Anda di halaman 1dari 43

Proyek Pembuatan Taman Kota

BAB 1
LATAR BELAKANG & DESKRIPSI PROYEK
1.1. Latar Belakang
Dengan adanya globalisasi pembangunan dan semakin majunya teknologi yang
ada maka perlunya di ketahui bahwa banyak tempat-tempat yang ada disuatu kota
yang tidak dapat digunakan untuk merefleksikan pikiran atau menghirup udara
segar misalnya di perkotaan saat ini lebih banyak kafe dan tempat-tempat
nongkrong tetapi tidak diperhatikan bahwa dengan keberadaan taman sengat
menguntungkan bagi banyak orang. Taman dapat dijadikan sebagai tempat untuk
berolah raga, menenangkan diri, maupun berekreasi dengan keluarga dan kerabat.
Taman kota sangat berfungsi bagi masyarakat yang ada sebagai sarana untuk
berolahraga dan bermain karena tidak semua orang suka untuk melakukan olahraga
indoor sedangkan jika outdoor lahan yang di inginkan sangat jarang oleh sebab itu
dibutuhkan sebuah tempat yang bisa sekaligus menjadi tempat olahraga bermain
dan rekreasi di tambah lagi taman yang akan dibuat diberikan fasilitas full hotspot
wifi diseluruh area taman.
Pembangunan taman kota dengan penambahan wifi di salah satu pusat kota
kabupaten kepulauan yapen ialah untuk menjadi wahana bagi masyarakat setempat
untuk melakukan aktivitas luar rumah seperti jalan sore atau pagi, olahraga,
bermain, bahkan dengan adanya wifi agar masyarakat khususnya anak sekolahan
dapat dengan mudah mengakses internet untuk mendapat informasi dan agar saat
berada ditaman suasana tidak terlalu membosankan.
Adapun Maksud dari pembangunan taman kota ini yaitu :

Menciptakan Ruang Public Baru Bagi Masyarakat

Menata Keindahan dan sanitasi lingkungan

Mendayagunakan potensi dan merawat asset pemerintah daerah yang ada

Memperindah kota

Menata dan membangun akses pertumbuhan ekonomi baru.


Tujuan lainnya yaitu :

Melestarikan dan menjaga hasil bangunan

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota

Menciptakan lingkungan yang bersih, aman, tertib dan terjaga keasriannya

Menjaga kepemilikan asset pemerintah daerah

Tabel 1.1 Setting Priorities


Priority Matrix
Constraint
1
2
3
Time

Cost

Quality

Measurement
Pembangunan Taman kota ini diharapkan dapat
segera digunakan untuk aktivitas masyarakat saat
akhir pekan. Prosesnya diharapkan segera selesai
dalam 2 tahun
Biaya yang diperlukan kurang lebih 300 juta
ditambah dengan bantuan dana otonomi, Pihak

Swasta seperti bank & pihak investor daerah.


Sehinggaa tidak terlalu bermasalah oleh sebab itu
menjadi fokus terakhir.
Taman kota diharapkan rampung dan fasilitas free
wifi dari pemerintah dapat membantu pekerjaan
baik untuk siswa maupun pekerja, juga agar
memudahkan masyarakat mencari info yang
berguna.

1.2. Identitas Proyek

Lokasi
Jenis Project
Luas area
Biaya Project
Waktu
Start time
Finish time

: Pusat kota berdampingan dengan gedung serba guna


: Penataan Taman Kota
: 2 Ha
:4M
: 171 hari
: 1 agustus 2016
: 27 maret 2017

Gambar 1.1. Contoh pusat taman yang terdapat air mancur


Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota


Dalam hal ini taman yang akan dibuat berlokasi di salah satu kepulauan yang
ada di pulau papua, pembuatan taman ini dikarenakan kebiasaan orang-orang di
daerah tersebut yang tidak terlalu suka untuk pergi ke tempat-tempat seperti kafe
melainkan tempat-tempat yang sejuk dan dapat menenangkan diri. Taman tersebut
diperlukan karena keberadaan taman sekarang yang tidak terawat dan jauh dari apa
yang disebut taman, selain itu akan ditambahkan fasilitas Hotspot yang cukup besar
quotanya agar dapat dinikmati oleh masyarakat tetapi akan di amankan agar tidak
digunakan secara sembarangan.
Pada taman ini akan didesain dengan rumput jepang di area taman, pepohonan,
dan bunga-bunga. Sementara untuk benda-benda yang dibutuhkan untuk taman
seperti ayunan, jungkat-jungkit, bangku dan meja taman serta beberapa permainan
anak yang akan diletakkan di lokasi tempat bermain anak. Area yang terdapat pada
taman antara lain: Taman bermain anak, Lokasi berolah-raga, Skateboard dan
sepatu roda, serta lokasi untuk bersantai. Akan diletakkan pula kolam ikan dan air
mancur, lampu taman dan penyewaan sepeda.
1.3. Deskripsi Proyek
Pada proyek taman ini ada beberapa bagian yang akan dibagi dalam proses
pembangunan taman yaitu tergantung dari orientasi beberapa titik lokasi yang ada
antara lain yaitu titik pertama adalah area parkir, titik kedua adalah taman bermain
anank, titik ketiga adalah arena skateboard, titik keempat adalah pusat taman yang
terdapat air mancur dan titik kelima adalah bangunan tempat penyimpanan alat
yang akan disewakan. Area-area ini merupakan area yang paling penting dalam
pembuatan taman karena merupakan tujuan utama bagi kontrktor, pemerintah dan
investor sebagai stakeholder utama juga merupakan area penting bagi semua
aktivitas yang direncanakan akan segera diselesaikan dalam waktu 6 bulan.
a. Area Parkir
pada area parkir terbagi atas 2 bagian yaitu untuk motor dan mobil dan diarea
tersebut disediakan pos satpam yang akan menjaga keamanan lokasi serta
adanya CCTV yang akan mengawas 24 jam untuk membantu sequrity. Selain itu
pengaturan jalur masuk juga sudah dikoodinasikan dengan pihak lalu lintas dari
kepolisian sehingga jika nanti taman tersebut sudah jadi akan ada sosialisasi ke
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota


masyarakat mengenai jalur masuk dan keluar sehingga tidak mengganggu lalu
lintas diluar.
b. Taman bermain anak
Pada taman bermain anak berada di selatan taman yang diletakkan paling ujung
fungsinya adalah untuk menghindari anak-anak bermain lebih jauh, jika berada
ditengah atau masih berdekatan dengan taman ditakutkan akan mengganggu
konsentrasi para orang tua dalam mengawas apalagi dipusat taman akan
diletakkan jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki yang akan menelusuri taman,
jalur joging dan jalur sepeda. Di dalam taman anak ini ada terdapat permainan
anak seperti jungkat-jungkit, ayunan, prosotan dan wahana pasir untuk
kreatifitas anak dan tidak jauh dari taman main anak akan diletakkan toilet
umum sehingga lebih dekat taman anak ini juga akan berdekatan dengan arena
skateboard tetapi tidak berada di area yang sama.

Gambar 1.2. Contoh taman bermain anak


c. Arena skateboard
arena skateboard merupakan area yang tidak kalah penting dan konstruksi dari
lantai bermainnya harus kuat dan aman selain itu juga medan yang dirancang
juga tidak berbahaya sehingga bisa digunakan oleh para pemula. Pada pinggir
lapangan juga disediakan tribun mini selayaknya pada arena tanding skateboard
dan sepatu roda.

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota

Gambar 1.3. Contoh arena skateboard


d. Pusat Taman
Pada pusat taman akan diletakkan air mancur dan dikelilingi dengan fasilitas
taman seperti tempat duduk dan meja serta di kelilingi oleh area jogging dan
jalur pedestrian karena merupakan bagian paling tengah dari sebuah taman.
e. tempat penyewaan fasilitas
Tempat penyewaan fasilitas seperti penyewaan sepeda, alat bermain skateboard
dan sepatu roda beserta dengan pengamannya dan juga bisa dijadikan sebagai
tempat penyimpanan barang bagi pengunjung taman.
1.4. Tujuan Proyek
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Filter debu dan asap kendaraan sehingga mengurangi polusi


Peredam kebisingan aktivitas di kota yang mulai padat aktivitas
Sebagai tempat penyerapan air mencegah banjir
Sebagai tempat berkomunikasi sosial
Sebagai tempat berolahraga, bermain dan rekreasi
Sebagai landmark kota tersebut
Penghijauan kota yang mulai gersang akibat banyaknya pembangunan

1.5. Fasilitas Taman


Penyewaan Sepeda
Taman Bermain Anak (Ayunan, Jungkat-jungkit, area permainan pasir)
Arena bermain skateboard dan sepatu roda
Free Hotspot Wi-fi (4 titik taman)
Toilet
Kursi & Meja Taman
Penyewaan sepatu roda dan skateboard
Area untuk Jogging dan berolahraga
Tempat parkir
Gazebo
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota


Lampu taman untuk penerangan malam hari
1.6. Stakeholder
Pada proyek Pembangunan taman kota di Papua ini memiliki beberapa
stakeholder, baik stakeholder internal maupun stakeholder eksternal, dan berikut
adalah stakeholder pada proyek Pembangunan taman kota. Stakeholder internal dan
stakeholder ekternal tersebut memiliki peranan masing-masing yaitu sebagai
berikut :
A. Stakeholder Internal
1. Investor
Investor ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu untuk
melakukan peninjauan mengenai ide dalam pembuatan suatu proyek dan untuk
mengetahui seberapa lama investasi yang mereka tanamkan.
2. Asuransi
Asuransi ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu
sebagai pihak yang menjamin berlangsungnya suatu proyek selama proses
pelaksanaan pembangunan proyek tersebut.
3. Kontraktor
Kontraktor ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu
sebagai perencana dan yang mengatur serta melaksankan pembangunan suatu
proyek.
B. Stakeholder Eksternal
1. Pemerintah
Pemerintah ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu
sebagai pihak yang memberikan perijinan terhadap pembangunan proyek,
sebagai pihak yang memantau proyek, dan sebagai pihak yang mengatur proyek
tersebut.
2. Konsumen
Konsumen ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu
sebagai pihak yang menggunakan proyek tersebut, sehingga proyek tersebut
dapat berkembang dan berjalan.
3. Supplier
Supplier ini memiliki peran pada proyek Pembangunan taman kota yaitu sebagai
pihak yang membantu memasok kebutuhan-kebutuhan proyek tersebut.

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota

BAB 2
ANALISIS BIAYA & AKTIVITAS PROYEK
2.1. Analisis Biaya
Anggaran

: Rp. 5.000.000.000,-

Tabel 2.1. Sumber dana


Sumber dana
Investor

Jumlah
Rp.2.000.000.000,

Tujuan
Untuk pembangunan fasilitas dan

penunjang taman seperti WI-FI,


Peralatan yang ada ditaman, serta

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Proyek Pembuatan Taman Kota

Pemerintah

Rp.3.000.000.000,
-

TOTAL

fasilitas pendukung lainnya


Untuk
material
yang
digunakan

dalam

akan

membangun

Rp.5.000.000.000,

taman dan gaji seluruh pekerja


Sisanya akan digunakan untuk

dana tidak terduga jika terjadi


sesuatu yang diluar dari rencana.

