DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................
.........
DAFTAR
ISI...............................................................................
......
1. Puisi
Pesona........................................................
...........
2. Puisi
Selamat Pagi..............................................
............
3. Puisi
Serpihan Tongkat Bambu.........................
..............
4. Puisi
Kenangan...................................................
............
5. Puisi
This Is For You My Friendship.................
...............
6. Puisi
Senja...........................................................
...........
7. Puisi Kesombongan
Diri.................................................
8. Puisi Menatap
Ketenangan............................................
9. Puisi Kertas
Pelangi........................................................
10.Puisi Rindu
Sahabat
..
11.Puisi
Laut.............................................................
...........
12.Puisi Kasih Sayang
Ibu....................................................
13.Puisi Rindu
Ayah.............................................................
14.Puisi
Bumi............................................................
...........
15.Puisi Malam
Sunyi...........................................................
16.Puisi
Bintang.......................................................
............
17.Puisi Prajurit Jaga
Malam...............................................
18.Puisi Sajadah
Panjang.....................................................
19.Puisi Ilusi
Hati...............................................................
..
20.Puisi
Rindu...........................................................
...........
21.Puisi Malaikat Tak
Bersayap...........................................
22.Puisi Izinkan Aku Melihat
Surga.....................................
23.Puisi Sampai Diujung Asa
Ini.
38.Puisi Nafas
Tertinggal....................................................
.
39.Puisi Ibu dan
Ayah..........................................................
40.Puisi
Kemarau.....................................................
............
41.Puisi Aku Kamu dan
Jarak...............................................
42.Puisi Senja Ibu
Pertiwi....................................................
43.Puisi
Aku..............................................................
............
44.Puisi Ayah dan
Ibu...........................................................
45.Puisi Angan
Anganku......................................................
46.Puisi Pergilah
Kasih.........................................................
47.Puisi
Sepi.............................................................
............
48.Puisi
Merindu......................................................
............
49.Puisi Aku
Merindukanmu............................................
...
50.Puisi Muhammad
Rasulku..............................................
51.Puisi
Pejuang.......................................................
............
52.Puisi
Tugas...........................................................
...........
53.Puisi
Bahagiaku..................................................
.............
54.Puisi
Mengenangmu...........................................
............
55.Puisi
Rindu...........................................................
............
56.Puisi Waktu Yang Akan
Menjawab.................................
57.Puisi Pahlawan Nyata Dalam
Kehidupan........................
58.Puisi
Skenario.....................................................
.............
59.Puisi Pejuang
Kehidupan
..
60.Puisi
Mestinya.....................................................
............
61.Puisi Jika
Ingin..............................................................
PARA
PENULIS
..
Pesona
Rindang di pelabuhan hati
Manjakan pandangan terbelati
Ruang demi ruang dieksplorasi
Sinar nyata memantul sisi ke sisi
Menuju satu titik tuk menemukan jalan kembali
Kau tampil apa adanya, bijak bestari
Mari nikmati angin menari-nari
Seraya serap bias warna pelangi
Lengkapi kesempurnaan bersinergi
Senyum, lalu nikmati
Tiap sudut kau kan temukan arti
Pesona hari ini
Fikri Maulana Syiba
Masjid At-Taqwa, SMAN 4 Tangerang
November, 2014
Selamat Pagi
Pagi adalah waktu menyapa wajah asing
Yang tak ku kenali selain kau
Lelaki penyejuk jiwa
Sedihku dimalam itu hilang tanpa bekas
Saat senyum indahmu kau hadirkan padaku
Dikala terbit sang surya
Hai sapaan hangat bergairah untukmu
Sayang
Erika Puspita Lestari
November, 2016
Kenangan
Gedung kecil nan indah
Kini tampak kumuh dan lusuh
Hijau meranggas punah
Membuat hatiku terenyuh
Atapnya yang ramah
Menjamuku tuk tetap tinggal
Menatap kembali hari-hari spesial
Meski kisah itu telah usai
Gedung kecil nan indah
Mengingatkanku yang telah berlalu
Teruntuk seseorang yang pernah singgah
Maaf jika aku masih saja merindukanmu
Siti Nurhalizah
November, 2016
Khaeriyah
Oktober, 2016
Senja
Rindu di ujung senja
Tertutup awan tak bersuara
Cakrawala menutup diri
Jingga berganti hitam
Suara tak terdengar
Bercahaya tak terpancar
Kemanakah dia sang penyair?
Sepi tak ada kabar
Asa membakar jiwa
Kian bertambah belacak
Kian mengembara tanpa arah
Memendam lana gulana
Tapi?
Kau masih menutup diri
Tenggelam dalam sunyi
Berlari tinggalkan diri
Tak seperti fajar setia datang menjemput sang
mentari
Tak seperti senja menyulik malam hari
Tak seperti ombak menghampiri tepi
Tak seperti bintang menghiasi sepi
Namun aku tetap tegak berdiri di sini
Sampai napas terhenti
Sampai senja kembali jingga
Menunggu engkau di ufuk barat
Nur Fadillah
Kalibaru kec.pakuhaji
Agustus 2016
Kesombongan Diri
Entah apa yang ku mau ..
Manusia penuh kesombongan
Tiada pernah ikhlas menengadah syukurmu
Andai diri ini bisa kukendalikan
Kusembunyikan kesombongan itu
Bila menatap atas kumenunduk
Bila menatap bawah kubersyukur
Mei Megawati
November, 2016
Menatap Ketenangan
Melihat lautan yang begitu indah
Menikmati warna birunya yang menggugah
Sinar mentari yang begitu cerah
Ku harap ini tak pernah berubah
Aku berdiri di tepi tebing
Melihat ombak mengikis karang
Diatas lautan yang membentang
Terdapat coretan pelangin yang indah
Ku hirup udara yang menenangka jiwa
Ku rasakan deburan ombak yang menghempas raga
Air yang mengalir melepas dahaga
Mencari ketenangan dunia
Dien Maulidina
November, 2016
Kertas Pelangi
Berjalan setitik embun
Menelusuri jejak perjalanan
Satu demi satu titik berjuta harapan
Membuka gerbang keindahan
Tercipta bunga segar menawan
Satu menjadi tiga harapan
Berjalan di atas batu reruntuhan
Detik terurai pikiran
Terbentang tiga pohon berjalan
Terbungkus sayair perkataan
Jadilah batu melebur air deras berembun
Seperti tanah, air, udara yang selamanya berdekata
n.
Rizki Fahmi
2015
Rindu Sahabat
Disini..
Sepiku mengingatkanku kembali pada 1 kenangan.
Tentang indahnya kebersamaan,
Tentang sedihnya perpisahan.
Sobat..
Tak terasa kini kita tlah jauh..!
Rasanya baru kemarin kita berbagi canda, tawa dan
tangis..
Tapi kini??
Hanya berupa segenggam debu penuh makna.
Ku rindu dengan senyummu sob,,
Ku rindu dengan pelukan saat kita bersama..
Maafkan aku yang kiranya tak sengaja tlah
menyayat hatimu.
Dan tersenyumlah seindah senyum yang pernah
kau tebarkan.
Seindah kebersamaan kita..
Zulfalika Chairunnisa
Desember, 2016
Laut
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah berderai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Ombak datang bergulung-gulung
Balik kembali ke tengah laut
Aku takjub berdiri termenung
Beginilah rupanya
Hatiku juga seperti dia
Bergelombang gelombang memecah ke pantai
Arus suka beraih duka
Payah mendapat perasaan damai
Nur Arsy Awliya
November, 2016
Rindu Ayah
Ayah
Dimana sekarang kau berada?
Disini keluargamu merindukan sosokmu, ayah
Belaian kasihmu kami rindukan
Cinta kasihmu kami harapkan
Ayah
Kasih sayangmu kami rindukan
Kau selalu hadir dalam mimpi keluargamu
Mimpi yang begitu nyata
Berharap kau kembali
Aan Faizatun Saputri
November, 2016
Bumi
Bentukmu mempunyai banyak makna
Yang berarti dalam kehidupan ini
Menatap langit dengan penuh keyakinan
Mancarkan elok yang begitu menerang
Menghirup udara yang sejuk
Ku nikmati alam semesta ini
Begitu hebat nya sang pencipta
Menjadikan mu alam yang damai
Ku rasakan sunyinya kegelapan
Hampa suara yang tak terdengar
Menyentuh kedalam hati
Menenangkan kedalam pikiran
Khoirunnisa
November, 2016
Malam Sunyi
Disepertiga malam
Saat doa doa menjelma menjadi obat kerinduan
Telah disematkan tepat dalam dadamu
Kurebahkan segala harapanku.
