Anda di halaman 1dari 6

SENGAT MAUT IALAH DOSA

12 April 2015 (1 Korintus 15: 56)

1 Korintus 15: 56 sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum
Taurat, kita tahu apa itu dosa. Tapi dalam 1 Korintus 15 ada
pembahasan yang baru yang tidak mungkin kita ketahui kecuali kita
mengenal bahwa Yesus Kristus sudah mati dan bangkit. Ayat 56
mengatakan dosa adalah sengat dari maut. Maut menjadi menyakitkan
karena ada dosa, maut menjadi sesuatu yang berbahaya karena ada dosa,
maut menjadi sesuatu yang ditakuti karena ada dosa. Mati adalah
sesuatu yang dialami oleh semua manusia, mati adalah sesuatu yang
benar-benar mau dihindari oleh manusia. Kematian tidak bisa disogok,
kalau dia sudah mau datang, Saudara tidak bisa tolak dia, kalau dia
sudah dekat Saudara tidak bisa lari dari dia. Waktu akan terus berlalu
dan ini akan semakin membuktikan keterbatasan kita dan saat nanti
menghadapi kematian. Saudara sekarang mungkin masih muda atau
yang sudah lebih tua, Saudara mesti ingat satu hal umur tidak akan
pernah tetap. Kita terus jalani hidup dan kematian akan terus semakin
mendekat. Waktu engkau sampai dengan kematian, engkau akan
mengatakan saya sudah kerjakan apa yang harus saya kerjakan, ini
persis dengan apa yang dikatakan Paulus saya sudah berlomba dan
sekarang sudah sampai garis finish. Apa yang Tuhan percayakan tidak
ada yang saya buang, apa yang Tuhan ingin saya kerjakan sudah saya
kerjakan, dan saya kerjakan dengan tanggung jawab sehingga saya
berani melihat wajah Allah, ini ucapan yang luar biasa. Bagaimana saya
perlakukan hidup di dalam Tuhan akan menunjukan bagaimana saya
akan menghadapi kematian. Maka Saudara harus pilih mau menghadapi
kematian dengan satu perasaan lega karena sudah beres atau
menghadapi kematian dengan perasaan terlalu banyak kekacauan. Ini
membuat orang makin sadar akan nilai hidup dan makin sadar bahwa
selama saya hidup saya sudah lewatkan banyak waktu dan sekarang saya
sudah mendekat kepada kematian.
Lalu saya mulai tanya mengapa kematian begitu menakutkan? Apakah
kalau jantung saya berhenti berdetak, lalu saya berhenti bernafas,
apakah ini berarti sesuatu yang sangat mengerikan, berhentinya tubuh
berfungsi apakah itu terlalu menakutkan? Beberapa orang mengatakan
iya, tapi ada orang lain mengatakan tidak tentu ini yang membuat itu
menakutkan. Itu sebabnya seperti yang saya khotbahkan beberapa
waktu yang lalu, orang bernama Franz Lists, dia selidiki tentang
kematian. Banyak artis-artis yang penting merenungkan tentang
kematian lalu membahas apa itu kematian, salah satunya Franz Lists.
Franz Lists menyelidiki tentang apa itu kematian dan dia sangat
tergugah dengan lagu Dies Irae, lagu pernyataan penghakiman Tuhan
dan ini yang membuat manusia begitu gentar. Setelah dia selidiki, dia
ingin membuat satu orkestra dan karya piano yang membuat orang yang
mendengar ketakutan dan yang main juga ketakutan. Kalau kematian
sudah mendekat, bagaimana reaksinya? Kematian begitu menakutkan,
tapi yang membuat takut itu apa? Ini yang Paulus coba ajarkan, apa
sengat dari maut? Mengapa maut begitu menakutkan. Dan kalau
Saudara mengatakan saya tidak takut mati, saya sudah siap mati, yang

bilang sudah siap mati nanti yang lebih dulu mati. Tapi tidak bisa seperti
itu saya sudah siap mati, saya sudah percaya Kristus, tapi saya tetap
punya keraguan, tetap mempunyai perasaan gentar kalau menghadapi
kematian. Mengapa kematian mempunyai satu jerat, satu kekuatan yang
membuat saya ketakutan, yang membuat saya tidak tenang, apakah
itu?. Paulus menjawab dengan simple, yang membuat kematian begitu
menakutkan adalah dosa. Apakah tidak terbalik? Mungkin Paulus hendak
menjelaskan sengat dari dosa adalah maut, dosa berakibat kematian.
Tapi Paulus tidak bilang seperti itu. Dalam ayat 56 Paulus mengatakan
yang paling kita takuti dari maut adalah dosa. Saudara bisa terima
argumen ini? Ini pasti benar karena yang menulis adalah Paulus. Tetapi
meskipun setuju, tetap akan bertanya mengapa sengat maut itu dosa?
Mengapa hal yang menakutkan dari maut adalah dosa? Karena selama ini
yang saya pikir dosa itu yang menakutkan adalah maut, membuat kita
menuju kepada kematian. Tapi Paulus mengingatkan dosa itulah yang
membuat kita gentar kepada kematian, dosalah yang membuat maut
menjadi sesuatu yang sangat berat untuk kita hadapi. Dan dalam
pengertian Paulus kematian adalah sesuatu yang harus terjadi tetapi juga
sedang terjadi di dalam kehidupan orang tidak percaya. Ini hal pertama
yang saya mau kita ingat baik-baik, kematian bukan hanya akan terjadi,
tetapi sedang terjadi di dalam kehidupan orang yang tidak percaya
Tuhan Yesus. Engkau tidak percaya Kristus, engkau sedang menjalani
kematian di dalam hidup. Efesus 2 mengatakan demikian, Paulus
mengatakan engkau adalah orang yang mati, engkau hidup di dalam
kematianmu ketika engkau terus berbuat dosa. Berarti ada orang yang
hidup tetapi mati, karena dia sedang digenggam oleh dosa. Dosa
membuat dia menjalani hidup yang sebenarnya mati, pernahkah sadar
akan hal ini?
Saudara mungkin hidup menikmati atau terlalu banyak gangguan dalam
hidup sehingga Saudara gagal melihat permasalahan yang paling utama.
Alkitab memberikan pelajaran kepada kita bahwa setan adalah ahli dari
penipuan, dia bisa mengarahkan pandangan kita ke tempat lain sehingga
kita tidak sadar bahwa masalah sebenarnya ada di sebelah lain yang kita
tidak lihat. Hati-hati dengan jerat setan, setan akan membuat Saudara
melihat hal yang sebenarnya bukan inti permasalahan hidup Saudara.
Kalau ada kesempatan silahkan di rumah ambil kertas, lalu Saudara tulis
apa problem Saudara yang paling besar, saya hampir berani jamin bahwa
semua akan tulis poin yang salah dalam poin kesatu. Saudara akan tulis
apa problemku yang paling besar? Salah satu yang paling besar adalah
kurang uang, atau mungkin ada juga yang menulis masalahku yang
paling besar adalah istriku yang galak, mungkin juga suami-suami
menulis masalahku yang paling besar adalah istriku kalau sudah bicara
tidak bisa dihentikan, lalu istri-istri menulis masalahku paling besar
adalah suamiku karena suamiku menganggap aku masalahnya yang
paling besar, jadi suamiku adalah masalah besar bagiku. Jadi orang tulis
masalah paling besar yang sebenarnya adalah pengalihan dari setan
untuk Saudara menyadari masalah yang paling utama dalam hidup.
Jangan termakan tipu daya dia. Masalah paling besar di dalam Alkitab
adalah karena kita sudah diikat oleh dosa. Ini masalah paling utama. Dan

waktu kita tanya apakah dosa itu?, Paulus memberikan dengan sangat
jelas hal pertama mengenai dosa adalah kita mengabaikan Tuhan. Saya
tidak peduli Tuhan itu problem utama dari seorang manusia. Itu
sebabnya keadaan kita menjadi keadaan yang kasihan karena kita tidak
ingat bahwa Allah itu ada. Dan yang kita tahu adalah Tuhan ada tapi Dia
tidak berpengaruh apa-apa di dalam kehidupan. Ini problem nomor 1,
inilah masalah paling utama di dalam hidup manusia saya tidak peduli,
kalaupun Dia ada ya silahkan berada, Tuhan mau ada ya puji Tuhan,
kalau tidak ya terserah, pokoknya saya jalani hidup seperti yang saya
jalani di dalam keinginan saya. Engkau ada atau pun tidak itu bukan
urusanku lagi. Itu sebabnya orang yang mengaku Tuhan ada pun belum
tentu menjalani hidup seperti pengakuan dia bahwa Tuhan ada. Banyak
orang mengaku agama Kristen, ditanya percaya Tuhan?, percaya,
percaya Tuhan Yesus?, percaya, percaya Roh Kudus?, percaya,
percaya Alkitab adalah Firman Tuhan?, percaya, pernah baca
Alkitab?, pernah, kapan terakhir baca Alkitab?, 3,5 tahun yang
lalu, mengapa baca Alkitab 3,5 tahun yang lalu?, karena saya baca
beberapa kali sampai saya tidak mengerti, saya tutup, saya taruh begitu
saja. Orang mengaku Kristen, mengaku Alkitab adalah Firman Tuhan
tapi tidak pernah membaca Alkitab. Jangan terbiasa mempunyai hidup
dan pikiran yang terpisah, itu tidak baik. Kalau kita terus terbiasa
terpecah seperti itu, kita tidak akan menjadi manusia yang utuh. Problem
yang sangat besar adalah saya tidak mempedulikan Tuhan, saya
mengabaikan otoritas Dia, saya mengabaikan seluruh kuasa dan
pengaturan Dia di dalam hidup saya, itulah problem paling utama.
Problem paling utama saya tidak mau sembah Tuhan meskipun saya tahu
Tuhan ada. Begitu banyak orang puas dengan hidup sekular yang mereka
jalani, hidup begitu nyaman tapi tidak perlu tarik Tuhan masuk di dalam
hidup kita sebagai Penguasa segala sesuatu, saya lebih senang pegang
tangan nasib saya dari pada harus saya lepaskan ke dalam tangan
Tuhan. Itu sebabnya manusia hidup dalam kerusakan yang begitu parah.
Maka inilah problem paling utama, apa sih dosa itu? Apa sih problem
paling utama dalam hidup saya? Apa yang membuat saya menjalani
hidup seperti orang mati dengan hidup seperti ini?
Hal pertama adalah saya tidak mau menerima semua fakta yang saya
tahu bahwa Tuhan ada. Tuhan ada, saya tidak mau sembah Dia. Tuhan
berfirman, saya tidak mau dengar. Tuhan mempunyai kehendak, saya
tidak mau taati. Tuhan mempunyai perintah, saya abaikan. Inilah
problem paling utama. Dan iblis akan membuat kita melihat hal yang
lain, kamu punya problem apa bukan itu, kamu percaya Tuhan atau
tidak percaya Tuhan itu bukan hal yang penting, yang penting itu lihat
bagaimana pekerjaanmu itu sukses atau tidak, lihat uangmu itu
bertambah atau tidak, lihat kenikmatan yang kamu alami, lihat
bagaimana kamu bisa mengeruk kenikmatan lebih besar lagi, ini yang
membuat kita terus cari-cari bahagia tapi meninggalkan sumber bahagia.
Hal kedua, dosa adalah mengabaikan seluruh prinsip dari Taurat Tuhan.
Dalam ayat 56 dikatakan kuasa dosa adalah hukum Taurat. Apa
maksudnya? Apakah hukum Taurat itu jahat? Tidak. Apakah hukum

Taurat itu sesuatu yang evil? Tidak. Adakah hukum Taurat diberikan
untuk membuat manusia mati? Tidak. Kalau hukum Taurat itu baik
mengapa membuat aku mati? Karena hukum Taurat memberikan satu
prinsip bahwa pelanggar dari prinsip Tuhan adalah seteru Tuhan. Saya
mengabaikan Tuhan, otomatis masuk dalam hal kedua, Tuhan akan
nyatakan saya sebagai seteruNya. Kita mungkin mengatakan mengapa
kalau saya berbuat dosa, saya menjadi seteru Allah?, karena Allah
adalah Allah yang menyatakan diri sebagai Pencipta dan Penopang hidup
kita dan kita mengabaikan kehendakNya dalam hidup kita. C.S. Lewis
menulis hal yang baik sekali dalam buku Mere Christianity, dalam buku
ini dia mengatakan dosa adalah pelanggaran terhadap pribadi, bukan
pelanggaran peraturan saja. Waktu Saudara berdosa, Saudara melanggar
Pribadi Tuhan. Ini yang membuat Tuhan maeah dan Dia berhak untuk
marah. Kita terus membuat Tuhan sesuai dengan selera kita pokoknya
kalau saya menjadi tuhan, saya tidak akan marah-marah, maka Tuhan
pun tidak boleh marah. Tuhan menyatakan kita telah berdosa dan
dengan TauratNya menyatakan engkau adalah pelanggar-pelanggar
yang membuat Tuhan melihat engkau sebagai seteru. Ini adalah hal
kedua yang menjadi problem besar. Hal pertama, hidup saya jalani tanpa
peduli Tuhan, hidup saya jalani tanpa sadar saya harus menyembah
Tuhan. Ada problem kedua yang besar, hidup saya jalani sebagai orang
yang sedang memancing-mancing permusuhan dengan Tuhan. Banyak
dari kita setiap hari melewati lembar-lembar baru hari hidup dan terus
isi dengan kebobrokan. Sampai kapan lembar hidup Saudara isi dengan
kebobrokan, diisi dengan kekerasan hati, diisi dengan niat yang tidak
mau berubah, tidak pernah mau bertobat di hadapan Tuhan, terus jalani
hidup dengan mengisi lembar-lembar yang akhirnya menjadi kotor dalam
hidup kita. Saudara ketika akan meninggalkan dunia ini, bagaimana
bertanggung jawab atas hidup ini? Itu sebabnya kalau kita hidup di
dalam dosa, dosa itu menjadi sengat yang membuktikan kita berada
dalam kuasa maut. Itu sebabnya dalam ayat 56 dikatakan sengat maut
ialah dosa dan kuasa dosa ialah maut. Lalu di dalam keadaan yang
kacau seperti ini manusia mau cari jalan keluar, dia mau lepas dari
kehidupan seperti ini tapi tidak tahu harus bagaimana. Waktu manusia
mau cari jalan keluar, iblis akan datang menawarkan jalan keluar palsu
yang akan memperburuk. Apakah jalan keluar palsu itu? Jalan keluar
yang paling parah adalah memberikan kepada kita agama-agama palsu
yang tidak mengarahkan kita kepada Allah yang sejati.
Lalu hal ketiga, setan akan menawarkan jalan keluar kepada kita yang
bersifat buntu, sehingga kita mengatakan saya putus asa, saya tidak
temukan jalan keluar. Maka saya dalam keadaan hidup yang begitu
frustasi, saya tidak tahu lagi mau lakukan apa, hidup saya sudah terlalu
kompleks dan tidak sanggup jalani lagi, ini adalah jalan palsu yang
ketiga. Maka Alkitab mengatakan satu-satunya kemungkinan kita lepas
adalah kalau kuasa dosa dipatahkan dan kalau kutuk hukum Taurat
dibalik menjadi berkat, inilah pengertian Injil yang harus kita tahu.
Agama Kristen bukan agama yang mengajarkan bagaimana keluar dari
dosa dengan kekuatan sendiri. Agama Kristen adalah agama yang
mengajarkan bagaimana dengan kekuatan Kristus kita bisa dibebaskan

dari segala kuasa dosa. Bagaimana lepas dari kuasa dosa? Yang pertama
dosa harus dihancurkan. Yang kedua, Taurat mesti diubah dari kutuk
menjadi berkat, bagaimana ubah ini? Satu-satunya kemungkinan ubah
adalah kalau Tuhan cukup berbaik hati memperkenalkan atau
menerapkan kebaikan dari satu orang untuk berlaku kepada semua
orang, ini satu-satunya kemungkinan. Saudara mengharapkan saya baik
sendiri, tidak bisa. Tapi kalau Tuhan murah hati, Tuhan ijinkan seluruh
manusia dinilai keadaannya melalui perwakilan. Adakah orang yang tidak
pernah melakukan kejahatan, adakah orang yang tidak pernah menyalahi
aturan dari Taurat? Taurat mengatakan sembahlah hanya Allah, adakah
orang seperti ini, setia seumur hidup, sangat sulit, maka kita tidak
mungkin mempunyai pengharapan. Tapi Tuhan mengatakan Kristuslah
pengharapan itu, karena Dialah yang dijanjikan Allah menjadi Wakil yang
kedua. Maka Alkitab mencatat Tuhan Yesuslah satu-satunya yang
mungkin jadi Juru Selamat, karena Dialah satu-satunya Orang yang
diberikan ke dalam dunia ini untuk menjadi Wakil dari seluruh manusia.
Adam adalah wakil dari seluruh manusia, wakil berikut bukan para nabi,
wakil berikut bukan Musa, wakil berikut bukan Daud, wakil beriku bukan
pemimpin-pemimpin agama, wakil berikut bukan orang-orang besar
dalam agama apa pun, wakil yang berikut adalah Kristus Anak Daud.
Tahu dari mana Dia adalah yang berikut? Karena Alkitab mencatat
kelahiranNya penuh mujizat, kemudian pelayananNya terus dikonfirmasi
Tuhan sebagai Sang Wakil itu, lalu kematianNya adalah kematian yang
menanggung dosa seluruh umat, kebangkitanNya menjadi contoh
kebangkitan umat yang percaya. Hanya Kristus, bukan yang lain.
Saudara mau bandingkan Kristus dengan siapa? Dia adalah Wakil kedua
dari umat manusia. Kalau wakil kedua berarti kegagalanNya menjadi
kegagalan seluruh umat manusia, keberhasilanNya berarti keberhasilan
seluruh orang yang beriman kepada Dia. Itu sebabnya serangan iblis
kepada Yesus Kristus jauh lebih berat dari pada serangan iblis kepada
kita semua. Yesus menjalani hidup penuh dengan kesetiaan, menjalani
hidup dengan penuh kesetiaan dan kebaikan. Kristulah satu-satunya yang
dapat memberikan kita pengharapan sejati, keluar dari problem dosa dan
problem menjadi musuh Tuhan, dengan cara Dia mewakili kita hidup
bagi Tuhan. Lalu ketika Dia mewakili hidup bagi Tuhan dengan baik, Dia
harus mewakili kita di dalam menanggung hukuman karena kita sudah
dimurkai oleh Tuhan. Maka Dia menyerahkan Diri menjadi korban di atas
kayu salib. Dia mati, setelah 3 hari Dia bangkit. Waktu kita mati, kita
mati dan setelah itu kedatangan Dia ke-2, kita akan bangkit. Inilah
pengertian iman yang kita ketahui.
Maka Yesus Kristus menjalani diriNya menjadi murka, menjadi apa yang
menanggung murka Tuhan, menjadi seorang yang mewakili kita
mendapatkan seluruh murka Allah waktu Dia mati di kayu salib. Setiap
Jumat Agung inilah yang kita ingat, Dialah Raja yang dijanjikan, tapi Dia
lepas mahkotaNya diganti mahkota duri, Dia lepas segala kemewahan
hidup menjadi Anak Allah, lalu Dia menjadi korban bagi manusia. Ini
berita yang tidak mungkin dikarang, tidak mungkin dapat masuk ke
dalam pikiran manusia bagaimana ada Allah yang menjemput umatNya
penuh dengan cinta kasih dan penuh dengan pengorbanan seperti ini.

Maka Saudara renungkan ini waktu Kristus dipaku di kayu salib, Dia
mengingat dosa kita yang harus ditanggung dan Dia lakukan itu dengan
rela. Waktu darahNya tercurah, Dia kerjakan itu supaya kita lepas dari
seluruh kehidupan yang rusak ini. Itu sebabnya Kristus yang mati dan
bangkit menyatakan kebangkitanNya, Paulus mengatakan maut telah
ditelan dalam kemenangan. Hai maut di mana kemenanganmu? Hai maut
di mana sengatmu? Apakah sengat maut? Dosa. Dimana dosa? Dosa
sudah ditaklukan. Bagaimana dosa ditaklukan? Dengan Kristus yang
datang kemudian mengambil seluruh tugas tanggung jawab yang Tuhan
berikan kepada kita untuk hidup dengan setia, lalu mengambil seluruh
murka yang harusnya ditimpakan kepada kita. Setelah Kristus yang
bangkit ini menyatakan diri, maka kita pun menjadi satu dengan Dia
dalam berjuang untuk mengatasi dosa. Sekarang dosa bukanlagi menjadi
sengat yang mematikan kita, tetapi menjadi sisa yang harus kita buang
dari hidup kita. Maka sekarang saya minta semua orang yang sudah ikut
Kristus ingat semua hal ini, makin kita membiarkan hidup dikuasai dosa
makin kita hidup dengan cara yang sangat bodoh, karena setelah kita
lepas dari dosa, kita pilih untuk jalani hidup dengan yang dulu, itu bodoh
sekali. Kapan Saudara berjuang untuk tinggalkan seluruh kecemaran dan
hidup di cara yang baru di dalam Tuhan. Tinggalkan kecemaran dan
mulai hidup penuh denagn kekudusan, tinggalkan amarah dan mulai
hidup dengan penuh cinta kasih, tinggalkan tipu daya dan mulai hidup
dengan ketulusan, tinggalkan kebencian dan mulai hidup dengan penuh
kasih dan pengampunan, tinggalkan seluruh keserakahan dan mulai
hidup dengan kerinduan menolong orang lain, tinggalkan motifasi yang
penuh dengan kesombongan dan mulai hidup dengan kerendahan hati
untuk memuliakan nama Tuhan. Saudara mesti mulai dalam hidup ini,
Saudara tunda lagi, waktu terus lewat. Biarlah Paskah ini menjadi
momen kita memperbarui hidup, memperbarui diri. Yang belum percaya
kepada Kristus, cepat percaya kepada Dia. Yang sudah percaya di dalam
Kristus, cepat bersihkan sisa dosa yang masih menempel dalam hidupmu.
Tuhan tidak membiarkan waktu tetap diam tunggu Saudara, waktu akan
terus lewat.

Anda mungkin juga menyukai