Anda di halaman 1dari 2

Dalam rangka mewujudkan UMKM Indonesia yang maju, mandiri, dan

modern, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI telah


mengesahkan Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,
Kecil, dan Menengah (ED SAK EMKM) dalam rapatnya pada tanggal 18
Mei 2016.

Dengan disahkannya ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi keuangan


di Indonesia nantinya akan menjadi lengkap dengan tiga pilar standar
akuntansi keuangan. Masing-masing pilar utama tersebut merupakan
dukungan infrastruktur dalam konteks standar akuntansi keuangan yang
dapat mencerminkan esensi dari entitas dunia usaha di Indonesia, yaitu:
1. SAK Umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi
keuangan yang mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksitransaksi yang dilakukan oleh entitas dengan akuntabilitas publik
signifikan;
2. SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang
dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas
publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum bagi penggunanya; dan
3. ED SAK EMKM yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah.

ED SAK EMKM ini diharapkan dapat membantu sekitar 57,9 juta pelaku
UMKM di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya dengan tepat
tanpa harus terjebak dalam kerumitan standar akuntansi keuangan yang
ada saat ini. ED SAK EMKM ini merupakan standar akuntansi keuangan
yang jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan SAK ETAP. Misalnya,
dari sisi teknikal, ED SAK EMKM murni menggunakan dasar pengukuran
biaya historis sehingga UMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya
sebesar biaya perolehannya.

ED SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau
belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK
ETAP. ED SAK EMKM tidak memberikan definisi dan kriteria
kuantitatif entitas mikro, kecil, maupunmenengah. Undang-Undang No 20

Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat digunakan
sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif.
ED SAK EMKM disusun berdasarkan topik dan dinyatakan dalam Bab 1
sampai dengan Bab 18. Jika referensi silang ke bab atau paragraf lain
dilakukan, maka referensi silang tersebut hanya berlaku di antara bab-bab
di dalam ED SAK EMKM ini.
Dalam ED SAK EMKM, laporan keuangan entitas disusun menggunakan
asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha, sebagaimana yang
digunakan oleh entitas selain entitas mikro, kecil, maupun menengah,
serta menggunakan konsep entitas bisnis. Laporan keuangan entitas
terdiri dari: (a) laporan posisi keuangan, (b) laporan laba rugi, dan (c)
catatan atas laporan keuangan.
ED SAK EMKM dilengkapi dengan Contoh Ilustratif Laporan Keuangan.
Entitas dapat menggunakan Contoh Ilustratif Laporan Keuangan sebagai
panduan untuk mempermudah dan mendapatkan pemahaman dalam
penyusunan laporan keuangannya. ED SAK EMKM berlaku efektif tanggal
1 Januari 2018, namun penerapan dini dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai