Praktik Ekspor Dan Impor
Praktik Ekspor Dan Impor
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Materi
Tujuan pembuatan uraian materi ini diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari ekspor, alasan perusahan melakukan ekspor, dan tidak
melakukan ekspor.
2. Menetukan sasaran ekspor yang tepat.
3. Mengetahui aspek-aspek utama dari program bantuan penjualan ekspor yang dilakukan
4.
5.
6.
7.
8.
Ekspor-impor
Pasar Luar Negeri
Syarat Penjualan-Pembayaran
Prosedur Ekspor-Impor
Dokumen Ekspor dan Impor
1.3. Ringkasan
Ekspor merupakan proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Sedangkan eksportir adalah
perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan kecil, besar baik multinasonal maupun internasional. Banyak orang
beranggapan bahwa ekspor dilakukan oleh sebuah perusahaan yang identik dengan
perusahaan besar dan memiliki cabang-cabang di luar negeri. Namun, ekspor sebenarnya
juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil.
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara
lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat
1
karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam
negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat impor
dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif (pajak)
pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan
membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya.
Semua jenis dokumen yang terdapat dalam perdagangan 2internacional (ekspor
impor), baik yang dikeluarkan pengusaha, perbankan, pelayaran, dan instansi lainnya
mempunyai arti dan peranan penting. Oleh sebab itu semua dokumen yang menyangkut
kegiatan tersebut harus dibuat dan diteliti dengan seksama. Dokumen-dokumen dalam
perdagangan internacional (ekspor impor) tersebut dapat dibedakan ke dalam tiga
kelompok yaitu dokumen induk, dokumen penunjang dan dokumen pembantu.
BAB II
ISI
2.1. Ekspor
Ekspor merupakan proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke
negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Sedangkan eksportir adalah
2
perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan kecil, besar baik multinasonal maupun internasional. Banyak orang
beranggapan bahwa ekspor dilakukan oleh sebuah perusahaan yang identik dengan
perusahaan besar dan memiliki cabang-cabang di luar negeri. Namun, ekspor sebenarnya
juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil.
Tujuan perusahaan melakukan kegiatan ekspor adalah untuk meningkatkan
keuntungan dan pejualan serta untuk melindungi keuntungan dan penjualan dari penurunan.
Alasan-alasan lain yang membuat sebuah perusahaan melakukan kegiatan ekspor, yaitu:
a.
Untuk melayani pasar di mana perusahaan tidak memiliki fasilitas produksi atau
pabrik lokal tidak memproduksi produk lengkap campuran dari perusahaan itu.
b. Untuk memenuhi persyaratan pemerintah di negara tersebut, yaitu ekpor cabang lokal.
Di
negara-negara
berkembang,
pemerintahnya
sering
mengharuskan
cabang
d. Untuk menguji pasar-pasar di luar negeri dan persaingan luar negeri dengan biaya yang
tidak mahal. Hal ini dilakukan oleh sebuah perusahaan yang ingin mengetahui
bagaimana masyarakat menerima suatu produk sebelum berinvestasi dalam fasilitasfasilitas produk lokal.
e.
Untuk memenuhi permintaan aktual atau prospektif dari konsumen terhadap sebuah
perusahaan untuk mengekpor.
f.
Untuk mengalihkan perhatian para pesaing asing yang berada di pasar dalam negeri
perusahaan itu dengan memasuki pasar-pasar dalam negeri mereka.
j.
Untuk ikut mencicipi kesuksesan yang telah dicapai oleh berbagai perusahaan lain
dengan cara mengekspor.
mengenai sumber-sumber daya yang tersedia sebelum mereka menghubungi TIC secara
langsung untuk menerima bantuan.
b. International Trade Administration (ITA)
Menawarkan berbagai kegiatan ekspor seperti penyuluhan ekspor, analisis pasar luar
negeri, penilaian kemampuan kompetisi perusahaan, serta pengembangan kesempatan
pasar dan perwakilan penjualan melalui acara-acara promosi ekspor. Selain itu, ITA
juga memberikan informasi mengenai pasar-pasar dan praktik perdagangan di seluruh
dunia melalui Trade Development.
c.
Small Business Administration
Menawarkan bantuan melalui kantor-kantor daerahnya bagi para pengekspor dan calon
pengekspor yang skalanya kecil melalui dua program yang disediakan di kantor-kantor
daerah seluruh AS: Development Assistance (Bantuan Pengembangan Usaha) dan
Finacial Assistance (Bantuan Pendanaan).
d. Departemen Pertanian
Memberikan informasi mengenai pasar asing untuk produk-produk pertanian, seperti
Trade Assistance and Promotion Office (TAPO), yang merupakan bagian dari Office of
Outreach dan Exporter Assistance of The Foreign Agricultural Service.
Program Bantuan Ekspor dari Departemen Perdagangan :
di luar negeri.
Pamerkan dan Jual
Ada empat jenis acaranya:
1. Pavilin AS. Departmen Perdagangan memilih sekitar 100 pekan dagang global
setiap tahunnya untuk merekrut perusahaan-perusahaan AS ke dalam suatu pavilin
AS.
2. Misi-misi Dagang. Difokuskan pada sector indutri. Para peserta diberikan informasi
pemasaran yan rinci, perkenalan pada public di awal acara, dukungan logistic, dan
5
Ship hanya dapat dipakai dalam pengangkutan laut atau pengangkutan antara pulau
saja.
Cost, Insurance, Freight Freign port (CIF)
Merupakan bagian dari Incoterms. Penyerahan barang dengan Cost, Insurance and
Freight dilakukan di atas kapal, namun ongkos angkut dan premi asuransi sudah
dibayar oleh penjual sampai ke pelabuhan tujuan, dengan begitu penjual wajib untuk
mengurus formalitas ekspor. Selain itu dengan persyaratan CIF, maka penjual memiliki
kewajiban untuk menutup kontrak asuransi dan melakukan pembayaran premi asuransi.
Persyaratan penyerahan barang dengan CFR hanya dapat dilakukan untuk
pengangkutan laut dan pengangkutan antara pulau saja.
Penjual wajib mentup asuransi angkutan laut terhadap risiko kerugian pembeli terhadap
kerusakan atau kehilangan barang yang mungkin terjadi selama dalam perjalanan.
Meskipun penjual yang menutup asuransi, risiko atas barang telah berpindah dari pihak
penjual kepada pembeli sejak penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan
pengapalan. Sama seperti CFR, nama pelabuhan tujuan dicantumkan dibelakangterms
CIF, misalnya CIF Tanjung Priok.
di wilayah perbatasan tetapi belum memasuki wilayah pabean dari negara yang
bertetangga.
Syarat ini berlaku untuk alat angkut apa saja bilamana barang-barang tersebut harus
diserahkan di perbatasan darat. Bila penyerahan dilakukan di pelabuhan maka penyerahan
harus dilakukan di pelabuhan tujuan, di atas kapal, atau di dermaga.
Uang muka
Ketika reputasi kredit pembeli tidak dikenal/tidak jelas, uang muka biasanya
diperlukan. Tetapi tidak banyak konsumen yang rela membayar uang mukanya sebelum
barang diterima. Sebagian modal kerja mereka menjadi terikat sampai barangnya
diterima dan dijual. Mereka tidak memperoleh jaminan akan mendapatkan apa yang
mereka pesan.
Konsinyasi
Merupakan suatu prosedur dimana barang dikirimkan ke pembeli dan pembayarannya
tidak dilakukan sampai barang tersebut terjual. Resikonya ditanggung semua oleh
penjual. Kesepakatan ini harus dilakukan dengan menyelidiki terlebih dahulu mengenai
pembeli dan negara tempat pembeli itu berada, sama ketika melakukan rekening
terbuka.
8
utang
(forfaiting),
bank
ekspor-impor
(Eximbank),
dan
Small
Business Administration.
Bank-bank komersial
Melakukan sumber pendanaan ekspor melalui pinjaman untuk modal kerja
danpemberian diskonto wesel berjangka. Dengan menerima sebuah wesel berjangka,
maka bank menerima tanggungjawab untuk melakukan pembayaran pada saat wesel itu
jatuh tempo.
