1. Standar Pelayanan.
Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Komponen standar pelayanan yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi :
1. Dasar hukum,
2. Persyaratan,
3. Sistem mekanisme dan prosedur,
4. Jangka waktu penyelesaian,
5. Biaya/tarif,
6. Produk pelayanan,
7. Sarana prasarana atau fasilitas,
8. Kompetensi pelaksana,
9. Pengawasan internal,
10. Penanganan pengaduan,
11. Saran dan masukan,
12. Jumlah pelaksana,
13. Jaminan pelayanan,
14. Jaminan keamanan.
Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan ini, penyelenggara
pelayanan publik wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait.
Sanksi : Pasal 54 ayat 8: Bagi penyelenggara pelayanan yang tidak menyusun,
menetapkan dan menerapkan SP, dapat diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri.
2. Maklumat Pelayanan.
Maklumat pelayanan adalah pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian
kewajibandan janji yang terdapat dalam standar pelayanan. Maklumat pelayanan
wajib dipublikasikan secara jelas dan luas.
Penyelenggara wajib menyusun maklumat pelayanan sesuai dengan sifat, jenis,
dan karakteristik layanan yang diselenggarakan dan dipublikasikan secara jelas
(Pasal 18).
Penyusunan dan pelaksanaan maklumat pelayanan harus dipenuhi selambatlambatnya 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku (Pasal 46).
Sanksi: Pasal 22 ayat 1 dan 2, Penyelenggara pelayanan yang tidak membuat
dan menetapkan Maklumat Pelayanan dan Mempublikasikan dapat dikenakan
sanksi: Pembebasan dari jabatan. Bunyi Maklumat adalah kesanggupan
melaksanakan pelayanan sesuai SP.
3. Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP).
Sistem informasi pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
penyimpanan
dan
pengelolaan
informasi
serta
mekanisme
penyampaian
Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP) sesuai pasal 23 berisi semua informasi
pelayanan publik yang berasal dari penyelenggara pelayananan publik pada
setiap tingkatan dan sekurang-kurangnya memuat informasi yang meliputi : Profil
Penyelenggara, Profil Pelaksana, Standar Pelayanan, Maklumat Pelayanan,
Pengelolaan Pengaduan, dan Penilaian Kinerja.
4. Pengelolaan Sarana Prasarana, dan/atau Fasilitas Pelayanan Publik.
Penyelenggara pelayanan publik wajib mengelola sarana, prasarana, dan fasilitas
pelayanan
publik
secara
efektif,
efisien,
transparan,
akuntabel,
dan
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
dengan
eksternal
penyelenggara
pelayanan
publik
dilakukan
oleh
dapat
memotivasi
dalam
memberikan
pelayanan
terbaik
kepada
masyarakat, serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 guna
memberikan kepastian mutu layanan yang berkualitas kepada masyarakat.
Termasuk juga pemberian atribut yang berupa pakaian seragam dan kartu identits
petugas dalam mendukung formalitas dan citra dari unit pelayanan publik.
Pasal 38 : Tidak melakukan Survei Kepuasan Masyarakat Sanksi ayat 1 dan 2
Penurunan pangkat paling lama satu tahun.
Jakarta, 7 Desember 2015