TPS melakukan seperangkat kegiatan pengolahan data dasar. TPS menangkap dan proses
data yang menggambarkan transaksi bisnis yang mendasar.
1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Pengumpulan data merupakan kegiatan menangkap dan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk menyelesaikan proses transaksi. Kegiatan pengumpulan data ini dapat
dilakukan secara manual maupun secara otomatis melalui special input devices.
Pengumpulan data dimulai dengan transaksi dan hasilnya disajikan sebagai input ke TPS.
Data harus ditangkap pada sumbernya dan dicatat secara akurat dalam waktu yang tepat.
2. Data Editing
Data editing merupakan kegiatan memeriksa validitas data dan kelengkapannya untuk
mendeteksi segala masalah yang mungkin terjadi.
3. Data Correction
Data correction adalah reentering data yang tidak diketik atau dipindai dengan benar.
Ketika menolak sebuah data yang tidak valid, TPS juga harus menyediakan pesan error yang
memberitahukan mereka yang bertanggung jawab untuk mengedit data. Pesan error tersebut
harus mampu menjelaskan masalah yang bersangkutan sehingga koreksi yang tepat dapat
dibuat.
4. Data Manipulation
Data manipulation adalah proses melakukan perhitungan dan transformasi data yang
berkaitan dengan transaksi bisnis. Data manipulation dapat mencakup mengklasifikasikan
data, menyortir data, melakukan perhitungan, meringkas hasil, dan menyimpan data dalam
database organisasi untuk diproses lebih lanjut.
5. Data Storage
Data storage melibatkan pembaharuan satu atau lebih database dengan transaksi baru.
Setelah diperbarui, data dapat diproses lebih lanjut dan dimanipulasi oleh sistem lain
sehingga tersedia sebagai pelaporan manajemen dan pengambilan keputusan.
TPS memproses transaksi bisnis yang fundamental yang merupakan sumber dari operasi
perusahaan. Oleh karena itu, TPS memiliki peran yang sangat penting bagi sebagian besar
peusahaan.
DISASTER RECOVERY PLAN
Disaster Recovery Plan (DRP) merupakan strategi perusahaan untuk memulihkan data,
teknologi, dan alat-alat yang mendukung sistem informasi penting dan diperlukan komponen
sistem informasi seperti jaringan, database, hardware, software, dan sistem operasi.
Persyaratan kunci dalam setiap kejadian bencana alam adalah kemampuan untuk
menghubungi karyawan dan lain-lain untuk memberitahu mereka tentang bencana dan
tindakan apa yang harus mereka ambil.
Business Intelligence
Business Intelligence melibatkan pengumpulan informasi yang cukup dan tepat pada
waktu yang tepat dan bentuk yang mudah digunakan untuk menyoroti kinerja organisasi. BI
telah menjadi diakui sebagai komponen penting dari sistem ERP organisasi. BI tools yang
digunakan untuk mengakses semua data operasional ditangkap di ERP database dan
menganalisis kinerja setiap hari, menyoroti area untuk perbaikan, dan memantau hasil strategi
bisnis.
Production and Supply Chain Management
ERP systems mengikuti proses yang sistematis untuk mengembangkan rencana produksi
yang mengacu pada informasi yang tersedia dalam ERP system database.
Proses-proses tersebut adalah :
a. Peramalan penjualan untuk mengembangkan perkiraan permintaan pelanggan di masa
depan.
b. The sales and operations plan (S&OP), mengambil permintaan dan persediaan saat ini
tingkat ke account dan menentukan item produk tertentu yang perlu diproduksi dan
kapan harus memenuhi permintaan di masa mendatang perkiraan.
c. Demand management refines the production plan dengan menentukan jumlah
produksi mingguan atau harian yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan untuk
produk individual.
d. Detailed scheduling, menggunakan rencana produksi yang ditetapkan oleh proses
manajemen permintaan untuk mengembangkan jadwal produksi yang rinci dan detail.
e. Materials requirement planning, menentukan jumlah dan waktu untuk menempatkan
pesanan bahan baku dengan pemasok. Lead time adalah jumlah waktu yang
dibutuhkan dari pemesanan pembelian sampai bahan baku tiba di fasilitas produksi.
f. Purchasing, menggunakan informasi dari perencanaan kebutuhan bahan untuk
menempatkan pesanan pembelian bahan baku dan mengirimkannya ke pemasok.
g. Production, menggunakan jadwal rinci untuk merencanakan rincian yang sedang
berjalan dan kepegawaian operasi produksi.
Customer Relationship Management
Sistem Customer Relationship Management (CRM) membantu perusahaan mengelola
semua aspek, termasuk pemasaran dan periklanan, penjualan, layanan pelanggan setelah
penjualan, dan program untuk menjaga dan mempertahankan pelanggan. Tujuan dari CRM
adalah untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan pelanggan saat ini dan potensi untuk
meningkatkan loyalitas sekaligus mengoptimalkan cara produk dan jasa yang dijual. CRM
digunakan terutama oleh orang-orang dalam penjualan, pemasaran, dan organisasi pelayanan
untuk menangkap dan melihat data tentang pelanggan dan meningkatkan komunikasi.
Pebisnis menerapkan sistem CRM
lead,
kemudian
memprioritaskan
potensi
peluang
penjualan
dan