PPD 2 - Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik
PPD 2 - Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik
Oleh:
Putu Suri Nadiana
(1513011082)
(1413011116)
(1413011118)
(1313011122)
Dosen Pengampu :
Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin Beliaulah penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun sebagai tugas untuk memenuhi prasyarat mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh Dr. Ni Nyoman Parwati, M.Pd.
Makalah yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik ini
berisikan informasi mengenai pengertian pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik, tugas-tugas perkembangan, hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan,
dan karakteristik pertumbuhan dan perkembagan remaja. Dari beberapa informasi
ini, penulis berharap agar pembaca memperoleh pengetahuan yang nantinya
berguna bagi pembaca.
Penulis sangat menghargai kritik dan saran oleh pembaca terkait isi maupun
sistematika makalah ini agar nantinya berbagai informasi dalam makalah ini dapat
dikembangkan dan disempurnakan oleh pembaca maupun penulis generasi
berikutnya. Penulis berharap dengan pembuatan makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun pembaca baik secara langsung maupun tidak
langsung. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
ABSTRAK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan suatu proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Proses
pengubahan sikap dan tata laku ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor yang
secara umum adalah faktor internal yaitu pengaruh yang berasal dari dalam diri
peserta didik, dan faktor eksternal yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan
peserta didik. Oleh karena adanya perubahan sikap dan tata laku ini, maka
perkembangan peserta didik diklasifikasikan berdasarkan perubahan-perubahan
yang terjadi pada peserta didik tersebut. Perkembangan tersebut antara lain pada
masa bayi dan anak-anak, masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa awal,
masa dewasa madya, dan masa tua. Dalam setiap klasifikasi perkembangan, setiap
peserta didik tentu menemui berbagai masalah. Masalah-masalah ini dihimpun
dalam tugas-tugas perkembangan peserta didik. Selain itu pada setiap
perkembangan tentu mengalami perubahan dimana perubahan-perubahan ini dibagi
lagi menjadi beberapa hukum mengenai pertumbuhan dan perkembangan. Beragam
perubahan ini tentu berpengaruh terhadap karakteristik peserta didik baik secara
fisik maupun psikis. Oleh karena begitu kompleksnya pengetahuan mengenai
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, maka sangat penting bagi pelaksana
pendidikan untuk mengetahui informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan
ini sehingga proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan optimal.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial tentu tidak
terlepas dari berbagai pengaruh yang berasal dari dalam diri sendiri maupun
dari luar diri sendiri. Oleh karena pengaruh-pengaruh tersebut, pertumbuhan
dan perkembangan tidak dapat dipisahkan dari hakikat manusia. Pertumbuhan
dan perkembangan yang dialami manusia salah satunya terjadi pada bidang
pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan merupakan
suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Proses pengubahan sikap dalam usaha menuju kedewasaan inilah yang
selanjutnya disebut sebagai pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal berbeda yang
berkaitan dengan proses perubahan sikap manusia. Pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan
waktu tertentu. Perkembangan adalah proses perubahan kuantitatif dan
kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi,
masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.
Jadi, pertumbuhan berfokus pada perubahan terhadap aspek fisiologis
sedangkan perkembangan berfokus pada perubahan terhadap aspek jasmani
dan rohani. Seringkali proses pertumbuhan dan perkembangan ini
disamaartikan, yang mana sesungguhnya kedua proses tersebut berbeda
meskipun pada hakikatnya memiliki kesamaan arah yaitu menuju kedewasaan
atau kematangan peserta didik.
Dalam menuju kedewasaan yang ditandai dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan, peserta didik telah dihadapkan oleh masalah-masalah yang
selanjutnya dikatakan sebagai tugas-tugas dalam perkembangan. Tugas-tugas
ini sangat penting diketahui oleh setiap peserta didik karena dalam menghadapi
suatu permasalahan haruslah diketahui secara jelas mengenai masalah yang
1
dihadapi. Setelah itu barulah mengambil tindakan yang tepat untuk mencapai
solusi dari permasalahan tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi diakibatkan oleh faktor
internal dan eksternal, dimana faktor internal berasal dari dalam peserta didik
itu sendiri sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan peserta didik
terebut. Oleh karena adanya faktor-faktor ini, pertumbuhan dan perkembangan
setiap kelompok atau bahkan individu peserta didik memiliki keberagaman.
Dari keberagaman ini, tentu diperlukan perlakuan yang berbeda pula dalam
berinteraksi dengan peserta didik lain agar keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat semakin tetap terjaga. Berdasarkan keberagaman yang terjadi,
diperoleh kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan
perkembangan, yang selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan
perkembangan.
Dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan, proses perubahan
tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa jenjang yaitu masa bayi dan anakanak, masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa awal, masa dewasa
madya, dan masa tua. Dari seluruh jenjang ini, masa remaja adalah masa yang
paling rentan terhadap perubahan. Selain karena secara psikologi, remaja masih
dalam kondisi yang labil, hal yang juga mempengaruhi adalah kehidupan sosial
seseorang pada masa remaja semakin kompleks. Oleh karena itu, sangat perlu
diketahui mengenai karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada masa
remaja agar nantinya para pelaku pendidikan mampu mengarahkan peserta
didik dalam mengatasi berbagai permasalahan yang kompleks tersebut.
Pengetahuan dan informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui bagi seluruh
pelaku pendidikan agar lancarnya proses pendidikan dan optimalnya hasil
pendidikan yang dicapai. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, penulis menyusun
makalah yang berjudul Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik yang
diharapkan
dapat
membantu
melancarkan
proses
pendidikan
dan
dan
memahami
hukum-hukum
pertumbuhan
dan
pertumbuhan
dan
dan
memahami
karakteristik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Individual Peserta Didik
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu
tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam
bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran
kuantitatif badan anak, seperti tinggi, berat, dan kekuatannya. Begitu pula
pertumbuhan akan mencakup perubahan yag makin sempurna tentang sistem
jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan
demikian, pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan
proses pematangan fisik. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan
mengukur berat, tinggi, dan ukuran lingkarannya, umpamanya lingkar kepaala,
lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-lain. Dalam
pertumbuhannya, setiap bagian tubuh itu mempunyai perbedaan tempo
kecepatan. Perbedaan kecepatan tumbuh masing-masing bagian tubuh
mengakibatkan adanya perbedaan dalam keseluruhan proporsi tubuh dan juga
menimbulkan perbedaan dalam fungsinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal
pada organisme ada bermacam-macam yaitu, Pertama, faktor-faktor yang
terjadi sebelum lahir. Misalnya, peristiwa kekurangan nutrisi pada Ibu dan
janin, janin terkena virus,keracuna sewaktu bayi ada dalam kandungan, terkena
infeksi oleh bakteri dan lain sebagainya. Kedua, faktor ketika lahir atau saat
kelahiran. Faktor ini antara lain adalah introcranial hamorage atau pendarahan
pada bagian kepala bayi yang disebabkan oleh tekan dari dinding rahim Ibu
sewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat. Ketiga, faktor yang
dialami bayi sesudah lahir, antara lain karena pengalaman traumatik pada
4
dan
terintegrasinya suatu aspek menunjukkan adanya kontinuitas. Perubahanperubahan yang terjadi berlangsung terus pada tahapan-tahapan perkembangan
berikutnya dengan cara-cara yang sama. Apa yang ada pada perkembangan
sebelumnya diteruskan pada tahapan perkembangan berikutnya, sedangkan
perubahan ke arah diferensiasi yaitu timbulnya karakteristik baru yang berasal
dari sesuatu yang sebelumnya masih global disebut diskontinuitas.
Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya
diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang lebih tinggi sampai dengan
mahasiswa menunjukkan kontinuitas.
Menurut Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian di mana
terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu,
oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi
maupun bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi. Menurut Schneirla
(1957),
perkembangan
adalah
perubahan-perubahan
progresif
dalam
organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan
adaktif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua
faktor yakni kematangan dan pengalaman. Spiker (1966) mengemukakan dua
macam pengrtian yang harus dihubungkan dengan perkembangan yaitu :
1. Ortogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2. Filogenetik, yaitu perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang
ini.