Anjak piutang
Penerapan harga diskon tanpa memotong piutang. Anjak piutang digunakan
untuk menyediakan modal kerja kepada para perusahaan manufaktur yang sedang
kekurangan uang tunai. Perusahaan anjak piutang dapat berbentuk factoring house atau
promes (promissory note) dengan waktu jatuh temponya berkisar dari 6 bulan sampai 5
tahun.Risiko politik dan risiko transfer ditanggung oleh pelakunya.
Bank ekspor-impor
Badan pemerintah utama yang bertanggungjawab untuk membantu ekspor barang dan
jasa AS melalui berbagai jenis pinjaman, jaminan, dan asuransi. Program-program yang
ditawarkan oleh bank ekspopr impor, yaitu:
Pinjaman langsung dan perantara, di mana program ini menanggung sampai
85%nilai barang dan jasa yang diekspor, dengan perjanjian pembayaran kembali
dalamsatu tahun atau lebih.
Jaminan modal kerja, membantu bisnis-bisnis kecil mendapatkan modal kerja untuk
menutup penjualan ekspor mereka.
Garansi, menyediakan perlindungan pembayaran kembali untuk pinjaman-pinjaman
sektor swasta kepada para pembeli barang modal dan jasa terkait di AS.
Asuransi kredit ekspor, suatu badan ekspor dapat mengurangi risiko pembayarannya
dengan cara membeli satu dari sekian banyak kebijakan untuk melindungi dirinya
dari risiko politik dan perdagangan dari pembeli asing yang gagal membayar
utangnya.
Small Business Administration, menjalankan program-program garansi pinjaman
dan pinjaman langsung untuk membantu para eksportir bisnis kecil.
10
Bentuk
korporasi
khusus
yang
disahkan
oleh
pemerintah
federal
yang
prosedur ekspor, yang biasanya terkait dengan hal dokumentasi karena jika ingin mengirim
sebuah barang ke luar negeri, jumlah dokumen yang diperlukan sangat banyak. Menurut
penelitian dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD),
transaksi rata-rata ke luar negeri membutuhkan 35 dokumen dan total berkasnya kirakira360 salinan. Sedangkan total biaya dokumentasi untuk suatu pengiriman diperkirakan
antara $150 dan $300.
2.7. Prosedur Ekspor
a) Pemberitahuan Ekspor
a. Ekspor barang wajib PEB
Bahwa setiap barang ekspor menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang
(PEB) yang dapat dibuat dengan mengisi formulir atau dikirim melalui media
elektronik.
b. Tidak diperlukan PEB/ Dikecualikan dari Pembuatan PEB
Dikecualikan dari pembuatan PEB, ekspor barang tersebut di bawah ini :
Barang penumpang dan barang awak sarana pengangkut dengan menggunakan
Deklarasi Pabean;
Barang pelintas batas yang menggunakan Pemberitahuan Pabean sesuai
ketentuan perjanjian perdagangan pelintas batas;
Barang dan atau kendaraan bermotor yang diekspor kembali dengan
menggunakan dokumen yang diatur dalam ketentuan Kepabeanan Internasional
(ATA CARNET, TRIPTIEK ATAU CPD CARNET) .
Barang kiriman melalui PT.( Persero ) Pos Indonesia dengan menggunakan
Declaration En Douane (CN 23).
11
12
j)
l)
negara
dikenai
sanksi
administrasi
Rp
5.000.000,00
(lima
juta
Peti kemas ini diisi oleh penjual dengan barang yang akan dikirim dari dalam
gudangnya sendiri. Peti kemas yang disegel hanya akan dibuka pada saat barang-barang
tiba di tempat tujuan akhirnya. Peti kemas ini akan dijemput oleh trailer atau sebuah
kereta di tepi kapal, di mana barang-barang itu akan dimuat ke atas kapal.
Lighter Aboard Ship (LASH)
Kapal-kapal LASH memberi eksportir dan importir akses langsung ke layanan
angkutan lintas samudra meskipun mereka berlokasi di jalur perairan dangkal. Jenis
kapal ini mampu mengangkut muatan berupa lighters (tongkang = barges).
