Jumlah becak di Kota Solo sangat banyak. Alat transportasi ini masih disukai oleh
warga Solo saat akan bepergian dalam jarak dekat. Selain itu, keberadaan becak
juga mendukung program Solo sebagai Kota Budaya. Wisatawan dapat
menggunakan becak untuk berkeliling kota. Namun begitu, persoalan juga
muncul dengan keberadaan becak tersebut. Lalu lintas Kota Solo menjadi
semakin padat. Selain itu, pelanggaran lalu lintas sering dilakukan oleh para
pengemudi becak, yang tentunya menambah padat lalu lintas, bahkan dapat
terjadi kecelakaan.
Pelanggaran lalu lintas itu terjadi karena para pengemudi becak merasa bebas
dari aturan.Sehingga, meski lampu rambu-rambu lalu lintas menyala merah,
tetap saja mereka menerobos. Bahkan bila terjadi kecelakaan ringan, seperti
serempetan dengan mobil atau sepeda motor, biasanya hanya diselesaikan
dengan permintaan maaf atau bisa juga dengan saling ngotot dan umpat.
Di sisi lain, pemegang kebijakan perlu membuat peraturan yang mengatur soal
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengemudi becak