Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
A
B
premis 1
premis 2
kesimpulan
Jelas bahwa kesimpulan pada pernyataan ke-4 adalah logis karena jelas
berasal dari premis-premisnya, tetapi jika dibuktikan melalui logika
proposisional akan terjadi kesulitan karena kesimpulan bukan diambil
utuh dari premisnya, tetapi merupakan gabungan dari beberapa premis.
Di sinilah logika predikat akan berperan.
Banyak argumen logis yang tidak bisa diselesaikan pembuktian
validitasnya dengan logika proposisional. Untuk itu, kemudian
dikembangkan logika predikat untuk mengatasi masalah tersebut.
Logika predikat diperkenalkan oleh Sir William Hamilton (1788-1856)
dengan doktrinnya yang dinamakan Quantification Theory. Oleh karena
itu, logika predikat sebenarnya adalah logika proposisional yang ditambah
dengan hal-hal baru, yaitu pengkuantoran.
Contoh 2.9:
1. Beberapa orang rajin beribadah.
Jika ditulis dengan menggunakan logika predikat, maka:
Ada x yang adalah orang, dan x rajin beribadah.
(x)(Orang(x) rajin beribadah(x))
(x)(O(x) I(x))
2. Ada binatang yang tidak mempunyai kaki.
Terdapat x yang adalah binatang, dan x tidak mempunyai kaki.
(x)(binatang(x) tidak mempunyai kaki(x))
(x)(B(x) K(x))
3. Misalkan B adalah himpunan bilangan bulat. Tentukan nilai kebenaran
(x B)(x2=x).
(x B)(x2=x) dapat dibaca Terdapat x yang adalah bilangan bulat
dan x memenuhi x2=x. (x B)(x2=x) akan bernilai benar jika dapat
ditunjukkan paling sedikit ada satu bilangan bulat yang memenuhi
x2=x.
Tidak memenuhi
Misal x= -1, maka (-1)2=1
2
Memenuhi
X= 1, maka (1) =1
Karena ada satu nilai yang memenuhi, yaitu x=1, maka pernyataan di
atas bernilai benar.
M(b)
B(b) L(b)
(y)(R(y) H(y))
Tidak selalu harus menggunakan huruf kecil x untuk variabel yang umum,
tetapi yang penting adalah konsisten. Jadi untuk contoh no.3 tidak boleh
ditulis (y)(R(y) H(x))
Contoh 2.11:
1. Semua orang harus bekerja. (x)(O(x) B(x))
2. Beberapa mahasiswa lupus sarjana. (x)(M(x) L(x))
3. Ada sesuatu yang hilang di desa Sidomakmur. (x)(S(x) H(x))
Dari berbagai contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa :
Jika pernyataan memakai kuantor universal (), maka digunakan
perangkai implikasi (), yaitu Jika semua......maka.....
Jika pernyataan memakai kuantor eksistensial (), maka digunakan
perangkai konjungsi (), yaitu Ada...yang...dan.....
Conoth-contoh diatas berhubungan dengan predikat unary atau relasi satu
tempat (objek hanya satu), dan tentu saja penulisan simbol harus ampu
pernyataan
berikut
jika
(y) K(x,y)
3. Jadikan pernyataan ada x, yang x kenal semua y, sehingga menjadi
(x)(y) K(x,y)
Latihan :
Ubahlah pernyataan berikut ke dalam logika predikat kemudian negasikan
1. Setiap orang memiliki seseorang yang menjadi ibunya.
2. Semua orang menghormati Presiden SBY.
3. Ada mahasiswa TI yang tidak lulus logika informatika.
4. Setiap orang dicintai oleh seseorang.
5. Ada programmer yang menguasai semua bahasa pemrograman.