Perkembangan
perubahan
fungsi
sepanjang
masa
hidupnya
10
3. Masa Remaja
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
Mencapai peranan sosial sebagai pria dan wanita
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
Mencapai kemandirian ekonomi
Memilih dan mempersiapkan suatu karir atau pekerjaan
Belajar merencanakan hidup berkeluarga
Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu
bagi warga negara yang kompeten
Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
dalam kehidupan sehari hari, baik pribadi maupun sosial.
4. Masa Dewasa Awal
Mulai bekerja
Memilih pasangan hidup
Belajar hidup dengan suami/istri
Mulai membentuk keluarga
Mengasuh anak
11
6. Masa Tua
Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya kekuatan fisik dan
kesehatan.
Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang
berkurang.
Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya suami atau istri.
Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman seusia.
Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai warga negara dan
kewajiban dalam hidup bermasyarakat.
Menyusun keadaan hidup yang memuaskan dalam hal fisik.
Masa remaja merupakan masa peserta didik dimana pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi cukup signifikan, baik karena pengaruh psikologi
12
13
8.
14
untuk menjadi seorang yang kuat, secara ekonomis menjadi orang yang
produktif. Bagi remaja wanita, mereka mulai memikirkan tentang bagaimana
baiknya menjadi seorang wanita yang penuh kasih sayang dan mempersiapkan
dirinya memasuki jenjang kedewasaan.
Memasuki jenjang dewasa, memiliki gambaran mengenai berbagai hal
yang harus dihadapi baik menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan
kebutuhan fisik, sosial, ekonomi maupun hal-hal yang berkaitan dengan faktor
psikologis, seperti penciptaan kebahagiaan, persaingan, kekecewaan, dan lain
sebainya yang bisa terjadi akibat dari perbedaan norma dalam masyarakat
dalam sistem kehidupan sosial dan kata hati setiap individu.
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-tugas
Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan pada suatu fase perkembangan
tertentu hendaknya dikuasai oleh setiap individu sebab tugas-tugas
perkembangan pada suatu fase merupakan harapan atau tekanan sosial.
Selain itu pada fase berikutnya akan ada tugas-tugas perkembangan
yang lain, yang umumnya lebih berat. Namun demikian tidak setiap
individu berhasil dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya,
dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini yang
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi penguasaan tugas
perkembangan
adalah
normal
tidaknya
pertumbuhan
dan
dalam
menguasai
tugas-tugas
perkembangan
sebelumnya.
15
b. Faktor eksternal
Penguasaan tugas-tugas perkembangan individu dipengaruhi
pula oleh faktor-faktor eksternal, yaitu pola asuh orangtua,
lingkungan sekolah, lingkungan pergaulan, dan sebagainya.
2.2.2 Pentingnya Mengetahui Tugas-tugas Perkembangan
Tugas-tugas perkembangan perlu diketahui dan dipahami baik
oleh individu yang bersangkutan maupun oleh pihak yang berhubungan
dengan perkembangan individu tersebut, termasuk pendidik.
a. Bagi individu yang bersangkutan
Setiap individu, khususnya muntuk masa kanak-kanak akhir
dan seterusnya, hendaknya memahami tugas-tugas perkembangan
yang harus dikuasai pada fase perkembangan tertentu. Dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan berarti dirinya telah
mengetahui keterampilan apa saja yang harus dikuasai, bagaimana
ia harus bersikap atau bertindak. Dengan demikian motivasi intrinsik
untuk belajar menguasai hal-hal tersebut dapat berkembang pada
dirinya.
b. Bagi pendidik atau pengasuh
Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui
tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai oleh peserta
didiknya. Sebab bagi para pendidik, pengetahuan mengenai tugastugas perkembangan merupakan pedoman tentang apa saja yang
harus dilakukan untuk membantu perkembangan peserta didiknya
pada fase perkembangan tertentu serta untuk menghadapi fase
perkembangan berikutya.
2.4 Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
Suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif dan menunjukkan adanya
hubungan yang ajeg (continue) serta dapat diramalkan sebelumnya antara
variabel-variabel yang empirik, hal itu lazimnya disebut sebagai hukum
perkembangan. Dalam perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup di
16
dunia pastinya memiliki persamaan dan perbedaan dalam bidang pola dan
karakteristik yang ada pada diri individu sendiri. Persamaan dan perbedaan
tersebutlah yang natinya menimbulkan kecenderungan umum dalam
pertumbuhan dan perkembangan, yang selanjutnya disebut sebagai hukumhukum pertumbuhan dan perkembangan.
Adapun
bagian-bagian
dari
hukum-hukum
pertumbuhan
dan
17
19
20
dengan
perasaan atau sikap.Orang dalam kadaan negentropy ini merasa dirinya sebagai
kesatuan yang utuh dan bisa bertindak dengan tujuan yang jelas, ia merasa tidak
perlu dibimbing lagi untuk bisa mempunyai tanggung jawab dan semangat
kerja yang tinggi mengingat saat mulainya masa remaja yang sangat
dipengaruhi oleh perbedaan perorangan,maka penentuan umur saja belum
cukup untuk mengetahui apakah suatu tahap perkembangan baru telah di
mulai/belum.
21
Seorang remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa.
Tubuhnya kelihatan sudah dewasa akan tetapi bila diperlakukan seperti orang
dewasa ia gagal menunjukan kedewasaanya, pada remaja sering terlihat adanya
hal-hal sebagai berikut:
a. Kegelisahan
b. Pertentangan
c. Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya
d. Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas
e. Mengkhayal dan berfantasi
f. Aktivitas berkelompok
Hall, seorang ahli memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa
storm and stress ia menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah
yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati diri (identitasnya)
sebagai kebutuhan aktulisasi diri. Usaha penemuan jati diri remaja dilakukan
dengan berbagai pendekatan agar ia dapat mengaktulisasi diri secara baik,
sebagai bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati dirinya. Kebutuhan remaja
diantaranya :
a. Kebutuhan organik
b. Kebutuhan Emosional
c. Kebutuhan berprestasi
Remaja secara mental telah dapat berfikir secara logis tentang berbagai
gagasan yang abstrak. Dengan kata lain berfikir operasi formal lebih bersifat
hipotesis dan abstrak.
Definisi Remaja untuk Masyarakat Indonesi yaitu penentuan status
remaja untuk seorang anak di Indonesia tidak berlaku secara seragam dan
nasional dikarenakan Indonesia terdiri dari banyak suku dengan aturannya
masing-masing.
22
tercapainya
identitas
diri,
tercapainya
fase
genital
dari
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:
3.1.1 Peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan memiliki
pengertian bahwa peserta didik mengalami proses perubahan secara
jasmani dan rohani yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
3.1.2 Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, peserta didik
diklasifikasikan menjadi beberapa fase yaitu masa bayi dan anak-anak,
masa anak sekolah, masa remaja, masa dewasa awal, masa dewasa
madya, dan masa tua, dimana pada setiap fase seorang peserta didik
menghadapi berbagai masalah selanjutnya sebagai tugas-tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik untuk menuju ke fase
perkembangan selanjutnya.
3.1.3 Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal sehingga memunculkan keberagaman pribadi yang
mana dari keberagaman ini diperoleh kecenderungan-kecenderungan
umum dalam pertumbuhan yang disebut hukum-hukum pertumbuhan
perkebangan.
3.1.4 Pertumbuhan dan perkembangan diklasifikasikan menjadi beberapa fase
dimana fase yang paling rentan terhadap perubahan adalah pada masa
remaja oleh karena labilnya psikologi peserta didik dan kompleksnya
permasalahan
yang
dialami
peserta
didik
yang
berasal
dari
lingkungannya.
3.2 Saran
Sebagai pelaksana pendidikan, hendaknya kita memahami tentang
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami peserta didik agar proses
pendidikan baik secara formal maupun nonformal dapat berjalan dengan lancar
dan hasil yang diperoleh lebih optimal.
24
DAFTAR RUJUKAN
Sunarto dan Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta
B. hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia Bandung
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Wirawan Sarwono, Sarlito. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta. Rajagrafindo Persada
Yusuf L.N., Syamsu dan Sugandhi, Nani M. 2011. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA
Indah, Wynda. Tugas-tugas Perkembangan. Mei 2015. http://wynda2.blogspot.
co.id/2013/05/tugas-tugas-perkembangan.html.
Kurniawan, Rizky Mohammad. Makalah Tugass-tugas Perkembangan Peserta
Didik. Januari 2013. http://mooryku.blogspot.co.id/2013/01/makalah-tugastugas-perkembangan.html.