Disusun Oleh
Nama
NIM
: 5201413003
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
ii
ABSTRAK
Ahmad Ridwan Hintan Purnama
PENGUKURAN KARAKTERISTIK POMPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI
DI IPA KUDU
PDAM TIRTA MOEDAL SEMARANG
Pendidikan Teknik Mesin S1 Teknik Mesin
Universitas Negeri Semarang
Tahun 2017
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu mata kuliah pada semester VI
dengan bobot 4 sks yang harus diambil dan diikuti oleh mahasiswa program studi
Pendidikan Teknik Mesin S1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang. Praktik kerja lapangan mengenalkan mahasiswa tentang dunia
industri dan manajemen insdustri, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman
secara langsung dengan praktik dilapangan. Selain itu sebagai seorang sarjana maka
harus dapat menyelasaikan dan menganalisis sebuah permasalahan untuk disusun
menjadi sebuah laporan.
Metode yang digunakan penulis dalam pencarian data di tempat praktik
menggunakan metode observasi (pengamatan, pencatatan dengan penelitian secara
langsung) ,metode interview (metode dengan tanya jawab ),metode Studi Pustaka
(sesuai buku panduan modul).
Pompa transmisi dan distribusi digunakan untuk menyalurkan air bersih
kepada konsumen, sehingga memiliki tingkat penggunaan tinggi. Untuk
mengetahui karakteristik pompa maka dilakukan pengukuran pompa. Parameter
pengukuran pompa antara lain temperatur, getaran, deviasi, dan nilai unbalance
pada pompa.
Hasil pengukuran menerangkan bahwa karakteristik pompa transmisi dan
distribusi masih layak digunakan. Namun perlu dilakukan perawatan dan perbaikan
untuk memperpanjang umur komponen pompa dan motor pompa, seperti bearing
dan poros yang sering mengalami kerusakan.
Kata Kunci :Pompa Transmisi, Pompa Distribusi, Power Meter Analyzer, Deviasi
Tegangan, Nilai Unbalance, Praktik Kerja Lapangan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan sebagai ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena hanya atas restunya akhirnya Laporan Kerja Praktek ini dapat
terselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan. Terselesaikannya
Laporan Kerja Praktek ini tentu berkat dukungan dari banyak pihak oleh karena itu
penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Nur Qudus, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
2. Rusiyanto, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang.
3. Rusiyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin S1
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
4. Dr. Dwi Widjanrko, S.Pd, S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing Laporan Kerja
Praktek.
5. Ir. Gunawan Wibisana selaku Kepala PDAM Tirta Moedal Semarang (Unit
Produksi).
6. Hery Febrijanto, S.T. selaku pembimbing Lapangan.
7. Orang tua saya yang selalu memberi dukungan moril kepada saya, sehingga
saya bisa menyusun laporan ini.
8. Teman teman seperjuangan selama PKL di PDAM Tirta Moedal Semarang.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksaan praktik kerja lapangan .
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
ABSTRAK ......................................................................................................
iii
iv
vi
viii
ix
xi
xii
10
A. Kajian Teori...................................................................................
10
23
26
31
vi
39
A. Kesimpulan ...................................................................................
39
B. Saran .............................................................................................
40
41
LAMPIRAN ....................................................................................................
42
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keterangan Bagian Pompa ..............................................................
11
22
27
28
30
34
36
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Letak koordinat PDAM IPA Kudu .............................................
10
11
15
16
16
17
18
19
20
20
21
21
23
24
25
25
26
31
ix
32
32
35
35
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tanggapan Permohonan PKL dan ..............................................
42
43
44
45
47
48
49
50
51
52
xi
PDAM
IPA
Intake
Inverter
PKL
Flok
= Gumpalan lumpur.
