No Dokumen:
04/YAN/KDH/VI/2015
Tanggal Berlaku
01 Juni 2015
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
No Revisi:
Halaman
01
1/2
Di tetapkan oleh:
Direktur RSU.Karya Dharma
Husada Singaraja
dr.I Nyoman Fajar Mariadhi
NIK : 08/YKD/KEP/VIII/2011
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
SK Nomor
lahir
pada
kehamilan
adalah
anemia
karena
dua
melelahkan
berlangsung
dan
lama
sering
sehingga
memerlukan
dapat
tindakan
operasi kebidanan
Kala uri dapat diikuti
retensio plasenta,dan
Abortus
Terjadi kematian intra uteri
Persalinan prematuritas tinggi
Berat badan lahir rendah
Kelahiran dengan anemia
Dapat terjadi cacat bawaan
Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian
perinatal
Intelegensia rendah
2. Tekanan darah tinggi
Banyak akibat yang bisa ditimbulkan oleh hipertensi.
Resiko terbesar hipertensi pada wanita hamil adalah gagal
ginjal, selain hipertensi dapat menyebabkan kerusakan
pembuluh darah, stroke, dan gagal jantung dikemudian
hari.
3. Eklamsia
Eklamsi merupakan kelanjutan dari pre-eklamsi berat yang
di tandai denagan :
Tekanan
darah
160/110mmHg,
sama
edema
dengan
anasarka,
atau
lebih
dari
protein
urin
+++,
penglihatan
untuk
sementara,
berlangsung
sampai
seminggu,
dapat
yang
terjadi.
periportal
pada
pre-eklamsi-
aspirasi,
dan
DIC
(Disseminated
Intravasculer
Cooagulation)
11) Komplikasi pada janin :
Prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intra
uterin.
4. Perdarahan
Perdarahan antepartum biasanya dibatasi pada perdarahan
jalan lahir setelah kehamilan 22minggu, walaupun patologi
yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum
22minggu.
Perdarahan
setelah
kehamilan
22minggu
pecah
dini
adalah
pecahnya
ketuban
selaput
ketuban
dalambentuk
kuman
gram
negatif,
seperti
escheria
coli,
septik
adalah
abortus
infeksiosus,
terutama
abortus
mempunyai pengaruh
klomid
dan
horman
gonadotropin
yang
perinatal
anak
kembar
lebih
tinggi
tindakan
untuk
memperbaikinya,
dan
dideteksi
semakin
baik
untuk
memberikan