Disusun Oleh
Dimas Tampan Setiadi
NIM : 4.31.13.1.07
LAPORAN MAGANG
PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV)
Instalasi Dan Pengoperasian Tata Cahaya Di Acara Mata Najwa On Stage
Purwokerto Dan ENG(Electronic News Gathering) Metro Tv
Disusun Oleh
Dimas Tampan Setiadi
NIM : 4.31.13.1.07
ii
Waktu Pelaksanaan
Mengetahui,
Menyetujui,
Manajer Teknik
Pembimbing Lapangan
Trisilo Nugroho
Arya Tangkas
NIK. 1010305
NIK. 1122040
iii
Waktu Pelaksanaan
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
NIP. 198106092003121002
NIP 197203292000031001
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan magang dengan judul Instalasi Dan Pengoperasian
Tata
Cahaya
Di
Acara
Mata
Najwa
On
Stage
Purwokerto
Dan
Bapak Subuh Pramono, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi D4 Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Semarang
Bapak Rii, Bapak Arya Tangkas, Hasbi dan Inoval selaku pembimbing
magang perusahaan.
Bapak Arga Wurarah selaku Kepala Studio Grand dan Studio 3 METRO TV
Seluruh Tim Kru Studio 4 METRO TV yang telah membantu dan memberikan
ilmunya
Kedua orang tua, keluarga, sahabat dan teman dekat yang selalu memberikan
Penulis menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
memperbaiki dan membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat serta menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi pembaca.
vi
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................
ii
iii
iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................
vii
xii
11
11
12
12
vii
12
12
13
14
14
15
16
16
16
16
17
20
29
29
30
31
31
31
31
32
33
38
39
47
48
49
51
51
viii
51
52
52
55
56
56
57
59
59
60
62
62
64
65
65
66
67
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
10
11
13
15
Gambar 3.1 Diagram Penempatan Lampu Key, Fill, Dan Back Light ..............
19
20
21
21
23
23
23
24
24
25
26
27
27
28
28
30
Gambar 4.1 Skema Instalasi Lampu Di Mata Najwa On Stage Purwokerto .....
31
31
32
32
33
33
34
34
34
35
Gambar 4.11 Menu Red Green Blue Pada Parled 120 RGBW ..........................
36
36
37
37
38
38
39
40
41
42
43
44
45
45
46
47
47
48
48
49
49
50
51
52
52
53
53
54
xi
54
55
55
56
56
57
57
Gambar 4.46 Terusan Dari Kabel Yang Ditandai Warna Jingga .......................
58
Gambar 4.47 Kabel Power Yang Digunakan Untuk Lampu Kino Flo ..............
58
59
59
60
60
61
62
63
63
64
DAFTAR TABEL
xii
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Kegiatan Praktek Kerja Industri (Magang) ini merupakan jembatan
penghubung bagi para mahasiswa antara lingkungan politeknik dengan
lingkungan industri. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan
ini :
1. Mampu bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di Metro Tv
2. Mengetahui Prinsip kerja dasar Tata Cahaya(Lighting) di dalam studio
dan di luar studio Metro Tv
3. Mampu menginstalasi peralatan Tata Cahaya(Lighting) di dalam studio
dan di luar studio Metro Tv
4. Mampu memelihara peralatan Tata Cahaya studio dan luar studio
Metro Tv
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
Nama Siar
: METRO TV
Bidang Pekerjaan
: Pertelevisian
Pendiri
: Surya Paloh
Slogan
: Knowledge To Elevate
Alamat
Telepon
Fax
Website
: www.Metro Tvnews.com
: webmetro@Metro Tvnews.com
Tanggal Berdiri
: 25 Oktober 1999
: No. 800/MP/PM/1999
Dikeluarkan Oleh
: Menteri Penerangan RI
Pada tahun 1989, dia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat
sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh
karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah
televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media
elektronik. Metro Tv bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke
seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro Tv juga menayangkan
beragam
program
informasi
mengenai
kemajuan
teknologi,
kesehatan,
pengetahuan umum, seni dan budaya guna mencerdaskan bangsa. Metro Tv terdiri
dari 70% berita (news), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia,
Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30% program non berita (non news)
yang edukatif.
Metro Tv dapat di tangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di
tanah air Indonesia yang di pancarkan dari 52 transmisi. Selain secara ereksterial,
siaran Metro Tv dapat tangkap melalui televisi kabel diseluruh Indonesia, melalui
satelit Palapa 2 ke seluruh Negara-Negara ASEAN, termasuk di Hongkong Cina
selatan India, Taiwan, Makau, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta
Jepang.
Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa Televisi asing yaitu
kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan
banyak lagi. Stasiun tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of
America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi internasional, Metro
TV juga memiliki internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China,USA,
dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV juga berusaha untuk
menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.
Metro TV juga memiliki 19 buah mobil satelit untuk dapat menayangkan
secara live kejadian kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut
berupa 12 Buah mobil SNG (Satelit News Gathering) dan 7 Buah mobil ENG
(Electronic News Gathering).
2.3.1 Visi
a. Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan stasiun
televisi lainnya dan menjadi nomor satu dalam program beritanya,
menjadikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas.
b. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai royalitas dari
pemirsa maupun pemasangan iklan.
2.3.2 Misi
a. Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa dan negara
melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global,
dengan menjunjung tinggi moral dan etika.
b. Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan
memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang
berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.
c. Untuk
mencapai
tingkat
perumbuhan
yang
signifikan
dengan
10
2.7.3 Studio 3
a) Berbasis teknologi virtual maping yang di terapkan pada set yang
digunakan yaitu Screen Projector Set.
b) Memproduksi berbagai program talkshow seperti Sentilan sentilun dan
Stand Up Comedy Show.
c) Memiliki 4 kamera Sony PMW EX3 dengan 2 kamera tripod, 1 mini jib
dan 1 porta jib.
d) Set Lighting nya sudah Fixed.
e) Menggunakan Komputer yang berisi Software DMX512 Lighting Control
sebagai pengontrol Tata Cahayanya.
2.7.4 Studio 4
a) Sementara digunakan untuk studio pem-back up studio yang lain apabila
studio yang lain direnovasi.
b) Berbasis teknologi menggunakan Screen Projector set yang mengelilingi
dinding 360.
c) Set lighting nya belum fixed, masih berubah .
d) Menggunakan Consloe Avolites Tiger Touch sebagai mixer untuk
mengontrol Tata Cahayanya.
12
: Adrianto Machrible
: Suryopratomo
: Lestary Luhur
: John Balonso
: Ana Widjaja
f.
Pemimpin Direksi
: Putra Nababan
13
Nama Program
No
Nama Program
12 Pas
21
Mata Najwa
360
22
Melawan Lupa
23
Metro Pagi
Trending Topic
24
Autozone
25
Metro Higlight
Bedah Editorial
26
Metro Malam
Breaking News
27
Metro Siang
Economics Challenges
28
Metro Sport
E-Lifestyle
29
10
Expedition
30
11
Forum Bisnis
31
News log
12
Forum Indonesia
32
Oprah Show
13
Headline News
33
14
Idenesia
34
Sentilan Sentilun
15
Indonesia Now
35
16
Metro Kini
36
Nite Time
17
37
Talk Indonesia
18
Kick Andy
38
19
Netizen News
39
Wide Shot
20
IMPossible
40
World News
14
15
BAB III
LANDASAN TEORI
16
17
18
Gambar 3.1 Diagram penempatan lampu Key, Fill, dan Back Light
Selain ke 3 dasar teknik dari tata cahaya diatas, ada juga cahaya tambahan, yaitu :
1. Cahaya Pantul (Bounce light) Setiap benda yang terkena cahaya pasti
akan memantulkan kembali sebagian cahayanya. Misalnya cahaya matahari
masuk melalui jendela dan menimbulkan "pendar" pada bagian tembok dan
jendela. Warna pendaran cahaya tersebut juga harus disesuaikan dengan warna
material yang memantulkan cahaya. Semakin tingga kadar reflektifitas suatu
benda, seperti kaca misalnya, semakin besarlah "pendar" cahaya yang
ditimbulkannya. Pada program-program 3D tertentu seperti Lightwave dan
program rendering seperti BMRT dari Renderman, atau Arnold renderer. Efek
Bounce Light bias ditimbulkan tanpa menggunakan bounce light tambahan.
Program secara otomatis menghitung pantulan masing-masing benda berdasarkan
berkas-berkas photon yang datang dari arah cahaya. Namun karena photon adalah
sistem partikel, maka perhitungan algoritma pada saat rendering akan semakin
besar. Artinya waktu yang diperlukan untuk rendering akan semakin besar. Ada
kalanya proses ini memakan waktu 10 kali lebih lama dibandingkan dengan
19
menciptakan bounce light secara manual satu persatu. Proses simulasi photon
yang lebih dikenal sebagai radiosity tersebut sangat handal untuk menciptakan
gambar still image, tetapi tidak dianjurkan untuk membuat sebuah animasi.
