Anda di halaman 1dari 76

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kepada Allah


Swt., dan shalawat teriring salam kita sampaikan
kepada nabiyullah Muhammad Saw.
Puisi merupakan karya sastra atas hasil cipta,
rasa dan karsa yang disajikan dalam bentuk tertulis,
lewat rajutan aksara. Sejarah Indonesia adalah fakta
teraktual
yang
menyajikan
fenomena
keberaksaraan. Dengan beraksara, manusia mampu
membangun tembok-tembok kokoh peradaban
bangsa. Kemerdekaan negara Indonesia pun tak
luput dari sumbangsih para penyair dan sastrawan.
Oleh karena itu sastra telah berperan besar dalam
membentuk wajah budaya dan karakter bangsa
Indonesia.
Oleh karena itu, kami, mahasiswa kelas A.2,
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah
Tangerang,
ingin
turut
berkecimpung dalam upaya menjaga tembok
peradaban bangsa tersebut, dengan membuat
sebuah Antologi Puisi A.2, sebagai salah satu produk
sekaligus perwujudan kecil dengan harapan besar
kepedulian kami terhadap karya sastra, puisi.
Dan selanjutnya, ucapan terima kasih sebesarbesarnya
dari
kami
kepada
rekan-rekan
seperjuangan yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan Antologi Puisi ini, kepada para dosen,
kaprodi dan dekan yang tak henti-hentinya memberi
arahan serta motivasi agar kami menjadi lebih baik
dan tentunya, kepada penerbit yang atas jasanya
lah, Antologi Puisi ini dapat terwujud dan bisa hadir
di tangan para pembaca. Semoga Antologi Puisi

kecil dengan harapan besar ini dapat bermanfaat


bagi kita semua.
Tangerang, 13 Desember 2016
Fikri Maulana Syiba
Mahasiswa A.2

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................
.........
DAFTAR
ISI...............................................................................
......
1. Puisi
Pesona........................................................
...........
2. Puisi
Selamat Pagi..............................................
............
3. Puisi
Serpihan Tongkat Bambu.........................
..............
4. Puisi
Kenangan...................................................
............
5. Puisi
This Is For You My Friendship.................
...............
6. Puisi
Senja...........................................................
...........
7. Puisi Kesombongan
Diri.................................................
8. Puisi Menatap
Ketenangan............................................
9. Puisi Kertas
Pelangi........................................................

10.Puisi Rindu
Sahabat
..
11.Puisi
Laut.............................................................
...........
12.Puisi Kasih Sayang
Ibu....................................................
13.Puisi Rindu
Ayah.............................................................
14.Puisi
Bumi............................................................
...........
15.Puisi Malam
Sunyi...........................................................
16.Puisi
Bintang.......................................................
............
17.Puisi Prajurit Jaga
Malam...............................................
18.Puisi Sajadah
Panjang.....................................................
19.Puisi Ilusi
Hati...............................................................
..
20.Puisi
Rindu...........................................................
...........
21.Puisi Malaikat Tak
Bersayap...........................................
22.Puisi Izinkan Aku Melihat
Surga.....................................
23.Puisi Sampai Diujung Asa
Ini.

24.Puisi Persahabatan dan


Cinta
25.Puisi Terima Kasih
Guruku
26.Puisi Stanza
Hibrida........................................................
27.Puisi
Guruku........................................................
............
28.Puisi
Umiku..........................................................
...........
29.Puisi Aku Cinta
Ayah.......................................................
30.Puisi
Sahabat......................................................
............
31.Puisi
Rindu...........................................................
...........
32.Puisi
Maaf............................................................
...........
33.Puisi Telah Ada Yang
Menunggumu...............................
34.Puisi Kau Yang Singgah di
Hatiku....................................
35.Puisi
Rindu...........................................................
...........
36.Puisi Rindu
Menggebu....................................................
37.Puisi
Sajadahku..................................................
.............

38.Puisi Nafas
Tertinggal....................................................
.
39.Puisi Ibu dan
Ayah..........................................................
40.Puisi
Kemarau.....................................................
............
41.Puisi Aku Kamu dan
Jarak...............................................
42.Puisi Senja Ibu
Pertiwi....................................................
43.Puisi
Aku..............................................................
............
44.Puisi Ayah dan
Ibu...........................................................
45.Puisi Angan
Anganku......................................................
46.Puisi Pergilah
Kasih.........................................................
47.Puisi
Sepi.............................................................
............
48.Puisi
Merindu......................................................
............
49.Puisi Aku
Merindukanmu............................................
...
50.Puisi Muhammad
Rasulku..............................................
51.Puisi
Pejuang.......................................................
............

52.Puisi
Tugas...........................................................
...........
53.Puisi
Bahagiaku..................................................
.............
54.Puisi
Mengenangmu...........................................
............
55.Puisi
Rindu...........................................................
............
56.Puisi Waktu Yang Akan
Menjawab.................................
57.Puisi Pahlawan Nyata Dalam
Kehidupan........................
58.Puisi
Skenario.....................................................
.............
59.Puisi Pejuang
Kehidupan
..
60.Puisi
Mestinya.....................................................
............
61.Puisi Jika
Ingin..............................................................

PARA
PENULIS
..

Pesona
Rindang di pelabuhan hati
Manjakan pandangan terbelati
Ruang demi ruang dieksplorasi
Sinar nyata memantul sisi ke sisi
Menuju satu titik tuk menemukan jalan kembali
Kau tampil apa adanya, bijak bestari
Mari nikmati angin menari-nari
Seraya serap bias warna pelangi
Lengkapi kesempurnaan bersinergi
Senyum, lalu nikmati
Tiap sudut kau kan temukan arti
Pesona hari ini
Fikri Maulana Syiba
Masjid At-Taqwa, SMAN 4 Tangerang
November, 2014

Selamat Pagi
Pagi adalah waktu menyapa wajah asing
Yang tak ku kenali selain kau
Lelaki penyejuk jiwa
Sedihku dimalam itu hilang tanpa bekas
Saat senyum indahmu kau hadirkan padaku
Dikala terbit sang surya
Hai sapaan hangat bergairah untukmu
Sayang
Erika Puspita Lestari
November, 2016

Serpihan Tongkat Bambu


Dalam ribaan pagi bahagia datang
Satu-satu tumbuh benih kecil penawar fana
Mewangi bagaikan cendana
Akarnya tumbuh di hati dunia
Menjilat menari meloncat riang
Bersorak Merdeka
Bagaikan debu terhembus angin
Hah, kadang aku berfikir, dimanakah isi bambu kej
ayaan itu?
Ah, negri ini seperti ilusi
Kini bangkit dan lusa tiada
Namun serpihan tongkat bambu itu harus tetap ber
pijar
Agar tetap menjadi angin dan malam di negri ini
Andai saja burung garuda dapat terbang ke angkas
a jingga
Dan angin dapat meliuk piuk keadaan
Kan ku simpan serpihan tongkat bambu ini
Sampai tiba senja ibu pertiwi
Merdeka
Rizki Fahmi
Tangerang
15 Agustus 2014

Kenangan
Gedung kecil nan indah
Kini tampak kumuh dan lusuh
Hijau meranggas punah
Membuat hatiku terenyuh
Atapnya yang ramah
Menjamuku tuk tetap tinggal
Menatap kembali hari-hari spesial
Meski kisah itu telah usai
Gedung kecil nan indah
Mengingatkanku yang telah berlalu
Teruntuk seseorang yang pernah singgah
Maaf jika aku masih saja merindukanmu
Siti Nurhalizah
November, 2016

This Is For You My Friendship


Aku merindukanmu...
Merindukan saat-saat kita bersama
Melewati hari yang diterpa
Oleh angin kebahagiaan
Meskipun cuaca hati memburuk
Namun.. saat aku di dekatmu
Semuanya akan terasa lebih baik
Meskipun air mata turut hadir dalam ceritaku di hari
itu
Aku tak berdaya... saat badai topan menghadangku
Tak ada tempat untukku bertahan
Tak ada tempat untukku bersandar dihati mereka ya
ng dekat dengan ku
Kecuali di dekat dirimu yang jauh dari ku
Ingin rasanya aku menangis
Saat aku berfikir kau bukanlah sahabatku
Kau hanyalah teman untukku
Namun ternyata semuanya salah...
Kuharap kau kan tetap menjadi pelipur laraku
Dan penghias kebahagiaanku
Hingga nanti dan menjadi sahabat baikku selamany
a
Jangan pernah kau lupakan aku
Meskipun kekasihmu yang memintanya
Jangan pernah kau anggap diriku sebagai oran
g lain
Seperti kekasihmu anggap padaku
Dia hayalah orang lain bagimu
Aku mohon ... jangan ...
Karena kau yang terbaik untukku saat ini dan selam
anya
Aku merindukanmu duhai sahabatku

Khaeriyah
Oktober, 2016

Senja
Rindu di ujung senja
Tertutup awan tak bersuara
Cakrawala menutup diri
Jingga berganti hitam
Suara tak terdengar
Bercahaya tak terpancar
Kemanakah dia sang penyair?
Sepi tak ada kabar
Asa membakar jiwa
Kian bertambah belacak
Kian mengembara tanpa arah
Memendam lana gulana
Tapi?
Kau masih menutup diri
Tenggelam dalam sunyi
Berlari tinggalkan diri
Tak seperti fajar setia datang menjemput sang
mentari
Tak seperti senja menyulik malam hari
Tak seperti ombak menghampiri tepi
Tak seperti bintang menghiasi sepi
Namun aku tetap tegak berdiri di sini
Sampai napas terhenti
Sampai senja kembali jingga
Menunggu engkau di ufuk barat
Nur Fadillah
Kalibaru kec.pakuhaji
Agustus 2016

Kesombongan Diri
Entah apa yang ku mau ..
Manusia penuh kesombongan
Tiada pernah ikhlas menengadah syukurmu
Andai diri ini bisa kukendalikan
Kusembunyikan kesombongan itu
Bila menatap atas kumenunduk
Bila menatap bawah kubersyukur
Mei Megawati
November, 2016

Menatap Ketenangan
Melihat lautan yang begitu indah
Menikmati warna birunya yang menggugah
Sinar mentari yang begitu cerah
Ku harap ini tak pernah berubah
Aku berdiri di tepi tebing
Melihat ombak mengikis karang
Diatas lautan yang membentang
Terdapat coretan pelangin yang indah
Ku hirup udara yang menenangka jiwa
Ku rasakan deburan ombak yang menghempas raga
Air yang mengalir melepas dahaga
Mencari ketenangan dunia
Dien Maulidina
November, 2016

Kertas Pelangi
Berjalan setitik embun
Menelusuri jejak perjalanan
Satu demi satu titik berjuta harapan
Membuka gerbang keindahan
Tercipta bunga segar menawan
Satu menjadi tiga harapan
Berjalan di atas batu reruntuhan
Detik terurai pikiran
Terbentang tiga pohon berjalan
Terbungkus sayair perkataan
Jadilah batu melebur air deras berembun
Seperti tanah, air, udara yang selamanya berdekata
n.
Rizki Fahmi
2015

Rindu Sahabat
Disini..
Sepiku mengingatkanku kembali pada 1 kenangan.
Tentang indahnya kebersamaan,
Tentang sedihnya perpisahan.
Sobat..
Tak terasa kini kita tlah jauh..!
Rasanya baru kemarin kita berbagi canda, tawa dan
tangis..
Tapi kini??
Hanya berupa segenggam debu penuh makna.
Ku rindu dengan senyummu sob,,
Ku rindu dengan pelukan saat kita bersama..
Maafkan aku yang kiranya tak sengaja tlah
menyayat hatimu.
Dan tersenyumlah seindah senyum yang pernah
kau tebarkan.
Seindah kebersamaan kita..
Zulfalika Chairunnisa
Desember, 2016

