MAKALAH
MATA KULIAH : ULUMUL QURAN
DOSEN : DEDEN SUPARMAN, MA
DISUSUN OLEH :
EDI GUNAWAN (NIM : 1137030020)
DADAN (NIM : 1137030014)
DIANA SUSANTI (NIM : 1137030018)
ENENG WINDA AMELNDA (NIM : 1137030022)
SHELLY SUCIYANTI (NIM : 1137030063)
ASBAB AN-NUZUL
I.
PENDAHULUAN
Puji dan syukur kehadirad Allah Swt yang telah melimpahkan nikmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad S.A.W, yang telah
menjadi suri tauladan dalam kita dalam menjalani kehidupan ini.
Dalam makalah ini akan membahas tentang asbab an-nuzul yaitunya
peristiwa-peristiwa
yang
menyebabkan
turunnya
ayat
Al-Quran
PERMASALAHAN
Karena masing-masing surat maupun ayat memiliki asbab
a n - N u z u l s e n d i r i , muncul beberapa masalah yang perlu untuk di bahas,
di antaranya:
1 . P e n g e r t i a n d a r i As b a b a n - N u z u l ?
2.Apa saja macam-macam asbab an-Nuzul?
3.Apa urgensi asbab an-nuzul dalam menafsirkan Alquran?
4.Bagaimana kaidah-kaidah penetapan hukum yang
B e r k a i t a n d e n g a n a s b a b a n - nuzul?
III.
PEMBAHASAN
Ungkapan asbab an-nuzul terdiri dari dua kata, yaitu asbab dan an-nuzul.
Secara harfiah, asbab berarti sebab atau latar belakang. Sedangkan annuzul berarti turun. Asbabun Nuzul di definisikan sebagai suatu hal yang
karenanya al-quran di turunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada
masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan, asbabun nuzul
membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat al-quran,
macam-macamnya, sight (redaksi-redaksinya), tarjih riwayat-riwayatnya dan
faedah dalam mempelajarinya. Secara terminilogi asbab an-nuzul adalah:
a. Az-Zarqani, Asbab an-Nuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi
serta hubungan dengan turunnya ayat Al-Quran yang berfungsi sebagai
penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.
b.
Sebab turunnya ayat ini demikian
b.
Telah terjadi peristiwa ini dan itu maka turunlah ayat ini
c.
Ayat ini turunkan karena ini dan itu
ayat tanpa
IV.
PENUTUP
yaitu
dari
segi
bentuk,
redaksi
yang
digunakan,
yang
dapat
menafsirkan
suatu
ayat
tanpa
DAFTAR PUSTAKA