BAB 1
LATAR BELAKANG & DESKRIPSI PROYEK
1.1. Latar Belakang
Dengan adanya globalisasi pembangunan dan semakin majunya teknologi yang
ada maka perlunya di ketahui bahwa banyak tempat-tempat yang ada disuatu kota
yang tidak dapat digunakan untuk merefleksikan pikiran atau menghirup udara
segar misalnya di perkotaan saat ini lebih banyak kafe dan tempat-tempat
nongkrong tetapi tidak diperhatikan bahwa dengan keberadaan taman sengat
menguntungkan bagi banyak orang. Taman dapat dijadikan sebagai tempat untuk
berolah raga, menenangkan diri, maupun berekreasi dengan keluarga dan kerabat.
Taman kota sangat berfungsi bagi masyarakat yang ada sebagai sarana untuk
berolahraga dan bermain karena tidak semua orang suka untuk melakukan olahraga
indoor sedangkan jika outdoor lahan yang di inginkan sangat jarang oleh sebab itu
dibutuhkan sebuah tempat yang bisa sekaligus menjadi tempat olahraga bermain
dan rekreasi di tambah lagi taman yang akan dibuat diberikan fasilitas full hotspot
wifi diseluruh area taman.
Pembangunan taman kota dengan penambahan wifi di salah satu pusat kota
kabupaten kepulauan yapen ialah untuk menjadi wahana bagi masyarakat setempat
untuk melakukan aktivitas luar rumah seperti jalan sore atau pagi, olahraga,
bermain, bahkan dengan adanya wifi agar masyarakat khususnya anak sekolahan
dapat dengan mudah mengakses internet untuk mendapat informasi dan agar saat
berada ditaman suasana tidak terlalu membosankan.
Adapun Maksud dari pembangunan taman kota ini yaitu :
Memperindah kota
Cost
Quality
Measurement
Pembangunan Taman kota ini diharapkan dapat
segera digunakan untuk aktivitas masyarakat saat
akhir pekan. Prosesnya diharapkan segera selesai
dalam 2 tahun
Biaya yang diperlukan kurang lebih 300 juta
ditambah dengan bantuan dana otonomi, Pihak
Lokasi
Jenis Project
Luas area
Biaya Project
Waktu
Start time
Finish time
BAB 2
ANALISIS BIAYA & AKTIVITAS PROYEK
2.1. Analisis Biaya
Anggaran
: Rp. 5.000.000.000,-
Jumlah
Rp.2.000.000.000,
Tujuan
Untuk pembangunan fasilitas dan
Pemerintah
Rp.3.000.000.000,
-
TOTAL
dalam
akan
membangun
Rp.5.000.000.000,
B
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
C
20
Aktivitas
Tenaga kerja sipil
Kontraktor
Finance
Staf ahli sipil
Staf ahli pertanahan
Staf ahli listrik &
electrical
Staf PDAM
Manajer Gudang
Japan International
Cooperation Agency
Ayunan
Jungkat-jungkit
Kursi Taman
Meja Taman
Sepeda Taman
Skateboard
Sepatu roda
Air mancur
Patung untuk
menghiasi taman
Hotspot Wi-fi
Batuan Taman
Jumlah
Waktu
Satuan
TENAGA KERJA
60 orang 171 hari
200000
1 orang
171 hari
700000
1 orang
171 hari
250000
1 orang
26 hari
500000
2 orang
33 hari
500000
2 orang
10 hari
500000
2 orang
1 orang
1 tim
7 hari
171 hari
15 hari
7000000
42750000
75000000
Total
Rp.2.395.200
.000,-
1733000
Total
2052000000
119700000
42750000
13000000
33000000
10000000
500000
250000
5000000
PENGADAAN BARANG
5 buah
5000000
4 buah
4000000
50 buah
1000000
20 buah
850000
30 buah
2570000
10 papan
380000
10
245000
pasang
1 buah
10000000
20
15000000
4 titik
Total Harga
25000000
16000000
50000000
17000000
77100000
3800000
2450000
10000000
300000000
6932000
Rp.508.282.0
00,18000000
Pohon
Bunga Hijau
Kembang
Semen
Atap
Penyewaan peralatan
27
Rumput jepang
28
29
lampu taman
pengiriman barang
1000 pot
2000 pot
2000 pot
1000 sak
100 buah
1 paket
alat berat
20.000
m2
100 buah
2
konteiner
100000
80000
80000
105000
59000
30000000
0
30000
100000000
160000000
160000000
105000000
5900000
300000000
120000
39500000
12000000
79000000
Total
Rp.1.539.900
.000,Rp.4.443.382
.000,-
TOTAL
600000000
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TAMAN
PENGERJAAN FASILITAS
PEKERJAAN PEJALAN KAKI/ PEDESTRIAN
PEKERJAAN SALURAN AIR
PEKERJAAN FUNITURE TAMAN
PEKERJAAN SALURAN LISTRIK
1
2
3
4
5
6
7
Uraian
Aktivitas
mendahului
PEKERJAAN PERSIAPAN
Survei pendahuluan
Prastudy kelayakan
Study kelayakan
Perencanaan detail
Lisensi dan ijin
Akuisisi tanah
Membuat Patokan Lahan
3
4
4
6
Lama (Waktu
pengerjaan) /
hari
15
10
15
1
1
1
5
Pengukuran Lahan
7
Pembersihan lahan
7,8
Membuat konstruksi taman
9
Pondasi Awal
10
Penggemburan tanah
11
Pembuatan dinding pembatas keliling
12
(pagar) taman
Pemesanan & pengiriman Material
4
PENGERJAAN FASILITAS
Pembuatan toilet umum
13,14
Pembuatan gazebo
15
Pembuatan taman bermain anak
16
Pembuatan lapangan skateboard dan sepatu
17
roda
Pembangunan tempat penyimpanan sepeda
18
dan skateboard yang akan disewakan
Pos satpam
19
PENGERJAAN JALUR / PEDESTRIAN
Pembuatan jalur pejalan kaki
20
Pembuatan jalur olahraga/jogging
21
Pembuatan jalur sepeda
22
PENGERJAAN TAMAN
Pemindahan pohon kelokasi taman
23
Penanaman bunga
24
Peletakan air mancur
25
Peletakan rumput jepang
26
PENGERJAAN FUNITURE TAMAN
Peletakan kursi dan meja taman
27
Peletakan wahana bermain di taman anak
28
Pembuatan pelengkap wahana skateboard
28
Peletakan penerangan / lampu taman
29,30
Pemasangan papan-papan peringatan
31
PENGERJAAN SALURAN AIR DAN LISTRIK
Pembuatan saluran air
32
Pembuatan saptitank
33
Pemasangan listrik
33
Pemasangan HOTSPOT-WIFI
35
PEKERJAAN AKHIR
Persiapan pembukaan taman kota
36
total
10
5
7
5
10
8
5
19
7
5
7
7
7
7
5
5
5
10
7
5
8
1
1
1
3
1
7
2
6
1
4
171 Hari
BAB 3
DESAIN FASILITAS & TAMAN
3.1. Desain Pembuatan Bangku Taman
11
Ada tiga jenis bangku yang dibuat dengan ukuran panjang yang berbeda :
Kursi panjang :
Panjang 200 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm
Kursi sedang :
Panjang 150 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm
Kursi Pendek
Panjang 100 cm
Lebar 80 cm
Tinggi 100 cm
12
: 200cm
: 700cm
Daya Lampu
: 60 watt
Bahan
: Metal
3.3. Desain Pembuatan Wadah Tanaman bunga & Pagar Taman Kota
13
: 60 cm
Diameter
: 50 cm
Ukuran Pagar
Keliling
: 20000m2
Tinggi
: 400 cm
Bahan
14
BAB 4
MANAJEMEN WAKTU & MANAJEMEN KERJA
15
16
17
18
19
20
21
BAB 5
ANALISIS LEGAL & DAMPAK LINGKUNGAN
5.1. Pengukuran Dampak Penting
Pengukuran dampak penting pada lingkungan dari proses pembangunan taman
kota ini dapat dinilai dari beberapa indikator seperti berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
persebaran
dampak
Lamanya dampak berlangsung
22
Intensitas dampak
Banyaknya
komponen
dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya
dampak
Dari tabel di atas maka harus ada penanggulangan dari pihak kontraktor,
investor dan pemerintah yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar sehingga
penanggulangannya yaitu sebagai berikut :
23
masyarakat sekitar
Kegiatan barak kerja
Menyediakan kamar mandi dan toilet sementara di tapak proyek, memasang
tulisan dilarang buang air besar & kecil secara sembarangan,melakukan
pendataan tenaga kerja yang bermalam, menetapkan peraturan dan tata tertib,
24
memakainya
- Menggunakan SOP atau Standard Operation Procedur
- Pekerja diberi BPJS
- Menyediakan P3K
- Memasang papan tata tertib
- Jam kerja maksimum 17.00
c. Tahap Operasional
Perekrutan tenaga kerja
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat mengenai proses
perekrutan terutama kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, melibatkan
tokoh masyarakat atau pemerintah, mengutamakan tenaga kerja dari
masyarakat sekitar.
Aktivitas transportasi
Sama halnya dengan mobilisasi kendaraan pada tahap konstruksi
Penggunaan kamar mandi/WC
Perancangan jumlah kamar mandi untuk karyawan dengan menggunakan
perhitungan karyawan untuk mengetahui berapa unit kamar mandi sementara
Jumlah Karyawan
0-25
26-50
51-100
26
27
1.
Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
28
(1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari hak asasi manusia.
(2) Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses
informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
(3) Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana
usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup.
(4) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(5) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri
3. Pasal 9 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
BAB 6
MANAJEMEN RESIKO & KESEHATAN KESELAMATAN KERJA
6.1. Tujuan Manajemen Resiko Proyek
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532
29
Identifikasi, analisis dan penilaian risiko di awal proyek secara sistematis serta
mengembangkan rencana untuk mengantisipasi risiko.
2.
3.
Memastikan bahwa biaya penanganan risiko adalah cukup kecil dibanding nilai
proyek. Artinya bahwa biaya yang diperlukan untuk mengurangi dampak negatif
dari suatu risiko realatif lebih rendah atau sama dengan besaran manfaat dari
terhindarnya/ berkurangnya risiko tersebut.
riwayat sakit dan skill dari setiap pekerja yang akan mengerjakan taman.
Waktu mulai pekerjaan sebelumnya dilakukan pemeriksaan ke badan
perkiraan cuaca BMKG untuk mengetahui saat proses pengerjaan taman tepat
pada musim
30
taman
Menjadwalkan waktu istirahat untuk semua pekerja, dalam proyek ini pekerja
yang bertugas dilapangan ada 60 orang jumlah yang cukup banyak sehingga
waktu bekerja mulai dari senin-jumat waktu sabtu dan minggu digunakan
untuk istirahat bagi pekerja.
b.
c. Analisis Resiko
Resiko terhadap hujan badai didaerah yang memiliki musim tidak menentu
Resiko terjadinya gempa karena berada didaerah rawan gempa
Resiko terhadap penyakit Malaria yang menjadi penyakit mematikan di
daerah pembangunan
Resiko keterlambatan datangnya barang
31
Undang-undang (UU)
Undang-undang yang mengatur tentang K3 adalah undang-undang tentang pekerja,
keselamatan kerja dan kesehatan. Undang-undang ini menjelaskan tentang apa yang
dimaksud dengan tempat kerja, kewajiban pimpinan tempat kerja, hak dan
kewajiban pekerja.
2.
3.
4.
5.
6.
32
UNDANG-UNDANG
Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang ini mengatur tentang:
o Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
o Kewajiban dan hak pekerja
o Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerja sama, saling
pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di
tempat-tempat kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi dan
meningkatkan produktivitas kerja.
o Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan
selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.100.000, (seratus
ribu rupiah)
Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
1.
2.
3.
4.
5.
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian lain yang berbahaya
6.
7.
8.
9.
33
Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
2.
34
4.
5.
1.
Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh
produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan pekerja.
2.
3.
4.
Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1), (2)
dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
5.
Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan
pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling banyak Rp.
15.000.000.(lima belas juta rupiah)
Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan
Dalam peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhakmemperoleh perlindungan
atas :
o Keselamatan dan Kesehatan Kerja
o Moral dan kesusilaan
o Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:
35
Pelatihan kerja
Kompetensi kerja
Waktu kerja
2.
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja
Terhadap Radiasi
Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan. Selanjutnya
ketentuan nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut oleh instansi yang
berwenang. Pengaturan mengenai petugas dan ahli proteksi radiasi, pemeriksaan
kesehatan calon pekerja dan pekerja radiasi, kartu kesehatan, pertukaran tugas
pekerjaan, ketentuan-ketentuan kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya, pembagian daerah kerja dan pengelolaan limbah radioaktif, kecelakaan dan
ketentuan pidana. Rangkuman isi peraturan sebagai berikut :
Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana
petugas proteksi mempunyai tugas menyusun pedoman dan instruksi kerja,
sedangkan ahli proteksi mempunyai tugas mengawasi ditaatinya peraturan
keselamatan kerja terhadap radiasi.
Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas proteksi radiasi
wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan radiasi yang
diterimamasing-masing pekerja.
Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang
diizinkan, maka pekerja tersebut harus dipindahkan tempat kerjanya ketempat lain
yang tidak terpajan radiasi.
36
Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi dan
pengelolaan limbah radioaktif.
Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi
kecelakaan radiasi.
Pelanggaran ketentuan ini diancam pidana denda Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah)
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat
Radioaktif atau sumber Radiasi lainnya
Dalam peraturan ini diatur tentang pemakaian zat radioaktif dan atau sumber radiasi
lainnya, syarat dan cara memperoleh izin, kewajiban dan tanggung jawab
pemegang izin serta pemeriksaan dan ketentuan pidana.
3.
KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun1993 Tentang Penyakit Yang Timbul
karena Hubungan Kerja
Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang timbul
karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah
hubungan kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)
4.
PERATURANDEPARTEMEN
PERATURAN
TENAGA
YANG
KERJA
DIKELUARKAN
DAN
OLEH
TRANSMIGRASI
(PERMENAKERTRANS)
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/Men/1978
Tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pemakaian
lift listrik untuk pengangkutan orang dan barang.
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pemasang lift (instalatir) harus mempunyai
izin. Demikian pula untuk pemasangan, pemakaian dan perubahan teknis harus
dengan izin tertulis Depnaker. Selain kewajiban izin, dalam peraturan tersebut juga
diatur mengenal syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan lift dan
perawatan lift.
37
Menteri
Tenaga
Kerja
RI
BAB 7
KESIMPULAN
1. Tujuan pembangunan taman kota ini adalah sebagai tempat rekreasi baru untuk
masyarakat papua dan sebagai tempat atau wahana baru untuk berolahraga maupun
bermain
2. Penabahan Hotspot Wifi agar masyarakat mendapatkan akses internet sehingga selagi
menikmati taman masyarakat terutama muda-mudi dapat mengerjakan tugas atau
menikmati layanan internet gratis
3. Total dana yang ada yaitu 5
Millyar
tetapi
yang
digunakan
sebesar
Rp.4.443.382.000,- sisa dari dana ini akan di alokasikan atau dipersiapkan untuk
kegiatan yang tidak terencana atau diluar dugaan.
Eka Pratiwi B Pakiding/130607532
38
REFERENSI
PEDOMAN PEMBUATAN TAMAN HIJAU KOTA GERAKAN NASIONAL
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
http://www.academia.edu/6745551/Pedoman_Pembuatan_Taman_Penghijauan_Kota
HARGA MATERIAL http://infobahanbanguna.blogspot.co.id/2015/12/daftarlengkap-perkiraan-harga-bahan.html
PENGURUSAN TANAH DAN IZIN PEMBANGUNAN PROYEK DARI
PEMERINTAH http://www.bpn.go.id/
PENGURUSAN DAN ATURAN PEMASANGAN HOTSPOT WI-FI SERTA
JARINGAN PENDUKUNG LAINNYA http://www.telkom.co.id/en
39
40
41
42