RMP Dietetika II
RMP Dietetika II
Nama Dosen
Program Studi
Kode Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Jumlah SKS
Kelas/Semester
Pertemuan
Alokasi Waktu
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian gout.
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita gout.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
gout.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk penyakit gout
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian penyakit gout.
2. Etiologi dan patofisiologi gout.
3. Asesmen gizi untuk penderita gout.
4. Diagnosis gizi untuk penderita gout.
5. Terapi diet untuk penderita gout (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang)
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita gout.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning dan pemberian tugas kasus.
VI. Tahap Pembelajaran:
A. Kegiatan awal:
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit gout.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan A, usia 50 tahun, BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit
dengan keluhan pada malam hari ibu jari kaki terasa panas
seperti terbakar, nyeri, dan membengkak sehingga tidak
dapat digunakan untuk berjalan karena terasa sakit.
Keadaaan tampak lemah dan pucat. Hasil pemeriksaan:
tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38,5C, GDP 95 mg/dL,
GD2jpp
125 mg/dL, kolesterol total 255 mg/dL, asam
urat 8 mg/dL. Hasil anamnesa gizi pola makan 3x sehari,
5
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkqn pengertian dislipidemia dan stroke.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
dislipidemia dan stroke.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
dislipidemia dan stroke.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
dislipidemia dan stroke.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologi dan patofisiologi
penyakit dislipidemia dan stroke.
2. Asesmen gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke.
3. Diagnosis gizi untuk penderita dislipidemia dan stroke.
4. Terapi diet untuk penderita dislipidemia dan stroke (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang)
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
dislipidemia dan stroke.
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit dislipidemia dan stroke.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Nyonya UI, seorang pensiunan PNS usia 68 tahun, dengan
BB 67 kg, TB 152 cm masuk rumah sakit dalam keadaan
8
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip
pelayanan gizi di rumah sakit untuk pasien dengan penyakit
degeneratif, gangguan endokrin, kanker dan luka bakar.
pelayanan
gizi
pasien
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Mendeskripsikan pengertian diabetes melitus.
2. Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penderita diabetes
melitus.
3. Menghafal leaflet bahan makanan penukar.
4. Mendeskripsikan indeks glikemik bahan makanan.
5. Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis gizi,
intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
diabetes melitus.
6. Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
diabetsmelitus.
IV. Materi Ajar:
1.
Pengertian, etiologi danpatofisiologi singkatn penyakit diabetes
melitus.
2.
Asesmen gizi untuk penderita diabetes melitus.
3.
Diagnosis gizi untuk penderita diabetes melitus.
4.
Terapi diet untuk penderita diabetes melitus (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5.
Indeks glikemik bahan makanan.
6.
Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
diabetes melitus.
10
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit DM.
b. Sebutkan 10 bahan makanan yang mempunyai indeks
glikemik rendah.
11
12
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka akar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian hipertensi.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
hipertensi.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
hipertensi.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien hipertensi.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat hipertensi.
2. Asesmen gizi untuk penderita hipertensi.
3. Diagnosis gizi untuk penderita hipertensi.
4. Terapi diet untuk penderita hipertensi (tujuan diet, syarat/prinsip
diet,
jenis
diet,
bahan
makanan
yang
boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang)
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
hipertensi.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning dan penugasan kasus.
13
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
Rahhmawaty S., 2005. Diktat Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Jelaskan pengertian penyakit hipertensi.
b. Jelaskan etiologi penyakit hipertensi.
c. Jelaskan patofisiologi penyakit hipertensi.
d. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
14
15
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit jantung.
2.
Menjelaskan tujuan dan syarat diet bagi penderita jantung.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
jantung.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk penderita penyakit
jantung.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit jantung
(demam rematik, payah jantung, MCI, jantung koroner).
3. Asesmen gizi untuk penyakit jantung.
4. Diagnosis gizi untuk penyakit jantung.
5. Terapi diet untuk penyakit jantung (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang)
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita jantung.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.
16
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
A.
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit hipertensi.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan A karyawan sebuah perusahaan swasta, usia 51 tahun,
BB 63 kg, TB 156 masuk rumah sakit dengan keluhan sesak
nafas dan tadi pagi setelah makan muntah-muntah. Sejak 5
tahun yang lalu pasien menderita hipertensi dan 5 bulan
yang lalu dirawat karena tensinya sangat tinggi. Setelah
dilakukan pemeriksaan diperoleh data konjungtiva anemis,
keadaan umum tampak lemah, tekanan darah 190/130
17
18
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA..