Tabel 2.2. Biaya yang dibutuhkan untuk proyek


No
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9

B
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
C
20

Aktivitas
Tenaga kerja sipil
Kontraktor
Finance
Staf ahli sipil
Staf ahli pertanahan
Staf ahli listrik &
electrical
Staf PDAM
Manajer Gudang
Japan International
Cooperation Agency

Ayunan
Jungkat-jungkit
Kursi Taman
Meja Taman
Sepeda Taman
Skateboard
Sepatu roda
Air mancur
Patung untuk
menghiasi taman
Hotspot Wi-fi

Batuan Taman

Jumlah
Waktu
Satuan
TENAGA KERJA
60 orang 171 hari
200000
1 orang
171 hari
700000
1 orang
171 hari
250000
1 orang
26 hari
500000
2 orang
33 hari
500000
2 orang
10 hari
500000
2 orang
1 orang
1 tim

7 hari
171 hari
15 hari

7000000
42750000
75000000

Total

Rp.2.395.200
.000,-

1733000
Total

MATERIAL DAN BAHAN


6000
3000
buah

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

2052000000
119700000
42750000
13000000
33000000
10000000

500000
250000
5000000

PENGADAAN BARANG
5 buah
5000000
4 buah
4000000
50 buah
1000000
20 buah
850000
30 buah
2570000
10 papan
380000
10
245000
pasang
1 buah
10000000
20
15000000
4 titik

Total Harga

25000000
16000000
50000000
17000000
77100000
3800000
2450000
10000000
300000000
6932000
Rp.508.282.0
00,18000000

Proyek Pembuatan Taman Kota


21
22
23
24
25
26

Pohon
Bunga Hijau
Kembang
Semen
Atap
Penyewaan peralatan

27

Rumput jepang

28
29

lampu taman
pengiriman barang

1000 pot
2000 pot
2000 pot
1000 sak
100 buah
1 paket
alat berat
20.000
m2
100 buah
2
konteiner

100000
80000
80000
105000
59000
30000000
0
30000

100000000
160000000
160000000
105000000
5900000
300000000

120000
39500000

12000000
79000000

Total

Rp.1.539.900
.000,Rp.4.443.382
.000,-

TOTAL

600000000

2.2. Aktivitas Proses Pembuatan Taman


Dalam pembuatan taman ini ada banyak aktivitas yang akan dilakukan tentunya
juga dengan bantuan banyak pekerja dan dengan durasi waktu yang cukup cepat karena
permintaan dari pemerintah daerah dan harus segera diselesaikan oleh kontaktor.
PEKERJAAN UTAMA
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TAMAN
PENGERJAAN FASILITAS
PEKERJAAN PEJALAN KAKI/ PEDESTRIAN
PEKERJAAN SALURAN AIR
PEKERJAAN FUNITURE TAMAN
PEKERJAAN SALURAN LISTRIK

Tabel 2.2. Aktivitas Penting Proyek


Akt

1
2
3
4
5
6
7

Uraian

Aktivitas
mendahului

PEKERJAAN PERSIAPAN
Survei pendahuluan
Prastudy kelayakan
Study kelayakan
Perencanaan detail
Lisensi dan ijin
Akuisisi tanah
Membuat Patokan Lahan

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

3
4
4
6

Lama (Waktu
pengerjaan) /
hari
15
10
15
1
1
1
5

Proyek Pembuatan Taman Kota


8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Pengukuran Lahan
7
Pembersihan lahan
7,8
Membuat konstruksi taman
9
Pondasi Awal
10
Penggemburan tanah
11
Pembuatan dinding pembatas keliling
12
(pagar) taman
Pemesanan & pengiriman Material
4
PENGERJAAN FASILITAS
Pembuatan toilet umum
13,14
Pembuatan gazebo
15
Pembuatan taman bermain anak
16
Pembuatan lapangan skateboard dan sepatu
17
roda
Pembangunan tempat penyimpanan sepeda
18
dan skateboard yang akan disewakan
Pos satpam
19
PENGERJAAN JALUR / PEDESTRIAN
Pembuatan jalur pejalan kaki
20
Pembuatan jalur olahraga/jogging
21
Pembuatan jalur sepeda
22
PENGERJAAN TAMAN
Pemindahan pohon kelokasi taman
23
Penanaman bunga
24
Peletakan air mancur
25
Peletakan rumput jepang
26
PENGERJAAN FUNITURE TAMAN
Peletakan kursi dan meja taman
27
Peletakan wahana bermain di taman anak
28
Pembuatan pelengkap wahana skateboard
28
Peletakan penerangan / lampu taman
29,30
Pemasangan papan-papan peringatan
31
PENGERJAAN SALURAN AIR DAN LISTRIK
Pembuatan saluran air
32
Pembuatan saptitank
33
Pemasangan listrik
33
Pemasangan HOTSPOT-WIFI
35
PEKERJAAN AKHIR
Persiapan pembukaan taman kota
36
total

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

10

5
7
5
10
8
5
19
7
5
7
7
7
7
5
5
5
10
7
5
8
1
1
1
3
1
7
2
6
1
4
171 Hari

Proyek Pembuatan Taman Kota

BAB 3
DESAIN FASILITAS & TAMAN
3.1. Desain Pembuatan Bangku Taman

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

11

Proyek Pembuatan Taman Kota

Ada tiga jenis bangku yang dibuat dengan ukuran panjang yang berbeda :

Kursi panjang :
Panjang 200 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm
Kursi sedang :
Panjang 150 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm
Kursi Pendek
Panjang 100 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm

3.2. Desain Pembuatan Lampu Taman

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

12

Proyek Pembuatan Taman Kota

Ukuran dan Jenis Lampu Taman :


Tinggi Tiang

: 200cm

Jarak antar lampu

: 700cm

Daya Lampu

: 60 watt

Bahan

: Metal

3.3. Desain Pembuatan Wadah Tanaman bunga & Pagar Taman Kota

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

13

Proyek Pembuatan Taman Kota

Ukuran wadah tanaman


Tinggi

: 60 cm

Diameter

: 50 cm

Ukuran Pagar
Keliling

: 20000m2

Tinggi

: 400 cm

Bahan

: Beton & Besi

3.4. Contoh Sketsa Taman


Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

14

Proyek Pembuatan Taman Kota

BAB 4
MANAJEMEN WAKTU & MANAJEMEN KERJA

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

15

Proyek Pembuatan Taman Kota


4.1. Data Aktivitas

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

16

Proyek Pembuatan Taman Kota

Gambar 4.1. Layout Timeline Proyek


Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

17

Proyek Pembuatan Taman Kota

4.2. Gantt Chart

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

18

Proyek Pembuatan Taman Kota

Gambar 4.2. Layout Ms.Project Ganttchart Resources Proyek


4.3. Analisis Biaya Tenaga Kerja

Gambar 4.3. Layout Biaya Tenaga Kerja pada Microsoft Project


Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

19

Proyek Pembuatan Taman Kota


4.4. Resources Overview pada Microsoft Project

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

20

Proyek Pembuatan Taman Kota

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

21

Proyek Pembuatan Taman Kota

BAB 5
ANALISIS LEGAL & DAMPAK LINGKUNGAN
5.1. Pengukuran Dampak Penting
Pengukuran dampak penting pada lingkungan dari proses pembangunan taman
kota ini dapat dinilai dari beberapa indikator seperti berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Jumlah manusia yang terkena dampak


Luas wilayah persebaran dampak
Lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak
Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

Tabel 5.1. Faktor dan Kriteria dampak proyek


No
1
2
3

Faktor Penentu Dampak


Penting
Jumlah manusia yang akan
terkena dampak
Luas
wilayah

Kriteria dampak penting


Tidak penting
penting

persebaran

dampak
Lamanya dampak berlangsung

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

22

Proyek Pembuatan Taman Kota


4

Intensitas dampak
Banyaknya

komponen

lingkungan lain yang terkena

dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya

dampak
Dari tabel di atas maka harus ada penanggulangan dari pihak kontraktor,

investor dan pemerintah yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar sehingga
penanggulangannya yaitu sebagai berikut :

Dampak pertama untuk masyarakat sekitar dengan pembangunan proyek


taman ini maka akan menggunakan beberapa material seperti semen
sehingga akan mengganggu pernapasan orang-orang yang berada
disekitar proyek. Kontraktor
Dapat membuat sebuah tanda peringatan sedang adanya proyek di jalan
dan juga pihak investor dan pemerinta dapat membantu didalamnya

dengan membagikan masker untuk menghindari debu


Karena keadaan ini maka proses pengerjaan proyek harus benar-benar
selesai tepat waktu agar keadaan ini tidak lama berlangsung dan fungsi

taman dapat segera direalisasikan


Kemungkinan kemacetan maka pemerintah daerah harus melakukan

pengalihan arus lalu lintas


Kebisingan dari alat-alat juga akan sangat mengganggu sehingga harus
ada pertemuan dengan masyarakat sekitar untuk memberi penjelasan
terlebih dahulu.

5.2. Kegunaan Analisis Dampak Lingkungan


a. Bagi Pemerintah
Membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, khususnya
yang berkaitan dengan lingkunga
Dapat digunakan sebagai alat koordinasi dalam pembangunan
b. Bagi Pemrakarsa
Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang
akan datang ataupun saat ini sehingga dapat segera membuat cara
pencegahan serta penanggulangannya
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

23

Proyek Pembuatan Taman Kota


Sebagai pedoman dalam melaksanakan pengolahan dan pemantauan
lingkungan hidup
c. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat terkait rencana pembangunan,
sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri untuk penyesuaian dengan
perubahan yang akan terjadi, serta dapat memanfaatkan dampak positif dan
mengambil dampak negatif yang dapat ditimbulkan.
Sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta berpartisipasi didalam
kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
5.3. Pencegahan Sumber dan Jenis Dampak
a. Tahap Prakonstruksi
Pembebasan Lahan : saat mengajukan perijinan kepada pemerintah dan
masyarakat mungkin saja akan ada sikap pesimistis dari masyarakat yang
berpikiran negatifterhadap proyek, sehingga akan membuat waktu mulai

bekerja terus terundur.


Perencanaan : proses yang sangat penting dalam proses pembuatan suatu
proyek adalah perencaan jika tidak tersusun dengan rapi dan tidak ada
cadangan perencanaan maka bisa saja proyek akan berhenti ditengah jalan

karena kegagalan manajemen.


Pengukuran : proses ini harus dilakukan dengan pengelolah tanah, staf
pertanahan pemerintah dan disaksikan oleh Masyarakat sehingga saat proses

pengerjaan tidak ada keributan mengenai kesalahan pengukuran


b. Tahap Konstruksi
Perekrutan tenaga kerja
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai proses
perekrutan terutama kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, melibatkan
tokoh masyarakat atau pemerintah, mengutamakan tenaga kerja dari

masyarakat sekitar
Kegiatan barak kerja
Menyediakan kamar mandi dan toilet sementara di tapak proyek, memasang
tulisan dilarang buang air besar & kecil secara sembarangan,melakukan
pendataan tenaga kerja yang bermalam, menetapkan peraturan dan tata tertib,

menyediakan tempat sampah.


Mobilisasi kendaraan dan material
Kendaraan diperlukan oleh pekerja untuk menuju dan meninggalkan lokasi.

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

24

Proyek Pembuatan Taman Kota


Selain itu kendaraan diperlukan untuk mengangkut material menuju dan
meninggalkan lokasi. kegiatan tersebut dapat mengakibatkan turunnya

kualitas udara sehingga dapat dilakukan upaya :


- Memasang rambu peringatan dan larangan
- Tidak parkir dibahu jalan
- Diberi petunjuk parkir
- Menghindari jam jam sibuk masyarakat sekitar
- Memasang papan info pembangunan
- Memasang lampu kedip
- Tanah yang berdebu dilokasi proyek disemprot dengan air
- Pemagaran keliling tapak proyek
- Melengkapi truk dengan tutup bak
- Mengawasi keluar masuk kendaraan
Pekerjaan struktur taman dan fasilitas penunjang
Pekerjaan struktur taman dan fasilitas penunjang merupakan inti dari proyek
sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa kecelakaan kerja
sehingga dapat dilakukan beberapa hal untuk menekan dampak tersebut:
- Menyediakan alat pelindung diri dan mewajibkan tenaga kerja untuk

memakainya
- Menggunakan SOP atau Standard Operation Procedur
- Pekerja diberi BPJS
- Menyediakan P3K
- Memasang papan tata tertib
- Jam kerja maksimum 17.00
c. Tahap Operasional
Perekrutan tenaga kerja
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai proses
perekrutan terutama kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, melibatkan
tokoh masyarakat atau pemerintah, mengutamakan tenaga kerja dari
masyarakat sekitar.

Aktivitas transportasi
Sama halnya dengan mobilisasi kendaraan pada tahap konstruksi
Penggunaan kamar mandi/WC
Perancangan jumlah kamar mandi untuk karyawan dengan menggunakan
perhitungan karyawan untuk mengetahui berapa unit kamar mandi sementara

Tabel 5.2. Jumlah kamar mandi untuk karyawan


NO
1
2
3

Jumlah Karyawan
0-25
26-50
51-100

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

Jumlah Kamar Mandi


1
2
3
25

Proyek Pembuatan Taman Kota


Sehingga dalam proyek ini dapat dibuat 3 kamar mandi sementara yang
dapat menanggung karyawan untuk menunjang aktivitas dalam bekerja.
Operasional industri
Pembuangan sampah
Sampah akibat kegiatan proyek dapat di tampung pada Tempat pembuangan

sementara dan dibuang pada tempat pembuangan akhir.


Penggunaan genset
Penggunaan ini untuk mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik dari PLN.
Listrik dari genset akan mengganggu sehingga dapat dibuat cerobong agar
udara sekitar tetap terjaga

5.4. Peraturan Perundang-undangan Tenaga Kerja


BAB II ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN
UMUM
Pasal 5
(1) Harga satuan pekerjaan terdiri atas:
a. Biaya langsung
b. Biaya tidak langsung
(2) Komponen biaya langsung terdiri atas:
a. Tenaga kerja
b. Bahan
c. Alat
(3) AHSP bidang Umum yang dibahas dalam pedoman ini meliputi semua
pekerjaan yang berlaku untuk kegiatan pekerjaan bidang Sumber Daya Air, Bina
Marga dan Cipta Karya antara lain:
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Pasangan
c. Pekerjaan Beton Bertulang
d. Pekerjaan Baja
e. Pekerjaan Pemancangan
f. Pekerjaan Pengeringan air (dewatering)
g. Penggunaan Peralatan Kerja
(4) AHSP bidangSumber Daya Air yang dibahas dalam pedoman ini meliputi:
a. Pekerjaan Pintu Air dan Peralatan Hidromekanik
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

26

Proyek Pembuatan Taman Kota


b. Bendung
c. Jaringan Irigasi
d. Pengaman Sungai
e. Bendungan dan Embung
f. Pengaman Pantai
g. Pengendali Muara Sungai
h. Infrastruktur Rawa
i. Infrastruktur Air Tanah dan Air Baku
(5) AHSP bidang Bina Marga yang dibahas dalam pedoman ini meliputi:
a. Spesifikasi umum
1. Divisi 1 - Umum
2. Divisi 2 - Drainase
3. Divisi 3 - Pekerjaan Tanah
4. Divisi 4 - Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
5. Divisi 5 - Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen
6. Divisi 6 - Perkerasan Aspal
7. Divisi 7 - Struktur 8. Divisi
8 - Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
9. Divisi 9 - Pekerjaan Harian
10. Divisi 10 - Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
b. Spesifikasi khusus
(6) AHSP Cipta Karya yang dibahas dalam pedoman ini meliputi:
a. Divisi 1 Design development
b. Divisi 2 Sitework
c. Divisi 3 Pekerjaan struktural
d. Divisi 4 Pekerjaan arsitektur
e. Divisi 5 Pekerjaan mekanikal
f. Divisi 6 Pekerjaan elektrikal
g. Divisi 7 Fasilitas eksterior bangunan
h. Divisi 8 Miscellaneous work
Pasal 6

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

27

Proyek Pembuatan Taman Kota


(1) AHSP merupakan bagian dari dokumen kontrak harga satuan dan harus
disertakan dengan rinciannya sebagai lampiran yang tidak terpisahkan serta sebagai
alat untuk menilai kewajaran penawaran. www.djpp.kemenkumham.go.id 2013,
No.1374 8
(2) Nilai total HSP bersifat terbuka dan tidak rahasia serta digunakan untuk
menetapkan besaran nilai tertinggi penawaran yang sah.
(3) Kontrak harga satuan adalah kontrak pekerjaan yang nilai kontraknya
didasarkan atas HSP yang pasti dan mengikat atas setiap jenis pekerjaan masingmasing.
(4) Nilai kontrak adalah jumlah perkalian Harga Satuan HSP dengan volume
masing-masing jenis pekerjaan yang sesuai dengan daftar kuantitas dan harga (Bill
of quantity, BOQ) yang terdapat dalam dokumen penawaran.
BAB III KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 7
Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang telah ada sebelum berlakunya
Peraturan Menteri ini, tetap berlaku dan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan harus menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini.
BAB IV KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
(1) Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan dinyatakan masih berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum ini.
(2) Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, Surat Edaran Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 02/SE/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Umum dan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/SE/M/2008 tentang Pemberlakuan Standar, Pedoman, Manual Harga Satuan
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku lagi.
5.5. Hukum dan Tahap Pembebasan Lahan Badan Pertanahan Nasional
Hak Asasi Manusia Atas Lingkungan Hidup

1.

Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

28

Proyek Pembuatan Taman Kota


Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2.

Pasal 65 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari hak asasi manusia.
(2) Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses
informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
(3) Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana
usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup.
(4) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(5) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri
3. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

BAB 6
MANAJEMEN RESIKO & KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
6.1. Tujuan Manajemen Resiko Proyek
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

29

Proyek Pembuatan Taman Kota


Manajemen resiko proyek bertujuan untuk mencegah atau meminimalisasikan
pengaruh yang tidak baik akibat kejadian tidak terduga pada suatu proyek melalui
penghindaran risiko atau persiapan rencana kontingensi yang berkaitan dengan
resiko tersebut. dalam manajemen proyek, resiko proyek merupakan suatu peristiwa
atau kondisi yang tidak pasti dan jika terjadi memiliki pengaruh positif dan negatif
pada proyek. Unsur manajemen resiko pada gambar

3 hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen resiko proyek yaitu :


1.

Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal proyek secara sistematis serta
mengembangkan rencana untuk mengantisipasi risiko.

2.

Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk


mengelola risiko

3.

Memastikan bahwa biaya penanganan risiko adalah cukup kecil dibanding nilai
proyek. Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif
dari suatu risiko realatif lebih rendah atau sama dengan besaran manfaat dari
terhindarnya/ berkurangnya risiko tersebut.

6.2. Penerapan Manajemen Resiko Pada Proyek Taman


Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan untuk menerapkan manajemen resiko
pada sebuah proyek terutama pada proyek pembuatan taman:
a. Perencanaan Manajemen Resiko
Manajemen resiko dapat dilakukan dengan menyeleksi Sumber daya yang ada
baik sumber daya alam maupun manusia, antara lain:

HRD melakukan penyeleksian terhadap pekerja mulai dari pengalaman,

riwayat sakit dan skill dari setiap pekerja yang akan mengerjakan taman.
Waktu mulai pekerjaan sebelumnya dilakukan pemeriksaan ke badan
perkiraan cuaca BMKG untuk mengetahui saat proses pengerjaan taman tepat
pada musim

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

30

Proyek Pembuatan Taman Kota


kemarau atau hujan dan badai sehingga ada persiapan sebelum pembuatan

taman
Menjadwalkan waktu istirahat untuk semua pekerja, dalam proyek ini pekerja
yang bertugas dilapangan ada 60 orang jumlah yang cukup banyak sehingga
waktu bekerja mulai dari senin-jumat waktu sabtu dan minggu digunakan
untuk istirahat bagi pekerja.

b.

Resiko Yang Mungkin Terjadi


Cuaca Ekstrim yang ada di papua seperti hujan badai dan kemarau yang
panjang sehingga dapat membuat pekerja lapangan dehidrasi atau rentan

terhadap sakit seperti malaria


Kondisi wilayah pembangunan yang berada dipusat gempa sehingga sewaktuwaktu bisa saja terjadi gempa. Sehingga, bagian inventory atau penyimpanan
barang dapat melakukan penataan terhadap barang yang ada agar tetap aman
dan tidak rusak akibat gempa.

c. Analisis Resiko

Resiko terhadap hujan badai didaerah yang memiliki musim tidak menentu
Resiko terjadinya gempa karena berada didaerah rawan gempa
Resiko terhadap penyakit Malaria yang menjadi penyakit mematikan di

daerah pembangunan
Resiko keterlambatan datangnya barang

d. Respon Terhadap Resiko

Dapat dilakukan pengecekan ke bagian Iklim dan cuaca sehingga ada

persiapan dan perencanaan penanggulangan yang matang


Mempersiapkan material yang tepat dan kuat sehingga jika terjadi gempa

kecil kemungkinan adanya kerusakan.


Memberikan asuransi kesehatan kepada setiap pekerja sehingga jika suatu

waktu jatuh sakit dapat segera ditangani


Jika barang terlambat datang maka sebaiknya pada saat awal ada rencana lain
seperti pengerjaan bagian lain yang materialnya sudah lengkap

e. Pengendalian dan Monitoring Resiko

Dilakukan oleh pihak kontraktor untuk mengontrol jalannya proyek dengan

cara mengecek ke bagian-bagian penanggulangan bencana seperti BMKG


untuk biaya dan asuransi kesehatan dilakukan oleh bagian finance

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

31

Proyek Pembuatan Taman Kota

bagian Inventory mengontrol jalannya pengadaan barang dan proses keluar


masuknya material agar tidak terlambat ataupun tidak rusak.

6.3. Peraturan Yang Mengatur Kesehatan Keselamatan Kerja


1.

Undang-undang (UU)
Undang-undang yang mengatur tentang K3 adalah undang-undang tentang pekerja,
keselamatan kerja dan kesehatan. Undang-undang ini menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan tempat kerja, kewajiban pimpinan tempat kerja, hak dan
kewajiban pekerja.

2.

Peraturan Pemerintah (PP)


Peraturan pemerintah yang mengatur tentang aspek K3 adalah Peraturan
Pemerintah tentang keselamatan kerja terhadap radiasi dan izin pemakaian zat
radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya serta pengangkutan zat radioaktif.

3.

Keputusan Presiden (Kepres)


Keputusan presiden yang mengatur aspek K3 adalah Keputusan Presiden tentang
penyakit yang timbul karena hubungan kerja.

4.

Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja


(Kepmenaker).
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Depnaker di rumah sakit pada umumnya
menyangkut tentang syarat-syarat keselamatan kerja misalnya syarat-syarat K3
dalam pemakaian lift, listrik, pemasangan alat pemadan api ringan (APAR),
Konstruksi bangunan, instalasi penyalur petir dan lain-lain.

5.

Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan


(Permenkes)
Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan tentang aspek K3 di rumah
sakit, lebih terkait dengan aspek kesehatan kerja daripada keselamatan kerja. Hal
tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Departemen Kesehatan.

6.

Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen lainnyayang berhubungan


dengan pelaksanaan K3 di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Peraturan dari
Departemen lain adalah yang terkait dengan aspek radiasi.
PENJELASAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN K3

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

32

Proyek Pembuatan Taman Kota


1.

UNDANG-UNDANG
Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini mengatur tentang:
o Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
o Kewajiban dan hak pekerja
o Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerja sama, saling
pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di
tempat-tempat kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi dan
meningkatkan produktivitas kerja.
o Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan
selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.100.000, (seratus
ribu rupiah)
Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)

1.

Kewajiban memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja yang meliputi :

2.

Mencegah dan mengurangi kecelakaan

3.

Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

4.

Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan

5.

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya

6.

Memberi pertolongan pada kecelakaan

7.

Menyediakan alat-alat perlindungan diri (APD) untuk pekerja

8.

Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya bahaya akibat


suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau
radiasi, suara dan getaran

9.

Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik psikis,


keracunan, infeksi atau penularan
10. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
11. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
12. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
13. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

33

Proyek Pembuatan Taman Kota


14. Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerja
15. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang
16. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
17. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang
18. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
19. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tinggi.
20. Kewajiban melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
21. Kewajiban menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja baru tentang :
22. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul di tempat kerjanya.
23. Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area tempat kerjanya
24. Alat-alat perlindungan diri bagi pekerja yang bersangkutan
25. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
26. Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja.
27. Kewajiban menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada
tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca oleh pekerja.
28. Kewajiban memasang semua gambar keselamatan kerja yang diharuskan dan
semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan
dibaca.
29. Kewajiban menyediakan alat perlindungan diri secara cuma-cuma disertai
petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada pekerja dan juga bagi setiap orang yang
memasuki tempat kerja tersebut.
Kewajiban dan hak pekerja
1.

Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli
keselamatan kerja.

2.

Memakai APD dengan tepat dan benar

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

34

Proyek Pembuatan Taman Kota


3.

Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja


yang diwajibkan

4.

Meminta kepada pimpinan agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan


kesehatan kerja yang diwajibkan

5.

Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan


kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas, dalam batas yang
masih dapat dipertanggungjawabkan.
Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
Dalam UNDANG-UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja
dijelaskan sebagai berikut :

1.

Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan pekerja.

2.

Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit


akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

3.

Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

4.

Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1), (2)
dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

5.

Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp.
15.000.000.(lima belas juta rupiah)
Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan
Dalam peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhakmemperoleh perlindungan
atas :
o Keselamatan dan Kesehatan Kerja
o Moral dan kesusilaan
o Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

35

Proyek Pembuatan Taman Kota

Perenacanaan tenaga kerja

Pelatihan kerja

Kompetensi kerja

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Waktu kerja

Keselamatan dan kesehatan Kerja

2.

PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja
Terhadap Radiasi
Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan. Selanjutnya
ketentuan nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut oleh instansi yang
berwenang. Pengaturan mengenai petugas dan ahli proteksi radiasi, pemeriksaan
kesehatan calon pekerja dan pekerja radiasi, kartu kesehatan, pertukaran tugas
pekerjaan, ketentuan-ketentuan kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya, pembagian daerah kerja dan pengelolaan limbah radioaktif, kecelakaan dan
ketentuan pidana. Rangkuman isi peraturan sebagai berikut :

Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana
petugas proteksi mempunyai tugas menyusun pedoman dan instruksi kerja,
sedangkan ahli proteksi mempunyai tugas mengawasi ditaatinya peraturan
keselamatan kerja terhadap radiasi.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja radiasi adalah:


o calon pekerja radiasi
o berkala setiap satu tahun
o pekerja radiasi yang akan putus hubungan kerja.

Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas proteksi radiasi
wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan radiasi yang
diterimamasing-masing pekerja.

Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang
diizinkan, maka pekerja tersebut harus dipindahkan tempat kerjanya ketempat lain
yang tidak terpajan radiasi.

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

36

Proyek Pembuatan Taman Kota

Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi dan
pengelolaan limbah radioaktif.

Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi
kecelakaan radiasi.

Pelanggaran ketentuan ini diancam pidana denda Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah)
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat
Radioaktif atau sumber Radiasi lainnya
Dalam peraturan ini diatur tentang pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya, syarat dan cara memperoleh izin, kewajiban dan tanggung jawab
pemegang izin serta pemeriksaan dan ketentuan pidana.

3.

KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun1993 Tentang Penyakit Yang Timbul
karena Hubungan Kerja
Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah
hubungan kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)

4.

PERATURANDEPARTEMEN

PERATURAN
TENAGA

YANG
KERJA

DIKELUARKAN
DAN

OLEH

TRANSMIGRASI

(PERMENAKERTRANS)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/Men/1978
Tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pemakaian
lift listrik untuk pengangkutan orang dan barang.
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pemasang lift (instalatir) harus mempunyai
izin. Demikian pula untuk pemasangan, pemakaian dan perubahan teknis harus
dengan izin tertulis Depnaker. Selain kewajiban izin, dalam peraturan tersebut juga
diatur mengenal syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan lift dan
perawatan lift.

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

37

Proyek Pembuatan Taman Kota


Peraturan

Menteri

Tenaga

Kerja

RI

No. Per.01/Men/1980 Tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan


Dalam peraturan ini, diatur tentang tempat kerja dan alat kerja, perancah, tangga
dan rumah tangga, alat-alat angkat, kabel baja, tambang, rantai dan peralatan bantu,
mesin-mesin, peralatan konstruksi bangunan, konstruksi di bawah tanah,
penggalian, pekerjaan memancang, pekerjaan beton, pekerjaan pembongkaran,
penggunaan perlengkapan, penyelamatan dan perlindungan diri. Peraturan ini
sangat bermanfaat bagi rumah sakit yang sedang mengadakan renovasi atau
membangun rumah sakit baru ataupun dalam perawatan bangunan.

BAB 7
KESIMPULAN
1. Tujuan pembangunan taman kota ini adalah sebagai tempat rekreasi baru untuk
masyarakat papua dan sebagai tempat atau wahana baru untuk berolahraga maupun
bermain
2. Penabahan Hotspot Wifi agar masyarakat mendapatkan akses internet sehingga selagi
menikmati taman masyarakat terutama muda-mudi dapat mengerjakan tugas atau
menikmati layanan internet gratis
3. Total dana yang ada yaitu 5

Millyar

tetapi

yang

digunakan

sebesar

Rp.4.443.382.000,- sisa dari dana ini akan di alokasikan atau dipersiapkan untuk
kegiatan yang tidak terencana atau diluar dugaan.
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

38

Proyek Pembuatan Taman Kota


4. Setting prioritas, proyek ini lebih mementingkan time, quality kemudian cost. Time
sangat penting karena memburu sasaran dari pemerintah daerah untuk penyelesaian
secapat mungkin dengan kualias yang baik dan harga akan diurus oleh pemerintah
daerah.
5. Proyek pembangunan taman ini berlangsung sesuai target yaitu 171 hari atau kurang
lebih 6 bulan dengan waktu kerja tidak termasuk hari sabtu dan minggu mengikuti
peraturan daerah. Proyek dimulai pada 1 agustus 2016 27 maret 2017.
6. Pekerja dalam proyek antara lain kontraktor dibantu bagian finance dan manajer
inventory, pekerja sipil sebagai pekerja utama kemudian dibantu staf ahli dari staf
ahli sipil, mechanical electrical, PDAM, pertanahan dan bantuan dana dari
pemerintah dan investor.
7. Dampak dari proyek antara lain akan ada pada saat pengerjaan yaitu debu dan
kebisingan tetapi setelah proyek tuntas maka dampak akan berkurang dan
mendatangkan keuntungan bagi masyarakat.

REFERENSI
PEDOMAN PEMBUATAN TAMAN HIJAU KOTA GERAKAN NASIONAL
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
http://www.academia.edu/6745551/Pedoman_Pembuatan_Taman_Penghijauan_Kota
HARGA MATERIAL http://infobahanbanguna.blogspot.co.id/2015/12/daftarlengkap-perkiraan-harga-bahan.html
PENGURUSAN TANAH DAN IZIN PEMBANGUNAN PROYEK DARI
PEMERINTAH http://www.bpn.go.id/
PENGURUSAN DAN ATURAN PEMASANGAN HOTSPOT WI-FI SERTA
JARINGAN PENDUKUNG LAINNYA http://www.telkom.co.id/en

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

39

Proyek Pembuatan Taman Kota


PENGADAAN BARANG DAN MATERIAL DENGAN MENGGUNAKAN
JASA PENGIRIMAN KARGO http://www.saceexpress.co.id/tarif-cargo-laut/jakartake-papua
PERUSAHAAN FASILITAS SEPERTI SEPATU RODA DARI POWER
SUPERB http://www.spacindo.com
PERUSAHAAN POWELL
DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
PERATURAN KETENAGAKERJAAN OLEH DEPARTMEN KEMENTRIAN
HUKUM DAN HAM www.djpp.kemenkumham.go.id

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

40

Proyek Pembuatan Taman Kota

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

41

Proyek Pembuatan Taman Kota

Eka Pratiwi B Pakiding/130607532

42

Anda mungkin juga menyukai