Anda di halaman 1dari 5

Batik Lukis

adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih menggunakan
lilin batik secara spontan.
Sebelum membuat batik lukis ada beberapa hal yang hendaknya patut diperhatikan
antara lain :
1. Melatih cara-cara melukis dengan melatih tangan dan mempertinggi daya cipta.
Untuk membuat suatu gambar yang indah maka diperlukan kelenturan tangan dalam
menggoreskan lilin batik dan tentunya semua juga tidak lepas dari bagaimana kreatifitas
pelukis.
2. Mempelajari hubungan pemanasan dan sifat-sifat lilin batik. Terkadang lilin batik
yang digunakan justru tidak memberikan nilai indah karena mudah rusak saat
penggunaan misalnya warna yang kurang jelas, terjadi remukan dan lain sebagainya. Hal
ini bergantung pada bagaimana proses pemanasan yang dilakukan sebelumnya.
3. Mempelajari efek pewarnaan pada berbagai goresan lilin batik. Warna merupakan
hal yang sangat vital dalam pembuatan karya batik. Dengan komposisi warna yang tepat
tentunya akan mudah mendapat nilai keindahan.
4. Mempelajari bentuk-bentuk isen-isen batik dan cara-cara penempatannya. Hal ini
pentikng karena bentuk isi batik terkadang memberikan penilaian tersendiri sehingga
dengan penempatan yang tepat maka orang akan menjadi lebih mudah untuk mengatakan
indah pada karya seni yang kita buat.
5. Melatih cara-cara mempergunakan alat-alat untuk membatik lukis. Dengan
mengetahui bagaimana karakteristik dan fungsi alat secara tepat akan membantu dalam
proses pengerjaan batik lukis.
Terkadang untuk lebih menyempurnakan sebuah batik lukis dilakukan juga proses membatik
tulis maupun cap bergantung dari kebutuhan. Hasil dari batik lukis biasanya dipergunakan
untuk keperluan-keperluan dekorasi sehingga pekerjaan membatik lukis tidak perlu dikerjakan
pada kedua belah muka kain, melainkan hanya sebelah muka kain.

Corak hias geometris adalah corak hias yang mengandung unsur - unsur garis
dan bangun, seperti garis miring, bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, belah
ketupat, jajar genjang, lingkaran dan bintang yang disusun secara berulang - ulang
membentuksuatu kesatuan corak.

Corak hias non geometris adalah corak hias yang merupakan pola dengan susunan tidak
terukur, artinya polanya tidak dapat diukur secara pasti, meskipun dalam bidang luas dapat
terjadi pengulangan seluruh corak.
Beberapa bahan warna sintetis yang sering digunakan untuk mewarnai batik antara lain:

1. Naphtol, Zat pewarna sintetis ini digunakan dalam proses pewarnaan dengan teknik

celup, terdiri dari dua bagian yang memiliki fungsi berbeda yakni naphtol dasar dan
pembangkit warna. Naphtol dasar (penaphtolan) biasanya digunakan pertama kali dalam
proses pewarnaan, pada pencelupan pertama ini warna belum nampak dalam kain, untuk
membangkitkan warna dalam kain dibutuhkan larutan garam diazonium sehingga akan
memunculkan warna sesuai yang diinginkan. Secara teknis Naphtol tidak bisa larut dalam
air, untuk melarutkannya biasanya para perajin menggunakan zat lain seperti kostik soda.
2. Indigosol, Zat warna Indigosol biasa digunakan untuk menghasilkan warna-warna yang

lembut pada kain batik, dapat dipakai dengan teknik celup maupun colet (kuas). Proses
penggunaan zat warna Indigosol juga hampir sama dengan penggunaan Naphtol,
pencelupan dibutuhkan dua kali proses. Proses pertama sebagai pencelupan dasar dan
yang kedua untuk membangkitkan warna. Warna akan dapat muncul sesuai yang
diharapkan setelah dilakukan oksidasi, yankni memasukkan kain yang telah diberi
Indigosol ke dalam larutan asam sulfat atau asam florida (HCl atau H2SO4) ataupun
Natrium Nitrit (NaNO2).
3. Rapid, merupakan salah satu zat warna yang biasa dipakai untuk membatik dengan
teknik colet. Terdiri dari campuran naphtol dan garam diazonium yang distabilkan.
Untuk membangkitkan warna biasanya digunakan asam sulfat atau asam cuka.
Zat pewarna sintetis lainnya yang berfungsi sebagai zat pembantu dalam proses pewarnaan batik
diantaranya caustic soda, soda abu, TRO (Turkish Red Oil), teepol, asam chloride, asam sulfat,
tawas, kapur, obat ijo/air ijo dan minyak kacang.
Sodium Silikat (Na2SiO3)
Sodium silikat (water glass) adalah senyawa alkali yang kuat.
Penggunaan dalam industri tekstil:
a)

Digunakan sebagai bahan pengikat untuk zat-zat pewarna reaktif;

b) Sebagai stabilisator dalam proses pengelantangan dengan peroksida, dll.


Pewarnaan Remasol dengan 2 warna atau lebih (Colet)
Remasol adalah pewarna batik yang biasa digunakan untuk teknik colet. Dengan pewarna remasol maka
dalam beberapa colet bisa menggunakan lebih dari beberapa warna. Remasol juga biasa dipakai pada
lukis batik modern. Teknik pewarnaan colet dengan remasol adalah sebagai berikut:
a) Larutkan remasol dalam air panas kemudian tambahkan poliron dan ludigol. Aduk hingga merata,
perbandingan Remasol : Poliron : Ludigol = 1 : 1/2 : 1/2 . Perbandingan remazol dan air panas yaitu 3 gr :
50/100 cc air
b) Tunggu sampai larutan tersebut dingin, apabila sudah dingin maka pewarna tersebut siap digunakan.
c) Siapkan kain yang sudah di malam, lalu dengan menggunakan kuas ambil pewarna tersebut dan oleskan
pada bagian yang dikehendaki.

d) Lalu keringkan, pengeringan jangan di bawah matahari. Apabila sudah kering, rendam ke dalam larutan
waterglass + air + caustik soda dengan perbandingan1:1. Air dapat dikurangi apabila menginginkan
warna lebih pekat.
e) Kemudian tiriskan dan dijemur sampai kering sekali.
f) Setelah kain kering maka proses pelorotan bisa dilakukan. Dikuaskan Ditiriskan & dijemur Ditiriskan &
dijemur Dicuci air

Isen - isen
Berfungsi sebagai pengisi atau pelengkap ornamen. Berbentuk kecil dan sederhana misalnya
berupa titik-titik. Isen yang masih berkembang sampai saat ini antara lain adalah cecek-cecek,
cecek pitu, sisik melik, cecek sawut, cecek sawut daun, herangan, sisik, gringsing, sawut,
galaran, rambutan dan rawan, sirapan, cacah gori.

Kain Batik dalam pembuatannya ternyata melalui proses yang cukup panjang sehingga
membentuk motif dan warna yang cantik pada kain yang digunakan. Berikut merupakan istilah istilah yang digunakan dalam proses pembuatan batik yaitu :
1. NYUNGGING
Merupakan proses membuat pola atau motif pada kertas.
2. NJIPLAK

Merupakan proses pemindahan pola dari kertas ke media kain sebelum dilakukan proses
selanjutnya.
3. NGLAWONG
Proses pelekatan malam dengan canting sesuai pola.
4. NGISENI
Merupakan proses pemberian motif isian pada ornamen utama.
5. NYOLET
Merupakan proses pewarnaan bagian - bagian tertentu dengan menggunakan kuas.
6. MOPOK
Merupakan proses menutup bagian yang dicolet dengan malam.
7. NGELIR
Adalah proses pewarnaan kain secara menyeluruh.
8. NGLOROD
Merupakan proses penghilangan malam dengan merendam kain pada air mendidih.
9. NYOGA
Merupakan proses pencelupan kain dengan warna cokelat atau sogan.

Anda mungkin juga menyukai