Anda di halaman 1dari 42

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN

Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kesatu
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien hipertiroid dan
hipotiroid
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Menyebutkan pengertian hipertiroid dan hipotiroid
2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita hipertiroid
dan hipotiroid
3. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
hipertiroid dan hipotiroid.
4. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk penderita
hipertiroid dan hipotiroid.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologi dan patofisiologi
hipertiroid dan hipotiroid
2. Pengkajian data medis.
3. Asesmen gizi untuk penderita hipertiroid dan hipotiroid.
4. Diagnosis gizi untuk penderita hipertiroid dan hipotiroid.
5. Terapi diet untuk penderita hipertiroid dan hipotiroid (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang)
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
hipertiroid dan hipotiroid.

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang pengertian,
etiologi dan patofisiologi singkat penyakit hipertiroid dan
hipotiroid serta terapi dietnya.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa
mendemonstrasikan
menu
sehari
dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2006. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit hipertiroid dan hipotiroid.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan N, berusia 39 tahun seorang guru SMU yang masih
aktif. TB 163 cm, BB 57 kg. Mengeluh BB turun terus (dalam
2

2 bulan terakhir turun 4 kg), mudah lelah, tangan sering


gemetaran dan keluar keringat berlebihan. Nafsu makan
baik. Hasil pemeriksaan tekanan darah 130/90 mmHg, GDS
150 mg%, suhu 37 C, tremor jika tangan direntang.
Kebiasaan makan 3 kali sehari, tidak ada pantangan
terhadap bahan makanan tertentu.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika II
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kedua
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit gout

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian gout.
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita gout.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
gout.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk penyakit gout
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian penyakit gout.
2. Etiologi dan patofisiologi gout.
3. Asesmen gizi untuk penderita gout.
4. Diagnosis gizi untuk penderita gout.
5. Terapi diet untuk penderita gout (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang)
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita gout.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning dan pemberian tugas kasus.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:

Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan


bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang etiologi dan
patofisiologi penyakit gout serta terapi diet untuk penderita gout.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit gout.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan A, usia 50 tahun, BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit
dengan keluhan pada malam hari ibu jari kaki terasa panas
seperti terbakar, nyeri, dan membengkak sehingga tidak
dapat digunakan untuk berjalan karena terasa sakit.
Keadaaan tampak lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan:
tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38,5C, GDP 95 mg/dL,
GD2jpp
125 mg/dL, kolesterol total 255 mg/dL, asam
urat 8 mg/dL. Hasil anamnesa gizi pola makan 3x sehari,
5

lebih senang makanan yang digoreng dan masakan yang


gurih. Karena kesibukan dikantor, Tuan A jarang berolahraga
dan biasanya makan siang di luar rumah.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika II
3 (Tiga)
5 (Lima)
Ketiga
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit dislipidemia dan stroke.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkqn pengertian dislipidemia dan stroke.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
dislipidemia dan stroke.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
dislipidemia dan stroke.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
dislipidemia dan stroke.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologi dan patofisiologi
penyakit dislipidemia dan stroke.
2. Asesmen gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke.
3. Diagnosis gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke.
4. Terapi diet untuk penderita dislipidemia dan stroke (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang)
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
dislipidemia dan stroke.

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning dan peugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang pengertian,
etiologi dan patofisiologi singkat penyakit dislipidemia dan stroke
serta terapi dietnya.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit dislipidemia dan stroke.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Nyonya UI, seorang pensiunan PNS usia 68 tahun, dengan
BB 67 kg, TB 152 cm masuk rumah sakit dalam keadaan
8

tidak sadar. Hasil anamnesa pasien mempunyai penyakit DM


sejak 2 tahun yang lalu. Dia selalu patuh dengan diit yang
diberikan yaitu diit DM 1900 kalori, sehingga kadar gulanya
selalu terkontrol. Kira-kira 1 tahun yang lalu pasien pernah
dirawat di RS selama 2 minggu dengan diagnosa penyakit
Jantung dan Hipertensi. Hari ini hari ke-2 perawatan dan
Hasil pemeriksaan diperoleh data keadaan umum compos
mentis dan tampak lemah, tekanan darah 160/100 mmHg,
GDP 125 mg/dL, GD2jpp
225 mg/dL, kolesterol total
265 mg/dL, SGOT 35 U/L, Hb 12,5 gr/dL. Pasien didiagnosa
dokter menderita DM dengan stroke. Hasil anamnesa gizi,
akhir-akhir ini pola makan pasien tidak teratur.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Keempat dan kelima
2 x 250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan
penyakit diabetes melitus (DM).

pelayanan

gizi

pasien

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Mendeskripsikan pengertian diabetes melitus.
2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita diabetes
melitus.
3. Menghafal leaflet bahan makanan penukar.
4. Mendeskripsikan indeks glikemik bahan makanan.
5. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
diabetes melitus.
6. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
diabetsmelitus.
IV. Materi Ajar:
1.
Pengertian, etiologi danpatofisiologi singkatn penyakit diabetes
melitus.
2.
Asesmen gizi untuk penderita diabetes melitus.
3.
Diagnosis gizi untuk penderita diabetes melitus.
4.
Terapi diet untuk penderita diabetes melitus (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5.
Indeks glikemik bahan makanan.
6.
Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
diabetes melitus.
10

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning dan penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian mendeskripsikan pengertian, etiologi
dan patofisiologi singkat tentang penyakit DM serta terapi
dietnya.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit DM.
b. Sebutkan 10 bahan makanan yang mempunyai indeks
glikemik rendah.

11

c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP


modifikasi.
Seorang ibu rumah tangga usia 50 tahun, dengan BB 67 kg,
TB 154 cm datang ke poli penyakit dalam rumah sakit
dengan keluhan cepat lelah, banyak kencing terutama pada
malam hari dan banyak minum. Nafsu makan baik, bahkan
meningkat. Apabila berkeringat kulit terasa gatal-gatal.
Keadaan ini dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Setelah
dilakukan pemeriksaan diperoleh data tekanan darah
120/90 mmHg, GDP 140 mg/dL, GD2jpp 245 mg/dL,
kolesterol total 175 mg/dL, asam urat
5
mg/dL.Hasil
anamnesa gizi pola makan 3x sehari namun akhir-akhir ini
tidak terkendali karena sering merasa lapar.
Senang
makanan yang digoreng dan masakan padang. Ibu tersebut
kemudian dianjurkan konsultasi ke poli gizi untuk mengatur
makanannya.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

12

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika II
3 (Tiga)
5 (Lima)
Keenam
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka akar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit hipertensi.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian hipertensi.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
hipertensi.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
hipertensi.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien hipertensi.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat hipertensi.
2. Asesmen gizi untuk penderita hipertensi.
3. Diagnosis gizi untuk penderita hipertensi.
4. Terapi diet untuk penderita hipertensi (tujuan diet, syarat/prinsip
diet,
jenis
diet,
bahan
makanan
yang
boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang)
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
hipertensi.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning dan penugasan kasus.

13

VI. Tahap Pembelajaran:


A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan
patofisiologi singkat tentang penyakit hipertensi serta terapi
dietnya.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam 4 kelompok.
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Masing-masing kelompok mepresentasikan hasil diskusi
kelompok.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
Rahhmawaty S., 2005. Diktat Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Jelaskan pengertian penyakit hipertensi.
b. Jelaskan etiologi penyakit hipertensi.
c. Jelaskan patofisiologi penyakit hipertensi.
d. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
14

Tuan HY, seorang pensiunan ABRI usia 75 tahun, dengan BB


76 kg, TB 162 cm masuk rumah sakit dalam keadaan tidak
sadar. Hasil anamnesa pasien mempunyai penyakit
Hipertensi semenjak 10 tahun yang lalu, dan akhir-akhir ini
sering kambuh. Hari ini hari ke 4 perawatan dan kondisi
pasien sudah mulai membaik, keadaan umum compos
mentis. Hasil pemeriksaan diperoleh data suhu 37,5 C,
tekanan darah 200/140 mmHg, GDP 150 mg/dL, GD2jpp 210
mg/dL, kolesterol total 255 mg/dL, trigliserida
95 g/dL,
LDL 200 mg/dL, HDL 50 mg/dL, asam urat 6,8 mg/dL. Hasil
anamnesa gizi pasien senang masakan yang manis dan
gurih, tiap pagi minum susu full cream, dan jika sore hari
minum kopi kental/teh. Masakan yang disenangi adalah sate
kambing dan gulai.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

15

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Ketujuh
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit jantung.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit jantung.
2.
Menjelaskan tujuan dan syarat diet bagi penderita jantung.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
jantung.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita penyakit
jantung.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit jantung
(demam rematik, payah jantung, MCI, jantung koroner).
3. Asesmen gizi untuk penyakit jantung.
4. Diagnosis gizi untuk penyakit jantung.
5. Terapi diet untuk penyakit jantung (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang)
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita jantung.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.