Penggunaannya akan sangat tergantung kepada kondisi yang pembaca alami
dalam prosespembuatan ilustrasi. Bounce light merupakan elemen yang sangat
penting dalam menciptakan kesan nyata pada gambar kita. Tanpa bounce light
maka ilustrasi arsitektur akan berkesan seperti gambar komputer biasa yang kaku
dan tidak berkesan hidup. Pemantulan cahaya dibagi atas 2 bagian yaitu Specular
Reflection dan Diffuse Reflection yang seperti pada gambar 3.2.
1. Specular Reflection Pantulan sinar cahaya pada permukaan yang
mengkilap dan rata seperti cermin yang memantulkan sinar cahaya kearah yang
dengan mudah dapat diduga.
2. Diffuse Reflection Pantulan sinar cahaya pada permukaan tidak seperti
pada kertas atau batu. Pantulan ini mempunyai distribusi sinar pantul yang
tergantung pada struktur.
Voltage
: AC100V-240V 50/60Hz
Power
: 162 watt
LED current
: 750mA5%
Voltage
: 100-250V AC 50/60Hz
Fuse
: 5A
Power
: 360W
21
22
pemasangan di atas meja untuk adegan pada suatu ruangan. Sumber chaya dari
lampu ini sudah banyak diciptakan, selain neon lampu ini juga menggunakan
sistem fluorescent sehingga lampu tidak mudah panas. Dalam penggunaannya
Kino Flo memerlukan sumber listrik. Lampu ini memiliki daya 400 tiap
lampunya. Lampu Kino Flo dapat dilihat pada gambar 3.5
23
24
Voltage
: AC90V-260V , 50 Hz - 60 Hz
Konsumsi Power
: 350 W
Color temperature
: 8000k
DMX Channels
: 16 / 20 CH
25
26
6. Tripod atau stand merupakan salah satu unsur penting dalam peralatan
tata cahaya. Tripod merupakan sebuah dudukan lampu agar lampu tersebut bisa
berdiri sendiri tanpa kita pegang. Tripod ini umumnya tebuat dari besi yang kuat
untuk menahan sebuah lampu agar lampu tersebut dapat berdiri seperti apa yang
diinginkan. Contoh tripod dapat dilihat pada gambar 3.13.
7. Filter CTO dan CTB, CTO dan CTB adalah sebuah filter yang biasanya
dipakai untuk mengubah suhu warna lighting. Biasanya dikenal 2 jenis, yaitu CTO
(Colour Temperature Orange), CTB (Colour Temperature Blue) seperti pada
gambar 3.14.
27
28
29
hidup atau tidak agar ketika lampu akan digunakan tidak mengalami kerusakan.
Namun tidak hanya itu, menyolder juga bisa dilakukan apabila terdapat kabel
pada lampu atau XLR putus.
30
BAB IV
INSTALASI DAN PENGOPERASIAN TATA CAHAYA DI ACARA MATA
NAJWA ON STAGE PURWOKERTO DAN ENG METRO TV
31
Pemasangan rigging ini tidak terlalu lama. Hanya membutuhkan waktu selama
beberapa jam agar rigging ini berdiri sempurna. Namun lama waktu yang
dibutuhkan juga tergantung dari besar dan luas area panggung yang akan
digunakan. Tampilan saat rigging sudah dirangkai dapat dilihat pada gambar 4.4.
32
Setelah rigging sudah terangkai, tim lighting dapat memasang lampu pada rigging
tersebut. Pada gawangan juga sama, tim lighting dapat memasang lampu jika
sudah terangkai.
Pada gambar 4.5 menunjukkan gawangan yang sudah selesai dirangkai.
33
Pada lampu yang pertama inputnya dari mixer dan outputnya langsung menuju ke
input lampu yang ke-2 kemudian output pada lampu ke-2 masuk ke input pada
lampu yang ke-3. Begitu seterusnya sampai output pada lampu terakhir tidak
terhubung kemanapun. Lampu pertama diketahui dari pengaturan address yaitu 1.
Tempat dan tombol untuk mengatur address seperti pada gambar 4.9.