Laut
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah berderai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Ombak datang bergulung-gulung
Balik kembali ke tengah laut
Aku takjub berdiri termenung
Beginilah rupanya
Hatiku juga seperti dia
Bergelombang gelombang memecah ke pantai
Arus suka beraih duka
Payah mendapat perasaan damai
Nur Arsy Awliya
November, 2016

Kasih Sayang Ibu


Ibu.
Kau yang mengandungku selama 9 bulan
Kau yang melahirkanku dengan susah payah dan
menahan sakit
Kau yang merawatku dari kecil hingga sekarang
Ibu.
Kau bagaikan malaikat tak bersayap
Kau adalah yang terindah bagi hidupku
Tanpa Ibu aku bukan siapa-siapa
Ibu.
Terimakasih atas kasih sayang tulus darimu
Terimakasih sudah membesarkan anak-anakmu
hingga dewasa kini
Aku sayang Ibu selamanya..
Annisa Fauziah
November, 2016

Rindu Ayah
Ayah
Dimana sekarang kau berada?
Disini keluargamu merindukan sosokmu, ayah
Belaian kasihmu kami rindukan
Cinta kasihmu kami harapkan
Ayah
Kasih sayangmu kami rindukan
Kau selalu hadir dalam mimpi keluargamu
Mimpi yang begitu nyata
Berharap kau kembali
Aan Faizatun Saputri
November, 2016

Bumi
Bentukmu mempunyai banyak makna
Yang berarti dalam kehidupan ini
Menatap langit dengan penuh keyakinan
Mancarkan elok yang begitu menerang
Menghirup udara yang sejuk
Ku nikmati alam semesta ini
Begitu hebat nya sang pencipta
Menjadikan mu alam yang damai
Ku rasakan sunyinya kegelapan
Hampa suara yang tak terdengar
Menyentuh kedalam hati
Menenangkan kedalam pikiran
Khoirunnisa
November, 2016

Malam Sunyi
Disepertiga malam
Saat doa doa menjelma menjadi obat kerinduan
Telah disematkan tepat dalam dadamu
Kurebahkan segala harapanku.
Sudahlah itu sebatas mimpi
Malam tak lagi malam
Mendabamu aku bisa apa
Memang diam adalah zona ternyaman
Bagi para pemendam perasaan
Sabar dan sabar layaknya gurun pasir yang
merindukan hujan.
Memang sesuatu harus dilakukan dengen tulus.
Tak mengharap imbalan dan tak menunggu balasan
Aprilia Zahra Utami
November, 2016

Bintang
Bintang malam
Aku rindu dengan rangkulan cahayamu
Cahaya kecil yang menerangi ku
Apa kau merindukan ku?
Harapku awan tak menutupi mu
Menutupi keindahan cahayamu
Bersama cahaya kecil nan indah
Aku rela menepis cahaya mentari yang meredupkan
tubuhku ..
Jika gelap bisa melihatku
Untuk apa menjadi terang
Bila merapuhkan ku
Hanya bersamamu .. dan denganmu bintang ..aku
mauu
Lina Aris Tiana
November, 2016

Prajurit Jaga Malam


Waktu jalan....
Aku tidak tahu apa nasib waktu
Pemuda-pemuda yang gagah dan lincah
Tua-tua yang keras dan bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada yang menyebarkan api perjuangan
Aku suka pada mereka yang masuk menemui
malam
Malam yang berwangi mimpi
Terlucut semangat api kemerdekaan
Waktu jalan....
Aku tidak tahu apa nasib waktu...!
Yusdhi Prasetyo
November, 2016

Sajadah Panjang
Detik sepertiga malam
Perempuan itu menjahului si jago
Saat yang lain terlelap
Berkecamuk dengan bunga tidur
Perempuan itu tidak, tidak tidur
Membasuh wajah dengan air suci
Rasa dingin menghampiri
Raungan malam masih memanggil
Membuat ciut insan tak cukup pedoman
Namun,
Ia tak gentar
Ia tak bergidik
Masih dalam garis lurus
Tenang dalam lingkaran sujud
Khusyu dalam bacaan sholat
Di atas sajadah panjang yang hampir usang
Butiran biji tasbih terus melaju
Seirama dengan lenting detik
Ia semakin jauh, jauh dari dunia nyata
Mulut nya tak henti memuji Asma-Nya
Bahkan sampai si jago mulai bangun
Tangannya masih menengadah
Memohon ampunan-Nya
Sampai suara paling indah memanggil
September 2016
Nur Fadillah
Kalibaru

Ilusi Hati
Teriakan hati ini tanpa henti
Kicauan diri ini bagaikan api
Mengolok-olok tiada henti
Hanya karena ingin merebut hati
Bergurau hanya secarik kertas
Kertas bergambar terukir nyata
Tersenyum simpul membuka duka
Ternyata hanya angan semata
Bibir bergumam ingin berkata
Sejauh manakah kini merasa?
Berdetak,tapi hanya sekejap
Berandai,tapi tak nyata
Permainan ilusi para remaja
Merasuk hati bergejolak dalam dada
Kekonyolan diri tanpa ada arti
Hanya karena ingin merasakan kepuasan hati
Sri Amelia
November, 2016

Rindu
Sepinya malam ini
Membalut luka rindu yang kian perih
Sumbangnya siul ini
Menelan nyanyian yang kian menggelisah
Yang kugapai
Hanya keping-keping harapan yang tercecer
Yang kupandang
Hanya lambaian samar disebrang pulau
Yang kudengar
Hanya deburan ombak pias menerpa bibir pantai
Yang tertinggal
Hanya seranting janji yang dilupakan
Menjanjikan kehadiranmu disisiku
Tri Septianingsih
November, 2016

Malaikat Tak Bersayap


Ibu engkaulah malaikat tak bersayapku
Dari segumpal darah aku di rahimmu
9 bulan kau kandung diriku
Hingga aku di lahirkan ke dunia ini dengan taruhan
nyawamu
Maaf ibu bila aku telah merampas kelelapan pada
malam-malammu
Tak pernah sedikitpun ada rawut lelah yang nampak
di wajahmu
Engkau selalu merawatku hingga aku beranjak
dewasa
Engkau yang mengajariku apa arti kehidupan
Ibu engkaulah malaikat tak bersayapku
Terimakasih ibu atas semua pengorbananmu,
yang kau berikan selama ini
Maaf ibu bila diriku hanya memberimu kegelisahan
Hanya sebuah lantunan doa yang dapat ku berikan,
Semoga ibu selalu diberi kebahagiaan oleh Tuhan
Siti Maryam
November, 2016

Izinkan Aku Melihat Surga


Telah jauh kaki ini melangkah
Menyusuri liku-liku perjalanan hidup ini
Sedih dan bahagia silih berganti
Menemani perjalananku
Kini kaki ku telah lelah tuk melangkah
Dan batin ini pun tak sanggup lagi menahan
Cobaan hidup yang semakin berat
Seandainya ini akhir dari segalanya
Izinkanlah aku melihat surga itu
Dan maafkanlah aku jika langkahku
Tak sejalan dijalan Mu
Vita Avisah
November, 2016

Sampai Diujung Asa Ini


Sinar Bulan luruh..
Di sudut malam
Hangat terasa manis berlalu
Saat kau tinggalkanku
Daun Kering jatuh..
Di ruang rindu
Hilang tersapu angin berlalu
Saat kau tak disini
Kucoba untuk mengerti
Dengan semua yang terjadi
Meski perih terasa
Saat cinta ini terabaikan
Dan sampai Di ujung Asa ini
Aku masih terus berharap
Kau kembali di Sini..!
M. Faizal Tanjung
November, 2016

Persahabatan dan Cinta


Cinta adalah rasa yang berharga
lebih dari emas tidak terkira
Persahabatan adalah harta paling berharga
yang dimilikki seorang manusia
Cinta dan persahabatan
sesuatu yang tak ternilai
ah,
seandainya aku tahu dari dulu
sudah kujual semua sahabat dan cintaku.
Muarief Ramdhani
Desember, 2016

Terima Kasih Guruku


Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Termia kasih

tak terukur untukmu


tak terkira untukmu
sebesar-besarnya untukmu
sekali lagi untukmu

Kau telah memberikan jalan menuju kehidupan yang


lebih baik buatku
Kau memberikan pertolongan sebelum aku
membutuhkannya
Kau seperti cahaya dalam ruangan hampa nan
gelap
Kau seperti setetes embun di padang pasir
Terima kasih guruku
Terima kasih
Kau tak akan kulupakan
Jasamu akan abadi sepanjang hayat hidupku
M. Sofyan Indra
Desember, 2016

Stanza Hibrida
Kelabu, izinkan ku berlabuh di tintamu...
Untuk sejenak atau selamanya...
Mengalirkan lugunya bulir nafsu...
Yang penasaran akan wujud rupa...
Lalu, biar liar metaforaku menatap tajam
amanat...
Melilit percumbuan aliterasimu dengan erat...
Sekedar memahami hakikat...
Menerjemahkan gairah para kalimat...
Di selayar kanvas kita menjalar...
Rima dan ego bersatu padu...
Dengan mahar setangkai nazar...
Kita mencakar langit lebih jauh...
Berpegang pada harap...
Agar terlahir dan tercabik indah...
Melacurnya kata-kata, bait dan paragraf...
Pada selayar kanvas stanza hibrida...
Fikri Maulana Syiba
Gerendeng, Tangerang
Juni, 2015

Guruku
Engkau membimbingku
Engkau mendidikku
Engkau adalah teladan
Terimakasih kepada guru
Jasamu begitu besar
Kaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Guru, aku sayang padamu, guruku
Yulkiflee Baka-Alee
November, 2016

Umiku
Sepanjang hidup ini tak terlukiskan
Saat kau lumuri tubuhku dengan darah-darahmu
Engkau yang melahirkanku bertaruh antara hidup
dan mati
Engkau yang menetesi jiwaku dengan air susumu
yang suci
Umi...
Aku berdoa untukmu
Semoga Allah memberikan rahmatNya
Dan melindungi jalan hidupmu
Amiiiinnnn...
Itsni Maghfiroh Gaos
November, 2016

Aku Cinta Ayah


Telah rapuh Tulang-tulangmu
Yang dahulu kau gunakan
Untuk memberikan kami sesuap nasi
Untuk menunaikan kewajibanmu sebagai kepala
keluarga
Kini Kau tak berdaya lagi melakukan semuanya
Kini Kau hanya mampu memberikan kami nasehat
Kini Kau hanya mampu mengucapkan doa yang
lurus untuk kami
Untuk anak yang telah kau besarkan dengan kerja
kerasmu
Ayah.
Air mata ini tak mampu membalas semuanya
Semua yang kau lakukan untuk hidup kami
Semua yang kau berikan kepada kami
Ayah
Kasih sayangmu takkan mampu tergantikan orang
lain
Perhatian yang kau berikan kepada kami takkan
pernah kami lupakan
Walaupun terkadang kami tidak mengindahkan
semua yang kau berikan
Terkadang kami tak pernah menghargai semua yang
kau berikan
Terimakasih Ayah
Kini kami menjadi orang yang mampu berdiri
Kini kami mampu menjadi orang yang mandiri
Kini kami mampu menapaki hidup dengan doa dan

kasih sayangmu
Aku mencintaimu Ayah.
Syifa Amaliah firmansyah
November, 2016

Sahabat
Bersamamu
Ku menemukan arti sebuah kata persahabatan
Mereka selalu ada di saatku sendiri
Merekalah yang selalu menemani hari-hariku
Disaat ku sedih ataupun bahagia
Kita selalu lalui bersama
Canda tawamu membuat ku merasa bahagia
Tapi apakah kita akan selalu seperti ini
Jika suatu saat kita terpisahkan oleh waktu
Tentu saja kita akan bisa seperti ini sahabat
Karena kita tak akan terpisahkan
Kalian memang sahabat sejatiku
Neneng Nur Fitri Sundawi Suteja
November, 2016

Rindu
Ingin rasanya aku bertemu
Berbicara banyak dengannya
Tapi apa semua itu bisa terjadi.
Tuhan
Aku sangat rindu padanya
Aku ingin melepaskan semua kerinduanku padanya
Aku ingin sekali melihatnya.
Tuhan
Tolong pertemukan aku dengannya
Walau hanya lewat mimpi tak apa
Aku rindu sekali padanya.
Annisa Fauziah
November, 2016

Maaf
Mamah...
Seringkali aku tak mendengar perintahmu
Menyakitimu dengan nada keras
Tapi aku menyadari engkau sangat berarti
Maafkan aku mah
Aku menyadari bahwa semua itu kesalahanku
Dan untukmu papah
Mungkin papah berbahagia dengan keluarga baru
papah
Mengapa papah meningalkan kami?
Apa salah mamah?
pah...
15 tahun aku tidak pernah bertemu dengan papah
Aku ingin bertemu denganmu
Menceritakan keluh kisahku
Mungkin ini adalah takdir
Bagaimanapun aku tetap sayang papah
Maaf...
Kadang egoku terlalu besar
Hingga aku lupa
Berapa besar pengorbananmu untuk
membesarkanku
Mungkin maaf ku belum cukup menembus
kesalahanku
Mah pah...
Aku sayang kalian berdua
Aku berjanji
Suatu saat nanti
Akan membahagiakan kalian berdua
I love you mah pah

Nur Arsy Awliya


November, 2016

Telah Ada Yang Menunggumu


Meski saat ini kau tak tahu langkah mana yang
harus kau langkahkan
Tetap langkahkan lah
Yang hanya perlu kamu tahu adalah
Telah ada seseorang yang menunggu dan
memantaskan untuk mu
Jika kau tanya kenapa dia memilih mu
Itu karna allah telah memberikan cintanya yang
ditunjukan kepada mu
Jodoh itu rahasia allah
Sehebat apa kita setia
Selama apa kita menunggu
Sekeras apa kita bersabar
Semua telah ditetapkannya
Tetaplah disampingku dengan baik
Menghangatkan jarak tentang sebuah cinta
Jadilah pelindung ketidak mampuanku
Tolong bantu aku hingga waktu terlelah mu datang
Aku menunggu, kamu siap menuju
Aprijal Wiguna
Desember, 2016

Kau Yang Singgah di Hatiku


Untukmu yang pernah singgah dihatiku ..
Untukmu yang pernah hinggap dihidupku ..
Untukmu yang pernah menjadi bagian masa
laluku ..
Terimakasih ..
Atas sepenggal episode dalam cerita hidupku
Atas seberkas kisah yang mewarnai lembar masa
laluku
Atas manis dan pahitnya cerita palsu dalam
perjalanan hidupku
Maafkan aku...
Atas segala kebodohan ku yang pernah
mengagumimu kala itu
Atas segala sikap pengecutku yang tak mampu
membahagiakan mu saat itu
Dan atas segala kepalsuan rasaku dalam
menyanjungmu masa itu
Mengenalmu adalah hal terindah yang takkan ku
sesali
Karena mengenalmu menyadarkan aku, sebodoh
apa diri ini
Dan merajut kisah bersama mu, mengajarkan ku
Untuk tak tenggelam dalam kesalahan yang sama
Yakinlah...
Tak semata-mata Allah memisahkan aku dari mu
Tak semata-mata Allah menjauhkanmu dariku
Melainkan Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagimu
dan bagiku..
Khaeriyah
November, 2016

Rindu
Rindu
Mengapa rindu ini dating dikala malam sunyi
Yang membuat hati ini terasa pilu kala
mengingatnya
Betapa rasa sunyinya hati ini
Ketika rasa resah, gundah, gelisah menghampiri
Oh rindu
Kau membuat rasa rindu ini pilu
Hampa saja hati ini kala rindu menghampiri
Dalam sunyinya malam hanya bias ku ungkapkan
Dengan sebuah untaian kata
Neneng Nur Fitri Sundawi Suteja
November, 2016

Rindu Menggebu
Goyah tangkai mawar lalu patah
Menggores hati hingga mengalir darah
Aku membisu dalam diam kesepian
Pada satu masa setelah terpisah
Aku bosan menahan delaga rindu sendirian
Jengah namun ku sayang
Sosok satu adalah kamu seorang
Aku sedang bohong
Benci hanya melumut di ujung bibirku
Tapi hati meronta ingin bertemu
Bak berlari dengan memeluk bayang pun aku siap
mau
Inikah damai yang berlalu?
Mengutuk masaku dalam hujan rindu menggebu
Angan haruskah aku terbang
Atau singgah di pantai hingga berwaktu panjang
Bagian ini akan aku lakukan
Tak lagi aku biarkan sedetikpun terbuang
Risma Niati Dewi
November, 2016

Sajadahku
Sajadah mungil yang tergelar di sudut lantai
Berparas hijau bermotifkan kabah nan indah
Berbahan sutra, sederhana dan bermakna
Terbaring lurus menghadap kiblat sang kuasa
Sajadah usang kebanggaan umat
Terucap selalu dalam kalimat syahadat
Warna yang pudar tak diperdulikan
Manfaat dirimulah yang dipergunakan
Sri Amelia
November, 2016

Nafas Tertinggal
Kuhitung hari yang menyeret tubuh ku
Bersama gumpalan rindu
Yang kian menyesakkan
Berjalan mengikuti anganku
Coba berpijak dipelataran nan cerah
Tak menutupi segala kemungkinan
Rasa kecewa yang membelenggu
Melukiskan lara dihati
Ku cerna perpisahan ini
Seperti memahat duka dialiran air mengalir..
Bagai mengejar badai dengan sepasang kaki
Aku bergesah tak terarah
Aku tertatih melawan arah
Bersama nafas yang tertinggal
Menuju perpisahan
Yang menjadikan kenangan.
Lina Aris Tiana
November, 2016

