Gagal Jantung PDF
Gagal Jantung PDF
KRISNA ERAWAN
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
Gagal jantung bukanlah merupakan penyakit atau diagnosis yang
spesifik, melainkan merupakan sindrom klinik dimana gangguan jantung
memompa darah mengakibatkan penurunan ejeksi ventrikel dan gangguan
darah balik pada vena.
GAGAL JANTUNG
tanda-tanda klinik gagal jantung kanan dan kiri. Pada praktik hewan kecil, efusi
pleura biasanya berkaitan dengan CHF bilateral.
Gagal jantung dapat diakibatkan karena ketidakmampuan jantung
mengeluarkan darah secara memadai (gagal sistolik), atau karena pengisian
ventrikel yang tidak adekuat (gagal diastolik), atau keduanya. Akibat dari ketiga
hal
tersebut
mengakibatkan
adalah
berkurangnya
berkurangnya
volume
curah
jantung
stroke,
dan
yang
selanjutnya
mengarah
kepada
Etiologi
Gagal jantung dapat merupakan akibat dari penyakit miokardial yang
menurunkan efisiensi fungsi miokardial, dan dapat juga akibat dari faktor yang
meningkatkan beban kerja jantung. Penyebab umum yang menjadi beban bagi
jantung misalnya stenosis katup keluar jantung, hipertensi arteri sistemik, dan
cacat yang mengakibatkan aliran berlebih atau volume berlebih di dalam
jantung, misalnya karena insufisiensi katup jantung. Pada anjing, CHF paling
umum diakibatkan oleh volume darah yang berlebihan di dalam jantung akibat
dari penyakit katup degeneratif yang kronis (regurgitasi mitral yang parah) atau
kardiomiopati terkembang. Pada kucing, gagal jantung diastolik terkait dengan
kardiomiopati hipertropik atau restriktif merupakan keadaan yang paling umum.
GAGAL JANTUNG
Tanda Klinik
Tanda klinik pada gagal jantung dapat merupakan akibat dari akumulasi
cairan, curah jantung rendah, atau perubahan pada otot skeletal.
Anjing
penderita CHF biasanya diperiksakan pada dokter hewan karena batuk, dispne,
intoleransi latihan, pembesaran abdominal, atau sinkop. Sedangkan kucing,
biasanya tidak dapat bernapas (karena efusi pleura atau edema pulmoner) atau
tidak dapat berjalan secara wajar (karena tromboembolisme aorta). Hipertensi
vena dan kongesti mikrosirkulasi menimbulkan transudasi cairan pada rongga
tubuh (efusi) atau interstisium (edema).
diketahui sebagai gagal jantung kiri, gagal jantung kanan, atau gagal jantung
bilateral.
Tanda klinik yang terjadi pada gagal jantung kiri berkaitan dengan
peningkatan tekanan hidrostatik pada vena pulmoner dan kapiler. Tanda klinik
karena kongesti dan edema pulmoner, yaitu batuk dan dispne merupakan tanda
yang paling umum. Tetapi kucing kurang umum menunjukkan batuk. Pada
kucing biasanya menunjukkan tanda dispne, takipnea, anoreksia, dan
intoleransi latihan. Pada kucing, peningkatan tekanan vena dapat menimbulkan
efusi pleura. Fenomena ini kurang umum pada anjing. Dispne dan intoleransi
latihan dapat juga berkaitan dengan perubahan pada otot skeletal yang terjadi
pada CHF.
GAGAL JANTUNG
disertai dispne yang parah dapat terjadi pada saat hewan beristirahat dan pada
auskultasi terdengar suara rales.
Gagal jantung kanan mengakibatkan peningkatan tekanan pada
pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ventrikel kanan, yakni vena
sistemik.
edema perifer. Hati dan limpa yang membesar pada anjing dapat dipalpasi.
Retensi cairan terjadi pada anjing dan kucing, tetapi tempatnya bervariasi.
Pada anjing, asites adalah yang paling umum dan biasanya terjadi sebelum
melanjut ke daerah subkutan, edema, atau hidrotoraks atau hidroperikardium.
Sedangkan pada kucing jarang mengalami asites akibat gagal jantung kanan.
Pada gagal jantung bilateral, terjadi tanda-tanda gagal jantung kanan
dan kiri dan sering berhubungan dengan akumulasi cairan di pleura.
Efusi
Penanganan
Tujuan umum penanganan gagal jantung pada anjing dan kucing adalah:
meniadakan tanda klinik seperti batuk dan dispne, memperbaiki kinerja jantung
sebagai pompa, menurunkan beban kerja jantung, dan mengontrol kelebihan
garam dan air.
GAGAL JANTUNG
Hal tersebut
akan merangsang ginjal untuk menahan natrium dan air sehingga ekskresi
natrium dan air akan berkurang.
natrium tinggi maka retensi air dan peningkatan volume darah akan semakin
parah, dan pada gilirannya akan menimbulkan kongesti dan edema.
3. menghilangkan penyebab atau faktor pemicu gagal jantung.
Menghilangkan penyebab gagal jantung merupakan tindakan yang paling baik.
Malformasi kongenital seperti patent ductus arteriosus dapat diperbaiki dengan
cara operasi dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Ballon valvuloplasti telah
berhasil digunakan pada anjing untuk menangani stenosis katup pulmonik.
CHF yang disebabkan oleh penyakit perikardium dapat ditangani sementara
atau permanen dengan perikardiosentesis atau perikardektomi.
Tetapi
GAGAL JANTUNG
4. menurunkan preload. Karena adanya retensi garam dan air oleh ginjal
pada pasien CHF, maka preload jantung pada umumnya tinggi. Hal tersebut
akan mengakibatkan kongesti pada sistem sirkulasi. Oleh karena itu,
penurunan preload akan menurunkan kongesti dan edema pulmoner, yang
akan memperbaiki pertukaran gas pada paru-paru pada kasus CHF jantung kiri,
dan menurunkan kongesti vena sistemik dan asites pada CHF jantung kanan.
Preload ditentukan oleh volume cairan intravaskular dan tonus vena sistemik.
Diuretik merupakan terapi utama untuk hewan yang mengalami edema
pulmoner, efusi pleura, atau asites. Dari beberapa tipe yang tersedia, diuretik
loop (misalnya furosemid, bumetanid) paling umum digunakan.
Dosis dan
Dosis
furosemid secara oral pada anjing adalah 1-4 mg/kg diberikan dua kali sehari,
dan pada kucing adalah 1 mg/kg sekali atau dua kali sehari. Pada pasien CHF
kronis (tekanan respirasi ringan karena edema pulmoner minimal dan batuk
kronis karena kardiomegali jantung kiri), tidak diperlukan pemberian furosemid
secara IV, penanganan dapat diawali dengan furosemid secara oral.
Penggunaan diuresis secara ekstensif dapat mengaktifkan reninangiotensin aldosterone system (RAAS). Karena itu, tidak direkomendasikan
GAGAL JANTUNG
Dosis
diuresis dapat dikurangi hingga 50% bila diuresis digunakan bersama dengan
angiotensin converting enzyme inhibitors (ACE-I).
5. meningkatkan kontraktilitas. Obat-obat inotropik positif meningkatkan
kontraktilitas miokardium dan terutama digunakan pada pasien yang mengalami
kardiomiopati terkembang atau penyakit katup lanjut yang disertai gagal
miokardium. Digitalis glikosid (digoksin, digitoksin) adalah agen inotropik positif
yang umum, dan digoksin penggunaannya paling umum.
Digoksin (0,005
beberapa
faktor
yang
harus
dipertimbangkan
sebelum
Efek
samping digitalis glikosid adalah depresi, anoreksia, muntah, diare, aritmia dan
gangguan konduksi jantung.
6. menurunkan afterload. Istilah afterload mengacu pada tahanan ejeksi
darah ventrikel yang ditentukan oleh tingkat konstriksi arteri perifer/tahanan
vaskular sistemik. Pada kasus CHF, aktivasi saraf simpatetik dan sistem reninangiotensin-aldosteron menyebabkan kontriksi arteri yang akan menghalangi
fungsi pemompaan jantung dan meningkatkan beban jantung.
Vasodilator
GAGAL JANTUNG
diinspirasi ditujukan pada pasien yang mengalami edema pulmoner akut. Pada
pasien yang menunjukkan efusi pleura dapat dilakukan torakosentesis.
Tindakan ini dapat meringankan dispne dan tidak ada efek samping yang nyata.
Pada anjing dan kucing yang menderita CHF kanan yang parah, asites dapat
menimbulkan dispne yang cukup parah. Abdominosentesis merupakan cara
yang aman dan efektif untuk menangani asites dan dapat dilakukan secara
teratur (setiap 2-4 minggu bila dibutuhkan). Morfin sulfat (0,05-0,5 mg/kg bobot
badan secara IV atau IM) dapat dipertimbangkan penggunaannya pada anjing
yang menderita edema pulmoner yang parah dan akut, karena aksi narkotik
akan mengurangi kegelisahan pasien dan menurunkan kerja pernapasan.
Morfin tidak digunakan pada kucing.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, C. E. 2007. Advances in the management of heart failure. In
Proceedings of the Southern European Veterinary Conference and
Congreso Nacional AVEPA. Barcelona, Spain.
Boswood, A. 2008. Heart failure management; the use of diuretics vasodilators
and inotropes. In Proceeding of the European Veterinary Conference
Voorjaarsdagen. 24-26 April 2008. Amsterdam, Netherlands.
Elices-Mnguez, R.
2009.
Cardiovascular diseases: heart failure.
In
Proceeding of the International Congress of the Italian Association of
Companion Animal Veterinarians. 29-31 Mei 2009. Rimini, Italy.
GAGAL JANTUNG