Sudahlah itu sebatas mimpi
Malam tak lagi malam
Mendabamu aku bisa apa
Memang diam adalah zona ternyaman
Bagi para pemendam perasaan
Sabar dan sabar layaknya gurun pasir yang
merindukan hujan.
Memang sesuatu harus dilakukan dengen tulus.
Tak mengharap imbalan dan tak menunggu balasan
Aprilia Zahra Utami
November, 2016
Bintang
Bintang malam
Aku rindu dengan rangkulan cahayamu
Cahaya kecil yang menerangi ku
Apa kau merindukan ku?
Harapku awan tak menutupi mu
Menutupi keindahan cahayamu
Bersama cahaya kecil nan indah
Aku rela menepis cahaya mentari yang meredupkan
tubuhku ..
Jika gelap bisa melihatku
Untuk apa menjadi terang
Bila merapuhkan ku
Hanya bersamamu .. dan denganmu bintang ..aku
mauu
Lina Aris Tiana
November, 2016
Sajadah Panjang
Detik sepertiga malam
Perempuan itu menjahului si jago
Saat yang lain terlelap
Berkecamuk dengan bunga tidur
Perempuan itu tidak, tidak tidur
Membasuh wajah dengan air suci
Rasa dingin menghampiri
Raungan malam masih memanggil
Membuat ciut insan tak cukup pedoman
Namun,
Ia tak gentar
Ia tak bergidik
Masih dalam garis lurus
Tenang dalam lingkaran sujud
Khusyu dalam bacaan sholat
Di atas sajadah panjang yang hampir usang
Butiran biji tasbih terus melaju
Seirama dengan lenting detik
Ia semakin jauh, jauh dari dunia nyata
Mulut nya tak henti memuji Asma-Nya
Bahkan sampai si jago mulai bangun
Tangannya masih menengadah
Memohon ampunan-Nya
Sampai suara paling indah memanggil
September 2016
Nur Fadillah
Kalibaru
Ilusi Hati
Teriakan hati ini tanpa henti
Kicauan diri ini bagaikan api
Mengolok-olok tiada henti
Hanya karena ingin merebut hati
Bergurau hanya secarik kertas
Kertas bergambar terukir nyata
Tersenyum simpul membuka duka
Ternyata hanya angan semata
Bibir bergumam ingin berkata
Sejauh manakah kini merasa?
Berdetak,tapi hanya sekejap
Berandai,tapi tak nyata
Permainan ilusi para remaja
Merasuk hati bergejolak dalam dada
Kekonyolan diri tanpa ada arti
Hanya karena ingin merasakan kepuasan hati
Sri Amelia
November, 2016
Rindu
Sepinya malam ini
Membalut luka rindu yang kian perih
Sumbangnya siul ini
Menelan nyanyian yang kian menggelisah
Yang kugapai
Hanya keping-keping harapan yang tercecer
Yang kupandang
Hanya lambaian samar disebrang pulau
Yang kudengar
Hanya deburan ombak pias menerpa bibir pantai
Yang tertinggal
Hanya seranting janji yang dilupakan
Menjanjikan kehadiranmu disisiku
Tri Septianingsih
November, 2016
Stanza Hibrida
Kelabu, izinkan ku berlabuh di tintamu...
Untuk sejenak atau selamanya...
Mengalirkan lugunya bulir nafsu...
Yang penasaran akan wujud rupa...
Lalu, biar liar metaforaku menatap tajam
amanat...
Melilit percumbuan aliterasimu dengan erat...
Sekedar memahami hakikat...
Menerjemahkan gairah para kalimat...
Di selayar kanvas kita menjalar...
Rima dan ego bersatu padu...
Dengan mahar setangkai nazar...
Kita mencakar langit lebih jauh...
Berpegang pada harap...
Agar terlahir dan tercabik indah...
Melacurnya kata-kata, bait dan paragraf...
Pada selayar kanvas stanza hibrida...
Fikri Maulana Syiba
Gerendeng, Tangerang
Juni, 2015
Guruku
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah teladan
Terimakasih kepada guru
Jasamu begitu besar
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru, aku sayang padamu, guruku
Yulkiflee Baka-Alee
November, 2016
Umiku
Sepanjang hidup ini tak terlukiskan
Saat kau lumuri tubuhku dengan darah-darahmu
Engkau yang melahirkanku bertaruh antara hidup
dan mati
Engkau yang menetesi jiwaku dengan air susumu
yang suci
Umi...
