I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai jenis makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari terdiri
setiap bahan pangan dan hal itu dapat ditentukan dengan berbagai
metode dan prinsip. Selain kadar air, kadar abu juga merupakan satu hal
yang penting dalam suatu bahan pangan. Kadar abu juga berbeda untuk
setiap jenis bahan pangan.
dengan metode oven, yaitu suatu metode yang dapat digunakan untuk
seluruh produk makanan, kecuali produk tersebut mengandung
dan kadar abu. Berdasarkan hal di atas maka perlu dilakukan praktikum
mengenai kadar air dan kadar abu agar mahasiswa juga mengetahui
metode penentuan kadar air dan kadar abu pada bahan pangan.
pangan dan juga untuk mengetahui bahan pangan yang baik atau tidak
untuk dikonsumsi, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai referensi
A. Ikan Teri
yang masuk ke muara muara sungai di air payau, kebanyakan ikan teri
hidup dalambergerombolan sangat besar. Sebetulnya banyak sekali
nama ikan teri ini atau spesiesnya, ikan teri ini memmpunyai ari yang
besar dalam perdagang indonesia dan bernilai ekonomis (Purnomo,
2011).
SNI 2708-03-2009 menyatakan bahwa kadar air dalam ikan teri
tering berkisar antara 18,974% sampai 21,535% dan memiliki kadar
abu berkisar antara 13,521% sampai 10,055%. Ikan teri kering memiliki
B. Kadar Air
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan
yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik
yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat
C. Kadar Abu
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau
mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri
dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan
unsur-unsur mineral. Bahan-bahan organik dalam proses pembakaran
akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karena itulah
2012).
2011).
Dengan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, oven dapat
intensif, dan abu yang dihasilkan dapat dianalisis untuk penentuan kadar
mineral. Sementara kelemahan metode ini adalah memerlukan waktu
lama, biaya listrik yang lebih tinggi untuk memanaskan tanur dan
kehilangan mineral yang dapat menguap pada suhu tinggi (Suhartini,
2012).
berikut.
- oven
- tanur
- timbangan analitik
- cawan
- desikator
- gegep
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut.
- ikan teri
- tahu
- biskuit
- apel
- telur puyuh
C. Prosedur Kerja
Kadar Air
Kadar Abu
1) Panaskan cawan dalam tanur.
4) Timbang cawan.
5) Panaskan cawan + bahan dalam tanur pada suhu 750C.
A. Hasil
Tabel 04. Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut
Kadar Air
No Bahan Basis Basis Basah Kadar Abu
Kering
1 Biskuit 1,46% 1,45% 1,16%
2 Ikan Teri 20% 17% 11,76%
3 Tahu 670,109% 87,03% 0,29%
4 Apel 365% 78% 0,82%
5 Telur Puyuh 552,30% 84,67% 0,94%
Sumber : Data Sekunder Praktikum ATL, 2013.
B. Pembahasan
kecil dan panjang kurang dari 12 cm, yang diolah dengan cara
dikeringkan. Pada umumnya proses pengeringan ikan teri asih dilakukan
dengan cara tradisional, yaitu dengan cara menjemur ikan teri di bawah
sinar matahari. Ikan teri dalam kehidupan sehari-hari sudah sangat
dalam ikan teri tering berkisar antara 18,974% sampai 21,535%. Hal ini
sesuai dengan Suyani (2002) yang menyatakan bahwa
menurut SNI 2708-03-2009 kadar air dalam ikan teri tering berkisar
100% adalah sebesar 11%. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa ikan teri tersebut telah memenuhi standar kadar abu seperti yang
dicantumkan dalam SNI bahwa kadar abu ikan teri antara 13,521%
sampai 10,055%. Hal ini sesuai dengan Suyani (2002) yang
menyatakan bahwa
SNI 2708-03-2009 kadar abu berkisar antara 13,521% sampai 10,055%.
metode oven adalah biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami. Hal
ini sesuai dengan
lebih tinggi untuk memanaskan tanur dan kehilangan mineral yang dapat
menguap pada suhu tinggi.
V.PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
mineral.
B. Saran
Saran untuk praktikum Penentuan Kadar Abu dan Kadar Air adalah
agar selalu menjaga kebersihan laboratorium agar paraktikum berjalan
baik tanpa terkontaminasi dari benda-benda asing yang akan
berdampak kurang baik pada praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Kadar Air Pada Bahan Pangan. http://yogyamerah.
blogspot.com/2011/10/kadar-air-pada-bahan-pangan.html. Diakses Pada
Tanggal 28 Oktober 2013, Makassar.