16

VI. Tahap Pembelajaran:


A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan
patofisiologi singkat penyakit jantung serta terapi dietnya.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir: Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan
menutup perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit hipertensi.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan A karyawan sebuah perusahaan swasta, usia 51 tahun,
BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit dengan keluhan sesak
nafas dan tadi pagi setelah makan muntah-muntah. Sejak 5
tahun yang lalu pasien menderita hipertensi dan 5 bulan
yang lalu dirawat karena tensinya sangat tinggi. Setelah
dilakukan pemeriksaan diperoleh data konjungtiva anemis,
keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 190/130
17

mmHg, suhu 38C, GDP 90 mg/dL, GD2jpp 110 mg/dL,


kolesterol total
265 mg/dL, asam urat
6 mg/dL, Hb13
gr/dL. Hasil anamnesa gizi pola makan tidak teratur, sering
makan diluar rumah dan makanan yang digemari adalah
yang gurih dan pedas. Jarang berolah raga. Kakak
kandungnya pernah menderita jantung dan sudah
meninggal karena stroke. Hasil diagnosis dokter, pasien
menderita PJK.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

18

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kedelapan
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA..
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGA,
sindrome nefrotik dan GNA
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologidan patofisiologi
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan
GNA (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan
yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan
kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
19

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan
patofisiologi singkat penyakit penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit GGA, sindrome
nefrotik dan GNA.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
20

Tn S, 50 tahun, pekerjaan wiraswasta, BB 60 kg, TB 156 cm,


pekerjaan sebagai supir. Keluhan utama mata kabur untuk
melihat dan dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, badan
bengkak-bengkak di seluruh tubuh. RPD DM dan hipertensi.
RPS saat masuk oedema anasarka dan hipertensi stage II.
Pasien saat ini didiagnosa sindrome nefrotik. RPK tidak ada.
Pola makan 3x sehari, tidak ada alergi terhadap bahan
makanan tertentu.
Hasil pemeriksaan ku sedang,
composmentis dan ekstrimitas oedema (+/+). Tensi 200/110
mmHg, nadi 80x/mnt, respirasi 20x/mnt, suhu 36,6C. Hb
9,7 g/dL, SGOT 48 U/L, SGPT 34 U/L, kolesterol 300,4 mg/dL,
GDP 152 mg/dL, GD2jpp 272 mg/dL, albumin 2,3 g/dL,
ureum 112 mg/dL, kreatinin 2,5 mg/dL, natrium 134 mmol/L,
kalium 3,0 mmol/L. Obat yang diberikan kaptopril, laxantive,
dulcolax, dan inj. Lasix.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

21

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kesembilan
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit GGK dan hemodialisa.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGK dan
hemodialisa
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit penyakit
GGK dan hemodialisa.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa (tujuan
diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.

22

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, etiologi dan
patofisiologi singkat penyakit GGK dan hemodialisa.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan S, usia 50 tahun, pekerjaan sebagai satpam Pabrik
Tekstil, mempunyai 4 (empat) orang anak dan seorang istri.
Tinggi badan 165 cm, Berat badan 49 kg. Dirawat di rumah
23

sakit karena mengeluh nafsu makan menurun, mual,


muntah (apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan),
cegukan, buang air kecil hanya sedikit tapi tidak sakit, BAK
lancar. Penderita mempunyai riwayat menderita hipertensi
sejak 3 tahun yang lalu dan satu tahun yang lalu pernah
dirawat karena ada batu ginjal.
Hasil pemeriksaan diperoleh data sebagai berikut :
- keadaan umum : tampak sakit berat, dan sesak nafas
- mata
: konjungtiva anemis
- abdomen
: datar, supel
- ekstrimitas
: tidak oedema
- suhu
: 37,5 C, tensi 170/130 mmHg, nadi 88
x/menit
- ureum darah : 337,55 mg/dL (N : 10-50 mg/dL)
- kreatinin darah : 21,00 mg/dL (N : 0,5-1,1 mg/dL)
- asam urat
: 10,3 mg/dL
- Natrium
: 130 mmol/L (N : 135-150 mmol/L0
- Kalium
: 6,9 mmol/L (N : 3,5-5,5 mmol/L)
- Hemoglobin
: 6,9 gr/dL
- Volume (produksi) urin sehari : 700 cc/hari
Diagnosis medis GGK. Hasil anamnesa gizi, pasien
mempunyai pola makan tiga kali sehari, tidak ada alergi
terhadap bahan makanan tertentu, senang makanan yang
manis, tempe dan tiap malam mempunyai kebiasaan minum
kopi.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

24

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kesepuluh
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, dan pasien dalam kondisi kritis (critical ill patients).

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit batu ginjal.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit batu ginjal.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit batu ginjal.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit batu ginjal.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien batu
ginjal.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, penjelasan singkat tiologi dan patofisiologi penyakit
batu ginjal.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit batu ginjal.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit batu ginjal.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit batu ginjal (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit batu ginjal.

25

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan tentang pengertian,
etiologi dan patofisiologi singkat penyakit batu ginjal.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit batu ginjal.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ibu M seorang penjahit, berusia 48 tahun dirawat di rumah
sakit dengan keluhan pinggang sering sakit dan sulit buang
air kecil. Hasil pemeriksaan menunjukkan Hb 12 mg%, suhu
26

37,5 C, albumin 2,9 mg%, asam urat 6,0 mg%, pemeriksaan


urin ditemukan kristal oksalat (+). Antropometri BB 58 kg,
TB 152 cm. Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien pernah
dirawat di RS karena infeksi saluran kencing.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

27

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Kesebelas
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien perioperatif.
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan efek metabolik perioperatif.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi pasien
perioperatif.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada pasien
perioperatif.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, indikasi dan efek metabolik perioperatif.
2. Asesmen gizi untuk pasien perioperatif.
3. Diagnosis gizi untuk pasien perioperatif.
4. Terapi diet untuk pasien perioperatif (tujuan diet, syarat/prinsip
diet,
jenis
diet,
bahan
makanan
yang
boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien
perioperatif.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:

28

Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan


bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian, indikasi dan
efek metabolik perioperatif.
B. Kegiatan inti:
- Dosen memimpin diskusi dan pengkajian asesmen gizi,
diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet dan monitoring/evaluasi
serta tindak lanjut.
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok (8
orang/kelompok) dan memberian kasus perioperatif.
- Mahasiswa dalam kelompok mendiskusikan pengkajian kasus
dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok (praktek)
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
D. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
C.

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik perioperatif.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Nyonya IP seorang ibu rumah tangga, umur 48 th, TB 158
cm, BB 63 kg. Dirawat di RS karena menderita ca. Kolon dan
sudah dilakukan kolonostomi. Saat ini adalah hari kelima
setelah operasi. Dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis,
keadaan umum pasien cukup baik, tidak pucat, tapi
konsistensi BAB masih lunak seperti bubur. Data hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Albumin darah :
3,1 gr%, Hb : 12,0 gr%, Tekanan darah : 120/70 mmHg.

29

Pasien mendapat infus dextrosa 5% sebanyak 2 kolf sehari


(1000 cc)
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

30

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Keduabelas
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien
penyakit kanker.

dengan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan efek metabolik kankaer.
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penyakit kanker.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penyakit
kanker.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
kanker.
IV. Materi Ajar:
1. Efek metabolik penyakit kanker.
2. Etiologi dan patofisiologi singkat kanker.
3. Asesmen gizi untuk penyakit kanker.
4. Diagnosis gizi untuk pasien dengan penyakit kanker.
5. Terapi diet untuk pasien dengan penyakit kanker (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien dengan
penyakit kanker.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.
31

VI. Tahap Pembelajaran:


A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan efek metabolik penyakit
kanker, etiologi dan patofisiologi singkat kanker.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik kanker.
b. Sebutkan tujuan dan syarat diet kanker.
c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ny M, usia 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan utama
mual, kaki sampai paha terasa nyeri. Tiga tahu yang lalu
pernah menjalani operasi kanker rahim. Pekerjaan sebagai
petani. Pemeriksaan fisik: baik, composmentis, dan tampak
pucat. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
32

