Anda di halaman 1dari 6

a. Apa saja jenis metode penelitian?

rizka jojo retno

Metode penelitian dibagi dalam dua garis besar jenis penelitian, yaitu:
1. Studi Observasional : case control, cross-sectional dan cohort
2. Studi Eksperimental : Randomized Controlled Trial/RCT dan Eksperimen Semu
(Quasi)
b. Apa metode penelitian yang cocok pada kasus ini? rizka jojo retno
Penelitian yang cocok digunakan pada kasus inni adalah rancangan penelitian kohort.
Penelitian kohort adalah rancangan epidemiologi analitik non eksperimental dan bersifat

observasional

yang

bertujuan

mencari

adanya

hubungan

sebab

akibat

dengan

membandingkan insiden penyakit pada kelompok yang tidak terpajan oleh faktor risiko
sebagai kontrol dalam satu jangka waktu tertentu. Penillitian kohort cocok untuk kasus ini
karena dr. Ahmad meneliti Ibu hamil dengan kekurang gizi sebagai kelompok yang terpapar
dan dibandingkan dengan kelompok yang cukup gizi sebagai kelompok control atau
kelompok pembanding, dr. Ahmad juga mengikuti (follow up) pasien sampai semua ibu
hamil melahirkan.
c. Bagaimana cara membuat rancangan penelitian epidemiologi? rizka jojo retno
Tahapan rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan studi kohort prospektif dengan 9 bulan pemantauan
1. Merumuskan pertanyaan penelitian

Dr. Ahmad akan meneliti hubungan antara Ibu hamil yang kekurangan gizi dengan
kejadian bayi BBLR yang dikandungnya, hipotesis dari penelitian ini ada hubungan
anatara Ibu yang menderita kekurngan gizi dengan kejadian BBLR pada bayiyang
dikandungnya.
2. Menetapkan populasi kohort
Populasi dari penelitian ini adalah semua Ibu hamil yang ada pada kecamatan A,
sedangkan sampel yang akan diteliti adalah Ibu hamil yang menderita gizi kurang sebagai
kelompok yang ingin diteliti dan Ibu hamil denga gizi cukup sebagai kelomok control.
3. Menentukan besar sampel
Rumus besar sampel : e ditentukan peneliti 10%=1
n1=n2=

Studi
resiko relatif

kohort yang hanya mengestimasi

Z ditetapkan oleh peneliti pada power penelitian 80% = 0,842

LI
1. Cohort
a. Definisi
Rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit (outcome)
dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tak
terpapar berdasarkan status penyakit (outcome). Mempelajari hubungan faktor risiko
dengan efek atau penyakit. Faktor risiko diidentifikasi terlebih dahulu kemudian
kemudian diikuti periode tertentu untuk melihat efek atau penyakit yang yang diteliti
pada kelompok dengan faktor risiko dan pada kelompok tanpa faktor risiko.
b. Jenis dan Karakteristik
-

Karakteristik
Ciri khas penelitian cohort adalah pada pemilihan subyek berdasarkan
status paparannya, penelitian ini difokuskan pada pengamatan terhadap outcome.
Tidak ada randomisasi, yaitu penunjukkan subjek penelitian secara tidak acak
untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini
disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek
penelitian tidak mungkin, tidak etis atau tidak praktis menggunakan randomisasi
Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian
faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak
praktis menggunakan randomisasi sehingga sulit mengontol variable secara ketat

Jenis
Kohort memiliki beberpa jenis, yaitu:
1. Kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal
Pembanding internal: kohort yang terpilih sama sekali belum terpapar oleh
faktor risiko dan belum mengalami efek, kemudian sebagian terpapar secara
alamiah lalu dilakukan deteksi kejadian efek pada kedua kelompok tersebut

2. Kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal


Pembanding eksternal: ada kelompok yang terpapar faktor risiko namun
belum memberikan efek dan kelompok lain tanpa paparan dan efek
3. Kohort retrospektif
4. Nested Case-Control Study
c. Perhitungan Sampel dan Analisa Satisik
Menggunakan metode pretest dan postest didalam quasi eksperimen menugaskan
tidak random misalnya populasi seluruh kelas 1 sma yang terdiri dari 6 kelas dipilih
sampel dengan teknik undian, misalnya ditetapkan yan gkeluar pertama sebagai
kelompok eksperimen, yang keluar kedua sebagai kelompok kontrol.
Rumus besar sampel : e ditentukan peneliti 10%=1

Studi

kohort yang hanya mengestimasi

resiko relatif
Z ditetapkan oleh peneliti pada power penelitian 80% = 0,842

d. Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan

Kelemahan

1.

Tepat untuk mempelajari efek dari 1. Pada kohort prospektif dapat sangat
eksposure atau paparan yang jarang
lama dan mahal

2.

Dapat mempelajari beberapa efek 2. Pada kohort retrospective perlu sumber


dari suatu paparan
data yang lengkap dan handal

3.

Dapat menerangkan temporal 3. Tidak efisien untuk mempelajari


relationship antara paparan dan
penyakit yang jarang
outcome (penyakit)
4. Mempunyai risiko untuk loss to follow

4.

Dapat menghitung laju insiden &


perjalanan penyakit

up

Anda mungkin juga menyukai