RO-RO Kapal RO-RO (roll on-roll)
Memungkinkan trailer-trailer yang sudah dimuati dan segala
perangkat
yang memiliki roda dibawa masuk ke kapal yang dirancang secara khusus ini. Jasa RORO telah membawa manfaat dari segi pengemasan bagi pelabuhan-pelabuhan yang
selama ini tidak mampu menginvestasikan uangnya untuk peralatan-peralatan
pengangkutan yang diperlukan untuk peti-peti kemas.
Angkutan Udara
Angkutan udara memungkinkan dilakukannya pengiriman yang sebelumnya memakan
waktu 30 hari menjadi satu hari. Dengan menggunakan angkutan udara, para
pelangganakan lebih puas ketika mereka menerima kirimannya lebih cepat. Selain itu,
ketidakpuasan akibat kerusakan barang yang terjadi selama masa pengiriman atau
keterlambatan karena kapal pengirimnya yang rusak sedang diperbaiki, kecil
kemungkinannya untuk terjadi.
2.9. Impor
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara
lain. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat
karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam
negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat impor
dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif (pajak)
pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan
membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari produknya.
15
(HTSUSA)
yaitu
versi Amerika
dari
kode
tarif
global
adalah
1. Perhatikan label produk untuk mengetahui dimana produk tersebut dibuat. Setelah
mengetahui tempat produksinya, hubungi kedutaan/konsulat negara itu dan mintalah
nama-nama produsen dari produk tsb. Beberapa negara menerbitkan selebaran yang
menawarkan produk-produk yang mereka ekspor. Mintalah mereka untuk menyertakan
Anda sebagai langganan selebaran tersebut. Selain itu Anda dapat menghubungi kamarkamar dagang asing di negara Anda.
2. Jika produk tidak diimpor, hubungi sumber-sumber impor dan lebih banyak negara.
3. Gunakan electronic bulletin board dari berbagai World Trade Center yang ada.
Cantumkan nama Anda dan apa yang ingin dibeli dalam bank data mereka, dengan
sedikit biaya informasi tsb akan dilihat di seluruh dunia.
4. Ketika mengunjungi negara asing carilah suatu produk yang mungkin mempunyai pasar
di dalam negeri. Mendapat satu jenis barang dapat membawa Anda ke dalam sebuah
bisnis baru.
2.11. Pialang Pabean (Customhouse Broker)
Yaitu usaha independent yang menangani pengiriman impor dengan memeinta
kompensasi tertentu. Setiap negara taerdapat pialang pabean yang membantu para importir
mengimpor barangnya. Pialang pabean membawa barang-barang yang diipor melalui
pabean. Pada umumnya evaluasi pabean menggunakan unit-unit untuk produk-produk yang
dikenakan pajak tertentu dan harga fatur sebagai dasar utnuk bea masuk.
Pialang pabean juga dapat menyediakan jasa untuk mengatur transportasi barangbarang setelah meninggalkan pabean. Fungsi lainnya adalah mengetahui ketika impor
tersebut dikenakan kuota impor dan berapa banyak kuota tsb telah dipenuhi pada saat
mengimpor.
Sistem Komersial Otomatis (Automated Commercial System ACS)
Pihak pabean mempunyai Sistem Komersial Otomatis (Automated Commercial System
ACS) yang digunakan untuk menelusuri, mengendalikan dan memproses semua
barang komersial yang diimpor ke AS. Para importir yang menggunakan system ini
dapat membayar bea pabean dan pajak-pajak impor secara elektonik sekaligus dalam
sekali transaksi.
Harmonized Tariff Schedule of the United State (HTSUSA)
Merupakan versi AS dari kode tariff global, Harmonized System yang digunakan oleh
negara-negara di seluruh dunia untuk mengklarifikasi produk-produk impor.
17
Penjelasan mengenai L/C telah dibahas pada ban sebelumnya (lihat bab 5).
Bill Of Lading (B/L)
Surat tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut yang juga merupakan
tanda bukti kepemilikan barang dan juga sebagai bukti adanya kontrak atau perjanjian
pengangkutan barang melalui laut. Penjelasan rinci tentang B/L telah diterangkan pada
bersangkutan telah menyetujui pesanan maka akan ada kontrak yang pasti.
Penggunaan faktur ini juga digunakan bilamana penyelesaian akan dilakukan
dengan:
Dengan pembayaran terlebih dahulu sebelum pengapalan.
Atas dasar consignment
Tergantung pada tender
Commercial Invoice
Nota perincian tentang keterangan jumlah barang-barang yang dijual dan harga dari
barang-barang tersebut serta perhitungan pembayaran. Faktur ini oleh penjual
(eksportir) ditujukan kepada pembeli (importir) yang nama dan alamatnya sesuai
dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang berhak
menandatangani.
Consular Invoice
Faktur yang dikeluarkan oleh instansi resmi yaitu kedutaanatau konsulat.Faktur ini
terkadang ditandatangani oleh konsul perdagangan negri pembeli, dibuat oleh
eksportir dan ditandatangani oleh konsul negara pembeli, atau dibuat dan
ditandatangani negara sahabatdari negara pembeli.
Peraturan-peraturan antar negara memiliki perbedaan antar satu dengan yang
lainnya tetang faktur ini, tetapi yang jelas kegunaan dari faktu ini antara lain untuk
memeriksa harga jual dibandingkan harga pasar yang sedang berlakudan untuk
memastikan bahwa tidak terjadi dumping, selain itu juga diperlukan untuk
Dokumen pengiriman
19
Dokumen
ini
dipersiapkan
oleh
para
eksportir
atau
perusahaan
angkutan
memiliki
tiga
tujuan
yaitu
telah
Untuk Indonesia, tahun lalu tidak menerapkan aturan baru kebijakan antidumping.
Sedangkan di 2012, Indonesia menerbitkan 7 inisiatif kebijakan antidumping. Sementara
untuk safeguard, di 2012 dan 2013 Indonesia sama-sama mengeluarkan 4 aturan kebijakan
baru.
Dalam aturan WTO, gangguan terhadap perdagangan internasional ada yang bersifat
unfair trade (perdagangan tidak adil) seperti dumping dan subsidi yang direspons dengan
adanya kebijakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Anti Subsidi
(BMAS). Tetapi ada juga perdagangan yang bersifat adil atau fair trade, yaitu tidak ada
praktik dumping atau subsidi, tetapi industri di suatu negara terkena dampak.
Contohnya produk yang dihasilkan negara A jauh lebih kompetitif dari negara B.
Sehingga negara B menggunakan kebijakan safeguard sebagai bentuk respons untuk
melindungi produknya. Negara di dunia sudah mulai hati-hati dan melakukan proteksi
(perlindungan) terhadap kebijakan perdagangan yang mereka buat. Cara-cara semacam ini
bisa saja menyebabkan gangguan ekspor produk Indonesia ke luar negeri.
Ada beberapa cara yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag)
untuk mengurangi risiko kerugian akibat terganggunya laju ekspor produk Indonesia ke
luar negeri. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara memberdayakan salah satu divisi
di Kemendag yaitu Direktorat Pengamanan Perdagangan. Sedangkan untuk perlakuan
produk impor ke Indonesia, Kemendag akan menginstruksikan Komite Anti Dumping
Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan dan Perdagangan Indonesia (KPPI).
Ada beberapa produk Indonesia yang mendapatkan hambatan saat masuk ke negara
lain diantaranya biodiesel, alkohol, MSG, sepeda, kertas, dan rokok. Umumnya produk
Indonesia dituduh melakukan perdagangan tidak adil baik ditemukan adanya subsidi dan
dumping. Ada juga tuduhan lainnya lebih bersifat kampanye hitam yang memojokkan
produk buatan Indonesia seperti rokok dan biodiesel yang disebut tidak ramah lingkungan
dan merusak kesehatan.
22
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Ball, Donald A dkk. 2005.Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global Edisi 9 Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat.
http://artikelgado2-tiyas.blogspot.com/
http://finance.detik.com/read/2014/03/07/163252/2518974/4/2/ekspor-barang-ri-terhadangaturan-proteksi-130-negara-wto
23