Anda di halaman 1dari 8

Distribusi Jumlah Pasien dan Jumlah Pasien Keluar (Hidup dan Mati)

Di Ruang .....
Bulan Januari 2016
Jumlah Bed: 20 Bed
Data
Tanggal
Jumlah Pasien
Tanggal
Jumlah Pasien

1
19
17
20

2
16
18
16

3
15
19
15

4
19
20
18

5
20
21
17

6
18
22
17

7
16
23
19

Januari
8
16
24
17

2016
9
17
25
15

10
19
26
16

11
18
27
18

12
18
28
20

13
17
29
19

14
15
30
18

15
17
31
16

16
19

Januari 2016
8
9
0
0

10
0

11
1

12
0

13
1

14
2

15
0

16
0

26
0

27
0

28
0

29
1

30
1

31
2

*Jumlah hari perawatan = 540


Data
Tanggal
Jumlah Pasien
Keluar (Hidup +
Mati)
Tanggal
Jumlah Pasien
Keluar (Hidup +
Mati)

1
2

2
1

3
1

4
0

5
0

6
2

7
0

17
0

18
4

19
1

20
0

21
1

22
0

23
0

24
2

25
2

*Jumlah pasien keluar (hidup + mati) = 24


*Data yang diambil untuk menghitung hari perawatan dari sensus harian rawat inap adalah jumlah pasien sisa yang masih dirawat pada saat
dilakukan penghitungan Formulir Sensus Harian Rawat Inap (SHRI), dan data jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama meskipun
saat dilakukan sensus, pasien tersebut sudah tidak ada.

Rumus BOR =

jumlah hari perawatan rumah sakit


jumlah tempat tidur X jumlah haridalam satu periode

540
20 X 31
540
620

X 100%

X 100%

X 100%

= 87%

Distribusi Lama Rawat Pasien Keluar (Hidup dan Mati)


Di Ruang .....
Bulan Januari 2016

Data
Pasien
Lama rawat (Hari)
Pasien
Lama rawat (Hari)

1
7
17
6

2
3
18
4

3
5
19
2

4
4
20
2

5
2
21
3

6
8
22
4

*Jumlah lama dirawat = 103


Rumus LOS/ALOS =

Rumus TOI =

Jumlah lama dirawat


Jumlah pasien keluar (hidup+mati)
103
24

= 4,29 hari

( ( Jumlah tempat tidur X Periode )Hari Perawatan)


Jumlah pasien keluar (hidup+ mati)
( ( 20 X 31 )540)
24

7
9
23
4

Januari 2016
8
9
2
4
24
2

10
5

11
3

12
5

13
6

14
6

15
4

16
3

(620540)
24

80
24

Rumus BTO =

= 3,33 hari

Jumlah pasien ke luar (hidup +mati)


Jumlah tempat tidur
24
20

= 1,2 kali

Efisiensi Ruang Rawat


Di ruang ...........
Bulan Januari Desember 2016
INDIKATOR
N
o
1
2
3
4
5

Bulan

BOR

LOS

TOI

BTO

Januari
Februari
Maret
April
Mei

87,10

4,29

3,33

1,2

6
7
8
9
10
11
12

Juni
Juli
Agustus
Septemb
er
Oktober
Novemb
er
Desemb
er
Rata-rata
Standart
Keterang
an

60-85%
Sesuai

6-9 hari
Rendah

1-3 hari
Sesuai

40-50 kali
Rendah

Untuk penetapan ini ada beberapa rumus yang dikembangkan


oleh para ahli. Selain untuk menetapkan rumus ini juga dapat
digunakan untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang
ada saat ini cukup, kurang atau berlebih. Rumus tersebut antara
lain:
a) Menurut Gillies (1982)
Kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat
dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut:
Tenaga Perawat (TP) =
365

(365 - C) x jam
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan
pasien/hari
B : rata-rata jumlah pasien per hari BOR x jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur (82 hari), 365 = jumlah hari kerja dalam 1
tahun
b) Menurut Douglas (1984)
Penghitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas
dihitung berdasarkan tingkat ketergantungan setiap shift klien
seperti pada tabel 6 berikut :
Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Klasifikasi Ketergantungan Klien

Waktu klasifikasi
Minimal
Intermediate
Maksimal

Pagi
0.17
0.27
0.36

Kebutuhan perawat
Sore
Malam
0.14
0.07
0.15
0.10
0.30
0.20

Sumber: Douglas, 1984


Jumlah perawat yang diperlukan untuk jaga adalah pagi , sore,
dan malam. Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan klien
terhadap keperawatan menurut Douglas berdasarkan kriteria
sebagai berikut:
1.1 Perawatan minimal memerlukan waktu selama 1-2 jam/24
jam, dengan kriteria:
i)
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan
sendiri.
ii)
Ambulasi dengan pengawasan.
iii)
Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift.
iv)
Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
v)
Persiapan pengobatan memerlukan prosedur.

1.2 Perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam


dengan kriteria:
i)
Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
ii)
Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam.
iii)
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
iv)
Folley catheter/intake output dicatat.
v)
Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur.
1.3 Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6
jam/24jam dengan kriteria :
a)
Segalanya diberikan/dibantu.
b)
Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam.
c)
Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena.
d)
Pemakaian suksion.
e)
Gelisah, disorientasi.
c) Menurut Depkes, 2005
Menurut Depkes, modal pendekatan yang dapat digunakan
dalam penghitungan tenaga keperawatan di rumah sakit untuk
rawat inap yaitu: berdasarkan klasifikasi pasien dengan cara
penghitungan adalah:
i. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kasus
ii. Rata-rata pasien/hari
iii. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien
iv. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
v. Jam kerja efektif setiap perawat 7 jam/hari
Dirumuskan sebagai berikut:
- Tenaga keperawatan :
Jumlah jam perawatan / ruangan /
hari
Jam kerja efektif / shift

Untuk perhitungan tenaga tersebut perlu ditambah (faktor


koreksi) yang terdiri dari :
- Loss day (Hari libur/cuti/ hari besar):
hari minggu dalam satu tahun + cuti + hari besar x
perawat tersedia

Non nursing job


Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non
keperawatan seperti contohnya membuat perincian pasien
pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat makan pasien, dll.
Diperkirakan 25 % dari jumlah jam pelayanan keperawatan

tenaga keperawatan + loss day x


25 %
100

Faktor koreksi :
Loss day + Non nursing
job

Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :


Tenaga yang diperlukan + faktor
koreksi

Menurut Depkes (2002):


Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori, masing-masing
memerlukan waktu :
asuhan keperawatan minimal
: 2 jam / 24 jam
asuhan keperawatan sedang
: 3,08 jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat
: 4,15 jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal
: 6,16 jam/24 jam
Kategori asuhan keperawatan berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien adalah sebagai berikut:
1) Asuhan keperawatan minimal, kriterianya:
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
2) Asuhan keperawatan sedang kriteria:
a)
Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
b)
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
c)
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
3) Asuhan keperawatan agak berat :
a) Sebagian besar aktifitas dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 4 jam sekali.
c) Terpasang folley cateter, intake output dicatat.
d) Terpasang infuse.
e) Pengobatan lebih dari sekali.
f) Persiapan pengobatan perlu prosedur.
4) Perawatan maksimal (total), kriteria sebagai berikut:
a) Segala aktifitas diberikan perawat.
b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.

d) Penggunaan suction.
e) Gelisah/disorientasi

Anda mungkin juga menyukai