Suatu hari seorang pemuda hendak melakukan perjalanan jauh, sehingga
ia membawa banyak muatan dalam tas ransel yang besar. Ia berencana akan berjalan kaki untuk mencapai tempat tujuannya. Tak lama sekitar 10 km ia berjalan, sebuah mobil dengan bak terbuka menawarkan tumpangan baginya untuk mengantarnya sampai tujuan dengan cuma cuma. Pemuda tersebutpun naik ke bak terbuka mobil tersebut. Sambil mobil berjalan, ia berdiri sambil menikmati angin dan pemandangan sekitarnya. Tidak berapa lama, sang supir memperhatikan pemuda yang menumpang tersebut dan menyadari bahwa dari tadi pemuda tersebut berdiri sambil memikul tasnya. Iapun bertanya mengapa tidak meletakkan tasnya saja? Pemuda tersebut menjawab, ia hanya merasa sungkan dengan kemudahan yang didapatnya, dan merasa perlu untuk memikul tasnya. Tuhan mengatakan dalam Matius 11:28 untuk kita membawa beban kita kepadaNya Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Namun setelah itu, di ayat selanjutnya, Tuhan malah bermaksud untuk memberikan beban lain kepada kita; Pikullah kuk yang Kupasang... Secara tersirat ayat ini sebenarnya ingin menyampaikan kepada kita, bahwa beban yang kita pikul seringkali adalah beban palsu yang tidak perlu kita pikul. Sama seperti anak muda dalam cerita di atas yang memikul beban yang sebenarnya tidak perlu ia pikul. Karena sebenarnya dengan ikut naik dalam mobil, secara tidak langsung beban tasnya sudah sekalian dipikul oleh mobil tersebut. Dalam hidup kita, terlalu banyak beban palsu yang kita pikul yang sebenarnya sudah Yesus pikul lewat kayu salib. Banyak orang yang suka memikul beban rasa bersalah, atau banyak orang yang memikul beban kekuatiran atas masa depan, beberapa orang memikul beban ketakutan atas pendapat orang lain atas dirinya. Bila kita terus memikul beban palsu, kapan kita siap memikul beban yang sesungguhnya dari Tuhan? Ia menjanjikan bebannya ringan dan enak dipikul, apakah Anda merasa beban Anda terlalu berat? Mungkin Anda sedang memikul beban yang tidak seharusnya Anda pikul.