36,5C, respirasi 18 x/menit. Pemeriksaan laboratorium Hb


8.5 g/dL, lekosit 5.6x103/UL (N: 4-11x103/UL), eritrosit
2.87x103/UL (N: 4.5-6.5 x103/UL), trombosit 272x103/UL (N:
150-450 x103/UL), albumin 3.88 g/dL, BUN 20.4 mg/dL (N: 718 mg/dL), kreatinin 1.4 mg/dL (N: 0.6-1.3 mg/dL), natrium
140 mmol/L (N: 136-145 mmol/L), K 4.9 mmol/L (N: 3.1-5
mmol/L). BB 54 kg, TB 162 cm. Kebiasaan makan 3 x seari,
tidak memiliki pantangan terhadap bahan makanan
tertentu. Pasien didiagnosis oleh dokter menderita Ca servik
stadium III dengan anemia.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

33

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika II
3 (Tiga)
5 (Lima)
Ketigabelas
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa mampu melakukan pelayanan gizi pasien dengan luka
bakar.
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan efek metabolik luka bakar.
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi pasien luka
bakar.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada luka bakar.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien luka
bakar.
IV. Materi Ajar:
1. Efek metabolik luka bakar.
2. Asesmen gizi untuk luka bakar.
3. Diagnosis gizi untuk pasien dengan luka bakar.
4. Terapi diet untuk pasien dengan luka bakar (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien luka bakar.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
34

Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan


bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian dan efek
metabolik luka bakar, etiologi dan patofisiologi luka bakar secara
singkat.
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
D. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
C.

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik luka bakar.
b. Sebutkan tujuan dan syarat diet luka bakar.
c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ny I 37 tahun BB 55 kg, TB 153 cm, bekerja sebagai
pedagang makanan/snck. Dirawat di RS karena luka bakar
yang mengenai muka, dada bagian atas dan tangan kanan
akibat terbakar api pada saat akan memasak. Hasil
pemeriksaan diperoleh data: keadaan umum baik, tidak
sesak nafas. Kesadaran compos mentis. Kepala: luka bakar
35

bagian pipi, dahi, bibir, kelopak mata, dan mata sulit dibuka,
hasil evaluasi luka muka 9%, leher depan 6%, dada bagian
atas 6%, tangan kanan 9%. Pemeriksaan suhu 37C, tensi
100/85 mmHg, albumin 2,9 g/dL, GDS 118 mg/dL, dan Hb
11,3 g/dL. Selama dirawat pasien mendapat infus Dextrose
5% sebanyak 20 tetes/mnt dan infus Ringer lactat 20
tetes/mnt. Pasien tidak memiliki pantangan dan alergi
terhadap bahan makanan tertentu.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

36

37

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu

I.

:
:
:
:
:
:
:
:

Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes.


Gizi (D3)
GIZ 50533
Dietetika Lanjut
3 (Tiga)
5 (Lima)
Keempatbelas
250 menit (100 menit teori, 150 menit
praktek)

Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.

II. Kompetensi Dasar:


Mahasiswa memahami pelayanan gizi untuk
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).

pemeriksaan

III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan
pengertian
diet
untuk
pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet untuk pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi untuk
pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
2. Asesmen gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
3. Diagnosis gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
4. Terapi diet untuk pemeriksaan (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk diet pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).

38

V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem


based learning, penugasan kasus, diskusi.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Dosen membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
bacaan basmalah, kemudian menjelaskan pengertian diet untuk
pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
B. Kegiatan inti:
- Dosen membagi mahasiswa dalam kelompok kecil (4 orang).
- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan kasus dan
mengkaji asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi/terapi diet
dan monitoring/evaluasi serta tindak lanjut.
- Dosen memeri komentar dan arahan hasil diskusi.
- Mahasiswa mengerjakan kasus secara individu menggunakan
form asuhan gizi.
- Mahasiswa mendemonstrasikan menu sehari dan
mendiskusikan hasil penyajian menu sehari (praktek).
C. Kegiatan akhir:
Dosen membuat rangkuman hasil diskusi dan menutup
perkuliahan dengan membaca hamdalah dan salam.
VII.

Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company

VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan syarat dan prinsip diet untuk pemeriksaan
(benzidine, snapper,
vanil mandalik, cholesistografi).
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.

39

Ibu C usia 31 tahun akan melakukan pemeriksaan adanya


perdarahan pada saluran cerna atau tidak. Pasien memiliki
riwayat menderita gastritis sejak remaja dan 5 bulan
terakhir sering kambuh. Pasien sudah dirawat di rumah sakit
selama 3 hari dan mengalami keluhan gangguan pada
saluran cerna.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3

40

RENCANA MUTU PEMBELAJARAN


DIETETIKA LANJUT

Dosen Pengampu :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes

PROGDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

41

42

Anda mungkin juga menyukai