0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan2 halaman
Penelitian ini bertujuan mengembangkan senyawa turunan naftokuinon sebagai kandidat obat baru untuk menghambat virus hepatitis B melalui pendekatan rancangan obat rasional. Langkah awalnya adalah mensimulasikan interaksi antara naftokuinon dan turunannya dengan reseptor target virus, diikuti sintesis dan uji aktivitas untuk menentukan struktur terbaik sebagai kandidat obat baru.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan senyawa turunan naftokuinon sebagai kandidat obat baru untuk menghambat virus hepatitis B melalui pendekatan rancangan obat rasional. Langkah awalnya adalah mensimulasikan interaksi antara naftokuinon dan turunannya dengan reseptor target virus, diikuti sintesis dan uji aktivitas untuk menentukan struktur terbaik sebagai kandidat obat baru.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan senyawa turunan naftokuinon sebagai kandidat obat baru untuk menghambat virus hepatitis B melalui pendekatan rancangan obat rasional. Langkah awalnya adalah mensimulasikan interaksi antara naftokuinon dan turunannya dengan reseptor target virus, diikuti sintesis dan uji aktivitas untuk menentukan struktur terbaik sebagai kandidat obat baru.
Firdayani, Rilianawati, Susi Kusumaningrum, Mutia Hardhiyuna, Siska Andrina Kusumastuti, Asep Saepudin, Pertamawati, Hasan, Kara Fabiola, Harry Noviardi, Didin Mujahidin, Rukman Hertadi, dan Muhammad Ali Zulkar
1) Alasan dan tujuan perlunya rancangan obat
Angka keberhasilan terapi hepatitis B kronis dengan menggunakan obat-obatan golongan nukleosida yang kini beredar masih di bawah 20%. Hingga kini belum dipasarkan obat dari golongan nonnukleosida. Dengan demikian, masih diperlukan usaha dan penelitian untuk mencari dan menemukan obat baru untuk mengatasi penyakit akibat virus hepatitis B ini. Usaha penemuan dan pengembangan obat baru pada umumnya bersifat coba-coba (trial and error) sehingga dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Untuk itu perlu terobosan dan inovasi agar pengembangan dan penemuan obat tetap layak secara ekonomi. Dalam upaya merancang dan mengembangkan obat baru untuk penyakit infeksi VHB ini, langkah awal yang dilakukan antara lain dengan mengembangkan kandidat obat yang telah ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, untuk dijadikan sebagai senyawa penuntun atas dasar penalaran yang sistematik dan rasional dengan mengurangi faktor coba-coba seminimal mungkin. 2) Langkah - langkah dalam rancangan obat, yaitu a. Mencari senyawa penuntun Dalam upaya merancang dan mengembangkan obat baru untuk penyakit infeksi VHB ini, langkah awal yang dilakukan antara lain dengan mengembangkan kandidat obat yang telah ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, untuk dijadikan sebagai senyawa penuntun atas dasar penalaran yang sistematik dan rasional dengan mengurangi faktor coba-coba seminimal mungkin. Dalam riset terapan ini dipilih senyawa 1,4-nafokuinon sebagai senyawa penuntun untuk dikembangkan sebagai kandidat senyawa obat untuk infeksi VHB. Berdasarkan literatur diketahui beberapa turunan senyawa ini mempunyai aktivitas yang luas antara lain sebagai antikanker, antifungal, antibakteri dan antiviral. Crosby et al.(2011) menemukan bahwa derivate naftokuinon yang berbentuk trimer mempunyai aktivitas antivirus hepatitis B dengan EC 50 sebesar 0,009M dan senyawa kecil monomernya juga menghambat bahkan terhadap virus yang resistant terhadap analog nukleosida golongan cytidine (3TC). b. Tujuan pengembangan senyawa penuntun
Melakukan pendekatan pengembangan senyawa yang telah
ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, kemudian dilakukan modikasi molekul atau mensintesis sejumlah turunannya. c. Prosedur pengembangan obat Simulasi dengan pemodelan molekular senyawa-senyawa derivat naftokuinon dalam berinteraksi dengan reseptor target secara komputasi dilakukan menggunakan program Autodock vina dan Amber. Senyawa terpilih disintesis dalam beberapa tahap, senyawa hasil sintesis dimurnikan dengan khromatogra atau rekristalisasi dan dianalisa sifat sikokimianya. Konrmasi dan identikasi struktur senyawa hasil sintesis dengan metoda khromatogra dan spektrofotometri antara lain dengan GS-MS, LC-MS, FTIR dan NMR. Pengujian aktivitas menghambat enzim glikohidrolase dan reverse transcriptase dari naftokuinon dan derivatnya menggunakan metode spektrometri. Analisis hubungan kuantitatif struktur aktivitas untuk mengetahui sifat sikokimia yang berperan dan mekanisme aksi dalam aktivitas menghambat replikasi virus hepatitis B serta menentukan struktur ideal turunan naftokuinon sebagai kandidat antivirus. d. Rancangan obat rasional Cara rasional yang dapat dilakukan antara lain melakukan pendekatan pengembangan senyawa yang telah ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologisnya, kemudian dilakukan modikasi molekul atau mensintesis sejumlah turunannya. Penelitian diawali dengan melakukan simulasi docking dan dinamika molekul senyawa-senyawa turunan naftokuinon menggunakan pemodelan molekuler untuk memprediksi interaksinya dengan reseptor yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan dan replikasi VHB. Berdasarkan hasil simulasi, dipilih derivat yang potensial untuk selanjutkan dilakukan semisintesis guna mendapatkan senyawa tersebut. Setelah dilakukan pemurnian dan konrmasi struktur hasil sintesis, derivat-derivat tersebut diujikan aktivitasnya membunuh atau menghambat replikasi VHB secara in vitro. Data-data yang diperoleh selanjutnya dianalisa hubungan kuantitatif struktur aktivitasnya (HKSA) untuk memperoleh kepastian struktur senyawa terbaik sebagai kandidat senyawa inhibitor virus hepatitis B baru dari derivat naftokuinon.