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGA,
sindrome nefrotik dan GNA
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian dan penjelasan singkat etiologidan patofisiologi
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik
dan GNA.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGA, sindrome nefrotik dan
GNA (tujuan diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan
yang boleh diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan
kebutuhan energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit GGA, sindrome nefrotik dan GNA.
19
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit GGA, sindrome
nefrotik dan GNA.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
20
21
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.
4.
Mengolah dan menyajikan menu untuk pasien GGK dan
hemodialisa
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, etiologi dan patofisiologi singkat penyakit penyakit
GGK dan hemodialisa.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit GGK dan hemodialisa (tujuan
diet, syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit GGK dan hemodialisa.
22
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit GGK dan hemodialisa.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Tuan S, usia 50 tahun, pekerjaan sebagai satpam Pabrik
Tekstil, mempunyai 4 (empat) orang anak dan seorang istri.
Tinggi badan 165 cm, Berat badan 49 kg. Dirawat di rumah
23
24
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, dan pasien dalam kondisi kritis (critical ill patients).
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan pengertian penyakit batu ginjal.
2.
Menyebutkan tujuan dan
syarat diet bagi penderita
penyakit batu ginjal.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penderita
penyakit batu ginjal.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien batu
ginjal.
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian, penjelasan singkat tiologi dan patofisiologi penyakit
batu ginjal.
2. Asesmen gizi untuk penderita penyakit batu ginjal.
3. Diagnosis gizi untuk penderita penyakit batu ginjal.
4. Terapi diet untuk penderita penyakit batu ginjal (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk penderita
penyakit batu ginjal.
25
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan pengertian penyakit penyakit batu ginjal.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ibu M seorang penjahit, berusia 48 tahun dirawat di rumah
sakit dengan keluhan pinggang sering sakit dan sulit buang
air kecil. Hasil pemeriksaan menunjukkan Hb 12 mg%, suhu
26
27
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
28
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
D. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
C.
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik perioperatif.
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Nyonya IP seorang ibu rumah tangga, umur 48 th, TB 158
cm, BB 63 kg. Dirawat di RS karena menderita ca. Kolon dan
sudah dilakukan kolonostomi. Saat ini adalah hari kelima
setelah operasi. Dari hasil pemeriksaan fisik dan klinis,
keadaan umum pasien cukup baik, tidak pucat, tapi
konsistensi BAB masih lunak seperti bubur. Data hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan : Albumin darah :
3,1 gr%, Hb : 12,0 gr%, Tekanan darah : 120/70 mmHg.
29
30
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
dengan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan efek metabolik kankaer.
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet bagi penyakit kanker.
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi pada penyakit
kanker.
4.
Mengolah dan menyajikan menu sehari untuk pasien
kanker.
IV. Materi Ajar:
1. Efek metabolik penyakit kanker.
2. Etiologi dan patofisiologi singkat kanker.
3. Asesmen gizi untuk penyakit kanker.
4. Diagnosis gizi untuk pasien dengan penyakit kanker.
5. Terapi diet untuk pasien dengan penyakit kanker (tujuan diet,
syarat/prinsip diet, jenis diet, bahan makanan yang boleh
diberikan/dibatasi/tidak boleh diberikan, perhitungan kebutuhan
energi dan zat gizi, konseling gizi, menu seimbang).
6. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk pasien dengan
penyakit kanker.
V. Metode/Strategi Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, problem
based learning, penugasan kasus, diskusi.
31
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika II.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik kanker.
b. Sebutkan tujuan dan syarat diet kanker.
c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ny M, usia 40 tahun dirawat di RS dengan keluhan utama
mual, kaki sampai paha terasa nyeri. Tiga tahu yang lalu
pernah menjalani operasi kanker rahim. Pekerjaan sebagai
petani. Pemeriksaan fisik: baik, composmentis, dan tampak
pucat. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu
32
33
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
D. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika 2.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
C.