Ibu dan Ayah


Ibu dan ayah
Aku rindu padamu
Ibu dan ayahku
Jangan putus cita dan semangat ku
Ku disini InsyaAllah
Aku belajar bersungguh-sungguh
Untuk mu masadepan
Aku sangat menyayangi ibu dan ayah
Nurhafeeda Thoh
November, 2016

Kemarau
Kerontang telah lama terjadi
Merindu hujan turun membasahi
Kemarau sepanjang tahun
Mati setengah kehidupan
Bukan hanya tanah yang kering
Merindu sang rintik membasah
Kalbu pun kering
Merindu siraman petuah
Tanaman layu menguning
Bahkan tak sedikit gugur
Insan pun pontang panting
Mencari ilmu ala kadar
Retak tanah terbelah belah
Sampai melukai kaki menginjak
Retak persaudaraan kurang aqidah
Terbuai tahta tinggi dan wanita cantik
Yang
Yang
Yang
Yang

Berilmu namun tak mengamali


Beragama namun tak toleransi
Berakidah namun membuat resah
pandai namun membodohi
Nur Fadillah
23 Oktober 2016
Kalibaru kec.Pakihaji

Aku Kamu dan Jarak


Aku kamu dan jarak
Ini kita yang dipertemukan
Aku yang setiap malam merindu kepadamu
Menatap wajah indahmu lewat foto
Aku menunggu kamu setiap malam
Menatap bulan yang sama
Tetapi kamu cinta beda
Yulkiflee Baka-Alee
November, 2016

Senja Ibu Pertiwi


Melihat kelahiran yang begitu gersang dalam
kejauhan malam
Satu persatu tumbuh benih kecil mengkilap
Terdengar syair sedu dalam guci tua
Tercium bau wingit tanpa jejak begitu sajaong
Ah, negri ini seperti ilusi
Kini bangit dan lusa tiada
Namun tongkat berhias semangat itu harus tetap
berpijar
Agar kita tetap menjadi angin dan malam di negri
ini
Air dan api tidak akan menjadi satu
Dan kadang aku berfikir, apakah dunia ini sepotong
roti dan segelas imajinasi
Kita dapat menikmatinya setiap pagi
Ituisiku semakin pintar menalar ejaan
Andai saja burung garuda terbang keangkasa jingga
Dan angin dapat meliuk piuk keadaan
Kan ku nanti hari esok
Sampai, senja ibu pertiwi
Rizki Fahmi
Tangerang
03 Maret 2013

Aku
Kesempurnaan
Berduyun-duyun orang mencari
Melewati berbagai jalan demi mendapatkannya
Berlagak seperti orang gedean
Menipu diri, menjelma jadi orang lain
Namun, apa yang ku lakukan?
Aku hanya menontonya
Perempuan dengan short dress
Bibir merah merona
Berlenggak-lenggok bak Miss Universe
Aku tak perlu melakukannya
Biarlah aku ini norak
Aku gak fashionable
Aku no make up
Aku hanya seseorang yang hidup dalam
kesederhanaan
Aku ingin menjadi diriku sendiri
Dengan mensyukuri kekurangan dan kelebihanku
Siti Nurhalizah
November, 2016

Ayah dan Ibu


Ayah dengarlah aku
Kamulah yang mengajari
Arti dari hidup ini
Ibu dengarlah aku
Kamulah yang memberi
Semangat tuk diriku
Ayah dan ibu
Apa jadinya aku
Bila tanpa bimbinganmu
Mungkin ku takkan mengerti
Indahnya hidup ini
Ku hanya bisa membalasnya
Dengan angan dan citaku
Yang akan kuberi
Kepada ayah dan ibu
Yuyun Widiawati
November, 2016

Angan Anganku
Entah sampai kapan
Ku bisa melupakan dirimu itu
Hingga saat ini pun
Ku masih juga belum bisa melupakanmu
Andaikan engkau mengerti
Perasaanku saat ini
Namun engkau tak mau mengerti
Aku pun tak ingin
Mengharapkanmu yang telah pergi
Sedikitpun tak ingin itu
Dan biarkan dirimu menjadi masa lalu
Yang akan berlalu di dalam kalbu
Menyusuri dinding hatimu
Yang tak mau mengerti
Semua itu hanyalah angan-anganku
Zakiatun Nisa
November, 2016

Pergilah Kasih
Pergilah kau dari hidup ku
Bawalah semua rasa bersalah mu
Bawalah rahasia mu
Yang tak ingin ku tahu
Tak mau lagi aku terjerat
Pada semua janji janji mu
Tak mau lagi aku terpaut
Pada semua permainan mu
Kamu takan mengerti rasa sakit ini
Kebohongan dari mulut manis mu
Karna ku sanggup
Walau ku tak mau berdiri sendiri tanpa mu
Ku mau kau tak usah ragu tinggalkan ku
Kalau memang ini takdirnya
Biarkan hujan menyirami kesalahan aku ini
Biarlah bulan menerangi kepedihan aku ini
Biarlah bintang melengkapi kederitaan aku ini
Biarlah semua jadi saksi yang ku alami
Aprijal Wiguna
Desember, 2016

Sepi
Detik demi detik kulalui
Setelah kau pergi dari hidupku
Hati menjadi pilu
Pikiran pun tak menentu
Waktu demi waktu kulewati
Hanya memikirkan apa yang akan terjadi
Bila tak ada hadirmu disisi
Hanya ada sepi, sedih, gelisah
Melanda hati
Hari demi hari berganti
Hanya dirimu yang ku nanti
Tak tahu kapan kau kembali
Seperti dulu kita menghabiskan waktu bersama
Tri Septianingsih
November, 2016