34
Untuk pemberian address pada lampu harus urut berdasarkan lampu paling awal.
Parled 200 dan 54 memiliki jarak angka 4, sehingga jika lampu pertama diberikan
address 1 maka lampu yang ke-2 harus diberikan address 5. Untuk lampu yang
ke-3 diatur menjadi address 9. Begitu seterusnya.
Pada gambar 4.6 menunjukkan instalasi lampu Parled 200 dan 54 Waterproof.
warna
lampu.
Sepeti
namanya
yaitu
RGBW
(Red,Green,Blue,White). Untuk jumlah LED berwarna merah ada 30, warna hijau
ada 30, warna biru ada 30, dan warna putih ada 30. Sehingga dengan adanya 4
jenis warna dalam satu lampu hal ini memungkinkan untuk dapat bermain
kombinasi warna agar pada panggung nanti terdapat variasi warna yang indah.
Gambar 4.11 menunjukkan menu warna dan kombinasi warna pada Parled 120
RGBW.
35
Gambar 4.11 Menu Red Green Blue Pada Parled 120 RGBW
Setelah penghubungan(Link) lampu Parled 54, 200 dan 120 RGBW selesai,
selanjutnya menginstal lampu Moving Head yang dapat dilihat pada gambar 4.12.
Jenis lampu ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan lampu-lampu
parled. Selain beratnya yang dapat mencapai 3x lipat, Moving Head juga memiliki
kelipatan address yang berjarak 16. Sehingga jika lampu pertama di address
angka 1 maka pada lampu ke-2 harus di address angka 17. Moving Head adalah
lampu yang pengoperasiannya secara otomatis melalui Mixer sehingga installer
tidak perlu mem-focusing seperti lampu Parled. Input awal untuk Moving Head
dari Mixer sehingga lampu ini tidak boleh satu hubungan(Link) dengan lampu
jenis lainnya. Sedangkan output dari lampu pertama diteruskan masuk ke input
pada lampu yang kedua. Batas pemberian address pada lampu ini mencapai 552.
36
Pada gambar 4.13 menunjukkan pengaturan address pada lampu Moving Head.
Sedangkan pada gambar 4.14 adalah input dan output pada lampu Moving Head.
37
4.1.5 Splitter
Splitter adalah suatu perangkat yang dapat menggabungkan beberapa
percabangan menjadi satu sumber. Pada hal ini sumber yang dimaksud adalah
Mixer. Selain itu splitter juga difungsikan sebagai penguat sinyal sehingga jika
jarak lampu dengan mixer jauh, lampu tidak akan mengalami Loss.
Contoh Splitter yang belum terkoneksi dapat dilihat pada gambar 4.15. Sedangkan
untuk Splitter yang sudah terkoneksi dapat dilihat pada gambar 4.16. Pada gambar
tersebut dapat dilihat bahwa Splitter yang sudah terkoneksi maka indikatornya
akan menyala berwarna hijau.
38
4.1.6 Mixer
39
40
41
3. Fade Time
Fade Time memiliki fungsi sama seperti Fade yakni sebagai transisi
cahaya lampu dari Faders A ke Faders B, namun bedanya kita tidak perlu menaik
turunkan Feeder, hanya dengan memasukan angka untuk waktu yang kita
inginkan agar lampu transisi dengan sendirinya. Waktu yang digunakan yakni
dalam satuan detik.
Gambar 4.20 berikut adalah tampilan Fade Time pada mixer.
42
43
5. Go To A dan Go To B
Pada gambar 4.22 menunjukkan tampilan Go To A dan Go To B yang
memiliki fungsi sebagai Switcher, ketika kita ingin lampu dengan settingan dari
Faders A yang menyala, maka kita hanya mengklik Go To A, begitu juga
sebaliknya, ketika kita ingin lampu dengan settingan
44
6. Master
Master ini memiliki fungsi sebagai presentase dari feeder pada faders yang
sedang menyala. Jadi ketika Master di maksimalkan ke atas atau 100%, maka
lampu juga akan menyala 100% nya dari settingan yang sudah diatur.
Pada gambar 4.23 adalah tampilan saat Feeder pada Master di maksimalkan.
Sedangkan pada gambar 4.24 adalah tampilan saat Feeder pada Master di
diturunkan atau diminimumkan.
Lalu ketika Master diturunkan menjadi setengahnya atau 50% nya, maka
nyala cahaya lampu menjadi setengah juga dapat dilihat dari bar hijau di bagian
bawah software.
45
7. Black out
Gambar 4.25 disebut Black Out yang memiliki fungsi untuk mematikan
semua lampu tanpa menurunkan feeder yang masih naik. Bisa dilihat juga dari
tidak munculnya bar hijau bagian bawah.
46
overload maka lampu tidak akan menghasilkan cahaya yang maksimal. Bahkan
bisa terjadi kerusakan pada lampu tersebut. Setelah semua lampu mendapatkan
aliran listrik, jangan lupa untuk menutup perleng dengan plastik seperti pada
gambar 4.28 dikarenakan pada acara-acara outdoor kemungkinan terjadi hujan
dan hal ini lah yang dapat membuat konsleting pada perangkat yang
menggunakan listrik.
48
4.1.9 Finishing
Setelah semua lampu, kabel dan focusing diselesaikan tahap terakhir yang
harus dilakukan yaitu finishing. Hal ini meliputi pengecekan keaktifan dan
pemberikan efek pada lampu.
Pada saat pengecekan biasanya terdapat beberapa lampu yang tidak menyala. Hal
ini disebabkan karena kabel XLR yang terlepas atau addressing yang salah.
Hasil pencahayaan dan penerangan saat acara Mata Najwa On Stage dimulai
dapat dilihat pada gambar 4.30, gambar 4.31 dan gambar 4.32.
49
50
51
52
Putar knob diatas bagian kaki tripod ke arah kiri hingga menjadi longgar
seperti pada gambar 4.36.
Lalu tarik batang panjang tripod sampai bagian kaki tripod membuka.
Dapat dilihat pada gambar 4.37.
53
Pasangkan bagian bawah lampu LED ke batang paling atas tripod seperti
pada gambar 4.39.
54
55
56
Pada gambar 4.45 menunjukkan bahwa kabel yang ditandai panah berwarna
jingga yaitu kabel yang menghubungkan dari ballast menuju ke lampu.
57
Sedangkan kabel kabel yang ditandai panah berwarna merah yaitu kabel yang
menghubungkan dari ballast menuju ke sumber listrik.
Lanjutan dari kabel yang ditandai panah warna jingga dapat dilihat pada gambar
4.46.
Pada gambar 4.47 adalah kabel power yang digunakan untuk Lampu Kino Flo.
Gambar 4.47 Kabel Power Yang Digunakan Untuk Lampu Kino Flo
58
59
60
Hal-hal tersebut bisa diatur melalui saklar pda ballast yang dapat dilihat
pada gambar 4.52.
61
4.2.6
62
Sedangkan untuk Pan kanan atau Pan kiri caranya memutar knob bagian
bawah lampu dengan memutar ke arah kiri knob nya lalu arahkan lampu ke arah
kiri atau kanan setelah itu kencangkan kembali dengan cara memutar knob ke arah
kanan. Proses Focussing Pan Kanan Dan Pan Kiri dapat dilihat pada gambar
4.55.
63
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan judul laporan yang penulis ambil, yaitu INSTALASI DAN
PENGOPERASIAN TATA CAHAYA DI ACARA MATA NAJWA ON
STAGE PURWOKERTO DAN ENG(Elecctronic News Gathering) METRO
TV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Tata cahaya di luar Studio MetroTv yang dilakukan secara manual
untuk acara event menggunakan lampu PARLED 54, PARLED
120(RGBW),
dan
65
5.2 Saran
Penulis menyampaikan saran kepada industri yang terkait, diantaranya:
1. Alangkah bijaknya pihak industri menempatkan para mahasiswa yang
akan melaksanakan magang sesuai dengan keahlian di bidangnya masingmasing.
2. Diharapkan pihak industri memiliki bagian khusus yang menangani
mahasiswa yang sedang melaksanakan magang yang langsung melihat di
lapangan sehingga keberadaannya lebih terbina, pengawasan terhadap jam
kerjanya lebih terkontrol dengan baik.
3. Diharapkan
pihak
industri
memberikan
lowongan
khusus
untuk
66
DAFTAR PUSTAKA
http://lightingmetrotv.blogspot.co.id/2015/02/video-tutorial-light.html
Saptianingsih, Ika. 2016. Instalasi dan Pengoperasian Audio Untuk Produksi
Acara
Trending Topic Weekend di Studio Grand Metro TV, Politeknik Negeri Semarang.
67