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan efek metabolik luka bakar.
b. Sebutkan tujuan dan syarat diet luka bakar.
c. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
Ny I 37 tahun BB 55 kg, TB 153 cm, bekerja sebagai
pedagang makanan/snck. Dirawat di RS karena luka bakar
yang mengenai muka, dada bagian atas dan tangan kanan
akibat terbakar api pada saat akan memasak. Hasil
pemeriksaan diperoleh data: keadaan umum baik, tidak
sesak nafas. Kesadaran compos mentis. Kepala: luka bakar
35
bagian pipi, dahi, bibir, kelopak mata, dan mata sulit dibuka,
hasil evaluasi luka muka 9%, leher depan 6%, dada bagian
atas 6%, tangan kanan 9%. Pemeriksaan suhu 37C, tensi
100/85 mmHg, albumin 2,9 g/dL, GDS 118 mg/dL, dan Hb
11,3 g/dL. Selama dirawat pasien mendapat infus Dextrose
5% sebanyak 20 tetes/mnt dan infus Ringer lactat 20
tetes/mnt. Pasien tidak memiliki pantangan dan alergi
terhadap bahan makanan tertentu.
B. Kriteria penilaian:
1. Teori
a. Kehadiran dan keaktifan di kelas
10 %
b. Ujian pertengahan semester
30 %
c. Ujian akhir semester
30 %
d. Portofolio (kelengkapan, kerapihan, kajian kasus)
30 %
Jumlah
100 %
2. Praktek
a. Kehadiran dan keaktifan dalam diskusi
20 %
b. Ujian kasus
40 %
c. Ujian praktek kasus
40 %
Jumlah
100 %
3. Nilai akhir
(2 x nilai teori) + (nilai praktek)
3
36
37
I.
:
:
:
:
:
:
:
:
Standar Kompetensi:
Mahasiswa mengetahui, memahami, menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pelayanan gizi di
rumah sakit untuk pasien dengan penyakit degeneratif, gangguan
endokrin, kanker dan luka bakar.
pemeriksaan
III. Indikator:
Setelah kegiatan belajar mengajar tuntas, mahasiswa diharapkan
mampu:
1.
Menyebutkan
pengertian
diet
untuk
pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
2.
Menyebutkan tujuan dan syarat diet untuk pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
3.
Menganalisis kasus dan membuat asesmen gizi, diagnosis
gizi, intervensi gizi dan monitoring/evaluasi gizi untuk
pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
IV. Materi Ajar:
1. Pengertian diet untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
2. Asesmen gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
3. Diagnosis gizi untuk pemeriksaan (benzidine, snapper, vanil
mandalik, cholesistografi).
4. Terapi diet untuk pemeriksaan (tujuan diet, syarat/prinsip diet,
jenis diet, bahan makanan yang boleh diberikan/dibatasi/tidak
boleh diberikan, perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi,
konseling gizi, menu seimbang).
5. Monitoring/evaluasi gizi dan tindak lanjut untuk diet pemeriksaan
(benzidine, snapper, vanil mandalik, cholesistografi).
38
Alat/Bahan/Sumber Belajar:
A. Alat/media
: OHP, LCD, Laptop.
B. Bahan/sumber belajar :
Rahmawaty S., 2005. Modul Kajian Kasus Dietetika Lanjut.
ADA, 2006. Nutrition Diagnosis: a critical step in the nutrition care
process. Http://www.eatright.org.
Almatsier S., 2002. Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia.
Mahan L.K., S. Escot-Stump. (1996). Krauses Food, Nutrition and
Diet Therapy. Saunders.
Shils M.E., James A.O., Moshe S., 2005. Modern Nutrition in Health
and Disease 8th edition Volume 1 & 2. Philadelpia: Lea & Febiger.
RSCM dan PERSAGI, 1994. Penuntun Diet Anak. Jakarta: PT
Gramedia.
Robinson C.H., Emma S.W., Donna H.M., 1992. Basic Nutrition and
Diet Therapy. New York: Macmillan publishing company
VIII. Penilaian:
A. Teknik dan instrumen penilaian:
1. Hasil diskusi.
2. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi.
3. Penugasan kajian kasus harian secara individu.
4. a. Sebutkan syarat dan prinsip diet untuk pemeriksaan
(benzidine, snapper,
vanil mandalik, cholesistografi).
b. Buatlah rencana asuhan gizi menggunakan form NCP
modifikasi.
39
40
Dosen Pengampu :
Setyaningrum Rahmawaty, SST, MKes
PROGDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
41
42