Anda di halaman 1dari 2

PERKUSI

Perkusi berguna untuk mendapatkan orientasi keadaan abdomen secara

keseluruhan, menentukan besarnya hati, limpa, ada tidaknya asites, adanya


massa padat atau massa berisi cairan (kista), adanya udara yang meningkat
dalam lambung dan usus, serta adanya udarabebas dalam rongga abdomen.
Suara perkusi abdomen yang normal adalah timpani (organ berongga yang
berisi udara), kecuali di daerah hati (redup; organ yang padat).
a. Orientasi abdomen secara umum.
Dilakukan perkusi ringan pada seluruh dinding abdomen secara
sistematis untuk mengetahui distribusi daerah timpani dan daerah
redup (dullness). Pada perforasi usus, pekak hati akan menghilang.
b. Cairan bebas dalam rongga abdomen
Adanya

cairan

bebas

dalam

rongga

abdomen

(asites)

akan

menimbulkan suara perkusi timpani di bagian atas dan dullness


dibagian samping atau suara dullness dominant. Karena cairan itu
bebas dalam rongga abdomen, maka bila pasien dimiringkan akan
terjadi perpindahan cairan ke sisi terendah. Cara pemeriksaan asites:

Lokasi Perkusi Abdomen


1. Pemeriksaan gelombang cairan (undulating fluid wave).
Teknik ini dipakai bila cairan asites cukup banyak. Prinsipnya
adalah ketukan pada satu sisi dinding abdomen akan menimbulkan

gelombang cairan yang akan diteruskan ke sisi yang lain. Pasien


tidur terlentang, pemeriksa meletakkan telapak tangan kiri pada
satu sisi abdomen dan tangan kanan melakukan ketukan berulangulang pada dinding abdomen sisi yang lain. Tangan kiri kan
merasakan adanya tekanan gelombang.
2. Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness).
Prinsipnya cairan bebas akan berpindah ke bagian abdomen
terendah. Pasien tidur terlentang, lakukan perkusi dan tandai
peralihan suara timpani ke redup pada kedua sisi. Lalu pasien
diminta tidur miring pada satu sisi, lakukan perkusi lagi, tandai
tempat peralihan suara timpani ke redup maka akan tampak
adanya peralihan suara redup.

Pemeriksaan Shifting Dullness

Anda mungkin juga menyukai