Aku berdoa untukmu
Semoga Allah memberikan rahmatNya
Dan melindungi jalan hidupmu
Amiiiinnnn...
Itsni Maghfiroh Gaos
November, 2016
kasih sayangmu
Aku mencintaimu Ayah.
Syifa Amaliah firmansyah
November, 2016
Sahabat
Bersamamu
Ku menemukan arti sebuah kata persahabatan
Mereka selalu ada di saatku sendiri
Merekalah yang selalu menemani hari-hariku
Disaat ku sedih ataupun bahagia
Kita selalu lalui bersama
Canda tawamu membuat ku merasa bahagia
Tapi apakah kita akan selalu seperti ini
Jika suatu saat kita terpisahkan oleh waktu
Tentu saja kita akan bisa seperti ini sahabat
Karena kita tak akan terpisahkan
Kalian memang sahabat sejatiku
Neneng Nur Fitri Sundawi Suteja
November, 2016
Rindu
Ingin rasanya aku bertemu
Berbicara banyak dengannya
Tapi apa semua itu bisa terjadi.
Tuhan
Aku sangat rindu padanya
Aku ingin melepaskan semua kerinduanku padanya
Aku ingin sekali melihatnya.
Tuhan
Tolong pertemukan aku dengannya
Walau hanya lewat mimpi tak apa
Aku rindu sekali padanya.
Annisa Fauziah
November, 2016
Maaf
Mamah...
Seringkali aku tak mendengar perintahmu
Menyakitimu dengan nada keras
Tapi aku menyadari engkau sangat berarti
Maafkan aku mah
Aku menyadari bahwa semua itu kesalahanku
Dan untukmu papah
Mungkin papah berbahagia dengan keluarga baru
papah
Mengapa papah meningalkan kami?
Apa salah mamah?
pah...
15 tahun aku tidak pernah bertemu dengan papah
Aku ingin bertemu denganmu
Menceritakan keluh kisahku
Mungkin ini adalah takdir
Bagaimanapun aku tetap sayang papah
Maaf...
Kadang egoku terlalu besar
Hingga aku lupa
Berapa besar pengorbananmu untuk
membesarkanku
Mungkin maaf ku belum cukup menembus
kesalahanku
Mah pah...
Aku sayang kalian berdua
Aku berjanji
Suatu saat nanti
Akan membahagiakan kalian berdua
I love you mah pah
Rindu
Rindu
Mengapa rindu ini dating dikala malam sunyi
Yang membuat hati ini terasa pilu kala
mengingatnya
Betapa rasa sunyinya hati ini
Ketika rasa resah, gundah, gelisah menghampiri
Oh rindu
Kau membuat rasa rindu ini pilu
Hampa saja hati ini kala rindu menghampiri
Dalam sunyinya malam hanya bias ku ungkapkan
Dengan sebuah untaian kata
Neneng Nur Fitri Sundawi Suteja
November, 2016
Rindu Menggebu
Goyah tangkai mawar lalu patah
Menggores hati hingga mengalir darah
Aku membisu dalam diam kesepian
Pada satu masa setelah terpisah
Aku bosan menahan delaga rindu sendirian
Jengah namun ku sayang
Sosok satu adalah kamu seorang
Aku sedang bohong
Benci hanya melumut di ujung bibirku
Tapi hati meronta ingin bertemu
Bak berlari dengan memeluk bayang pun aku siap
mau
Inikah damai yang berlalu?
Mengutuk masaku dalam hujan rindu menggebu
Angan haruskah aku terbang
Atau singgah di pantai hingga berwaktu panjang
Bagian ini akan aku lakukan
Tak lagi aku biarkan sedetikpun terbuang
Risma Niati Dewi
November, 2016
Sajadahku
Sajadah mungil yang tergelar di sudut lantai
Berparas hijau bermotifkan kabah nan indah
Berbahan sutra, sederhana dan bermakna
Terbaring lurus menghadap kiblat sang kuasa
Sajadah usang kebanggaan umat
Terucap selalu dalam kalimat syahadat
Warna yang pudar tak diperdulikan
Manfaat dirimulah yang dipergunakan
Sri Amelia
November, 2016
Nafas Tertinggal
Kuhitung hari yang menyeret tubuh ku
Bersama gumpalan rindu
Yang kian menyesakkan
Berjalan mengikuti anganku
Coba berpijak dipelataran nan cerah
Tak menutupi segala kemungkinan
Rasa kecewa yang membelenggu
Melukiskan lara dihati
Ku cerna perpisahan ini
Seperti memahat duka dialiran air mengalir..
Bagai mengejar badai dengan sepasang kaki
Aku bergesah tak terarah
Aku tertatih melawan arah
Bersama nafas yang tertinggal
Menuju perpisahan
Yang menjadikan kenangan.
Lina Aris Tiana
November, 2016
Kemarau
Kerontang telah lama terjadi
Merindu hujan turun membasahi
Kemarau sepanjang tahun
Mati setengah kehidupan
Bukan hanya tanah yang kering
Merindu sang rintik membasah
Kalbu pun kering
Merindu siraman petuah
Tanaman layu menguning
Bahkan tak sedikit gugur
Insan pun pontang panting
Mencari ilmu ala kadar
Retak tanah terbelah belah
Sampai melukai kaki menginjak
Retak persaudaraan kurang aqidah
Terbuai tahta tinggi dan wanita cantik
Yang
Yang
Yang
Yang
Aku
Kesempurnaan
Berduyun-duyun orang mencari
Melewati berbagai jalan demi mendapatkannya
Berlagak seperti orang gedean
Menipu diri, menjelma jadi orang lain
Namun, apa yang ku lakukan?
Aku hanya menontonya
Perempuan dengan short dress
Bibir merah merona
Berlenggak-lenggok bak Miss Universe
Aku tak perlu melakukannya
Biarlah aku ini norak
Aku gak fashionable
Aku no make up
Aku hanya seseorang yang hidup dalam
kesederhanaan
Aku ingin menjadi diriku sendiri
Dengan mensyukuri kekurangan dan kelebihanku
Siti Nurhalizah
November, 2016
Angan Anganku
Entah sampai kapan
Ku bisa melupakan dirimu itu
Hingga saat ini pun
Ku masih juga belum bisa melupakanmu
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mau mengerti
Aku pun tak ingin
Mengharapkanmu yang telah pergi
Sedikitpun tak ingin itu
Dan biarkan dirimu menjadi masa lalu
Yang akan berlalu di dalam kalbu
Menyusuri dinding hatimu
Yang tak mau mengerti
Semua itu hanyalah angan-anganku
Zakiatun Nisa
November, 2016
Pergilah Kasih
Pergilah kau dari hidup ku
Bawalah semua rasa bersalah mu
Bawalah rahasia mu
Yang tak ingin ku tahu
Tak mau lagi aku terjerat
Pada semua janji janji mu
Tak mau lagi aku terpaut
Pada semua permainan mu
Kamu takan mengerti rasa sakit ini
Kebohongan dari mulut manis mu
Karna ku sanggup
Walau ku tak mau berdiri sendiri tanpa mu
Ku mau kau tak usah ragu tinggalkan ku
Kalau memang ini takdirnya
Biarkan hujan menyirami kesalahan aku ini
Biarlah bulan menerangi kepedihan aku ini
Biarlah bintang melengkapi kederitaan aku ini
Biarlah semua jadi saksi yang ku alami
Aprijal Wiguna
Desember, 2016
Sepi
Detik demi detik kulalui
Setelah kau pergi dari hidupku
Hati menjadi pilu
Pikiran pun tak menentu
Waktu demi waktu kulewati
Hanya memikirkan apa yang akan terjadi
Bila tak ada hadirmu disisi
Hanya ada sepi, sedih, gelisah
Melanda hati
Hari demi hari berganti
Hanya dirimu yang ku nanti
Tak tahu kapan kau kembali
Seperti dulu kita menghabiskan waktu bersama
Tri Septianingsih
November, 2016
Merindu
Kicauan burung memecah sunyi
Angin bertiup dingin sekali
Sungguh segar pagi ini
Namun masih terasa sunyi hati ini
Ingin rasanya ku sampaikan surat cinta padamu
Ingin rasanya ku memberi kebahagiaan untukmu
Kasih, percayalah rindu ini hanya padamu
Akan ku tiup seruling yang merindu hanya untukmu
Kan ku tulis namamu dihatiku
Kan ku ukir rindu ini dihatiku
Kan ku jaga selalu hatiku
Karena aku selalu merindukan dirimu
Dien Maulidina
November, 2016
Aku Merindukanmu
Sudut sepi,ketika itu
Kembali aku merindukanmu,sangat rindu
Pangeranku yang telah pergi
Kau pernah ada dihatiku
Tapi sampai kapan ini terjadi
Sampai kapan aku merindukanmu
Sampai kapan kau tetap menghantuiku.
