Anda di halaman 1dari 4

BAB 12

Bagaimana dampak dan solusi dari adanya tekanan waktu dalam pengambilan keputusan suatu
organisasi?
Jawab: Dampak dari adanya tekanan waktu dalam pengambilan keputusan adalah para anggota
kelompok menjadi lebih sering setuju guna mencapai konsensus kelompok, lebih kurang
menuntut dan lebih bersifat mendamaikan dalam situasi tawar-menawar, lebih membatasi
partisipasi dalam proses pengambilan keputusan hanya pada relatif sedikit anggota, dan lebih
menyukai aturan mayoritas. Dengan kata lain, dalam situasi tekanan waktu, anggota kelompok
yang dominan akan mengambil alih. Solusinya yakni dengan adanya perencanaan yang matang
atas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi sehingga dapat meminimalisir
adanya pengambilan keputusan secara mendadak dengan alasan tekanan waktu atau adanya
tenggat waktu yang mepet. Jikapun hal ini tidak dapat dihindari, maka sudah selayaknya
perusahaan menunjuk orang-orang terbaiknya untuk mengambil keputusan atas suatu kondisi
tertentu agar keputusan dapat dihasilkan dalam waktu yang sepat dan hasil yang tepat. Karena,
menurut Insenberg (1981) mengatakan bahwa tekanan waktu berdampak pada akurasi, tetapi
tidak pada efisiensi dari pengambilan keputusan.
Bisakah akuntan internal bertindak sebagai pengambil keputusan?
Jawab: Menurut saya, tugas dari akuntan internal sendiri adalah mencatat transaksi yang terjadi
dalam perusahaan selama periode berjalan. Yang nantinya, output dari kegiatan mencatat
transaksi akuntansi tersebut adalah laporan keuangan. Dalam Laporan keuangan selanjutnya
terdapat informasi keuangan perusahaan yang nantinya akan dianalisa sedemikian rupa sehingga
memudahkan manajer dalam pengambilan keputusan. Konkritnya adalah, pengambilan
keputusan dalam suatu perusahaan merupakan tugas manajer.
Bagaimana mengatasi adanya intervensi dalam pengambilan keputusan?
Jawab: Pada gaya kognitif dalam pengamblan keputusan, terdapat isitilah ketergantungan
wilayang yang artinya adalah ketidakmampuan sesorang untuk mengesampingkan informasi
yang tidak relevan dan menyesatkan ketika berusaha untuk membentuk suatu pendapat. Disinilah
intervensi tersebut dimaksudkan. Adanya intervensi dari berbagai pihak sebenarnya akan
menghasilakan suatu keputusan dengan tingkat keyakinan yang lebih baik jika pengambil
keputusan dapat memilah informasi yang dimaksudkan mengintervensi. Tidak ada solusi atas
intervensi yang ada, yang bisa dilakukan adalah menghadapi setiap informasi yang sifatnya
mengintervensi, memilah, menimbang, lalu mengambil keputusan yang paling diyakini dan
masuk akal.
Apakah dampak dari adanya data akuntansi yang disajikan dalam pengambilan keputusan?

Jawab: Dalam pengguanaan data akuntansi sebagai pengambilan keputusan, yang perlu digaris
bawahi adalah sejauh mana hal itu dipandang dapat mengurangi ketidakpastian. Misalnya, data
penjualan dan biaya masa lalu akan digunakan sebagai pendekatan pertama terhadap permintaan
masa depan untuk produk-produk yang dijual di masa lalu. Untuk produk baru yang akan
ditambahkan, manajer tidak tergantung pada informasi akuntansi, tetapi mencari informasi
eksternal seperti pengalaman pesaing dengan produk serupa, atau mungkin menciptakan
permintaan pelanggan untuk produk-produk yang benar-benar baru. Jika produk baru melibatkan
metode produksi yang sama atau serupa dengan produk yang sudah ada, maka data akuntansi
yang dimodifikais akan digunakan. Jika karakteristik produksi sangat bervariasi, maka infomasi
akuntansi internal hanya memiliki sedikit keguanaan.
Bagaimana konsep keperilakuan (nilai,sikap,dll) memengaruhi pengambilan keputusan?
Jawab:
Apakah teori house-money effect hanya berlaku pada beberapa orang atau dapat diterima umum?
Jawab:

Bab 13
Sejauh mana insentif atau sanksi memengaruhi manajerial untuk mengambil keputusan?
Jawab: Insentif atau sanksi biasanya akan merubah perilaku pengambil keputusan. Semakin
besar penerima keputusan akan memberikan insentif atau sanksi kepada pembuat keputusan,
maka akan semakin hati-hati pengambil keputusan dalam bertindak, mengumpulkan informasi,
menganalisis informasi, dan memastikan bahwa informasi yang dilaporkan dapat menjadi dasar
dalam pengambilan keputusan terbaik.
Bagaimana dampak audit dan pengamatan langsung?
Jawab:
Bgaimana persyaratan pelaporan dapat memengaruhi perilaku?
Jawab: persyaratan pelaporan adalah full disclosure.
Bagaimana informasi dapat memengaruhi atau mengubah perilaku?
Jawab: Pertama kali yang terjadi disini adalah adanya informasi awal yang dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan. Seiring berjalannya proses pengambilan keputusan, biasanya akan datang
suatu informasi baru baik baik atau buruk. Jika informasi yang baik datang, artinya informasi
tersebut semakin meyakinkan pengambilan keputusan yang sejak awal telah ditetapkan. Namun,
jika informasi buruk yang datang, berarti pengambil keputusan haruis meneliti lebih lanjut

tentang manfaat dan resiko atas keputusan yang awal telah ditetapkan, dan dampak dari
informasi yang baru terhadap kondisi saat ini.
Contoh dari investor rasional dan tidak rasional dalam mengambil keputusan!
Jawab: Sejauh ini kita mengenal ada 2 investor yakni risk taker dan adverse risk. Risk taker
berarti investor yang berani mengambil resiko. Dalam hal ini bisa dimaksudkan adalah investor
yang tidak rasional karena dalam suatu kondisi tertentu yang kebanyakan orang menghindari,
tapi jusutru dianggap sebagai kesempatan besar oleh si investor. Sementara adverse risk artinya
adalah investor yang lebih suka menghindari resiko yang menurutnya akan merugikan investor.
Dalam hal ini bisa dimaksudkan sebagai investor yang rasional dalam mengambil keputusan
investasinya.
Apa yang dimaksud dengan GSS? Bagaimana GSS memengaruhi pengambilan keputusan?
Jawab: GSS adalah sistem yang terdiri dari software dan hardware yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan tanpa terikat ruang dan waktu. GSS
Mengapa time pressure memengaruhi kualitas keputusan?
Jawab: Karena tekanan waktu akan menyebabkan para anggota kelompok menjadi lebih sering
setuju guna mencapai konsensus kelompok, lebih kurang menuntut dan lebih bersifat
mendamaikan dalam situasi tawar-menawar, lebih membatasi partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan hanya pada relatif sedikit anggota, dan lebih menyukai aturan mayoritas.
Sehingga keputusan yang diambil seringkali tidak akurat dan hanya mementingkan pencapaian
target sesuai waktu yang dijadwalkan saja.
Manakah yang lebih baik digunakan saat ada tekanan waktu dalam pengambilan keputusan? GSS
atau tatap muka?
Jawab:

BAB 14
Mengapa harus terjadi perputaran manajer jika manajer mau melaksanakan proyek manajer
sebelumnya?
Jawab:
Bagaimana aspek keperilakuan bisa memengaruhi penganggaran modal?
Jawab:

Bagaimana cara menanggulangi konflik supervisor yang lebih suka mengambil keputusan
dengan banyak resiko daripada yang tidak?
Jawab:
Bagaimana dampaknya jika manajer puncak tidak melakukan rasionalisasi modal?
Jawab:
Idealnya, perputaran manajer dilakukan setiap?
Jawab:
Bagaimana dampak jika terjadi kesalahan dalam penganggaran modal? Bagaimana cara
mengatasinya?
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai