Anda di halaman 1dari 2

(Lukas 16:1-9)

Sepanjang hidup, kita selalu diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Saat bangun di pagihari,
kita punya banyak pilihan: apakah kita memilih untuk memulai hari bersama dengan Tuhan dalam
doa, dalam bersaat teduh ataukah kita memilih mengutak – atik HP untuk mencari tahu apa yang
sedang viral hari ini, ataukah kita memilih untuk bermalas – malasan saja dirumah, atau kita justru
berburu dengan waktu karena tuntutan kerja yang sangat banyak. Nah sebagai orang percaya, kita
bukan sekedar memilih apa yang kita sukai, apa yang menyenangkan hati atau apa yang
menguntungkan kita tapi pilihan kita adalah pilihan yang bertanggung jawab. Tema pemberitaan
Firman Tuhan bagi kita berdasarkan bacaan Alkitab dalam Lukas 16:1-9 adalah Pilihan Hidup Beriman
yang Bertanggung jawab.
Saudaraku, Lukas 16:1-9 berisi perumpamaan yang disampaikan Yesuskepada para muridNya yakni
perumpamaan tentang bendahara yangtidak jujur. Dikisahkan Yesus, ada seorang kaya yang
mempunyaiseorang bendahara. Kata bendahara dalam teks ini memakai kataYunani “oikonomon”
Kata oikonomon bukan saja menunjuk padaseseorang yang mengelola uang tetapi pada orang yang
diberikepercayaan sebagai manajer untuk mengelola urusan – urusankerumahtanggaan baik uang,
bisinis, pekerjaan dan aspek – aspek
kerumahtanggan yang lain. Itu berarti bendahara yang tidak jujurdalam perumpamaan ini adalah
seorang yang mendapat tanggungjawab besar dari tuannya. Ia bertindak atas nama tuannya
untukmengelola semua kepunyaan tuannya. Tapi ternyata si orang kaya inimendapatkan laporan
bahwa bendaharanya itu menghamburkanmiliknya. Bendahara itu melakukan pemborosan yang sia –
sia. Iamenyalahgunakan wewenang yang dipercayakan kepadanya. Ternyatabendahara ini telah
berlaku seolah – olah dialah si tuan yang kaya itu.Itulah sebabnya si tuan yang kaya ini meminta
pertanggung jawabandan juga memecat si bendahara itu.
Bendahara itu menjadi panik bagaimana dengan masa depannya? Iatidak dapat mencangkul dan
mengemispun malu. Ia panik tapi tidakkehilangan akal. Ia melakukan sebuah tindakan yang cerdik.
Untukmengantisipasi masa depannya, ia membangun pertemanan di atasrasa hutang budi. Ia
mengurangi jumlah hutang yang harus dibayarkanorang – orang yang berutang kepada tuannya.
Untuk orang yangberutang 100 (seratus) tempayan minyak, ia memberi diskon 50% laludibuatlah
surat hutang yang baru yakni 50 tempayan minyak saja.Seratus tempayan minyak berjumlah kurang
lebih 3.946 liter.Sedangkan satu pohon Zaitun menghasilkan kira – kira 25 liter minyak.Jadi
penghutang ini memiliki jumlah hutang setara minyak yangdihasilkan oleh 150 pohon Zaitun, ini
bukanlah jumlah yang kecil. Jugakepada orang yang berhutang 100 pikul gandum, ia melakukan
negosiasi dan memberi surat hutang yang baru yakni 80 pikul gandumsaja. Bagi sang tuan apa yang
dilakukan bendaharanya adalah sebuahkecerdikan yaitu menggunakan kesempatan dengan
memberikanbantuan agar dapat menolongnya di masa sulit. Apa yang dilakukanbendahara tersebut
tidaklah merugikan tuannya tapi untukmengamankan dirinya dan memperbaiki citra dirinya. Ia
meringankanbeban para pengutang sekaligus membuat para pengutang berutang
budi kepadanya.
Sang tuan memuji bendaharanya, tapi yang dipuji bukanlahketidakjujuran si bendahara, melainkan
kecerdikan si bendahara dalammerespons situasi yang dihadapinya. Kemudian dicatat oleh Lukas:
“Sebab anak – anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak – anak terang”. Perilaku
bendahara adalah perilaku darianak – anak dunia. Tetapi soal kecerdikan, anak-anak terang mesti
belajar dari anak-anak dunia tetapi tetap dengan cara yang bisadipertanggungjawabkan sebagai anak-
anak terang. Bukankah kitadipanggil untuk CERDIK seperti ular dan TULUS seperti merpati?Kemudian
Yesus menutup perumpamaan itu dengan berkata: “Ikatlahpersahabatan dengan mempergunakan
Mamon yang tidak jujur,supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu di terima di
dalam kemah abadi.Saudaraku, mamon bukan sekedar uang tapi juga
kekayaan/hartabenda/keuntungan yang identik dengan hal jahat. Bagi Yesus yangterpenting adalah
diterima dalam kemah abadi. Kemah abadi bukansaja menunjuk pada sorga atau suatu tempat
dimasa depan nantinyatapi persekutuan dengan Tuhan yang kekal sejak masa kini. Nah
karena itu terkait dengan tema kita: Pilihan hidup beriman yangbertanggung jawab maka kita mesti
menyadari bahwa kita sebagaiorang – orang percaya mendapat kepercayaan yang besar dari untuk
untuk mengelola anugerah dan berkat – berkat dari Tuhan dalamkehidupan kita. Nafas hidup, waktu,
kesehatan, pekerjaan, jabatan,pendidikan dan keilmuan saudara, pelayanan saudara, keluarga
saudara semuanya adalah berkat – berkat yang mesti digunakansecara bertanggung jawab.
Contohnya adalah uang. Uang bukan dosatapi alat yang dapat dipakai untuk menopang pekerjaan
Tuhan, tapisebaliknya jika tujuan hidup kita adalah uang bahkan kita menjadikanuang sebagai
“tuhan” dalam hidup kita maka kita tidak mendapattempat dalam kemah abadi karena kita tidak
dapat mengabdi kepada 2
tuan yaitu Allah dan Mamon. Jadi, Yesus tetap mementingkan kebaikan
yang membuat kita dapat diterima dalam kemah abadi. Kalau anakanak
dunia bisa memakai kecerdikan untuk hal yang tidak baik,
mengapa kita sebagai anak-anak terang tidak memakai kecerdikan
untuk hal-hal yang baik?Jika kita berusaha mendapatkan hidup yang baik di dunia
ini:pekerjaan yang bagus, pendidikan yang baik, jabatan yang penting,waktu setiap hari 24 jam,
apakah kita juga menggunakan semua itusebagai alat untuk memuliakan Tuhan? Berapa banyak
waktu yang kitaberikan untuk Tuhan? Kita semua tentu mau memiliki hidup yang kekaltetapi apakah
kita semua mau hidup di dalam Yesus? Selama kita masih dipercayakan harta oleh Tuhan, biarlah kita
pakai harta tersebut

untuk menjadi berkat bagi sesama. Karena ada saat di mana harta itu
tidak ada lagi atau kita tidak lagi dapat menggunakan harta tersebut,
yaitu saat kita kembali ke kemah abadi, di mana kita tidak membawa
satupun harta yang kita miliki. “Kita kita mengejar ambisi kita dan
sesuatu yang ingin kita miliki di dunia ini, jangan melupakan Tuhan
sang pemberi kehidupan kekal. Buatlah pilihan hidup yang
bertanggung jawab selama kita ada di dunia ini. Tuhan memberkati
kita. Amin.

Anda mungkin juga menyukai