Merindu
Kicauan burung memecah sunyi
Angin bertiup dingin sekali
Sungguh segar pagi ini
Namun masih terasa sunyi hati ini
Ingin rasanya ku sampaikan surat cinta padamu
Ingin rasanya ku memberi kebahagiaan untukmu
Kasih, percayalah rindu ini hanya padamu
Akan ku tiup seruling yang merindu hanya untukmu
Kan ku tulis namamu dihatiku
Kan ku ukir rindu ini dihatiku
Kan ku jaga selalu hatiku
Karena aku selalu merindukan dirimu
Dien Maulidina
November, 2016

Aku Merindukanmu
Sudut sepi,ketika itu
Kembali aku merindukanmu,sangat rindu
Pangeranku yang telah pergi
Kau pernah ada dihatiku
Tapi sampai kapan ini terjadi
Sampai kapan aku merindukanmu
Sampai kapan kau tetap menghantuiku.
Aprilia Zahra Utami
November, 2016

Muhammad Rasulku
Muhammad rasulku
Engkau slalu lahir dalam jiwaku
Yang mengajarkan halal dan bathil
Penabur bunga pada setiap insani
Menuju kehidupan yang bermakna
Engkau rasulku
Guru kami semua
Yang memperkenalkan kami kepada sang pencipta
Penghuni utama
Kalbu
Ya Rasullll
Kubawa cintamu berkeliling alam
Kutaburkan dihutan-hutan
Kualiri disungai-sungai
Kukabarkan dikota-kota
Terima kasih engkau syukuri kegembiraan ini
Terima kasih engkau tangisi derita kami
Syafaatmu kunantikan
Sepanjang perjalanan hidupku
Amiiiinnnn ...
Itsni Maghfiroh Gaos
November, 2016

Pejuang
Pagi seketika berubah menjadi seperti malam
Suasana pun berubah menjadi mencekam
Suara kicauan burung yang biasanya terdengar
Berubah menjadi suara tembakan dan duarr.. bom
dimana-mana
Memecah ketenangan menjadi ancaman
Kaki telanjang yang tak beralas
Jaket kulit berlapiskan darah yang kini kau kenakan
Keringat yang mengucur, kini berubah warna
menjadi merah pekat
Namun kau tak tinggal diam melihat negri
ini..menjadi porak-poranda
Karena ulah penjajah
Akal mu cerdik dengan membawa si kayu panjang
bermoncong tajam
Tak kau ucapkan kata menyerah dan,
Tak kau tunjukan raut wajah mu yang lelah
Demi memperjuangkan tanah air Indonesia
Satu-persatu dari mereka tumbang
Senjata berlapiskan besi dapat kau kalahkan
Kata-kata yang ingin selama ini ingin kau ucapkan
Namun sulit untuk di ungkapkan
Kata sederhana, bermakna namun tegas
Dengan lantang kau ucapkan
Merdeka..Merdeka..Merdeka
Siti Maryam
November, 2016

Tugas
Tugas ...
Tak pernahkah kau memikirkan lelahku
Tak pernahkah kau iba padaku
Keberadaanmu kurisaukan
Keberadaanmu kugalaukan
Oh Tugas
Kapankah kau akan berakhir
Tak sanggup lagi diri ini berfikir
Tak kuat lagi hati ini memutakhir
Mengingat namamu saja membuatku khawatir
Tugas
Jumlahmu semakin hari semakin menjadi
Tingkahmu lama-lama membikin sakit hati
Ah
Sudahi saja semua kegilaan ini
Aku akan baik baik saja tanpa dirimu disini
Erika Puspita Lestari
November, 2016

Bahagiaku
Bahagia ku memilikimu ibu
Tiada hari tanpa syukurku kepadanya
Telah Dia karuniakan kepadaku sosokmu
Yang tangguh disetiapku mendampingiku
Diri ini tak pernah mampu
membahagiakanmu
Diri ini terlalu jauh menjadi inginmu
Ibu .. bahagialah sepanjang hari
Akan kuusahakan sebisa dan semampuku
Mei Megawati
November, 2016

Mengenangmu
Malam ini aku hanya seorang diri
Menatap langit yang begitu indah
Membayangkan wajahmu yang ku rindukan
Duhai bintang ingin rasanya
Aku berbicara denganmu
Ingin rasanya ku bercerita
Tentang kerinduan-kerinduan yang mendalam
Hatiku kacau resah gundah untuk mengingatmu
Mengingat kenangan kita dulu
Rasanya aku ingin kembali lagi seperti dulu
Hai rembulan sampaikan rasa rinduku padanya
Inginku mengulang masa-masa indah bersamanya
Andai waktu dapat terulang kembali
Alangkah bahagianya diriku
Jika kita kambali utuh untuk bersatu selamanya
Vita Avisah
November, 2016

Rindu
Hatiku tak pernah berbohong
Segala apa yang kurasakan
Ku temukan dalam genggaman
Di yakini dengan ketenangan
Ingin berjumpa dengannya
Sebagai tanda kasih sayang
Menuturkan kata dalam jiwa
Saksi yang ku harapkan
Berbagai banyak rintangan
Ku terjang dengan penuh kesabaran
Ku hembuskan nafas dengan perlahan
Ditekadkannya penuh keyakinan
Khoirunnisa
November, 2016

Waktu Yang Akan Menjawab


Masih ingatkah saat kita bersama dahulu
Mengikat tali persahabatan dengan begitu erat..
Yang mungkin tak seorangpun bisa melepasnya.
Untuk memisahkan kita semua.
Namun detik demi detik kian berlalu.
Semua telah hilang di telan zaman.
Bagaikan dedaunan yang terurai tanah.
Yang tak bisa kembali seperti semula.
Saat
Saat
Saat
Saat

hati ini teringat pada kalian


itu pula air mata ini keluar menetes
mata ini melihat semua kenangan
itu pula ku ingin bersama kalian

Apakah kita masih mampu bersama..?


