Anda di halaman 1dari 2

Scoliosis

Gambaran Klinis Gambaran yang terlihat pada skoliosis adalah manifestasi dari tiga deformitas, gambaran
tersebut diakibatkan oleh kombinasi deviasi lateral korpus vertebra dan dinding dada. Bila terjadi deviasi
lateral vertebra, vertebra berotasi disekeliling sumbunya yang panjang. Lengkungan yang cembung kekanan
memperlihatkan berbagai derajat rotasi, yang menyebabkan penonjolan iga (rib hump). Jika pasien dilihat
dari belakang dapat memperlihatkan deviasi lateral processus spinosus dari garis tengah. Pada kurva
thorakal, tampak punggung yang miring, rib hump dan asimetri skapula. Pada kurva lumbal tampak
penonjolan asimetris salah satu pinggul. Setelah pasien dilihat dari belang dalam posisi berdiri tegak,
dilakukan tes fleksi ke depan yang disebut Forward Bend Test. Pada posisi fleksi kedepan, deformitas rotasi
dapat diamati paling mudah, dan penonjolan iga atau penonjolan paralumbal dapat dideteksi. Lengkung
minor sering mudah dideteksi dengan komponen rotasinya. Pada umumnya, jika deviasi lateral vertebra
meningkat, begitu juga deformitas rotasinya, tetapi hubungan ini tidak linear dan banyak lengkung minor
memperlihatkan rotasi yang nyata sedangkan beberapa deformitas skoliotik sedang dan berat hanya
memperlihatkan unsur rotasional yang lebih ringan.
Adams forward bending test

Waistline asymetri mungkin ini disebut juga Skilot


Pemeriksaan lain yang di lakukan oleh fisioterpi adalah menggunakan skilot, sejenis bandul panjang yang
melewati kepala, badan, dan garis tengah gluteal. Caranya orang yang akan di test dalam posisi berdiri
dengan kaki terbuka. Kemudian letakkan ujung tali yang bebas pada poe dan biarkan bandulnya jatuh
melewati garis tengah gluteal. Jika bandul tidak melewati garis tengah gluteal dengan penyimpangan kira
kira lebih dari 10 derajat, maka memungkunan terjadi scoliosis.
Shoulder balance
Memeriksan ketinggian bahu yang tidak balance, misalnya posisi bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri.
Scoliometer (inclinometer)
Scoliometer (inclinometer) adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurva pada tulang belakang pada
procesus spinosus yang asimetris (Gordon,et.al, 2008). Cara pengukuran dengan inclinometer dilakukan
pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubah-ubah

tergantung pada lokasi kurvatura scoliosis, sebagai contoh kurva dibawah vertebra lumbal akan
membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurvapada thorokal.
Kemudian letakkan inclinometer pada apeks kurva, biarkan inclinometer tanpa ditekan, kemudian baca
angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh labih besar dari
5 derajat, hal ini biasanya menunjukkan derajat adanya rib hump. Ini disebabkan karna adanya rotasi pada
daerah vertebra thorakal, dan ini juga dapat menunjukan kelengkungan vertebra.
Perlu dicatat hal ini hanya menunjukan adanya kelainan pada spine akan tetapi tidak menunjukan tingkat
keparahan dan deformitas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai