Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA

OLEH

NAMA : ADE PUTRI


NO.BP : 1110433013

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012

KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb.
Segala puji syukur senantiasa penulis curahkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Logika Matematika.laporan
makalah yang penulis susun ini merupakan Tugas Akhir mata kuliah Sejarah Matematika.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makakah ini. Oleh karena
itu, diharapkan krikan dan saran dari pembaca demi perbaikan selanjutnya menuju arah yang lebih baik.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam menambah wawasan
kita mengenai Logika Matematika.

Padang,

November 2012

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penalaran atau logika sudah ada sejak manusia ada di muka bumi ini. Pada
zaman kuno manusia telah menggunakan akal pikirannya untuk menarik kesimpulan
ataupun penalaran. Konsep dari logis adalah inti dari logika. Konsep ini mengatakan
bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan
oleh isinya.
Seiring berjalannya waktu logika semakin berkembang dan parcabangan
ilmunya pun semakin luas, mulai dari logika matematika, logika ilmu pengetahuan,
dan sebagainya. Logika juga diterapkan di berbagai bidang pekerjaan. Pemanfaatan
logika juga semakin berkembang, dari mulai pemecahan suatu masalah sederhana
hingga digunakan dalam komputasi dan pemrograman.
Pada masa Aritoteles logika masih disebut dengan analitica yang secara khusus
meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar dan
dialektika yang seecara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi
yang masih diragukan kebenarannya. Inti dari logika Aristoteles adalah Silogisme.
Konsep dari logis adalah inti dari logika. Konsep ini mengatakan bahwa
kesahihan (validitas) sebuah argument ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh
isinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan logika dalam ilmuu matematika ?
2. Apa dasar-dasar dari logika ?
3. Mengapa logika sebagai matematika murni ?
4. Mengapa logika sebagai ilmu pengetahuan ?
5. Mengapa logika sebagai cabang dari filsafat ?
6. Apa kegunaan logika ?
7. Apa macam-macam dari logika ?

1.3 TUJUAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Agar kita dapat mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan dari logika
Agar kita dapat mengetahui apa-apa saja dasar-dasar dari logika
Agar kita dapat mengetahui logika sebagai matematika murni
Agar kita mengetahui logika itu sebagai ilmu pengetahuan
Agar kita mengetahui logika itu sebagai cabang dari filsafat
Agar kita dapat mnegetahui kegunaan dari logika
Agar kita dapat mengetahui macam-macam dari logika

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Logika dalam Ilmu Matematika

1. Masa Yunani Kuno


Dasar dari logika itu adalah penalaran sejak manusia ada di dunia ini, manusia
telah menggunakan akal pikirannya untuk menarik sebuah kesimpulan ataupun penalaran.
Logika berasal dari kata Yunani kuno yaitu logos yang berarti hasil pertimbangan akal
pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Sebagai ilmu logika
disebut dengan logika

episteme (Latin : logicascientia)

atau ilmu logika (ilmu

pengetahuan ) yang mampelajari kecakapan untuk berfikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Masa Yunani kuno, logika dimulai sejak Thales (624 SM 548 SM), filsuf
Yunani pertama yang meninggalkan segala dongeng, takhayul dan cerita-cerita isapan
jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta.
Thales mengtakan bahwa air adalah arkhe ( Yunani ) yang berarti prinsip atau
asas utama alam semesta. Saat itu Thale telah mengenal logika induktif.
Dan Aritoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu yang kemudian
disebut logica scientica Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan
bahwa air adalah arkhe alam semesta dengan alas an bahwa air adalah jiwa dari segala
sesuatu .
Dalam logika Thales, air adalah arkhe alam semesta, yang menurut Aristoteles dapat di
simpulkan :
Air adalah jiwa tumbuh-tumbuhan (karena tanpa air tumbuh-tumbuhan
mati).
Air adalah jiwa hewan dan jiwa manusia.
Air jugalah uap dan juga es.
Dari kesimpulan itu dapat diktakan air adalah segala sesuatu yang berarti dan arkhe alam
semesta.
Sejak saat Thlaes sang filsuf mengenalkan pernyataannya, logika telah mulai di
kembangkan. Kaum Sofis beserta Plato (427 SM 347 SM ) juga telah merintis dan
memberikan saran-saran dalam bidang ini.

Pada masa Aristoteles logika masih disebut dengan analitica, yang secara khusus
meneliti berbagai argumentasi yang berangkat dari proposisi yang benar, dan dialektika
yang secara khusus meneliti argumentasi yang berangkat dari proposisi yang masih
diragukan kebenarannya.Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.
Buku Aristoteles to Oraganon (alat) berjumlah enam yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Categoria menguraikan pengertian pengertian.


De interpretation tentang keputusan-keputusan.
Analytica Posteriora tentang pembuktian.
Analytica tentang Silogisme.
Topica tentang argumentasi dan metode berdebat.
De sohisticis elenchis tentang kesesatan dan kekeliruan berfikir.

Pada (370 SM 288 SM ) Theophrastus, murid Aristoteles yang menjadi pemimpin


Lyceum, melanjutkan pengembangan logika. Istialh logika untuk pertama kalinya
dikenalkan oleh Zeno dari Citium 334 SM 226 SM pelopor Kaum Stoa.

Murid

Aristoteles Sistematika logika terjadi pada masa Galenus (130 M 201 M) dan Sextus
Empiricus 200 M, dua orang dokter medis yang

mengembangkan logika dengan

menerapkan metode geometri.


Porohyus (232-305) membuat suatu pengantar (eisagoge) pada Categoriae, salah
satu buku Aristoteles. Boethius (480-305) menerjemahkan Eisagoge Porphyrius ke
dalam bahasa Latin dan menambahkan komentar-komentarnya. Johanes Damascenus
(674-749) menerbitkan Fons Scienteae. Abad pertengahan dan logika modern.

2. Abad Pertengahan dan Logika Modern


Pada abad 9 hingga abad 15, buku-buku Aristoteles seperti De Interpretatione
Eisagoge oleh Porphyus dan karya Boethius masih digunakan. Thomas Aguinas 12241274 dan kawan-kawannya berusaha mengadakan sistematisasi logika. Lahirlah logika
modern dengan tokoh-tokoh seperti :

Petrus Hispanus (1210-1278)


Roger Bacon (1214-1292)
Raymundus Lullus (1232-1315)

Yang menemukan metode logika baru yang dinamakan Ars Magna, yang

merupakan semacam aljabar pengertian.


William Ocham (1295-1349)

Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas
Hobbes (1588-1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632-1704) dalam An
Essay Organum Scientiarum. J.S. Mills (1806-1873) melanjutkan logika yang
menekankan pada pemikiran induksi dalam bukunya System of Logic.
Lalu logika diperkaya dengan hadirnya pelopor logika simbolik seperti :

Gottfried Wilhelm Leizbiz (1646-1716)


Menyusun logika aljabar berdasarkan Ars Magna dari Raymundus Lullus.
Logika ini bertujuan menyederhanakn pekerjaan akal budi dan lebih

mempertajam kepastian.
George Boole (1815-1864)
John Venn (1834-1923)
Gottol Frege (1848-1925)

Lalu Chares Sanders Peirce (1839-1914), seorang filsuf Amerika Serikat yang pernah
mengajar di John Hopkins University melengkapi logika simbolik dengan karya-karya
tulisnya. Ia memperkenalkan dalil Peirce (Peirces Law) yang menafsirkan logika selaku
teori umum mengenai tanda (general theory of signs).
Puncak kejayaan logika simbolik lalu diteruskan oleh Ludwing Wittgenstein (18891951), Rudolf Carnap (1891-1970), Kurt Godel (1906-1978).
Terdapat lima (5) aliran besar dalam logika yaitu :
1. Aliran Logika Tradisional
Logika ditafsirkan sebagai suatu kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk
pemikiran.
2. Aliran logikaMetafisis
Susunan pikiran itu dianggap kenyataan sehingga logika dianggap seperti
metafisika. Tugas pokok logika adalah menafsirkan pikiran sebagai suatu tahap

dari struktur kenyataan. Sebab itu untuk mengetahui kenyataan, orang harus
belajar logika lebih dahulu.
3. Aliran Logika Epistemologis
Dipelopori oleh Francis Herbert Bradley (1846-1924) dan Bernard Bosanquet
(1848-1923). Untuk dapat mencapai pengetahuan yang memadai pikiran logis dan
perasaan harus digabung. Demikian juga untuk mencapai kebenaran logika harus
dihubungkan dengan seluruh pengetahuan lainnya.
4. Aliran Logika Instrumentalis (Aliran Logika Pragmatis)
Dipelopori oleh John Dewey (1859-1952). Logika dianggap sebagai alat
(istrumen) untuk memecahkan masalah.
5. Aliran logika Simbolis
Dipelopori oleh Leibniz Boole dan De Morgan. Aliran ini sangat menekankan
penggunaan bahasa symbol untuk mempelajari secara terinci, bagaimana akal
harus bekerja. Metode-metode dalam mengembangkan Matematika banyak
digunakan oleh aliran ini sehingga aliran ini berkembang sangat teknis dan ilmiah
serta bercorak Matematika yang kemudian disebut Logika Matematika
(Mathematical Logic) G W Leibniz (1646-1716) dianggap sebagai Matematikawan
pertama yang mempelajari Logika Simbolik.
B. Dasar-dasar logika
Konsep dari bentuk logis adalah inti dari logika.Konsep itu menyatakan bahwa
kesahihan (validitas) sebuah argument ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh
isinya.Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argument, yakni hubungan
antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang di berikan (premis). Logiika silogistik
tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika
formal.
Dasar penalaran dalam logika ada dua yakni deduktif dan induktif.
Penalaran deduktif
Kadang disebut logika deduktif

adalah

penalaran yang membangun atau

mengevaluasi argument deduktif. Argument deduktif dinyatakan valid atau tidak

valid, bukan benar atau salah. Sebuah argument deduktif dinyatakan valid jika
dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premispremisnya.
Contoh dari argument deduktif :
1) Setiap mamalia punya sebuah jantung
2) Semua kuda adalah mamalia
3) Kesimpulan :Setiap kuda punya sebuah jantung
Penalaran induktif
Kadang disebut logika induktif

adalah penalaran yang berangkat dari

serangkaian fakta-fakta khusus untuk mencapai kesimpulan umum.


Contoh dari argument induktif :
1.
2.
3.
4.
5.

Kuda sumba punya sebuah jantung


Kuda Australia punya sebuah jantung
Kuda Amerika punya sebuah jantung
Kuda Inggris punya sebuah jantung
Kesimpulan :Setiap kuda punya sebuah jantung

Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa ciri utama yang membedakan penalaran
induktif dan deduktif

Induktif

Deduktif

Jika semua premis benar maka kesimpulan Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar,
pasti benar
tapi tak pasti benar.
Semua informasi atau fakta pada kesimpulan Kesimpulan memuat informasi yang tak ada,
sudah ada sekurangnya secara implisit dalam bahkan secara implisit dalam premis.
premis

C. Logika sebagai ilmu pengetahuan


Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana obyek materialnya adalah
berfikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan obyek formal logika adalah
berfikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.
D. Logika sebagai cabang dari filsafat
Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini logika dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya
filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapatpendapatnya, ilsuf-filsuf Yunani konu tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain
dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.
Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengtakan yang bentuk
inferensi yang berlaku dan yang tidak sah. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai
cabang filosofi, tetapi juga bias dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bias
dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran.
E. Logika sebagai matematika murni
Logika masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah
logika yang tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode ukur
yang menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematika (logika simbolik).
Logika tersistematis dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130-201) dan
Sctus Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan menerapkan
metode geometri.
Puncak logika simbolik terjadi pada tahun 1910-1913 dengan terbitnya Principia
Mathematics tiga jilid yang merupakan karya bersama Alfred North Whitehead (18161914) dan Bertrand Arthur William Russel (1872-1970).
F. Kegunaan Logika
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional,
kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

3. Menambahkan kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam


dan mandiri.
4. Memaksa dan mendorong orang untuk berfikir sendiri dengan menggunakan asasasas sistematis.
5. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan
berfikir, kekeliruan, serta kesesatan.
6. Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
7. Terhindar dari klenik, gugon-tuhon (bahasa jawa).
8. Apabila sudah mampu berfikir rasional, kritis, lurus, metodis dan analitis
sebagaimana tersebut pada butir pertama maka akan meningkatkan citra diri
seseorang.

G. Macam-macam logika
Logika almiah
Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berfikir secara tepat dan
lurus sebelum di pengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecendrungankecendrungan yang subjektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak
lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan member contoh penerapan dalam
kehidupan nyata.

Logika ilmiah
Logika ilmiah memperhalus, mempertajam pikiran, serta akal budi. Logika ilmiah
menjadi ilmu khusus yang merumuskan azas-azas yang harus ditepati dalam
setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah akal budi dapat bekerja
dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika ilmiah
dimaksudkan untuk menghindarkan kesesatan atau paling tidak di kurangi.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari landasan teori di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa logika itu
sendiri adalah penalaran. Di mana penalaran telah di pergunakan oleh manusia dari
zaman dahulu kala sampai sekarang. Dasar penalaran itu sendiri terdiri dari dua yaitu
penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif itu merupakan
penalaran yang membangun atau mngevaluasi argument, argument dinyatakan valid
atau tidak valid, bukan benar atua salah. Sedangkan penalaran induktif merupakan
penalaran yang berangkat dari serangkain fakta-fakta khusus untuk mencapai
kesimpulan umum.
Logika masuk ke dalam kategori matematika murni karena matematika adalah
logika yang tersistematisasi. Matematika adalah pendekatan logika kepada metode
ukur yang menggunakan tanda-tanda atau symbol-simbol matematika (logika
simbolik). Logika sistematis dikenalkan oleh dua orang dokter medis, Galenus (130
201) dan Sctus Empiricus (sekitar 200 M) yang mengembangkan logika dengan
menerapkan metode geometri.
Logika terbagi atas 2 macam yaitu, logika alamiah dan logika ilmiah. Yang di
maksud dengan logika alamiah adalah kinerja akal dubi manusia yang berfikir secara
tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh kienginan0keinginan dan kecendrungankecendrungan yang subjektif. Sedangkan yang dimaksud dengan logika ilmiah adalah
memeperhalus, mempertajam,

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini mungkin penulis masih memiliki kekurangan ,
sehingga semua yang berhubungan dengan Logika Matematika tidak dapt

tersampaikan seluruhnya. Untuk penulis makalah selanjutnya diharapkan dapat


mencari bahan selengkap mungkin agar semua materi dapat tersampaikan dan dapat
membuat pembacanya bias menggerti. Untuk pembaca agar dapat memahami isi
makalah Logika Matematika ini.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=logika&oldid=6219616
Rapar, Jan Hendrik. Pengantar Logika dan Asas-asas Penalaran Sistematis. Penerbit :
Kansius. ISBN 979-497-676-8.
OFM, Alex Lanur. 1983. Logika Selayang Pandang. Penerbit : Kansius. ISBN 979-413124-5.

Anda mungkin juga menyukai