Bercanda dan tertawa seperti dahulu lagi.
Namun, apakah itu hanya sebatas angin yang kian
berlalu ?
Cuma waktu yang bisa menjawab itu semua.
Syifa Amaliah Firmansyah
November, 2016

Pahlawan Nyata Dalam Kehidupan


Sedikit kasihku mungkin tak mampu menangkis
celoteh hidupmu...
Sedikit kasihku mungkin tak mampu menelisik
ruang canda tawamu...
Sedikit kasihku mungkin tak dapat menghapus
cemas di benakmu...
Sedikit kasihku mungkin tak dapat mengganti
segala ragu di wajahmu...
Engkau memang bukan dewa...
tapi engkau tetaplah sosok panutan...
Engkau memang bukan raja...
tapi engkau tetaplah sosok pimpinan yang selalu
jadi harapan...
Engkau memang bukan ksatria...
tapi engkau tetaplah sosok yang menghadirkan
keceriaan...
Engkau memang bukan arjuna tapi...
engkau tetaplah sosok yang selalu hadirkan kasih
sayang...
rambut-rambut di kepalamu yang dulu hitam kini
bercorak putih...
Kulitmu yang dulu kencang kini tak terlihat seperti
biasanya...
Ayah Marah mu adalah cinta yang terselimuti
kasih sayang,
Marah mu adalah sayang yang terselimuti
ketulusan,
Tamparan mu adalah tamparan tentang kepedulian,
Tamparan mu adalah seruan kebijaksanaan,

Ayah Umur mu bukanlah alasan, tetaplah


menawan
Umur mu bukanlah alasan, tetaplah jadi
sandaran
Keluh kesahmu bukanlah alasan, tetap
tersenyum dalam kebaikan
Lesuh mu bukanlah alasan, tetaplah
tunjukkan semangat perjuangan
Sakit mu bukanlah alasan, tetaplah jadi sosok
pahlawan (pahlawan dalam kehidupan yang nyata)
Risma Niati Dewi
November, 2016

Skenario
Terpuruk dalam luka
Dalam... Aku hampir tenggelam
Tak dapat kembali ceria
Menangis bersamaan derasnya hujan
Jingga berubah hitam
Berkepul jutaan abu
Ceria menjadi gerimis diwajah mu
Berbalut rindu tak terbalas
Menyesali kah ?
Tidak. Hidup ini pilihan
Meninggalkan semu untuk dikau
Yang masih terlukis di angan
Nur Fadillah
Kalibaru
01 November 2016

Pejuang Kehidupan
Aku berjalan membelah jagad
Menerawang lautan pengetahuan
Menelisik jalan kehidupan
Di sini, aku maju sebagai pejuang
Tak kenal letih demi impian
Biarkan keringat mengalir deras
Agar menjadi kesaksian
Kita sang Pejuang Kehidupan
Nofa Januanti
Desember, 2016

Mestinya
Mestinya....
Hanya ikan yang tergeletak di atas pasir
Di atas batu
Mestinya....
Hanya kepiting kelapa yang bergerak di lensa
kamera
Sayap-sayap camar
Mestinya....
Hanya kecap yang ditumpahkan di atas kuah
Diatas udang bakar dan denting gitar
Mestinya....
Hanya bir yang berbuih di bibir gelas
Hanya sagu
Hanya batang keras berduri yang dibacok dan di
cincang
Dipukul-pukul sampai hancur
Mestinya....
Hanya azan dan angin yang diatas dari bukit-bukit
Lonceng yang bergembira
Mestinya....
Hanya dia yang dibabat parang dan disuling
Agar harumnya menghangatkan lagu-lagu
Mestinya....
Cukup gamalama yang meledak
Menyebar api dikebun cengkih
Mestinya....
Cukup langit yang berasap
Cukup itu saja yang di sebelah sana
Yusdhi Prasetyo
November, 2016

Jika Ingin
Jika ingin, tapi bingung berorasi
Hujatlah semua lewat puisi
Jika ingin fantasi tak sekadar cerita
Konversikan mimpi jadi nyata
Jika ingin terasa indah
Tuangkan pada tinta, benih asmara
Jika ingin terlihat murni
Padukan kasih dengan warna pelangi
Jika ingin menerka semesta
Intiplah dari sudut pandang berbeda
Jika ingin mencinta manusia
Cintailah Pencipta cinta dan manusia
Jika ingin sang dambaan setia
Pagarilah bentang rumahnya dengan doa
Jika ingin pujaan hati tetap bersemayam
Rajinlah bangkit tiap tengah malam
Jika ingin hidupmu selamat
Bershalawatlah dunia-akhirat
Jika ingin dunia-akhirat diberkahi
Jangan lelah mencari Ridho Illahi
Fikri Maulana Syiba
Ruang Ujian
Desember, 2014

PARA PENULIS

Aprila Zahra
Utami

Annisa Fauziah

Aprijal Wiguna

Dien Maulidina

Erika Puspita
Lestari

Itsni Maghfiroh G.

Khaeriyah

Fikri Maulana
Syiba

Khoirunnisa

Mei Megawati

M. Faizal Tanjung

M Sofyan Indra

Muarief
Ramdhani

Neneng Nur Fitri


SS.

Nofa Januanti

Nurhafeeda Thoh

Nur Arsy Awliya

Nur Fadillah

Hanif
Kusumaningrum

Rizki Fahmi

Siti Maryam

Siti Nurhalizah

Sri Amelia

Risma Niati Dewi

Tri Septianingsih

Vita Avisa

Yuyun Widiawati

Zulfalika
Chairunnisa
Lina Aris Tiana

Yusdhi Prasetyo

Zakiatun Nisa

Zulkiflee BakaAlee

Aan Faizatun Nisa

Untuk melihat profil lengkap dan catatan para


penulis di atas, silahkan kunjungi laman web :
umtfkipbindoa2.blogspot.com
Kami bisa dihubungi dan dijangkau di :
No. Hp : 083895304875
Email : umtfkipbindoa2@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai