Anda di halaman 1dari 3

Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur

lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot


biasanya mengkritik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.

1.1 Perbedaan Teks Anekdot dan Teks Humor

Struktur Teks Anekdot :

1. Abstrak: Bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi
teks.
2. Orientasi: Bagian awal cerita atau latar belakang terjadinya peristiwa.
3. Krisis: Terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi
pada penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi: Bagian penyelesaian masalah yang timbul di bagian Krisis.
5. Koda: Bagian akhir cerita, terkadang terdapat kesimpulan atas cerita yang
diusut.

Korupsi Di Seluruh Dunia (Anekdot)


Suatu saat ada seorang duta negara yang meninggal dan dikirim ke alam baka, di sana
dia dijemput oleh malaikat Gabriella dan kemudian diajak berkeliling
Ternyata di sana ada banyak sekali indikator tingkat korupsi di seluruh dunia dalam bentuk
jam yang mewakili tiap negara, dan si Gabriella itu menjelaskan satu per satu
"Lihatlah ini adalah indikator negara Brunei Darussalam, jarum jam nya bergerak lambaat, ini
menunjukkan hampir tidak ada korupsi sama sekali sehingga rakyatnya makmur sekali," kata
Gabriella
"Ooh begitu..," duta itu menjawab
"Lihatlah ini juga, ini indikator milik Amerika Serikat, jarum jamnya bergerak lambat, artinya
ada korupsi tetapi rakyatnya masih makmur," tambah Gabriella
"Ooh ya ya..," duta itu mengangguk
Mereka berkeliling melihat jam korupsi di seluruh dunia, sampai akhirnya duta itu bingung
dan bertanya, "Kok sampai sekarang saya tidak melihat jam milik Indonesia? Apa berarti di
Indonesia tidak ada korupsi sama sekali? Hebat juga, pemimpin negara di Indonesia memang
saleh!"
Gabriella kesal, "Ah bagaimana kamu itu, sudah berjam-jam berjalan dengan saya tidak sadar
juga. Lihat kipas angin yang saya bawa!"
MUKIDI DAN GAJAH (Teks Humor)
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun
langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Mukidi. Mukidi memang
sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun
dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.
Siang itu Mukidi duduk di paling depan. Karena salah satu bangku teman yang ada di depan
tidak masuk. Maka dari itu Mukidi berniat duduk di paling depan. Kebetulan pelajaran hari
itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh
Mukidi. Nah pada kesempatan itu, Guru Mukidi berkeinginan untuk membuat tebak-tebakan
nama hewan. Berikut dialognya
Guru: "Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?".
Mukidi berdiri dan menjawab: "Gajah, bu guru !"
Guru: "Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf 'D' ?"
Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri: "Dua gajah, Bu Guru..."
....gerrr sekelas

Guru: "Mukidi, kamu berdiri di pojok sana !


Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf
"M"?
Semua murid diam.
Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang, "Mungkin Gajah..."
Guru: "Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !"
Mukidi keluar dengan suuedihhh. Guru melanjutkan.
Guru: "Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf "J"?
semua diam.
Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas
Mukidi: "Jangan-jangan Gajah"
Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang....
Guru: "Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?"
Sekali lagi semua murid terdiam.
Tiba-tiba HP bu Guru berdering.
Guru: "Ya hallo..."
HP: "Maaf bu, saya Mukidi. Jawabannya: Pasti Gajah"

Anda mungkin juga menyukai