Anda di halaman 1dari 37

Unsur Golongan VI A

Sifat-sifat unsur yang masuk pada golongan VI A (O, S, Se, Te, Po) adalah sebagai berikut :

Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin ke bawah semakin sulit.

Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalen atau heksavalen.

Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin ke


bawah semakin sulit.

Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen dengan kecenderungan
semakin ke bawah semakin kuat.

Kecuali H2O, senyawa H2X bersifat racun dan berbau tak sedap.

Kecuali Te2O, senyawa H2X larut dalam air.

Kurakura's Second Life


Minggu, 14 November 2010
UNSUR GOLONGAN VI A DAN VI B

A.

Unsur Golongan VI A
Pada golongan VI A terdapat 6 unsur. Unsur golongan VIA terdiri dari tiga buah unsur non logam
(oksigen, belerang dan selenium), dua buah unsur metaloid (telurium, polonium) serta sebuah
unsur logam (ununhexium).

Oksigen

a. Sejarah
Percobaan awal

Salah satu percobaan pertama yang menginvestigasi hubungan antara pembakaran


dengan udara dilakukan oleh seorang penulis Yunani abad ke-2, Philo dari Bizantium. Dalam
karyanya Pneumatica, Philo mengamati bahwa dengan membalikkan labu yang di dalamnnya
terdapat lilin yang menyala dan kemudian menutup leher labu dengan air akan mengakibatkan
permukaan air yang terdapat dalam leher labu tersebut meningkat. Philo menyimpulkan
bahwa sebagian udara dalam labu tersebut diubah menjadi unsur api, sehingga dapat
melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa abad kemudian, Leonardo da Vinci
merancang eksperimen yang sama dan mengamati bahwa udara dikonsumsi selama
pembakaran dan respirasi.
Pada akhir abad ke-17, Robert Boyle membuktikan bahwa udara diperlukan dalam
proses pembakaran. Kimiawan Inggris, John Mayow, melengkapi hasil kerja Boyle dengan
menunjukkan bahwa hanya sebagian komponen udara yang ia sebut sebagai spiritus
nitroaereus atau nitroaereus yang diperlukan dalam pembakaran. Pada satu eksperimen, ia
menemukan bahwa dengan memasukkan seekor tikus ataupun sebatang lilin ke dalam wadah
penampung yang tertutup oleh permukaan air akan mengakibatkan permukaan air tersebut
naik dan menggantikan seperempatbelas volume udara yang hilang. Dari percobaan ini, ia
menyimpulkan bahwa nitroaereus digunakan dalam proses respirasi dan pembakaran.
Mayow mengamati bahwa berat antimon akan meningkat ketika dipanaskan. Ia
menyimpulkan bahwa nitroaereus haruslah telah bergabung dengan antimon. Ia juga mengira
bahwa paru-para memisahkan nitroaereus dari udara dan menghantarkannya ke dalam darah,
dan panas tubuh hewan serta pergerakan otot akan mengakibatkan reaksi nitroaereus dengan
zat-zat tertentu dalam tubuh. Laporan seperti ini dan pemikiran-pemikiran serta percobaanpercobaan lainnya dipublikasikan pada tahun 1668 dalam karyanya Tractatus duo pada bagian
"De respiratione".

b. Teori Flogiston
Dalam percobaan Robert Hooke, Ole Borch, Mikhail Lomonosov, dan Pierre Bayen, percobaan
mereka semuanya menghasilkan oksigen, namun tiada satupun dari mereka yang
mengenalinya sebagai unsur. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh prevalensi filosofi
pembakaran dan korosi yang dikenal sebagai teori flogiston.
Teori flogiston dikemukakan oleh alkimiawan Jerman, J. J. Becher pada tahun 1667,
dan dimodifikasi oleh kimiawan Georg Ernst Stahl pada tahun 1731. Teori flogiston
menyatakan bahwa semua bahan yang dapat terbakar terbuat dari dua bagian komponen.

Salah satunya adalah flogiston, yang dilepaskan ketika bahan tersebut dibakar, sedangkan
bagian yang tersisa setelah terbakar merupakan bentuk asli materi tersebut.
Bahan-bahan yang terbakar dengan hebat dan meninggalkan sedikit residu (misalnya kayu dan
batu bara), dianggap memiliki kadar flogiston yang sangat tinggi, sedangkan bahan-bahan
yang tidak mudah terbakar dan berkorosi (misalnya besi), mengandung sangat sedikit
flogiston. Udara tidak memiliki peranan dalam teori flogiston. Tiada eksperimen kuantitatif
yang pernah dilakukan untuk menguji keabsahan teori flogiston ini, melainkan teori ini hanya
didasarkan pada pengamatan bahwa ketika sesuatu terbakar, kebanyakan objek tampaknya
menjadi lebih ringan dan sepertinya kehilangan sesuatu selama proses pembakaran tersebut.
Fakta bahwa materi seperti kayu sebenarnya bertambah berat dalam proses pembakaran
tertutup oleh gaya apung yang dimiliki oleh produk pembakaran yang berupa gas tersebut.
Sebenarnya pun, fakta bahwa logam akan bertambah berat ketika berkarat menjadi petunjuk
awal bahwa teori flogiston tidaklah benar (yang mana menurut teori flogiston, logam tersebut
akan menjadi lebih ringan).

Carl Wilhelm Scheele mendahului Priestley dalam penemuan oksigen, namun publikasinya
dilakukan setelah Priestley.

c. Penemuan
Oksigen pertama kali ditemukan oleh seorang ahli obat Carl Wilhelm Scheele. Ia
menghasilkan gas oksigen dengan mamanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat sekitar tahun
1772. Scheele menyebut gas ini 'udara api' karena ia murupakan satu-satunya gas yang
diketahui mendukung pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam sebuah manuskrip
yang berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian ia kirimkan ke penerbitnya pada tahun
1775. Namun, dokumen ini tidak dipublikasikan sampai dengan tahun 1777.
Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley, melakukan percobaan
yang memfokuskan cahaya matahari ke raksa oksida (HgO) dalam tabung gelas pada tanggal 1
Augustus 1774. Percobaan ini menghasilkan gas yang ia namakan 'dephlogisticated air'. Ia
mencatat bahwa lilin akan menyala lebih terang di dalam gas tersebut dan seekor tikus akan
menjadi lebih aktif dan hidup lebih lama ketika menghirup udara tersebut. Setelah mencoba
menghirup gas itu sendiri, ia menulis: "The feeling of it to my lungs was not sensibly different
from that of common air, but I fancied that my breast felt peculiarly light and easy for some

time afterwards." Priestley mempublikasikan penemuannya pada tahun 1775 dalam sebuah
laporan yang berjudul "An Account of Further Discoveries in Air". Laporan ini pula dimasukkan
ke dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and Observations on Different Kinds
of Air. Oleh karena ia mempublikasikan penemuannya terlebih dahulu, Priestley biasanya
diberikan prioritas terlebih dahulu dalam penemuan oksigen.
Seorang kimiawan Perancis, Antoine Laurent Lavoisier kemudian mengklaim bahwa ia
telah menemukan zat baru secara independen. Namun, Priestley mengunjungi Lavoisier pada
Oktober 1774 dan memberitahukan Lavoisier mengenai eksperimennya serta bagaimana ia
menghasilkan gas baru tersebut. Scheele juga mengirimkan sebuah surat kepada Lavoisier
pada 30 September 1774 yang menjelaskan penemuannya mengenai zat yang tak diketahui,
tetapi Lavoisier tidak pernah mengakui menerima surat tersebut (sebuah kopian surat ini
ditemukan dalam barang-barang pribadi Scheele setelah kematiannya).

d. Kontribusi Lavoisier
Apa yang Lavoisier tidak terbantahkan pernah lakukan (walaupun pada saat itu
dipertentangkan)

adalah

percobaan

kuantitatif

pertama

mengenai

oksidasi

yang

mengantarkannya kepada penjelasan bagaimana proses pembakaran bekerja. Ia menggunakan


percobaan ini beserta percobaan yang mirip lainnya untuk meruntuhkan teori flogiston dan
membuktikan bahwa zat yang ditemukan oleh Priestley dan Scheele adalah unsur kimia.
Pada satu eksperimen, Lavoisier mengamati bahwa tidak terdapat keseluruhan
peningkatan berat ketika timah dan udara dipanaskan di dalam wadah tertutup. Ia mencatat
bahwa udara segera masuk ke dalam wadah seketika ia membuka wadah tersebut. Hal ini
mengindikasikan bahwa sebagian udara yang berada dalam wadah tersebut telah dikonsumsi.
Ia juga mencatat bahwa berat timah tersebut juga telah meningkat dan jumlah peningkatan
ini adalah sama beratnya dengan udara yang masuk ke dalam wadah tersebut. Percobaan ini
beserta percobaan mengenai pembakaran lainnya didokumentasikan ke dalam bukunya Sur la
combustion en gnral yang dipublikasikan pada tahun 1777. Hasil kerjanya membuktikan
bahwa udara merupakan campuran dua gas, 'udara vital', yang diperlukan dalam pembakaran
dan respirasi, serta azote (Bahasa Yunani "tak bernyawa"), yang tidak mendukung
pembakaran maupun respirasi. Azote kemudian menjadi apa yang dinamakan sebagai
nitrogen, walaupun dalam Bahasa Perancis dan beberapa bahasa Eropa lainnya masih
menggunakan nama Azote.

Lavoisier menamai ulang 'udara vital' tersebut menjadi oxygne pada tahun 1777.
Nama tersebut berasal dari akar kata Yunani (oxys) (asam, secara harfiah "tajam") dan
- (-gens) (penghasil, secara harfiah penghasil keturunan). Ia menamainya demikian
karena ia percaya bahwa oksigen merupakan komponen dari semua asam. Ini tidaklah benar,
namun pada saat para kimiawan menemukan kesalahan ini, nama oxygne telah digunakan
secara luas dan sudah terlambat untuk menggantinya. Sebenarnya gas yang lebih tepat untuk
disebut sebagai "penghasil asam" adalah hidrogen.
Oxygne kemudian diserap menjadi oxygen dalam bahasa Inggris walaupun terdapat
penentangan dari ilmuwan-ilmuwan Inggris dikarenakan bahwa adalah seorang Inggris,
Priestley, yang pertama kali mengisolasi serta menuliskan keterangan mengenai gas ini.
Penyerapan ini secara sebagian didorong oleh sebuah puisi berjudul "Oxygen" yang memuji gas
ini dalam sebuah buku populer The Botanic Garden (1791) oleh Erasmus Darwin, kakek Charles
Darwin.

e. Sejarah selanjutnya
Robert H. Goddard dengan roket berbahan bakar campuran bensin dan oksigen cair
rancangannya
Hipotesis atom awal John Dalton berasumsi bahwa semua unsur berupa monoatomik
dan atom-atom dalam suatu senyawa akan memiliki rasio atom paling sederhana terhadap
satu sama lainnya. Sebagai contoh, Dalton berasumsi bahwa rumus air adalah HO, sehingga
massa atom oksigen adalah 8 kali massa hidrogen (nilai yang sebenarnya adalah 16). Pada
tahun 1805, Joseph Louis Gay-Lussac dan Alexander von Humboldt menunjukkan bahwa air
terbentuk dari dua volume hidrogen dengan satu volume oksigen; dan pada tahun 1811,
berdasarkan apa yang sekarang disebut hukum Avogadro dan asumsi molekul unsur diatomik,
Amedeo Avogadro memperkirakan komposisi air dengan benar.
Pada akhir abad ke-19, para ilmuwan menyadari bahwa udara dapat dicairkan dan
komponen-komponennya dapat dipisahkan dengan mengkompres dan mendinginkannya.
Kimiawan dan fisikawan Swiss, Raoul Pierre Pictet, menguapkan cairan sulfur dioksida untuk
mencairkan karbon dioksida, yang mana pada akhirnya diuapkan untuk mendinginkan gas
oksigen menjadi cairan. Ia mengirim sebuah telegram pada 22 Desember 1877 kepada
Akademi Sains Prancis di Paris dan mengumumkan penemuan oksigen cairnya. Dua hari
kemudian, fisikawan Perancis Louis Paul Cailletet mengumumkan metodenya untuk

mencairkan oksigen molekuler. Hanya beberapa tetes cairan yang dihasilkan sehingga tidak
ada analisis berarti yang dapat dilaksanakan. Oksigen berhasil dicairkan ke dalam keadaan
stabil untuk pertama kalinya pada 29 Maret 1877 oleh ilmuwan Polandia dari Universitas
Jagiellonian, Zygmunt Wrblewski dan Karol Olszewski.
Pada tahun 1891, kimiawan Skotlandia James Dewar berhasil memproduksi oksigen cair
dalam jumlah yang cukup banyak untuk dipelajari. Proses produksi oksigen cair secara
komersial dikembangkan secara terpisah pada tahun 1895 oleh insinyur Jerman Carl von Linde
dan insinyur Britania William Hampson. Kedua insinyur tersebut menurunkan suhu udara
sampai ia mencair dan kemudian mendistilasi udara cair tersebut. Pada tahun 1901,
pengelasan oksiasetilena didemonstrasikan untuk pertama kalinya dengan membakar
campuran asetilena dan O2 yang dimampatkan. Metode pengelasan dan pemotongan logam ini
pada akhirnya digunakan secara meluas.
Pada tahun 1923, ilmuwan Amerika Robert H. Goddard menjadi orang pertama yang
mengembangkan mesin roket; mesin ini menggunakan bensin sebagai bahan bakar dan oksigen
cair sebagai oksidator. Goddard berhasil menerbangkan roket kecil sejauh 56 m dengan
kecepatan 97 km/jam pada 16 Maret 1926 di Auburn, Massachusetts, USA.
Sumber
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan
memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yahkni proses yang diduga menjadi sumber
energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna
merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh dengan
pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer Mars mengandung oksigen sekitar 0.15%.
dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan
kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air adalah oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3
atau barium peroksida atau natrium peroksida dengan MnO2 sebagai katalis.Sedangkan untuk
keperluan industri, oksigen dibuat melalui proses destilasi (penyulingan) bertingkat dari udara
cair dan melalui proses elektrolisis air dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O(l) 2H2(g) + O2(g)

Sifat-sifat

Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan padat, oksigen
berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat. Oksigen merupakan unsur non
logam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya. Di
alam unsur oksigen terdapat dalam keadaan bebas maupun berikatan dengan unsur-unsur lain
(membentuk senyawa). Dalam keadaan bebas, oksigen berwujud gas O2 yang tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa. Gas oksigen dalam atmosfer bumi menempati porsi yang cukup
besar, yaitu menempati 21% volum atmosfer atau 23,15% berat atmosfer. Sedangkan pada
tubuh manusia, oksigen menempati sekitar 65% berat tubuh. Selain itu, oksigen juga
membentuk allotrop seperti ozon (O3) yang terdapat dalam atmosfer dan berfungsi untuk
melindungi bumi dari bahaya radiasi ultraviolet dari matahari.

Bentuk lain
Ozon (O3) merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris
(kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di atmosfer
(dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi tekanan dan
suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari sebelum
mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon
bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja
rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan
ozon padat berwarna hitam ungu.
Senyawa
Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan dapat
bergabung dengan kebanyakan unsur kecuali dengan unsur-unsur gas mulia. Dalam bentuk
senyawa, oksigen terdapat pada senyawa-senyawa nitrat, sulfat, fosfat, senyawa-senyawa
organik, dan senyawa-senyawa lainnya.
Kegunaan

Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan sebagian besar makhluk
hidup lainnya.
Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan
digunakan untuk mengelas logam.

Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja.

Digunakan pada proses sintesis metanol dan amonia

Oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar untuk menjalankan rudal dan roket.

Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa kimia dan sebagai
oksidator.

Dalam bentuk allotrop O3 (ozon) yang bersifat oksidator kuat, digunakan sebagai
desinfektan dan sebagai bahan pemutih.
Isotop
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop. Oksigen berbobot
atom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti
dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di
Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus
meningkat. Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan penggunaan
tertinggi. Jumlah yang banyak juga diperlukan pada proses pembuatan gas ammonia,
metanol, etilen oksida dan pengelasan oksi-asetilen. Pemisahan udara (destilasi)
menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis hanya 1%.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat
dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada
Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu
senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan
unsur paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer
bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air
oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi
sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang
merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2
kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Terdapat pula
alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi
biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi ia adalah polutan yang
merupakan produk samping dari asbut.

Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan
Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena
publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine
Lavoisier pada tahun 1777, yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori
flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan
distilasi bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida
dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja,
plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan
sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa,
dan penyelaman.

Struktur
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak
berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan
konfigurasi elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan
secara sederhana sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron
dengan dua ikatan tiga elektron. Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2.
Konfigurasi elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua
orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat
(melemahkan orde ikatan dari tiga menjadi dua), sehingga ikatan oksigen diatomik adalah
lebih lemah daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetik oleh karena spin
momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut dan energi pertukaran negatif
antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet,
sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di antara
dua kutub magnet kuat.
Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan spin elektronnya
berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik pada umumnya. Secara alami, oksigen
singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui
fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan tubuh
sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis (kemungkinan
juga ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan

mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan kerusakan


pada jaringan.

Ozon merupakan gas langka pada bumi yang dapat ditemukan di stratosfer.

Alotrop
Alotrop oksigen elementer yang umumnya ditemukan di bumi adalah dioksigen O2. Ia
memiliki panjang ikat 121 pm dan energi ikat 498 kJmol-1. Altrop oksigen ini digunakan oleh
makhluk hidup dalam respirasi sel dan merupakan komponen utama atmosfer bumi. Trioksigen
(O3), dikenal sebagai ozon, merupakan alotrop oksigen yang sangat reaktif dan dapat merusak
jaringan paru-paru. Ozon diproduksi di atmosfer bumi ketika O2 bergabung dengan oksigen
atomik yang dihasilkan dari pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh karena ozon
menyerap gelombang UV dengan sangat kuat, lapisan ozon yang berada di atmosfer berfungsi
sebagai perisai radiasi yang melindungi planet. Namun, dekat permukaan bumi, ozon
merupakan polutan udara yang dibentuk dari produk sampingan pembakaran otomobil.
Molekul metastabil tetraoksigen (O4) ditemukan pada tahun 2001, dan diasumsikan
terdapat pada salah satu enam fase oksigen padat. Hal ini dibuktikan pada tahun 2006,
dengan menekan O2 sampai dengan 20 GPa, dan ditemukan struktur gerombol rombohedral O8.
Gerombol ini berpotensi sebagai oksidator yang lebih kuat daripada O2 maupun O3, dan dapat
digunakan dalam bahan bakar roket. Fase logam oksigen ditemukan pada tahun 1990 ketika
oksigen padat ditekan sampai di atas 96 GPa. Ditemukan pula pada tahun 1998 bahwa pada
suhu yang sangat rendah, fase ini menjadi superkonduktor.

Keberadaan
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer, udara,
laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam
semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen
mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera
(88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam
atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 10 15 ton) atmosfer. Bumi
memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem
tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan
dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume dan Venus yang bahkan

memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain
bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom
oksigen, misalnya karbon dioksida.
Air dingin melarutkan lebih banyak O2.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus
oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga
reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus
oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala
respirasi dan proses

pembusukan

menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan

kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen
yang ada di atmosfer setiap tahunnya. Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan.
Peningkatan kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada
kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih
banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat
mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air dengan
mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan
konsentrasi oksigen dalam air itu seperti semula.

Peranan biologis
Fotosintesis dan respirasi
Fotosintesis menghasilkan O2
Di alam, oksigen bebas dihasilkan dari fotolisis air selama fotosintesis oksigenik.
Ganggang hijau dan sianobakteri di lingkungan lautan menghasilkan sekitar 70% oksigen bebas
yang dihasilkan di bumi, sedangkan sisanya dihasilkan oleh tumbuhan daratan.
Persamaan kimia yang sederhana untuk fotosintesis adalah:
6CO2 + 6H2O + foton C6H12O6 + 6O2
Evolusi oksigen fotolitik terjadi di membran tilakoid organisme dan memerlukan energi empat
foton. Terdapat

banyak

langkah proses

yang

terlibat, namun

hasilnya

merupakan

pembentukan gradien proton di seluruh permukaan tilakod. Ini digunakan untuk mensintesis
ATP via fotofosforilasi. O2 yang dihasilkan sebagai produk sampingan kemudian dilepaskan ke
atmosfer. Dioksigen molekuler, O2, sangatlah penting untuk respirasi sel organisme aerob.
Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu menghasilkan adenosina trifosfat (ATP)

selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar merupakan kebalikan
dari fotosintesis, secara sederhana:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 2880 kJmol-1
Pada vetebrata, O2 berdifusi melalui membran paru-paru dan dibawa oleh sel darah
merah. Hemoglobin mengikat O2, mengubah warnanya dari merah kebiruan menjadi merah
cerah. Terdapat pula hewan lainnya yang menggunakan hemosianin (hewan moluska dan
beberapa antropoda) ataupun hemeritrin (laba-laba dan lobster). Satu liter darah dapat
melarutkan 200 cc O2. Spesi oksigen yang reaktif, misalnya ion superoksida (O2) dan hidrogen
peroksida (H2O2), adalah produk sampingan penggunaan oksigen dalam tubuh organisme.
Namun, bagian sistem kekebalan organisme tingkat tinggi pula menghasilkan peroksida,
superoksida, dan oksigen singlet untuk menghancurkan mikroba. Spesi oksigen reaktif juga
memainkan peran yang penting pada respon hipersensitif tumbuhan melawan serangan
patogen. Dalam keadaan istirahai, manusia dewasa menghirup 1,8 sampai 2,4 gram oksigen
per menit. Jumlah ini setara dengan 6 milyar ton oksigen yang dihirup oleh seluruh manusia
per tahun.

Penumpukan oksigen di atmosfer


Peningkatan kadar O2 di atmosfer bumi: 1) tiada O2 yang dihasilkan; 2) O2 dihasilkan, namun
diserap samudera dan batuan dasar laut; 3) O2 mulai melepaskan diri dari samuder, namun
diserap oleh permukaan tanah dan pembentukan lapisan ozon; 4-5) gas O2 mulai berakumulasi
Gas oksigen bebas hampir tidak terdapat pada atmosfer bumi sebelum munculnya
arkaea dan bakteri fotosintetik. Oksigen bebas pertama kali muncul dalam kadar yang
signifikan semasa masa Paleoproterozoikum (antara 2,5 sampai dengan 1,6 milyar tahun yang
lalu). Pertama-tama, oksigen bersamaan dengan besi yang larut dalam samudera, membentuk
formasi pita besi (Banded iron formation). Oksigen mulai melepaskan diri dari samudera 2,7
milyar tahun lalu, dan mencapai 10% kadar sekarang sekitar 1,7 milyar tahun lalu.
Keberadaan oksigen dalam jumlah besar di atmosfer dan samudera kemungkinan
membuat kebanyakan organisme anaerob hampir punah semasa bencana oksigen sekitar 2,4
milyar tahun yang lalu. Namun, respirasi sel yang menggunakan O2 mengijinkan organisme
aerob untuk memproduksi lebih banyak ATP daripada organisme anaerob, sehingga organisme
aerob mendominasi biosfer bumi. Fotosintesis dan respirasi seluler O2 mengijinkan
berevolusinya sel eukariota dan akhirnya berevolusi menjadi organisme multisel seperti
tumbuhan dan hewan.

Sejak permulaan era Kambrium 540 juta tahun yang lalu, kadar O2 berfluktuasi antara
15% sampai 30% berdasarkan volume. Pada akhir masa Karbon, kadar O2 atmosfer mencapai
maksimum dengan 35% berdasarkan volume, mengijinkan serangga dan amfibi tumbuh lebih
besar daripada ukuran sekarang. Aktivitas manusia, meliputi pembakaran 7 milyar ton bahan
bakar fosil per tahun hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap penurunan kadar
oksigen di atmosfer. Dengan laju fotosintesis sekarang ini, diperlukan sekitar 2.000 tahun
untuk memproduksi ulang seluruh O2 yang ada di atmosfer sekarang.
Beberapa data penting dari oksigen

Simbol: O

Radius Atom: 0.65

Volume Atom: 14 cm3/mol

Massa Atom: 15.9994

Titik Didih: 90.168 K

Radius Kovalensi: 0.73

Struktur Kristal: Kubus

Massa Jenis: 1.429 g/cm3

Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 3.44

Konfigurasi Elektron: [He]2s2p4

Formasi Entalpi: 0.222 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 0.2674 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 13.618 V

Titik Lebur: 54.8 K

Bilangan Oksidasi: -2

Kapasitas Panas: 0.92 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 3.4109 kJ/mol

Belerang (S)
Belerang atau sulfur merupakan unsur non logam yang dalam bentuk padatnya berwarna
kuning, rapuh, tak berasa, dan tak berbau.
Semua bentuk belerang tidak larut dalam air, tetapi dalam bentuk kristal (padatan), belerang
dapat larut dalam karbon disulfida.
Belerang dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain, seperti besi sulfida (FeS),
belerang dioksida (SO2), barium sulfat (BaSO4), hidrogen sulfida (H2S), belerang monoklorida
(S2CI2), asam sulfat (H2SO4), kalium sulfit (K2SO3) dan lain-lain.
Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa-senyawa
sulfida, seperti timbal sulfida atau galena (PbS), zinc blende (ZnS), tembaga pyrit (Cu,Fe)S 2),
cinnabar (HgS), stibnit (Sb2S3) dan besi pyrit (FeS2). Selain itu juga terdapat dalam bentuk
senyawa-senyawa sulfat seperti barit (BaSO4) celestit (SrSO4), dan grypsum (CaSO42H2O) serta
dalam bentuk molekul-molekul pada beberapa bahan organik, mustard, telur, rambut, protein
dan bawang putih.
Untuk memperoleh belerang dari alam umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu :
1. Cara Sisila (untuk memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah)
2. Cara Frash (untuk memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah).
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan
tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer,
sebagai pencemar udara.

Data Penting Tentang Belerang :

Simbol: S
Penemunya tidak diketahui secara pasti (sudah ada sejak jaman prasejarah)
Mempunyai massa atom 32,066 sma
Mempunyai nomor atom 16
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 6
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi -2, +2, +4 dan +6
Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p4
Mempunyai volum atom 15,50 cm3/mol
Mempunyai struktul kristal orthorombik
Mempunyai titik didih 717, 82 K
Mempunyai titik lebur 392,2
Mempunyai massa jenis 2,07 gram / cm3
Mempunyai kapasitas panas 0,710 J/g K

Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai
Mempunyai

potensial ionisasi 10,360 volt


elektronegativitas 2,58
konduktivitas listrik 5 x 10-10 ohm-1 cm-1
konduktivitas kalor 0,269 W/mK
harga entalpi pembentukan 1,73 kJ / mol
harga entalpi pembentukan 1,73kJ/mol
harga entalpi penguapan 10kJ/mol

Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu
belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat
simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.

Sumber
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir
tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit
dan lain-lain.

Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus
dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang
belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali
belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

Sifat-sifat

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun
padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran.
Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan
antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan
polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam
sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara
mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki
struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari
bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan
pola sinar X yang normal.

Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun
yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga
belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.

Senyawa - senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa
senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.

Beberapa Kegunaan Belerang :

Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam
sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.

Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam,
bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator
Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu
(bahan peledak)
Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan
dalam fotografi
Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
Untuk mensterilkan alat pengasap
Untuk memutihkan buah kering

Selenium

Simbol: Se

Radius Atom: 1.4

Volume Atom: 16.5 cm3/mol

Massa Atom: 78.96

Titik Didih: 958 K

Radius Kovalensi: 1.16

Struktur Kristal: Heksagonal

Massa Jenis: 4.79 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 8 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 2.55

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p4

Formasi Entalpi: 5.54 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 2.04 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 9.752 V

Titik Lebur: 494 K

Bilangan Oksidasi: -2,4,6

Kapasitas Panas: 0.32 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 26.32 kJ/mol

Sejarah
Ditemukan oleh Berzellius

pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama

tellurium (namanya diartikan sebagai bumi)


Produksi
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang
tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari
pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari
memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan
meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium
nitrat).
Sifat-sifat
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk.
Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa
berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal
monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan
jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat
fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya
dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifatsifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk
tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor
tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam
jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi
fisiologisnya menyerupai arsen.

Isotop
Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun telah
dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik
dalam ragam bentuknya dan senyawanya.
Kegunaan
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lainlain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat
kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan
sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
Penanganan
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium
dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan dampak
yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak
boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).

Telurium
Sejarah
Ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth, yang
telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Sumber
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida
dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara
komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga
panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini.
Sifat-sifat
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya
menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf

ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Bentuk dari senyawa ini
adalah amorf atau terbentuk dari Kristal. Pada dasarnya telurium merupakan unsur yang
stabil, tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik tetapi dapat larut dengan baik
dalam asam sitrat dan air raja (aqua regia).
Unsur telurium dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa
senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl 2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida
(TeCl4), hidrogen telurida (H2Te), natrium telurida (Na2Te), dan beberapa senyawa lainnya.
Telurium adalah semikonduktor tipe-p, dan menunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada
arah tertentu, tergantung pada sifat kerataan atom. Daya hantarnya bertambah sedikit ketika
unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas,
timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan,
membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.
Penanganan
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati.
Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m 3, atau lebih
rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang
putih.
Isotop
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108
hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.
Kegunaan

Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam
permesinan.

Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam sulfat pada
timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.

Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan ditambahkan
pada besi pelapis pada menara pendingin.

Telurium juga digunakan dalam keramik.

Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.

Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.

Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses vulkanisasi karet
sintesis.

Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida.

Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.

Beberapa data penting dari telurium yaitu


Simbol

: Te

Radius Atom

: 1.42

Volume Atom

: 20.5 cm3/mol

Massa Atom

: 127.6

Titik Didih

: 1261 K

Radius Kovalensi

: 1.36

Struktur Kristal

: Heksagonal

Massa Jenis

: 6.24 g/cm3

Konduktivitas Listrik

: 2 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas

: 2.1

Konfigurasi Elektron

: [Kr]4d10 fs2p4

Formasi Entalpi

: 17.49 kJ/mol

Konduktivitas Panas

: 2.35 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi

: 9.009 V

Titik Lebur

: 722.72 K

Bilangan Oksidasi

: -2,4,6

Kapasitas Panas

: 0.202 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan

: 50.63 kJ/mol

Nama, Lambang, Nomor atom

:tellurium, Te, 52

Deret kimia

:metalloids

Golongan, Periode, Blok

:16, 5, p
silvery lustrous gray

Massa atom

:127.60(3) g/mol

Jumlah elektron tiap kulit

:2, 8, 18, 18, 6

Polonium (Po)
Polonium merupakan unsur yang terdapat dalam deretan uranium-radium yang bersifat
radioaktif.
Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan ditemukan dalam bentuk isotop yang
mempunyai rentang nomor massa antara 192 sampai 218. polonium 209 atau yang disebut
dengan radium-F merupakan isotop polonium alam yang mempunyai waktu paruh 138 hari.
Pada umumnya unsur polonium meluruh dengan memancarkan partikel-partikel alfa ().

Data Penting Tentang Polonium :


Mempunyai massa atom (209) sma
Simbol: Po
Radius Atom: 1,67
Mempunyai nomor atom 84
Mempunyai jari-jari atom 1,67 A
Mempunyai konfigurasi elektron 2 8 18 32 18 6
Dalam senyawa mempunyai bilangan oksidasi +4, +2, dan +6
Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p4
Mempunyai volum atom 22,70 cm3/mol
Mempunyai struktur kristal monoklinik
Mempunyai titik lebur 527 K
Mempunyai massa jenis 9,3 gram / cm3
Mempunyai potensial ionisasi 8,42 volt
Mempunyai elektronegativitas 2,0
Mempunyai konduktivitas listrik 0 x 106 ohm-1 cm-1
Mempunyai konduktivitas kalor 20 W/mK
Mempunyai harga entalpi pembentukan 13kJ/mol
Mempunyai harga entalpi penguapan 120kJ/mol
Sejarah

Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang ditemukan oleh Marie
Curie dan Pierre Curie pada tahun 1898 ketika sedang mencari penyebab radioaktivitas pada
mineral pitchblende (mineral uranium) dari Joachimsthal, Bohemia. Elektroskop menunjukkan
pemisahannya dengan bismut.

Sumber

Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung
sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari
radium.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam
(209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram
polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron
berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.

Sifat - sifat
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan
50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55 oC. Merupakan pemancar alpha
dengan masa paruh waktu 138,39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5
gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram), dengan
sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500 oC. Kapsul
ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0,012 Gy/jam. Sejumlah curie
(1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar
gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam
polonium dari asam organik terbakar dengan cepat, halida amina dapat mereduksi nya
menjadi logam.

Isotop
Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194 218.
Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh
waktu 103 tahun) dan massa 208 (masa paruh waktu 2,9 tahun) bisa didapatkan dengan

menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi
proses ini terlalu mahal.
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan
adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi
alotrop.

Beberapa Kegunaan Polonium :

Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa ()


Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir
Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi
Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi
muatan-muatan listrik
Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik ada
satelit angkasa
Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan
sumber neutron
Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain

Penanganan
Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau
mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.
Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan
hanya 0,03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10 -12 gram. Tingkat toksisitas
polonium ini sekitar 2,5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa
polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10 -11 mikrocurie/cm3.

Ununhexium

Nomor atom

116

Massa atom

unknown

Elektronegativitas menurut Pauling

unknown

Kepadatan

unknown

Titik lebur

unknown

Titik didih

unknown

Vanderwaals radius

unknown

Ionic radius

unknown

Isotop

unknown

Ditemukan oleh

The Lawrence Berkeley


National Laboratory

Ununhexium adalah suatu unsur kimia yang diduga logam di alam, seperti yang muncul untuk
berbagi beberapa sifat dengan unsur-unsur logam dalam kelompok miskin di tabel periodik.
Hal ini juga diklasifikasikan sebagai elemen transactinide, artinya memiliki nomor atom yang
sangat tinggi, menempatkannya di antara unsur-unsur terberat yang dikenal manusia. Elemen
ini tidak dapat diamati di alam; ilmuwan yang ingin belajar harus mensintesis dalam sebuah
laboratorium dengan bantuan sebuah akselerator linear. Proses mahal membuat tidak mungkin
yang menggunakan komersial untuk ununhexium akan dikembangkan.
Seperti transactinides lain, ununhexium sangat tidak stabil, yang ada hanya beberapa detik
pada suatu waktu sebelum meluruh ke dalam bentuk elemen lebih stabil. Hal ini juga
radioaktif. Kedua sifat membuat elemen ini sangat menantang untuk belajar; peralatan yang
sangat tepat dan canggih ilmiah diperlukan ketika mempelajari unsur-unsur transactinide.
Karena banyak unsur yang digunakan untuk mensintesis unsur transactinide juga radioaktif,
akses ke fasilitas tempat sintesis tersebut dilakukan cenderung dikontrol ketat. Unsur ini
kadang-kadang dikenal sebagai "polonium eka-" ini tidak memiliki nama resmi sebagai tahun
2008.; "ununhexium" adalah nama unsur sistematis yang diterapkan oleh Uni Internasional
Kimia Murni dan Terapan. Nama-nama ini digunakan untuk memastikan bahwa para ilmuwan
mengacu pada unsur-unsur secara sistematis sebelum mereka secara resmi bernama; nama
suatu unsur biasanya disarankan oleh laboratorium yang menemukan, dan itu dapat
mengambil beberapa dekade untuk mengkonfirmasi penemuan dan menentukan siapa yang
mendapatkan penamaan kehormatan. Nama unsur sistematik referensi nomor atom dari
unsur-unsur mereka menggambarkan; ununhexium adalah elemen 116, dan ununhex berarti
"satu satu enam" dalam bahasa Latin. Untuk saat ini, ununhexium dikenal sebagai "Uuh" pada
tabel periodik.
Tampilan dikenal pertama ununhexium di laboratorium terjadi pada tahun 2000, ketika para
peneliti Rusia berhasil menghasilkan sejumlah kecil dengan membombardir kalsium dengan
Kurium. Awalnya, para ilmuwan di Lawrence Berkeley National Laboratory mengklaim bahwa
mereka telah mengidentifikasi ununhexium, bersama dengan ununoctium, tetapi pernyataan

ini kemudian ditarik kembali. Peneliti di Dubna, Rusia telah berhasil mengulangi percobaan
asli mereka dan juga untuk mengidentifikasi beberapa isotop baru ununhexium sejak publikasi
awal mereka pada tahun 2000. Yang disebut "elemen super berat" pada bagian akhir tabel
periodik yang cukup menarik untuk beberapa peneliti. Frustrasi terlibat dalam mempelajari
mereka hanya menambah daya tarik bagi sebagian orang, banyak ilmuwan seperti tidak
sebanyak tantangan baik.

B.

Unsur Golongan VI B
Pada golongan VI B terdapat 4 unsur. Unsur golongan VIB terdiri dari krom(Cr),
molibdenum(Mo), wolfram (W), dan seaborgium (Sg).

Krom

Simbol: Cr

Radius Atom: 1.3

Volume Atom: 7.23 cm3/mol

Massa Atom: 51.996

Titik Didih: 2945 K

Radius Kovalensi: 1.18

Struktur Kristal: bcc

Massa Jenis: 7.19 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 7.9 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas: 1.66

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d5 4s1

Formasi Entalpi: 20 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 93.7 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 6.766 V

Titik Lebur: 2130 K

Bilangan Oksidasi: 6,3,2

Kapasitas Panas: 0.449 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 339.5 kJ/mol

Sejarah
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun
berikutnya. Khrom adalah logam berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga memerlukan
proses pemolesan yang cukup tinggi.
Sumber
Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia, Selandia Baru, Turki,
Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi Madagaskar, dan Filipina. Logam ini biasanya
dihasilkan dengan mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
Kegunaan
Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan membentuk
banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan digunakan dalam proses pelapisan
logam untuk menghasilkan permukaan logam yang keras dan indah dan juga dapat mencegah
korosi. Khrom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Khrom juga luas digunakan
sebagai katalis.
Industri refraktori menggunakan khromit untuk membentuk batu bata, karena khromit
memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian yang relatif rendah dan kstabilan struktur kristal.
Senyawa

Senyawa komponen khrom berwarna. Kebanyakan senyawa khromat yang penting adalah
natrium dan kalium, dikromat, dan garam dan ammonium dari campuran aluminum dengan
khrom . Dikhromat bersifat sebagai zat oksidator dalam analisis kuantitatif, juga dalam proses
pemucatan kulit.
Senyawa lainnya banyak digunakan di industri; timbal khromat berwarna kuning khrom,
merupakan pigmen yang sangat berharga. Senyawa khrom digunakan dalam industri tekstil
sebagai mordan atau penguat warna. Dalam industri penerbangan dan lainnya,senyawa khrom
berguna untuk melapisi aluminum.
Penanganan
Senyawa Khrom beracun dan harus ditangani dengan peralatan keselamatan kerja yang layak.

Molybdenum

Sejarah
Molybdenum ditemukan oleh Karl Scheele pada tahun 1781, dan diisolasi menjadi bubuk hitam
oleh Peter Jacob Hjelm pada tahun 1782. penambangan molybdenum pertama kali dilakukan
di daerah Climax, Colorado.

Sifat Fisis dan Kimia


Nama unsure :
Tampilan

Molibdenum, Mo

: serbuk hitam

Nomor atom : 42
Nomor Massa : 95,94 sma
Jari-jari atom : 1,39 A
Konfigurasi electron

2, 8, 18, 13, 1

Volume Atom : 9,40 cm3/mol

Titik didih

: 4912 K

Titik leleh

: 2896 K

Massa jenis

10,22 gr/cm3

Potensial ionisasi

7,099 volt

Elektronegativitas

2,16

Konduktivitas listrik

17,3 x 106 ohm-1 cm-1

Konduktivitas kalor

138 W/Mk

Entalpi pembakaran

36 kJ/mol

Entalpi penguapan

590,4 kJ/mol

Bilangan oksidasi

+6, +5, +4,+3, +2

Kemagnetikan : Paramagnetik
Ikatan
Molybdenum biasa ditemukan dalam mineral molybdenit (MoS2) dan wulfenite (MoO4Pb) atau
ditemukan juga sebagai reaksi sampingan dalam produksi tembaga.

Penggunaan dalam Industri


Molybdenum digunakan sebagai zat pembuat baja, pesawat terbang, missil, filament pada
pemanas listrik, dan lapisan pelindung pada lempeng boiler.

Wolfram / Tungsten
Sejarah
Pada tahun 1781, Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa sebuah asam yang baru
ditemukan, yaitu Asam Tungstat dapat dibuat dari Scheelite. Scheele dan Torbern Bregman
berfikir bahwa mereuksi asam ini mungkin dapat menghasilkan suatu logam baru. Pada tahun
1783, Jose dan Fausto Elhuyar dapat mengisolasi tungsten dengan mereduksi asam ini dengan
charcoal.

Saat Perang Dunia II, tungsten memiliki peran yang sangat signifikan, karena sifatnya yang
tahan suhu tinggi dan kekuatan dalam bentuk campuran menjadikan tungsten merupakan
bahan penting dalam industri persenjataan.
Nama tungsten berasal dari bahasa Nordic yang berarti batu berat, dan digunakan di Inggris
dan Prancis. Sedangkan nama lainnya Wolfram berasal dari mineral ditemukannya wolfram,
yaitu wolframit yang namanya berasal daribahasa jerman, yaitu wolf rahm atau wolf
cream.
Sifat Fisis dan Kimia
Nama unsure :
Tampilan

Tungsten, W

: Logam abu-abu keras

Nomor atom : 74
Nomor Massa : 183,85
Jari-jari atom : 1,41 Angstrom
Konfigurasi electron

2, 8, 18, 32, 12, 2

Volume Atom : 9,53 cm3/mol


Titik didih

: 5825 K

Titik leleh

: 3695 K

Massa jenis

19,3 gr/cm3

Potensial ionisasi

7,98 volt

Elektronegativitas

2,36

Konduktivitas listrik

18,2 x 106 ohm-1 cm-1

Konduktivitas kalor

174 W/Mk

Entalpi pembakaran

35,40 kJ/mol

Entalpi penguapan

422,58 kJ/mol

Bilangan oksidasi

+6, +5, +4,+3, +2, +1, 0, -1, -2

Kemagnetikan : Paramagnetik

Ikatan

Biasanya, tungsten bereaksi dengan oksigen membentuk tungstic oksida yang berwarna kuning
(WO3), yang dapat dilarutkan dalam larutan alkali untuk membentuk ion tungstat. Tungsten
karbida (WC dan W2C) diproduksi dengan memanaskan tungsten bubuk dengan karbon . WC
adalah konduktor elektrik yang baik dibandingkan dengan W2C.

Penggunaan dalam Industri


Karena keistimewaan sifat tungsten yang bersifat sangat keras dalam campuran dan memiliki
titik leleh yang sangat tinggi, membuatnya menjadi suatu unsure yang tahan terhadap panas
yang tinggi sekalipun, maka dari itu dalam industri tungsten digunakan sebagai:
1. digunakan sebagai filament lampu pijar
2. digunakan sebagai kabel listrik pada tungku peleburan baja
3. digunakan pada pembuatan busi, kontak listrik, alat potong, dan target pada tabung sinar X
4. digunakan sebagai electrode pada mikroskop electron
5. digunakan sebagai senar pada beberapa alat musik dan
6. digunakan sebagai perhiasan pengganti emas atau platinum karena ketahanannya terhadap
goresan dan tak perlu dipoles

Seaborgium - Sg
Nomor atom

106

Massa atom

262.94 g.mol -1

Elektronegativitas menurut Pauling

tidak diketahui

Kepadatan

tidak diketahui

Titik lebur

tidak diketahui

Titik didih

tidak diketahui

Vanderwaals radius

tidak diketahui

Ionic radius

tidak diketahui

Isotop

Elektronik shell

[ Rn] 7s2 5f14 6d4

Ditemukan oleh

Albert Ghiorso in 1974

Seaborgium adalah unsur kimia radioaktif buatan yang dihasilkan, penampilan itu tidak

diketahui, mungkin memiliki warna abu-abu keperakan putih atau logam. Isotop yang paling
stabil SG 271 memiliki waktu paruh 2,4 menit.
Sedikit penelitian yang telah dilakukan pada kimia seaborgium's menunjukkan bahwa oksidasi
lebih memilih negara VI dan membentuk oxy-anion SgO42-dan SgO2Cl2 majemuk, yang
sepenuhnya sejalan dengan posisi di kelompok 6 dari tabel periodik.
Aplikasi
Saeborgium tidak memiliki aplikasi yang diketahui dan sedikit yang diketahui tentang hal itu.
Seaborgium tidak ditemukan bebas di lingkungan, karena itu merupakan unsur sintetis.

Efek kesehatan seaborgium

Karena sangat tidak stabil, nilai yang terbentuk akan terurai menjadi unsur-unsur
lainnya sangat cepat sehingga tidak ada alasan untuk mempelajari pengaruh terhadap
kesehatan manusia.
Pengaruh lingkungan seaborgium
Karena sangat singkat-setengah hidupnya (21 detik), tidak ada alasan untuk
mempertimbangkan efek seabprgoim di lingkungan.
Sejarah
Pada tahun 1974, anggota Institut Joint untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, melaporkan
penemuan unsur 106, yang juga telah bisa disintesis. Glenn Seaborg adalah bagian dari grup
ini dan unsur ini dinamakan demikian untuk menghormatinya.
"Ini adalah kehormatan terbesar yang pernah diberikan kepada saya - bahkan lebih baik, saya
pikir, daripada memenangkan Hadiah Nobel," kata Seaborg, ko-penemu plutonium dan
sembilan unsur transuranium lainnya. "Masa Depan mahasiswa kimia, dalam belajar tentang
tabel periodik, mungkin punya alasan untuk bertanya mengapa elemen itu bernama bagi saya,
dan dengan demikian mempelajari lebih lanjut tentang pekerjaan saya."
Seaborgium dengan simbol kimia dari "SG," diumumkan pada hari Minggu, Maret pada
pertemuan nasional 207 dari American Chemical Society di San Diego, 13. Pernyataan itu
disampaikan oleh Kenneth Hulet, kimiawan pensiun dari Lawrence Livermore National

Laboratory (LLNL) dan salah satu dari co-menemukan dari seaborgium. Hulet membuat
pengumuman sementara menerima Penghargaan ACS Nuklir Kimia untuk prestasi seumur hidup
di lapangan.
Seaborgium adalah nama terbaru yang akan ditambahkan ke keluarga "transuranium" elemen orang-orang di luar uranium pada tabel periodik. Uranium, elemen 92, adalah dikenal
terberat yang terjadi secara alamiah elemen. Unsur-unsur artifisial transuranium dapat
diciptakan di akselerator partikel.
Seaborgium memiliki waktu paruh kurang dari satu detik. Ini pertama kali diciptakan dan
diidentifikasi pada tahun 1974 dalam percobaan yang dilakukan di LBL oleh tim peneliti LLNL
LBL dan dipimpin oleh Hulet dan LBL fisikawan Albert Ghiorso.
Menurut kriteria yang diusulkan oleh para peneliti ilmu nuklir pada 1970-an, dengan
penamaan unsur baru merupakan hak dari tim penemuan yang asli, tapi usulan nama harus
menunggu konfirmasi independen dari penemuan itu.
Seaborgium akhirnya dikonfirmasi pada tahun 1993 dalam percobaan di LBL's 88-Inch Siklotron
yang dirancang oleh Ken Gregorich, sesama divisi di LBL's Nuklir Science Division, dan
dilaksanakan oleh tim termasuk Gregorich dan LBL dosen senior ilmuwan Darleane Hoffman,
ditambah postdoctoral fellows dan mahasiswa dari LBL dan UC Berkeley Departemen Kimia.
konfirmasi itu diumumkan September lalu pada konferensi '93 Aktinida di Santa Fe, New
Mexico.
Lahir pada tahun 1912 di Ishpeming, Michigan, Seaborg menerima Ph.D. dalam kimia dari UC
Berkeley pada tahun 1937. Ia bergabung dengan fakultas UCB tahun 1939 dan menjabat
sebagai kanselir 1958-1961. Dari 1961 sampai 1971, dia menjabat sebagai ketua Komisi Energi
Atom (pendahulu dari US Department of Energy) di bawah Presiden AS Kennedy, Johnson, dan
Nixon. Ia kemudian kembali ke penelitian di Berkeley, di mana ia terus berlangsung sampai
sekarang dalam pencariannya untuk elemen baru dan isotop. Selain tugasnya di LBL, Seaborg
saat ini adalah Profesor University (posisi tertinggi akademik UC), dan ketua Lawrence Hall of
Science.
Seaborg mungkin paling dikenal karena perannya dalam penemuan plutonium. Ini terjadi pada

tahun 1940, ketika Seaborg, McMillan, Joseph Kennedy, dan Arthur Wahl, dengan
menggunakan siklotron 60-inci yang dibangun oleh Ernest Lawrence, dibombardir sampel
uranium dengan deuteron dan ditransmutasikan ke plutonium. Seaborg dan rekan kerja
menggunakan penemuan plutonium sebagai batu loncatan untuk terciptanya suksesi unsur
transuranium - amerisium, Kurium, Berkelium, Kalifornium, einsteinium, Fermium,
Mendelevium, Nobelium, dan sekarang seaborgium.
Seaborg yang pada tahun 1944 merumuskan konsep "aktinida" struktur elemen berat
elektronik yang diprediksi bahwa aktinida - termasuk unsur 11 transuranium pertama - akan
membentuk serangkaian transisi analog dengan seri langka-elemen lantanida bumi. Disebut
salah satu perubahan yang paling signifikan dalam tabel periodik sejak abad ke-19 Mendeleev
desain, konsep aktinida menunjukkan bagaimana unsur transuranium muat ke dalam tabel
periodik dan membuka jalan bagi penemuan di masa depan.
Seaborg memegang lebih dari 40 paten, termasuk yang hanya untuk suatu unsur kimia
(amerisium dan Kurium). Dia adalah penulis banyak buku dan lebih dari 500 artikel ilmiah. Dia
telah dianugerahi 50 gelar doktor kehormatan dan diakui sebagai advokat nasional untuk
pendidikan sains dan matematika.
Pada tanggal 15 Maret Seaborg disajikan dengan ACS George C. Pimentel Award Kimia
Pendidikan untuk "sumbangannya yang luar biasa untuk pendidikan warga negara di dunia."
Penghargaan Pimentel adalah nama untuk LBL dan kimia UCB dan mantan presiden ACS yang
meninggal pada 1989 setelah karir yang luar biasa dalam penelitian dan pendidikan.
Pada bulan September 1974, para pekerja di Lawrence Berkeley dan Livermore Laboratories
telah mengklaim pembuatan unsur 106 tanpa keraguan ilmiah. Grup LBL dan LLL
menggunakan HILAC untuk mempercepat ion 18O menghantam target
Unsur 106 dibuat dengan reaksi

249

249

Cf.

Cf(18O,4n)263X, yang memancarkan alfa menjadi

rutherfordium, kemudian emisi alfa menjadi nobelium, dilanjutkan dengan peluruhan alfa
antara rutherfordium dan nobelium. Unsur inidiidentifikasi memiliki energi menghantam
target

Pb, 207Pb, dan

206

208

Pb pada waktu yang berbeda. Foil digunakan pada lempeng target

untuk mendeteksi aktivitas fisi spontan. Diketahui kemudian, bahwa foil teretsa dan secara
mikroskopi terdapat sejumlah jejak reaksi fisi dan aktivitas fisi waktu alfa 9.06 dan 9.25MeV
dengan masa paruh waktu 0.9+/-0.2 detik.

Di Dubna, ion 54Cr berkekuatan 280MeV dari siklotron 310 cm digunakan untuk paruh.
Percobaan lainnya dibuat untuk memperleh kepastian tentang penemuan unsur ini.

DAFTAR PUSTAKA

Austin, R.N, Shreves Chemical Process Industries


James, E. Brady, J. 1986. General Chemistry
Tim TPB. Kimia Dasar I dan II. Jurusan Kimia UNJ. Mc Charty (edisi revisi)
http://anekailmu.blogspot.com
http://www.tristarchemical.com
http://jakarta.indonetwork.org
Diposkan oleh spektrum.cahaya
Reaks
i:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Share it
FREE E-book Daily
Daily Horoscopes
Ada kesalahan di dalam gadget ini

Arsip Blog

2010 (14)
o

November (14)

Nov 16 (1)

Nov 14 (11)

AIR AKTIF PLUS OKSIGEN MURNI TINGGI

Time to love

Kisah Samantha Loner

catatan harian natrium by halimah pakot

UNSUR GOLONGAN VI A DAN VI B

PENERAPAN E-LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN


DI ...

sumber hidrokarbon

Calculating with significant digits

REPORT TRANSLATION *THERMOCHEMISTRY*

EMPAT PILAR PENDIDIKAN

PENGERTIAN LABO...

Nov 06 (2)

The Legend of Zelda


video
Fish
powered by
spektrumcahaya. Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Unsur Golongan V A
Sifat-sifat yang terletak pada golongan V A (N, P, As, Sb, Bi) adalah sebagai berikut :

Energi ionisasi sangat tinggi, sehingga sukar untuk membentuk kation

Oksida Sb membentuk oksida amfoter, sedangkan N, P, As membentuk oksida asam dan


Bi membentuk oksida basa

Kecuali N, dapat mempunyai bilangan oksidasi 6

As dan Sb berbentuk unsur metaloid

Dapat membentuk senyawa hidrida yang makin menurun kestabilannya

Kecuali N, dapat bertindak sebagai konduktor listrik

Di alam terdapat bebas dalam bentuk mineral seperti Apait Ca5(PO4)3 OH, Orpiment
As2S3, Stibnit Sb2S3, Bismuthinite Bi2S3

Anda mungkin juga menyukai