Jurnal Kelompok 6
Jurnal Kelompok 6
(1)
Tanda minus menunjukkan bahwa terdapat gaya pemulih (gaya yang menuju
posisi kesetimbangan) apabila diberikan gaya simpangan. Kemudian
hubungannya dengan percepatan :
d x
Fx=Kx=ma=m 2
dt
2
Sehingga a= d x = k x
2
dt
(m)
(2)
atau
ax= 2 x
Pada sistem osilasi energi mekanik terdisipasi akibat gaya geseknya. Jika
energi mekaniknya berkurang maka dapat diartikan bahwa gerak pada sistem
teredam. Sehingga persamaan yang melibatkan osilasi dan redaman ditulis
sebagai berikut :
(3)
(4)
F pegas =bv
M
dv
=Kx bv
dt
(5)
E
2 E
Q=
(6)
(7)
E=Energi Total
|E| = Energi yang hilang dalam periode waktu[2]
Osilasi Teredam
F x=kxbv=ma
(8)
( 2bm )t
x= A e
cos(t +)
(9)
Alat
dirangkai
Posisi setimbang pada sistem
osilasi
diukur
waktu (stopwatch)
dinyalakan
Bersamaan dengan melepas
ayunan setelah disimpangkan
pada simpangan tertentu
diamati
Catat waktu yang diperlukan
untuk 3 kali ayunan (saat
simpangan terbesar), terus
sampai ayunan berhenti
berosilasi
diulangi
langkah 1-3 hingga didapat 5
dibuat
Plot grafik simpangan sebagai
fungsi waktu, x (t)
diulangi
Langkah 1-5 dengan simpangan
awal yang berbeda (dilakukan
variasi)
5. DATA PERCOBAAN
A = 7.10^-2 meter
A1
t1
A2
t2
4,6 5,28 4,4 5,47
4
11,0 3,6 10,9
A3
t3
A4
t4
A5
4,6 5,2
4,6 5,22
4,6
4
11,3 4
11,08 4
t5
5,36
11,2
A
0,045
6
0,039
t
5,30
2
11,1
3,4
2,8
2,2
1,6
1
4
16,5
4
22,3
4
28,1
6
33,9
9
39,5
6
3,2
2,8
2
1,6
1
9
16,7
1
22,4
7
28,0
8
33,9
2
39,4
2
45,2
6
50,8
3
16,8
3,6 7
3,6 16,73 3,6
22,4
3
5
3
22,66 3
2,6 28,2 2,2 28,07 2,2
34,0
1,8 7
1,6 34,01 1,6
1,2 39,6 1,2 39,82 1
45,2
0,6 1
0,6 45,41 0,6
51,3
0,2 3
0,2 50,97 0,2
4
16,9
3
22,4
8
28,1
5
33,9
6
39,5
5
45,2
6
50,9
8
2
0,034
8
0,029
2
0,022
4
0,016
4
0,010
8
0,002
3
16,7
56
22,4
8
28,1
32
33,9
9
39,5
9
45,2
88
51,0
1
0,034
4
0,027
2
5,32
8
11,0
2
0,02
0,013
2
0,006
8
16,7
22,5
38
28,1
6
33,8
36
0,006
A = 6.10^-2 meter
3,4 5,44
10,9
2,8 8
16,7
2
6
24,5
1,4 2
28,4
0,8 2
3,4 5,35
10,9
2,6 1
16,7
2
6
22,5
1,2 2
0,6 28,1
33,7
0,2 33,9 0,2 7
3,
2
2,
6
1,
8
1,
2
0,
6
0,
2
5,31
3,6 5,26
11,1
16,5
9
22,4
1
28,0
8
33,8
5
3,6
11,11 2,6
5,28
11
2,2 16,69 2
16,7
22,7
27,9
8
33,7
1
0,002
6. PEMBAHASAN
Eksperimen ini adalah mengenai osilasi teredam dan
harmonik, yang mana percobaan ini menggunakan satu set
ayunan osilasi teredam, yang terdiri dari beberapa bagian,
yaitu jarum untuk menunjuk skala, pegas serta skala yang
menunjukkan amplitude.
Gerak osilasi harmonik merupakan gerak bolak-balik
melalui titik kesetimbangan dimana banyaknya frekuensi
adalah sama, sedangkan osilasi teredam merupakan gerak
osilasi T= 1
juga periode
w=2 f
y=0,0563 e0,0563 x .
y=0,04648 e0,04648 x .
y= A e A x
pada
y= A1 e
x /t1
+ y0
y =t 1 A1 e
x/ t1
x /t 1
y =t 1 A1 e
m y + y +ky=0
m t1 A 1 e
(m t1
x
t1
x
t1
)+ (t A e )+ k
1
x
t1
A 1 t1 A 1+k A 1 ) e +k y 0=0
(m t12 A 1 t1 A 1+k A 1 )+
k y0
e
(m t1
( A ex/ t1 + y =0
1
0
x
t1
=0
A 1 t1 A 1+k A 1 ) +k y 0 =e
x
t1
7. KESIMPULAN
1) Gerak osilasi harmonik merupakan gerak bolak-balik melalui
titik kesetimbangan dimana banyaknya frekuensi adalah
sama, sedangkan osilasi teredam merupakan gerak osilasi
yang dipengaruhi oleh gaya gesek sehingga lama kelamaan
akan berhenti atau simpangannya nol.
2) Nilai-nilai yang dicari:
Pada saat A = 0,07 m
Frekuensi = 0,529 Hz
Periode = 1,889 s
Kecepatan sudut = 3,322 rad/s
Koefisien redaman = 0,056 17,76 K
Pada saat A = 0,06 m
Frekuensi = 0,531 Hz
Periode = 1,879 s
Kecepatan sudut = 3,342 rad/s
Koefisien redaman = 0,052 21,56 K
8. DAFTAR PUSTAKA
[1]. Halliday, David., Resnick, Robert., & Walker, Jearl . 1997. Fundamental
of Physics. New York: John Winey & Craner
[2]. Serway, Raymond A.1996 . Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:
Erlangga
[3]. Young, Hugh D. 2000 . Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga
[4]. Tipler, Paul A. 1991 . Physics for Science and Engineerin, worth publisher,
Inc.