15

PERLAKUAN

BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP

LAMA
PENYI
NARAN

WAKTU

AWAL

AKHIR

20

10.37

10.57

40

10.55

11.35

20

10.44

11.04

40

10.46

11.26

20

10.41

11.01

40

10.43

11.23

20

10.46

11.06

40

10.45

11.25

30

10.42

11.12

50

10.50

11.40

30

10.43

11.13

50

10.45

11.35

30

10.45

11.15

50

10.43

11.33

HASIL
PENGUKURAN
DO
DO
DO

AW AKH DO
AL
IR
4,9
5,58
0,64
4
5,50
0,56
5,30
0,36
5,94
1,00
6,03
1,09
5,51
1,57
5,88
0,94
6,01
1,07
5,53
0,69
5,82
0,88
5,67
0.73
5,51
0.57
5,23
0,29
5,54
0,60
6,02
1,08
6,06
1,12
5,87
0,92
5,71
0,77
5,65
0,71
5,63
0,69
5,64
0,70
5,48
0,54
5,47
0,53
5,79
0,85
5,78
0,84
5,79
0,85
6,01
1,10
5,97
1,03
5,91
0,97
6,22
1,28
6,18
1,24
6,21
1,27
6,25
1,31
6,21
1,27
5,54
0,60
6,41
1,47
6,27
1,33
6,21
1,27
6,57
1,63
7,55
2,61
5,46
0,52

8
AMAZON
16
1
9

KONTROL

2
10

CABOMBA

3
11
A

HYDRILLA

4
AMAZON
12
5
KONTROL
13
6
CABOMBA
14
7
HYDRILLA
15
8

AMAZON

BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG

30

10.55

11.25

50

10.50

11.40

20

15.18

15.38

40

15.10

15.15

20

15.10

15.30

40

15.18

15.58

20

15.15

15.35

40

15.15

15.55

20

15.20

15.40

40

15.15

15.55

30

15.22

15.52

50

15.18

16.08

30

15.20

15.50

50

15.15

16.05

30

15.15

15.45

50

15.15

16.05

30

15.15

15.45

4,9
4

5,72
5,53
5,48
5,68
5,61
5,64
5,60
5,78
5,74
5,68
5,61
5,48
5,57
5,34
5,52
5,51
5,51
5,48
5,75
5,65
5,75
5,40
5,51
5,40
5,45
5,68
5,32
5,39
5,44
5,48
5,45
5,68
5,31
5,39
5,35
5,23
5,70
5,75
5,71
5,60
5,58
5,54
5,64
5,78
5,54
5,51
5,60
5,40
5,68

0,78
0,59
0,54
0,74
0.67
0,70
0,66
0,84
0,80
0,77
0,74
0,54
0,63
0,40
0,58
0,57
0,57
0,54
0,81
0,71
0,81
0,46
0,57
0,56
0,51
0,74
0,38
0,45
0,50
0,50
0,51
0,74
0,38
0,45
0,41
0,29
0,76
0,81
0,77
0,66
0,64
0,60
0,70
0,84
0,60
0,57
0,66
0,46
0,74

16

1
KONTROL
9
2
CABOMBA
C

10
3
HYDRILLA
11
4
AMAZON
12
5
KONTROL
13
6
CABOMBA
14
7
HYDRILLA
15
8

AMAZON

BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG

50

15.20

16.10

20

13.25

13.45

40

13.22

14.02

20

13.26

13.46

40

13.22

14.02

20

13.23

13.43

40

13.25

14.05

20

13.24

13.44

40

13.25

14.05

30

13.23

13.53

50

13.23

14.13

30

13.25

13.55

50

13.25

14.15

30

13.24

13.54

50

13.32

14.22

30

13.26

13.56

5,63
5,57
5,54
5,45
5,47
5,52
5,70

0,69
0,63
0,60
0,51
0,53
0,58
0,76

5,60
5,64
5,35
5,33
5,72
5,26
5,53
5,48
5,46
5,50
5,73
5,61
5,66
5,42
5,60
5,64
4,99
5,75
5,68
5,51
5,53
5,46
5,80
5,76
5,76
5,45
5,46
5,30
5,53
5,60
5,66
5,55
5,63
5,28
5,55
5,84
5,36

0,66
0,70
0,61
0,39
0,78
0,32
0,59
0,54
0,52
0,56
0,79
0,67
0,66
0,08
0,66
0,70
0,05
0,81
0,74
0,57
0,59
0,52
0,86
0,82
0,82
0,50
0,52
0,36
0,59
0,66
0,72
0,61
0,69
0,34
-0,61
-0,19
-0,62

5,63

0,69

16
K
E
L
A
U
T
A
N

1
KONTROL
9
2
CABOMBA
10
3
HYDRILLA
11
4
AMAZON
12
5
KONTROL
13
6
CABOMBA
14
7
HYDRILLA
15
8

AMAZON

BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT
BTP
BG
BT

50

13.32

14.22

20

08.58

09.10

40

08.58

09.38

20

09.04

09.24

40

08.54

09.34

20

08.59

09.19

40

09.04

09.44

20

09.02

09.22

40

09.00

09.40

30

09.05

09.35

50

08.55

09.45

30

08.54

09.24

50

09.05

09.55

30

09.00

09.30

50

09.00

09.50

30

09.00

09.30

4,94

5,47
5,25
5,02
5,42
5,03
5,24
4,67
5,21
5,14
5,40
5,09
5,42
5,43
5,02

0,53
0,31
0,08
0,48
0,09
0,28
-0,27
0,25
0,2
0,46
0,31
0,53
0,79
0,08

5,82
5,00
5,27
5,96
6,06
5,14
5,16
5,14
4,96

0,88
1,50
0,73
1
1,12
0,12
0,12
0,10
0,02

5,55
5,36
5,25
5,32
5,16
5,25
5,82
5,73
5,45
5,87
5,92
5,67
5,43
5,35
5,72

0,61
0,42
0,31
0,38
0,22
0,31
0,88
0,79
0,51
0,93
0,98
0,73
0,49
0,41
0,77

5,03
5,26

0,09
0,52

16

BTP
BG
BT
BTP

50

08.58

09.48

5,23
5,98
5,94
5,81

0,29
1,04
1
0,87

Table diatas menunjukan data yang diperoleh dari praktikum fotosintesis ini yang
dilakukan oleh angkatan 2015 Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan 2015. Data tersebut
menunjukan perubahan DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut yang dilakukan oleh
tanaman air (Amazon, Hydrilla, dan Cabomba) atau oleh kelompok kontrol terhadap air dalam
botol (botol bening, botol gelap dan botol dengan kantung plastic hitam) yang disinari oleh
cahaya matahari selama 20-50 menit pada masing-masing sampel.
Sampel air yang digunakan kelas B mempunyai DO awal sebesar 4,94 mg/l dan penyinaran
cahaya matahari dimulai pada sekitar pukul 10.35 sampai 10.55 dan di akhiri pada sekitar pukul
10.57 sampai 11.50. Pada praktikum ini semua sampel pada kelas B hampir semuanya berhasil,
dapat dilihat dari data yang didapat bahwa hampir semua dari sampel tanaman air menambahkan
DO air yang terdapat dalam ketiga botol tersebut. Waulaupun hasil akhir pada botol dengan
perlakuan reaksi ternag dan gelap tidak menunjukan kesamaan dengan teorinya, rata-rata diatas
menunjukan bahwa botol gelap yang mendapatkan cahaya lebih sedikit dari botol yang bening
yang mendapat cahaya lebih banyak malah menghasilkan DO yang lebih besar, tetapi banyak
juga kelompok yang mempunyai hasil bahwa DO pada botol terang lebih tinggi dari botol yang
gelap maupun yang terbungkus oleh plastic, karena semakin tinggi intesitas cahaya yang didapat
oleh tanaman tersebut, maka semakin cepat laju fotosintesisnya untuk menghasilkan oksigen.
Hal ini mungkin dapat disebabkan karena adanya oksigen yang keluar dari botol karena
tidak rapatnya saat menutup botol sehingga oksigen yang dihasilkan tanaman air dalam air
menguap karena panas dan keluar dari botol. Adapun pada kelompok control yang dapat
menghasilkan DO yang bahkan lebih tinggi dari pada kelompok yang lain, hal ini mungkin dapat
disebabkan adanya fitoplankton yang juga melakukan fotosintesis, adapun DO yang dihasilkan
kelompok control bisa lebih besar mungkin karena sedikitnya oksigen yang keluar dari botol dan
banyaknya DO yang keluar dari botol kelompok lain.
Rata-rata DO akhir yang diperoleh oleh kelas B adalah sebesar 5,84 mg/l dengan rata-rata
perubahan DO 0,66 mg/l, sedangkan DO akhir terbesar didapatkan oleh kelompok 15 dengan
tanaman Hydrilla, yaitu dengan nilai 7,65 mg/l dengan perubahan DO sebesar 2,61 mg/l yang

merupakan hasil reaksi terang dengan perlakuan disinari cahaya matahari selama 50 menit dari
mulai pukul 10.43 sampai 11.33. Perlakuan yang hampir sama juga dilakukan oleh kelompok 14
yang menggunakan tanaman Cobamba namun DO yang dihasilkan tidak sebesar yang dihasilkan
oleh kelompok 15. Hal lainnya juga dapat disebabkan karena jenis tanaman, jika dilihat dari data
diatas, tanaman Hydrilla menghasilkan lebih banyak DO dari pada tanaman lainnya. Misalnya
pada kelompok saya, yaiftu kelompok 11 yang menggunakan tanaman Hydrilla menghasilkan
DO yang lebih tinggi dari pada tanaman lain yang mendapat perlakuan sama.
Data kelas lain rata-rata menghasilkan DO yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelas
B, hal ini mungkin disebabkan karena waktu saat penyinaraan cahaya matahari, kelas B yang
menyinari pada saat pagi menjelang siang hari mendapatkan DO yang paling besar dibanding
pada saat pagi hari yang dilakukan oleh kelas Kelautan, siang hari yang dilakuakn oleh kelas C
dan pada siang menjelang sore hari yang dilakukan oleh kelas C. Tetapi, kelompok kontrol pada
kelas lain sepertinya lebih berhasil, karena kadar DO pada kelompok control kelas lain tidak
terjadi perubahan yang signifikan, atau bahkan ada yang berkurang.
KESIMPULAN
Dengan dilaksanakannya praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis botol,
intesitas cahaya matahari, lamanya disinari oleh cahaya matahari, waktu penyinaran cahaya
matahari, jenis tumbuhan, dan benarnya saat menutup botol mempengaruhi proses fotosintesis,
dan didapat tanaman yang menghasilkan oksigen paling banyak adalah tanaman Hydilla dengan
perlakuan botol bening dan di sinari cahaya matahari selama 50 menit pada waktu pagi
menjelang siang hari.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, Muhammad. 2012. Fotosintesis. Sumedang: Universitas Padjadjaran
Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. Sains dalam Kehidupan. Surabaya :Yudhistira.
LAMPIRAN

Gambar 1. DO Meter

Gambar 2. Hydrilla

Gambar 3. Cobamba

Gambar 4. Hydrilla dalam botol bening

Gambar 5. Botol bening gelap dan bungkus


plastic

Gambar 6. Botol Gelap

Gambar 7. Botol bungkus plastic

Gamabr 8. Ketiga Botol di sinari cahaya


Matahari

Anda mungkin juga menyukai