Impeller
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah yang memiliki
tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi sebesar 1.765.396 jiwa. Kota Semarang
memiliki Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal yang mengolah
sumber air permukaan menjadi air bersih yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Kota Semarang. Salah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA)
dari PDAM Tirta Moedal yaitu IPA Kudu yang berlokasi di Kelurahan Kudu,
Kecamatan Genuk, Kota Semarang. IPA Kudu inilah yang memasok kebutuhan air
bersih untuk wilayah Semarang Timur, Semarang Utara dan sekitarnya.
IPA Kudu mulai beroperasi pada tahun 2001 dengan memanfaatkan air
permukaan sebagai air baku yang didapatkan dari waduk Kedungombo melalui
saluran terbuka. IPA Kudu menggunakan 4 pompa Intake untuk mengambil air
baku dari kolam air baku. Air baku diolah menjadi air bersih yang akan
didistribusikan kepada masyarakat menggunakan 6 pompa pada distribusi. Namun
tidak semua air bersih didistribusikan, tetapi sebagian air bersih dipindahkan ke
PDAM Tirta Moedal daerah Kedungmundu menggunakan 3 pompa transmisi.
Semua pompa tersebut tidak dioperasikan dalam waktu yang bersamaan, namun
sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh bagian produksi IPA Kudu. Khusus untuk
pompa distribusi pengoperasiannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dari
konsumen. Pompa distribusi di IPA Kudu sudah menggunakan inverter, sehingga
daya listrik yang digunakan oleh pompa dapat menyesuaikan dengan debit
konsumen secara otomatis. Sedangkan pompa transmisi berfungsi untuk
menyalurkan air bersih dari IPA Kudu ke reservoar yang ada di Kedungmundu
Semarang. Karena letak reservoar Kedungmundu lebih tinggi dari pada IPA Kudu
maka dibutuhkan 2 pompa transmisi yang dioperasikan secara bersamaan.
Pompa-pompa tersebut bekerja secara terus menerus secara bergantian,
sehingga dapat mengalami penurunan daya (power) yang mempengaruhi debit air
yang disalurkan oleh pompa. Oleh karena itu dilakukan pengukuran untuk
mengetahui karakteristik pompa dengan beberapa parameter. Parameter
pengukuran tersebut antara lain suhu (temperatur), getaran, putaran mesin, daya,
dan tegangan. Pengukuran pompa tersebut dilakukan bertujuan untuk menunjang
kegiatan perawatan pompa yang dilakukan selama 3 bulan sekali. Sehingga dapat
direncanakan perbaikan atau perawatan selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran.
Perhitungan dan analisis dari pengukuran tersebut dilakukan sesuai dengan modul
Efisiensi Energi dari Kementerian Pekerjaan Umum.
Berdasarkan pengukuran pompa transmisi dan distribusi, dengan berbagai
karakteristik sesuai dengan parameter tersebut serta dari hasil Praktik Kerja
Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan di PDAM Tirta Moedal Unit Produksi II
(IPA Kudu), maka laporan PKL ini membahas mengenai Pengukuran Karakteristik
Pompa Distribusi dan Transmisi IPA Kudu PDAM Tirta Moedal Semarang diukur
menggunakan power meter analyzer dan beberapa alat ukur lainnya.
Mahasiswa dapat mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi
manajemen yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang digunakan, kinerja
para karyawan serta proses produksi pada PDAM Tirtal Moedal.
1.
a.
Hindia Belanda
Tahun 1911-1923, Belanda mendirikan 4 (empat) sumber alam yaitu:
Mudal Besar dan Mudal Kecil, Lawang dan Ancar. Kemudian tahun 19231932, kembali dibangun 2 (dua) sumber alam yaitu: Kalidoh Besar dan Kalidoh
Kecil. Selanjutnya pada tahun 1979 Kalidoh Kecil diserahkan pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Ungaran.
b.
Penjajahan Jepang
Pada saat penjajahan Jepang tahun 1942-1945 perusahaan Gemeente
Water Leiding Semarang diubah dalam bahasa Jepang menjadi Semarang Siya
Kusyo yang artinya Perusahaan Daerah Air Minum Semarang.
c.
Visi
b.
c.
Menurunkan TKA
d.
e.
4.
Ka.Sub. Bag
Air Baku dan Limbah
Ir . Dadang Halim
Ka.Sub.Bag
Air Permukaan II
Heri Febriyanto, ST
Operator :
1. Joko Santoso
2. Arif Subekti
3. Taufiq Hidayat
4. Suyatno
5. Deka Santika
6. Suyadi
7. Ruslan
8. Sukeno
Pengukuran
1. Ali Nurdin
2. Mahfudi
Koordinator
Pucang Gading
1. Masno Triyadi
Operator
Pucang Gading
1. Heri P
2. Trimo
3. Rubai
4. Mardi
5. Heru
1. Tenaga Keamanan : 6
2. Tenaga kebersihan
(Outshorcing) : 10
Ka.Sub.Bag
Pengendalian Mutu II
Untarti, SKM
Administrasi
1. Drs. Kaspul A
2. Sri Pingit.
Maintenance :
1. Noorhadi
2. Frans Ernes
3. Abdi
4. Soim
5. Min Santoro
6. Michael Guntur,
ST
Analis QC
1. Sri Atifah Makmun
2. Dimas A.W, ST
3. Robertus Magut Ari
Analis Proses Kudu
1. Setya Purna I
2. Buih W
3. Agus Didi
Analis Proses
Pucang Gading
1. Mardi
2. Trimo
3. Heri P
Prosedur pelaksanaan PKL di IPA Kudu dimulai dari tanggal 25 Januari 2016
sampai dengan tanggal 26 Februari 2016. Masuk sesuai hari kerja, Senin Kamis
08.00 13.00; Jumat 07.30 11.00
Tahapan Praktik Kerja Lapangan:
1. Tahap Observasi
a. Mencari instansi PKL
b. Menyiapkan kelompok PKL sesuai instansi
c. Meminta memo ijin PKL pada Ka.Prodi
d. Pendaftaran kelompok PKL oleh mahasiswa
e. Validasi surat ijin PKL oleh TU Jurusan
f. Pembuatan surat permohonan PKL di TU Fakultas
g. Menyerahkan surat kepada instansi.
h. Jika diterima, maka divalidasi bahwa diterima
i. Penentuan dosen pembimbing dengan menunjukkan surat balasan oleh
instansi
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penerbitan surat penerjunan, surat tugas dosen pembimbing, dan buku
panduan PKL di Fakultas
b. Menyerahkan surat tugas kepada dosen pembimbing
c. Pelaksanaan PKL dan menginputkan identitas pembimbing lapangan
d. Pengisian KRS PKL oleh mahasiswa
e. Pembuatan surat penarikan di fakultas
f. Penarikan PKL
g. Persiapan penyusunan laporan oleh mahasiswa
3. Tahap Penyusunan Laporan
a. Penyusunan Laporan oleh mahasiswa
b. Mahasiswa melakukan bimbingan laporan dengan dosen pembimbing
c. Ujian PKL dengan dosen pembimbing
d. Mahasiswa menguploud Laporan pada SIM PKL
e. Menyerahkan laporan dan buku panduan di TU Jurusan
f. Dosen pembimbing menginput nilai akhir
BAB II
PENGUKURAN POMPA DISTRIBUSI DAN TRANSMISI
A. Kajian Teori
1.
Pompa
Pompa menurut Samsudin dan Karnowo (2008:12) merupakan suatu rangkaian
alat yang digunakan untuk memindahkan suatu zat dari suatu tempat ke tempat lain.
Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas, serta fluida lainnya
yang tak mampu mampat. Industri-industri banyak menggunakan pompa sebagai
salah satu peralatan bantu yang penting untuk proses produksi. Pompa terdiri dari
beberapa jenis, seperti pompa torak, pompa sentrifugal, pompa ulir.
10
11
Pompa terdiri dari beberapa komponen penting seperti, Motor pompa, Rumah
pompa, Poros dan bantalan (Samsudin dan Karnowo, 2008:18). Berikut merupakan
kontruksi komponen pompa (sentrifugal) secara lengkap :
Nama Bagian
Rumah
Tutup Rumah
Cincin Perekat
Cincin perapat
Penekan Paking
Paking
No
101
105
111
112
121
122
133
Nama Bagian
Impeler
Mur Impeler
Poros
Selubung
Pasak
Cincin Pelempar
Kopling
No
201
202
221
229
719
Nama Bagian
Rumah bantalan
Tutup bantalan
Bantalan bola
Penopang
Penyangga
12
2.
Karakteristik Pompa
Karakteristik pompa merupakan keadaan dan kondisi yang terjadi pada pompa
x 100%
(1)
f = f(average) f
Dev f =
x 100%
Keterangan
U
U average
Dev U
(2)
13
b.
= Frekuensi (Hertz)
f average
Dev f
digunakan untuk mengukur kemampuan kerja suatu komponen, dalam hal ini
mengukur kemampuan kerja motor pada pompa. Tegangan tidak stabil pada motor
(Volt unbalance) akan menurunkan kinerja dan memperpendek usia motor 3 phase.
Ketidakstabilan tegangan pada motor pompa menyebabkan phase ketidakstabilan
arus (I unbalance). Berdasarkan standart NEMA, kinerja motor listrik dapat
dikatakan baik jika deviasi tegangan kurang dari 10 %, ketidakseimbangan fasa
tegangan kurang dari 1%, ketidakseimbangan arus kurang dari 10 %.
3.
memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada IPA Kudu terdapat 2
output instalasi pompa yaitu pompa distribusi dan pompa transmisi.
a. Pompa Distribusi
Distribusi menurut kamus besar Bahasa Indonesia merupakan penyaluran
atau pembagian kepada beberapa tempat yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan
bahwa pompa distribusi merupakan sistem pompa yang berfungsi untuk
menyalurkan ke beberapa tempat yang berbeda.
14
b. Pompa Transmisi
Transmisi merupakan sistem pemindahan tenaga untuk mengurangi beban
suatu proses kerja. Pompa transmisi berfungsi untuk memindahkan sebagian air ke
tempat lain untuk selanjutnya dapat didistribusikan. Tujuan penggunaan pompa
transmisi yaitu mengurangi beban penyaluran terhadap tempat-tempat yang
tergolong jauh.
4.
hari. Namun air yang dapat dikonsumsi harus sesuai standar yang sudah ditentukan
oleh Dinas Kesehatan. Sehingga instalasi pengolahan air dibutuhkan untuk
mengolah air baku menjadi air bersih dan menjaga kualitas air bersih agar sesuai
standar yang telah ditentukan.
Berikut diagram alir proses pengolahan air di IPA Kudu :
MULAI
AIR BAKU
FLOKUASI
SEDIMENTASITASI
FILTRASI
DISINFEKTAN
ENDAPAN LUMPUR
(SLUG)
15
PENAMPUNGAN RESERVOAR
DISTRIBUSI
TRANSMISI
MASYARAKAT
RESEVOIR KEDUNGMUNDU
SELESAI
16
17
c) Flokuasi
Proses selanjutnya yaitu flokuasi dimana air dari menara dialirkan melalui
tabung berbentuk helicoidal (enam per modul, empat modul pararel). Menurut
Sutapa (2014) Flokulasi adalah proses lanjutan dari koagulasi. Terbentuknya
flok-flok yang baik biasanya diawali oleh proses koagulasi yang efisien.
Kualitas flok-flok tersebut akan mempengaruhi cepat atau lambatnya partikelpartikel mengendap dalam bak sedimentasi. Tujuan dari proses ini yaitu
mengaduk air yang bercampur dengan tawas agar terbentuk butiran-butiran lumpur
(flok). Air bergerak melingkar mengikuti bidang tabung/modul (helicoidal)
sehingga mengisi modul yang lain. Gerakan melingkar tersebut bertujuan untuk
mengaduk air dengan lambat (agitasi) sehingga bibit flok pada koagulasi saling
menyatu dan menggumpal semakin lama semakin besar serta mudah mengendap.
Tabung helicoidal
18
d) Sedimentasi
Menurut Septi (2015) sedimentasi adalah pemisahan solid dari liquid
menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid.
Sedimentasi dalam pengolahan air minum ditujukan untuk :
1. Pengendapan air permukaan untuk penyisihan partikel diskret
2. Pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi
3. Pengendapan lumpur hasil pembubuhan soda kapur pada proses
penurunan kesadahan
4. Pengendapan presipitat pada penyisihan besi dan mangan dengan
oksidasi
Air akan mengalir menuju bak sedimentasi yang berbentuk seperti sarang tawon.
Pada bak sedimentasi gumpalan lumpur akan mengendap sedangkan air yang bersih
naik ke permukaan mengalir menuju saluran filter. Pada modul sedimentasi terdapat
sensor yang mengukur level ketinggian lumpur sehingga otomatis membuang
lumpur. Namun selain melalui sensor, lumpur juga dapat dibuang melalui kontrol
manual.
Bak Sedimentasi
19
e) Filtrasi
Air jernih hasil sedimentasi mengalir ke bak filtrasi disaring menggunakan
filter berupa pasir silika. Prinsip kerja filter memanfaatkan hukum pascal antara 8
bak filter yang saling terhubung jadi ketinggian air pada filter selalu sama. Katup
(valve) buang dibuka secara manual hidrolik sedangkan butterfly valve pada saluran
input bisa dioperasikan oleh aktuator elektrik. Filtrasi menurut Septi (2015)
merupakan suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupu gas) yang
membawanya menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lain untuk
menghilangkan sebanyak mungkin zat padat tersuspensi dan koloid.
20
Bak Penampungan
Tawas
21
22
i) Spesifikasi Pompa
IPA Kudu menggunakan jenis pompa Nijhuis type Venus 1-250 dan motor
penggeraknya menggunakan Siemens Compact dengan daya 250 KW. Pompa
tersebut memiliki daya hingga 225 KW yang mampu memindahkan air sebanyak
250 l/s.
Tabel 2.2 Spesifikasi Pompa
KARTU IDENTIFIKASI MESIN
Nama Instalasi
Lokasi Terpasang
Data Spesifik Teknik
Pompa
Merk
No. Reg
No.Series
Type
Quant
Head
Speed
Daya
Berat
Th. Product
Th. Terpasang
Manufactur
Up bearing
Bush shaft
Elektronik
SIEMENS
NIJHUIS Merk
No. Reg
45500 No.Series
VENUS 1-250.410 Type
250l/s Daya
65 MLC Voltase
1495 rpm Current
225 KW Frekuensi
Putaran
2000 Berat
2001 IP.Class
Th. Product
Th.Terpasang
Front Bearing
2003040001
250 Kw
380 volt
425 amp
50 Hz
1488 rpm
55
2000
2001
NU 218E6218
23
generator set (genset) sebagai tenaga cadangan, semua sumber tenaga listrik
dipantau melalui ruang kapasitor bank. Pada kegiatan ini pengukuran dilakukan di
ruang kapasitor bank menggunakan power meter analyzer didampingi oleh
pembimbing lapangan.
Power meter merupakan suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran
listrik dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang dapat ditampilkan
dalam panel digital. Dengan kata lain alat ini dapat mengukur beberapa besaran
listrik antara lain tegangan, daya, faktor daya, dan frekuensi. Power meter juga
dapat dihubungkan secara langsung melalui USB dengan PC atau laptop.
24
dilakukan pada 3 titik tempat pengukuran yaitu bagian ujung (front bearing), bagian
belakang (back bearing), bagian motor pompa.
25
tenaga motor pompa masih sesuai dengan standar 1488 rpm. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan Hioki Tacho Hitester FT3405, alat tersebut membaca
kecepatan putaran poros motor yang telah ditempelkan sebuah hologram sehingga
dapat dibaca oleh sensor.
26
e.
mengetahui debit dan tekanan air dari pompa. Sensor ini langsung terhubung pada
panel di ruang CCR sehingga dapat dilihat dengan mudah.
Dial Indikator
tekanan air
(Bagian Depan)
: 53 0C
b. T2
(Bagian Tengah)
: 58 0C
c. T3
(Bagian Belakang)
: 44 0C
: 51,6 0C
b) Getaran
a. Getaran Bearing Motor
-
Velocity ( V )
:2,7 m/s
Acceleration (a)
:10,1 m/s2
27
Velocity ( V )
:2,9 m/s
Acceleration (a)
:2,7 m/s2
c) Putaran Pompa
pengukuran)
d) Debit
e) Preasure
:2,0 Bar
Tabel 2.3 Data pengukuran pompa 606
3P3W3M
Hz
RMS (V)
PEAK (+)
PEAK - (V)
THD (%)
350,7
600,3
-608,4
60
350,9
610,4
-599,8
59,1
348,1
593,7
-601,5
64,8
601,4666667
-603,2333333
61,3
PEAK (+kA)
0,517 k
PEAK - (kA)
-0,538 k
349,9
RMS (A)
308
FK
10
307
0,533
-0,525
17,6
307,8
0,514
-0,54
12,3
0,521333333
-0,534333333
13,3
307,6
P (KW)
44,2
S (kVA)
108
Q (kVAR)
98,6
0,409
44,1
107,7
98,3
0,409
44,1
107,1
97,6
0,412
132,4
186,4
131,2
0,71
U AVE (V)
I AVE (A)
349,9
307,6
Uunb (%)
Ket :
U Ave (V)
: Voltase Rata-rata
I Ave (A)
Unnb (%)
: Presentasi Ketidakseimbangan
: Frekuensi total
5,7
PF
F
41,01
28
(Bagian Depan)
:55 0C
b. T2
(Bagian Tengah)
:57 0C
c. T3
(Bagian Belakang)
:52 0C
:54,6 0C
b.
Velocity ( V )
: 2,9 m/s
Acceleration (a)
: 8,9 m/s2
Velocity ( V )
: 2,9 m/s
Acceleration (a)
: 2,4 m/s2
c) Putaran Pompa
: 1497, 0 rpm
d) Debit
e) Preasure
: 6,70 Bar
Tabel 2.4 Data pengukuran pompa 609
3P3W3M
Hz
RMS (V)
PEAK (+)
PEAK - (V)
THD (%)
374,5
543,5
-542,2
3,5
377,4
543,4
-545,4
3,3
374,5
544,6
-544,6
3,2
543,8333333
-544,0666667
3,333333333
RMS (A)
315
PEAK (+kA)
0,455
k
PEAK - (kA)
-0,456
k
339,1
0,491
-0,499
2,8
317,5
0,466
-0,454
3,2
0,470666667
-0,469666667
2,733333333
375,4666667
323,87
FK
2,2
29
P (KW)
58,4
62,4
56,9
177,7
210,8
U AVE (V)
S (kVA)
118,3
Q (kVAR)
102,8
k
PF
0,494
128
111,7
0,488
118,9
104,4
0,479
113,3
0,843
I AVE (A)
375,4
Uunb (%)
324
0,6
f
49,95
Ket :
U Ave (V)
: Voltase Rata-rata
I Ave (A)
Unnb (%)
: Presentasi Ketidakseimbangan
: Frekuensi total
T1
(Bagian Depan)
:62 0C
b.
T2
(Bagian Tengah)
:56 0C
c.
T3
(Bagian Belakang)
:51 0C
b.
Velocity ( V )
:2,1 m/s
Acceleration (a)
:5,2 m/s2
Velocity ( V )
:4,8 m/s
Acceleration (a)
:3,3 m/s2
c) Putaran Pompa
:1488 rpm
:56,3 0C
30
d) Debit
e) Preasure
:6,70 Bar
Tabel 2.5 Data pengukuran pompa 610
3P3W3M
Hz
RMS (V)
PEAK (+)
PEAK - (V)
THD (%)
375,8
544,3
-542,7
3,1
378,6
545,9
545,7
3,1
375,8
544,7
-544,6
376,7333333
544,9666667
-180,5333333
RMS (A)
361,1
PEAK (+kA)
0,513
PEAK - (kA)
-0,525 k
384,4
0,566
-0,552
3,2
361,9
0,522
-0,523
1,6
0,533666667
-0,533333333
2,466666667
369,1333333
P (KW)
69,4
3,066666667
S (kVA)
135,7
Q (kVAR)
116,6 k
FK
2,6
PF
0,512
73
145,5
125,9
0,502
66,5
136
118,6
0,489
208,9
240,9
119,9
0,867
U AVE (V)
I AVE (A)
376,7
369,1
Uunb (%)
0,5
f
49,97
Ket :
U Ave (V)
: Voltase Rata-rata
I Ave (A)
Unnb (%)
: Presentasi Ketidakseimbangan
: Frekuensi total
Dari data ketiga pompa tersebut diketahui bahwa input energi listrik
31
60
50
44 OC
20
58 OC
30
53 OC
Suhu
40
10
0
Bagian 1
Bagian 2 Bagian 3
Bagian Pompa
32
60
50
52 OC
57 OC
30
55OC
Suhu
40
20
10
0
Bagian 1
Bagian 2 Bagian 3
Bagian Pompa
60
50
51 OC
56 OC
30
62OC
Suhu
40
20
10
0
Bagian 1
Bagian 2 Bagian 3
Bagian Pompa
33
pada
pelumas
bantalan
ini
dapat
digunakan sebagai acuan batasan tingkat vibrasi yang bisa diterima oleh
bermacam-macam mesin.
dimulai dengan mengklasifikasikan terebih dahulu mesin yang akan kita ukur
berdasarkan tabel di bawah ini
34
35
m/s
2,1 m/s
2,9 m/s
2,7 m/s
Kecepatan Getaran
0
Pompa 606
2,9 m/s
2,9 m/s
4,8 m/s
Kecepatan
Getaran
0
Pompa 606
36
yang dapat dilakukan mengenai deviasi tegangan dan frequensi tiap masing-masing
pompa,
selain
itu
analisis
juga
dilakukan
untuk
mengetahui
nilai
NO.
LOKASI
PENGUKURAN
U
(Volt)
Average
U
U
(Volt)
DEV U
(%)
Limit Dev U
10%
380
375,4
-4,6
-1,21
Masih Layak
380
376,7
-3,3
-0,8
Masih Layak
380
349,9
-30,1
-7,9
Masih Layak
37
LOKASI
PENGUKURAN
f
(Hertz)
Rate f
f
(Hertz)
Dev f (%)
Limit Dev f 5%
50
49,95
-0,05
-0,1
Masih Layak
50
49,97
-0,03
-0,06
Masih Layak
50
41,01
-8,99
-17,98
Masih Layak
Berdasarkan standar NEMA, kinerja motor listrik dapat dikatakan baik jika
deviasi tegangan kurang dari 10 %, sedangkan deviasi frekuensi kurang dari 5%.
Secara umum kinerja motor untuk ketiga pompa tersebut secara umum baik, dilihat
dari deviasi tegangan, maupun deviasi frekuensi dapat dikatakan masih layak.
c.
efisiensi energi sesuai dengan data pengukuran pada power meter analyzer. Berikut
tabel analisis unbalance:
Tabel 2.9 Hasil analisis perhitungan nilai unbalance
No
Data Hasil
Pengukuran
Ch 1 Ch 2 Ch 3
Average
U (Volt)
374,5
377,4
374,5
I (Amp)
315
339,1
U (Volt)
375,8
I (Amp)
KODE
POMPA
Parameter
Pompa
Transmisi
609
Pompa
Transmisi
610
Pompa
Distribusi
606
Unbalance (%)
Keterangan
Nilai
Limit
375,4667
0,6
1%
Masih Layak
317,5
323,8667
0,06
10%
Masih Layak
378,6
375,8
376,7333
0,5
1%
Masih Layak
361,1
384,4
361,9
369,1333
0,05
10%
Masih Layak
U (Volt)
350,7
350,9
348,1
349,9
5,7
1%
Tidak Layak
I (Amp)
308
307
307,8
307,6
0,57
10%
Tidak Layak
38
Keterangan
Ch 1, 2, 3 = pengukuran ke 1, 2, 3
Average
Nilai
Limit
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Proses Pengolahan air bersih di IPA Kudu melewati tujuh tahapan sebelum
disalurkan kepada konsumen. Ketujuh proses tersebut adalah intake,
koagulasi, flokuasi, sedimentasi, filtrasi, chlorinasi, reservoar. Kemudian
air bersih disalurkan menggunakan pompa distribusi dan transmisi. Pompa
distribusi menyalurkan air bersih daerah semarang utara, tengah, dan
timur. Sedangkan pompa transmisi digunakan untuk memindahkan air
bersih ke reservoar Kedungmundu.
2. Hasil pengukuran suhu dan getaran bearing pompa menyatakan bahwa
pada pompa 610 bearing bagian depan suhu pengukuran 620C dan
kecepatan getaran 4,8 m/s, angka pengukuran tersebut merupakan yang
tertinggi dibanding bagian bearing lainnya. Berdasarkan buku manual
NSK Cylindrical Roller Bearing bahwa suhu tersebut dalam kondisi aman,
tetapi perlu adanya perawatan yang intensif mengenai pelumasan bearing
agar tidak kotor. Namun berdasarkan Vibration Severity ISO 10816-6
menyatakan bahwa bearing harus diganti atau diperbaiki. Sehingga pompa
distribusi maupun transmisi dinyatakan masih layak digunakan
berdasarkan hasil pengukuran deviasi frekuensi dan tegangan serta nilai
unbalance.
39
40
B. SARAN
1. Untuk mengetahui masalah yang terjadi pada sebuah pompa dapat
dilakukan pengukuran terhadap karakteristik pompa, sehingga dapat
diketahui tingkat kelayakan pompa.
2. Pengukuran dapat dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu,
sehingga nantinya ada tindakan berkelanjutan terhadap perawatan pompa.
DAFTAR PUSTAKA
Anis, Samsudin dan Karnowo. 2008. Dasar Pompa. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
http://dokumen.tips/documents/sedimentasi-filtrasi-desinfeksi-reservoir.html.
Sedimentasi, Filtrasi, Desinfeksi, Reservoir. by anissa-septi. diakses 02
Desember 2016.
http://www.pdamkotasmg.co.id/produksi/proses-pengolahan.html.
Proses
41
LAMPIRAN :
Lampiran 1
42
Lampiran 2
43
Lampiran 3
44
Lampirn 4
45
Lanjutan Lampiran 4
46
Lampiran 5
47
Lampiran 6
48
Lampiran 7
49
Lampiran 8
50
Lampiran 9
51
Lampiran 10
52
Lanjutan lampiran 10
53