Aprilia Zahra Utami
November, 2016
Muhammad Rasulku
Muhammad rasulku
Engkau slalu lahir dalam jiwaku
Yang mengajarkan halal dan bathil
Penabur bunga pada setiap insani
Menuju kehidupan yang bermakna
Engkau rasulku
Guru kami semua
Yang memperkenalkan kami kepada sang pencipta
Penghuni utama
Kalbu
Ya Rasullll
Kubawa cintamu berkeliling alam
Kutaburkan dihutan-hutan
Kualiri disungai-sungai
Kukabarkan dikota-kota
Terima kasih engkau syukuri kegembiraan ini
Terima kasih engkau tangisi derita kami
Syafaatmu kunantikan
Sepanjang perjalanan hidupku
Amiiiinnnn ...
Itsni Maghfiroh Gaos
November, 2016
Pejuang
Pagi seketika berubah menjadi seperti malam
Suasana pun berubah menjadi mencekam
Suara kicauan burung yang biasanya terdengar
Berubah menjadi suara tembakan dan duarr.. bom
dimana-mana
Memecah ketenangan menjadi ancaman
Kaki telanjang yang tak beralas
Jaket kulit berlapiskan darah yang kini kau kenakan
Keringat yang mengucur, kini berubah warna
menjadi merah pekat
Namun kau tak tinggal diam melihat negri
ini..menjadi porak-poranda
Karena ulah penjajah
Akal mu cerdik dengan membawa si kayu panjang
bermoncong tajam
Tak kau ucapkan kata menyerah dan,
Tak kau tunjukan raut wajah mu yang lelah
Demi memperjuangkan tanah air Indonesia
Satu-persatu dari mereka tumbang
Senjata berlapiskan besi dapat kau kalahkan
Kata-kata yang ingin selama ini ingin kau ucapkan
Namun sulit untuk di ungkapkan
Kata sederhana, bermakna namun tegas
Dengan lantang kau ucapkan
Merdeka..Merdeka..Merdeka
Siti Maryam
November, 2016
Tugas
Tugas ...
Tak pernahkah kau memikirkan lelahku
Tak pernahkah kau iba padaku
Keberadaanmu kurisaukan
Keberadaanmu kugalaukan
Oh Tugas
Kapankah kau akan berakhir
Tak sanggup lagi diri ini berfikir
Tak kuat lagi hati ini memutakhir
Mengingat namamu saja membuatku khawatir
Tugas
Jumlahmu semakin hari semakin menjadi
Tingkahmu lama-lama membikin sakit hati
Ah
Sudahi saja semua kegilaan ini
Aku akan baik baik saja tanpa dirimu disini
Erika Puspita Lestari
November, 2016
Bahagiaku
Bahagia ku memilikimu ibu
Tiada hari tanpa syukurku kepadanya
Telah Dia karuniakan kepadaku sosokmu
Yang tangguh disetiapku mendampingiku
Diri ini tak pernah mampu
membahagiakanmu
Diri ini terlalu jauh menjadi inginmu
Ibu .. bahagialah sepanjang hari
Akan kuusahakan sebisa dan semampuku
Mei Megawati
November, 2016
Mengenangmu
Malam ini aku hanya seorang diri
Menatap langit yang begitu indah
Membayangkan wajahmu yang ku rindukan
Duhai bintang ingin rasanya
Aku berbicara denganmu
Ingin rasanya ku bercerita
Tentang kerinduan-kerinduan yang mendalam
Hatiku kacau resah gundah untuk mengingatmu
Mengingat kenangan kita dulu
Rasanya aku ingin kembali lagi seperti dulu
Hai rembulan sampaikan rasa rinduku padanya
Inginku mengulang masa-masa indah bersamanya
Andai waktu dapat terulang kembali
Alangkah bahagianya diriku
Jika kita kambali utuh untuk bersatu selamanya
Vita Avisah
November, 2016
Rindu
Hatiku tak pernah berbohong
Segala apa yang kurasakan
Ku temukan dalam genggaman
Di yakini dengan ketenangan
Ingin berjumpa dengannya
Sebagai tanda kasih sayang
Menuturkan kata dalam jiwa
Saksi yang ku harapkan
Berbagai banyak rintangan
Ku terjang dengan penuh kesabaran
Ku hembuskan nafas dengan perlahan
Ditekadkannya penuh keyakinan
Khoirunnisa
November, 2016
Skenario
Terpuruk dalam luka
Dalam... Aku hampir tenggelam
Tak dapat kembali ceria
Menangis bersamaan derasnya hujan
Jingga berubah hitam
Berkepul jutaan abu
Ceria menjadi gerimis diwajah mu
Berbalut rindu tak terbalas
Menyesali kah ?
Tidak. Hidup ini pilihan
Meninggalkan semu untuk dikau
Yang masih terlukis di angan
Nur Fadillah
Kalibaru
01 November 2016
Pejuang Kehidupan
Aku berjalan membelah jagad
Menerawang lautan pengetahuan
Menelisik jalan kehidupan
Di sini, aku maju sebagai pejuang
Tak kenal letih demi impian
Biarkan keringat mengalir deras
Agar menjadi kesaksian
Kita sang Pejuang Kehidupan
Nofa Januanti
Desember, 2016
Mestinya
Mestinya....
Hanya ikan yang tergeletak di atas pasir
Di atas batu
Mestinya....
Hanya kepiting kelapa yang bergerak di lensa
kamera
Sayap-sayap camar
Mestinya....
Hanya kecap yang ditumpahkan di atas kuah
Diatas udang bakar dan denting gitar
Mestinya....
Hanya bir yang berbuih di bibir gelas
Hanya sagu
Hanya batang keras berduri yang dibacok dan di
cincang
Dipukul-pukul sampai hancur
Mestinya....
Hanya azan dan angin yang diatas dari bukit-bukit
Lonceng yang bergembira
Mestinya....
Hanya dia yang dibabat parang dan disuling
Agar harumnya menghangatkan lagu-lagu
Mestinya....
Cukup gamalama yang meledak
Menyebar api dikebun cengkih
Mestinya....
Cukup langit yang berasap
Cukup itu saja yang di sebelah sana
Yusdhi Prasetyo
November, 2016
Jika Ingin
Jika ingin, tapi bingung berorasi
Hujatlah semua lewat puisi
Jika ingin fantasi tak sekadar cerita
Konversikan mimpi jadi nyata
Jika ingin terasa indah
Tuangkan pada tinta, benih asmara
Jika ingin terlihat murni
Padukan kasih dengan warna pelangi
Jika ingin menerka semesta
Intiplah dari sudut pandang berbeda
Jika ingin mencinta manusia
Cintailah Pencipta cinta dan manusia
Jika ingin sang dambaan setia
Pagarilah bentang rumahnya dengan doa
Jika ingin pujaan hati tetap bersemayam
Rajinlah bangkit tiap tengah malam
Jika ingin hidupmu selamat
Bershalawatlah dunia-akhirat
Jika ingin dunia-akhirat diberkahi
Jangan lelah mencari Ridho Illahi
Fikri Maulana Syiba
Ruang Ujian
Desember, 2014
PARA PENULIS
Aprila Zahra
Utami
Annisa Fauziah
Aprijal Wiguna
Dien Maulidina
Erika Puspita
Lestari
Itsni Maghfiroh G.
Khaeriyah
Fikri Maulana
Syiba
Khoirunnisa
Mei Megawati
M. Faizal Tanjung
M Sofyan Indra
Muarief
Ramdhani
Nofa Januanti
Nurhafeeda Thoh
Nur Fadillah
Hanif
Kusumaningrum
Rizki Fahmi
Siti Maryam
Siti Nurhalizah
Sri Amelia
Tri Septianingsih
Vita Avisa
Yuyun Widiawati
Zulfalika
Chairunnisa
Lina Aris Tiana
Yusdhi Prasetyo
Zakiatun Nisa
Zulkiflee BakaAlee