TIPOLOGI BARU
Pada saat itu, di Hindia Belanda terbentuk gaya arsitektur tersendiri yang
dipelopori oleh Gubernur Jenderal HW yang dikenal dengan the Empire Style,
atau The Ducth Colonial Villa: Gaya arsitektur neo-klasik yang melanda Eropa
(terutama Prancis) yang diterjemahkan secara bebas. Hasilnya berbentuk gaya
Hindia Belanda yang bercitra Kolonial yang disesuaikan dengan lingkungan lokal,
iklim dan material yang tersedia pada masa itu.
Pada tahun 1902 sampai tahun 1920-an, secara umum, ciri dan karakter
arsitektur kolonial di Indonesia pada tahun 1900-1920-an yaitu menggunakan
Gevel (gable) pada tampak depan bangunan. Bentuk gable sangat bervariasi
seperti curvilinear gable, stepped gable, gambrel gable, pediment (dengan
entablure). Serta penggunaan Tower pada bangunan Pengunaan tower pada
mulanya digunakan pada bangunan gereja kemudian diambil alih oleh bangunan
umum dan menjadi mode pada arsitektur kolonial Belanda pada abad ke 20.
Bentuknya bermacam-macam, mulai dari yang bulat, segiempat dan ada yang
dikombinasikan dengan gevel depan. Serta penggunaaan Dormer pada
bangunan. Penyesuaian bangunan terhadap iklim tropis basah seperti pemilihan
bentuk ventilasi yang lebar dan tinggi, sebagai antisipasi dari hujan dan sinar
matahari.
KOMBINASI ARSITEKTUR
Pada awal abad 20, arsitek-arsitek yang baru datang dari negeri Belanda
memunculkan pendekatan untuk rancangan arsitektur di Hindia Belanda. Aliran
baru ini, semula masih memegang unsur-unsur mendasar bentuk klasik,
memasukkan unsur-unsur yang terutama dirancang untuk mengantisipasi
matahari, hujan lebat dan iklim tropis.
3. Tahun 1902-1920-an
Antara tahun 1902 kaum liberal di negeri Belanda mendesak apa yang
dinamakan politik etis untuk diterapkan di tanah jajahan. Sejak itu, pemukiman
orang Belanda tumbuh dengan cepat. Dengan adanya suasana tersebut, maka
indische architectuur menjadi terdesak dan hilang. Sebagai gantinya, muncul
standar arsitektur yang berorientasi ke Belanda. Pada 20 tahun pertama inilah
terlihat gaya arsitektur modern yang berorientasi ke negeri Belanda.
a. Art Nouveau
Pada tahun 1915, Nieuwe Kunst ini kemudian terpecah menjadi dua
aliran. Pertama yaitu aliran Amsterdam School dan yang kedua adalah De Stijl.
Meskipun berasal dari sumber yang sama dan mempunyai panutan yang sama
(H.P. Berlage), tapi ternyata kedua aliran arsitektur ini mempunyai perbedaan.
Perbedaan tersebut dapat dijelaskan bahwa Amsterdam School tidak pernah
menerima mesin sebagai alat penggandaan hasil karya-karyanya. Hal ini
berbeda dengan De Stijl, yang menganggap hasil karya dengan gaya tersebut
sebagai nilai estetika publik atau estetika universal, dan bisa menerima mesin
sebagai alat pengganda karya-karyanya.
4) Bangunan dari aliran Amsterdam School biasanya dibuat dari susunan bata
yang dikerjakan dengan keahlian tangan yang tinggi dan bentuknya sangat
plastis; ornamen skulptural dan diferensiasi warna dari bahan-bahan asli (bata,
batu alam, kayu) memainkan peran penting dalam desainnya.
Gaya ini (Niuwe Bouwen/ New Building) adalah sebuah istilah untuk
beberapa arsitektur internasional dan perencanaan inovasi radikal dari periode
1915 hingga sekitar tahun 1960. Gaya ini dianggap sebagai pelopor dari
International Style. Istilah Nieuwe Bouwen ini diciptakan pada tahun dua
puluhan dan digunakan untuk arsitektur modern pada periode ini di Jerman,
Belanda dan Perancis. Arsitek Nieuwe Bouwen nasional dan regional menolak
tradisi dan pamer dan penampilan. Dia ingin yang baru, bersih, berdasarkan
bahasa desain sederhana, dan tanpa hiasan. Karakteristik Nieuwe Bouwen
meliputi: