Anda di halaman 1dari 10

KURANGNYA KESADARAN PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR

UNTUK MEMATUHI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS


Mata Kuliah : Kewarganegaraan

OLEH
NIA PARAMITA

145061101111027

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta,
berkat Ridho-Nya saya mampu menyelesaikan tugas mini research yang berjudul
"Kurangnya Kesadaran Pengguna Kendaraan Bermotor Untuk Mematuhi
Rambu-Rambu Lalu Lintas".
Tugas ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Malang, Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1
I.

Latar Belakang ......................................................................................... 1

II.

Rumusan masalah..................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 2
I.

Pengertian pelanggaran rambu lalu lintas ................................................ 2

II.

Faktor-faktor penyebab pelanggaran rambu lalu lintas ............................ 3

III.

Dampak pelanggaran rambu lalu lintas .................................................... 4

IV.

Upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran ......................................... 5

BAB III : PENUTUP............................................................................................. 6


Kesimpulan ......................................................................................................... 6
Saran .................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7
LAMPIRAN KUSIONER

ii

BAB I
PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh kota-kota besar ialah
kepadatan penduduk. Hal tersebut berakibat pada peningkatan sarana
transportasi untuk menunjang segala aktivitas. Hal tersebut juga diiringi
dengan peningkatan kemacetan dan kecelakaan yang terjadi di jalan. Dewasa
ini budaya melanggar rambu-rambu lalu lintas dikalangan para pengguna
kendaraan bermotor adalah salah satu faktor terjadinya kemacetan dan
kecelakaan tersebut. Kesadaran pengguna kendaraan bermotor yang rendah
memicu pelanggaran tersebut sering terjadi. Hal itu dibuktikan dengan cara
melanggar yang dilakukan secara berjamaah bukan lagi secara individual.
Rambu-rambu yang terpasang disepanjang jalan seperti hanya hiasan jalan
saja. Padahal pemasangan rambu tersebut bertujuan untuk mengatur kondisi
jalan serta mencegah kecelakaan. Namun ironisnya rambu-rambu yang
terpasang tersebut sering dihiraukan oleh sebagian besar pengguna kendaraan
bermotor. Dewasa ini melanggar seperti sebuah budaya yang mengakar dan
selalu berkembang tanpa memperdulikan dampak negatifnya.
Oleh karena itu, dalam mini research yang berjudul KURANGNYA
KESADARAN

PENGGUNA

KENDARAAN

BERMOTOR

UNTUK

MEMATUHI RAMBU LALU LINTAS saya akan mengulas lebih jauh


tentang pokok bahasan ini.
II.

Rumusan masalah
1. Mengapa pengguna kendaraan bermotor sering menghiraukan ramburambu lalu lintas yang terpasang ?
2. Bagaimana cara meminimalisir kebudayaan melanggar rambu-rambu lalu
lintas tersebut ?

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Pengertian pelanggaran rambu lalu lintas


Pelanggaran (overtreding, Belanda) adalah suatu jenis tindak pidana tetapi
ancaman hukumnya lebih ringan daripada kejahatan, baik yang berupa
pelanggaran jabatan atau pelanggaran undang-undang.1
Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang,
huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan,
larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan.2
Terdapat beberpa jenis rambu lalu lintas sesuai kebutuhan dan fungsinya,
antara lain : 3
1. Perintah, yaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas tanpa ada arti dan
interpretasi lain kecuali yang disampaikan oleh rambu larangan tersebut.
Karena sifatnya perintah, maka tidak benar jika ada interpretasi lain.
Semua perintah rambu tersebut harus dipatuhi oleh pengguna jalan.
2. Larangan, yaitu bentuk pengaturan yang jelas dan tegas. Sama halnya
dengan rambu perintah, rambu larangan merupakan rambu yang berfungsi
untuk melarang setiap pengguna jalan untuk melakukan suatu tindakan
tindakan di dalam ruang lalu lintas jalan, seperti dilarang parkir, dilarang
berhenti dll.
3. Peringatan, menunjukan kemungkinan adanya bahaya atau hal hal yang
harus diwaspadai oleh pengguna jalan.
4. Anjuran, bentuk pengaturan yang merupakan himbauan yang boleh
ataupun tidak dilakukan oleh pengguna jalan.
5. Petunjuk, merupakan rambu panduan bagi para pengguna jalan, seperti
rambu petunjuk arah, jurusan, jarak, kondisi lokasi, tempat beribadah,
rumah makan dll.

1
2

http://glosarium.org/arti/?k=pelanggaran
UU No.20 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 17

Oleh Lilik Muzaki Apa Itu Rambu Lalu Lintas? (http://dishub.jabarprov.go.id/content.php?id=350)

Dengan demikan dapat saya simpulkan bahwa pelanggaran rambu lalu


lintas ialah suatu perkara/tindakan hukum yang bersifat melanggar bagian
perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau
perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau
petunjuk bagi pengguna jalan.
II.

Faktor-faktor penyebab pelanggaran rambu lalu lintas


Banyak faktor yang menyebabkan seorang pengguna kendaraan bermotor
melakukan

pelanggaran.

Berikut

adalah

beberapa

faktor

penyebab

pelanggaran rambu lalu lintas menurut data responden dari kuisioner yang
saya sebar :
1. Terburu-buru
2. Untuk mempersingkat waktu
3. Tidak adanya aparat kepolisian
4. Rambu lalu lintas yang kurang jelas (penempatan rambu terhalangi
oleh pohon,tiang dll)
Dari beberapa faktor yang saya sebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
akar dari faktor-faktor di atas adalah rendahnya kesadaran akan keselamatan
berlalu lintas oleh pengguna kendaraan bermotor. Sebenarnya para pengguna
kendaraan bermotor sudah mengetahui tentang arti rambu-rambu tersebut,
mereka sudah mengetahui akibat jika melanggar rambu tersebut, bahkan
mereka sudah mengetahui bahwa dengan melanggar rambu lalu lintas akan
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Namun mereka tetap saja
melakukan pelanggaran dengan berbagai alasan.
Memang menegakkan dan mematuhi peraturan bukanlah hal yang mudah.
Manusia memiliki kecenderungan melanggar peraturan-peraturan tidak tertulis
maupun tertulis yang ada di dalam masyarakat. Sebagian manusia melakukan
pelanggaran-pelanggaran secara berkelanjutan meski telah ada sanksi sosial
bagi mereka yang melanggar peraturan.4 Namun sebagai manusia yang

Oleh Irsyadi Shalima Budaya Melanggar (http://talawengkar.blogspot.com)

mengerti peraturan kita harus bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan


budaya melanggar yang jelas-jelas merupakan tindakan yang tidak terpuji.
III.

Dampak pelanggaran rambu lalu lintas


Beberapa dampak yang ditimbulkan dengan semakin meningkatnya angka
pelanggaran rambu lalu lintas yang terjadi adalah :
1. Keadaan jalanan akan semakin tidak teratur, karena banyak yang
melanggar rambu lalu lintas yang terpasang sehingga kondisi jalan
yang semula diharapkan akan tertata akan berubah semerawut lagi.
Contohnya pada bahu jalan yang digunakan untuk parkir liar. Padahal
pada tempat tersebut telah terpasang rambu Dilarang Parkir sehingga
hal tersebut dapat merusak keindahan kota dan kerapian bahu jalan.
2. Keselamatan pengguna jalan akan terancam, jika seorang pengguna
kendaraan bermotor melanggar suatu peraturan lalu lintas hal tersebut
berarti

resiko

untuk

mengalami

kecelakaan akan

bertambah.

Contohnya ialah saat seorang penggendara kendaraan bermotor


menerobos rambu Dilarang Memutar resiko tertabrak oleh kendaraan
dibelakangnya akan semakin besar karena tidak memutar balik
kendaraan pada tempat yang telah ditentukan.
3. Angka kemacetan di jalanan akan semakin meningkat. Karena pada
setiap harinya jumlah kendaraan bermotor mengalami peningkatan dan
rambu yang terpasang dipinggir jalan sering dihiraukan. Sehingga
kondisi jalanan yang diharapkan teratur akan berubah menjadi jalanan
yang mengalami kemacetan.
4. Terjadi peyimpangan budaya berlalu lintas. Maksudnya ialah
melanggar rambu lalu lintas yang pada dasarnya ialah perbuatan yang
tidak baik akan berubah menjadi suatu rutinitas biasa dan dipandang
wajar oleh sebagian besar pengguna kendaraan bermotor. Contoh
nyatanya ialah dewasa ini sering kita lihat pelanggaran lalu lintas yang
terjadi dilakukan secara terang-terangan serta dilakukan secara
berjamaah bukan lagi secara individual.

IV.

Upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran


Tinjauan utama dari peraturan lalu lintas adalah untuk mempertinggi mutu

kelancaran dan keamanan dari semua lalu lintas di jalan-jalan.5 Namun karena
banyak terjadi pelanggaran lalu lintas diperlukan suatu upaya untuk kembali
ke tinjauan utama tersebut. Upaya untuk meminimalisir terjadinya
pelanggaran dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran diri masingmasing individu bahwa melanggar adalah hal yang tidak baik dan akan
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Namun dalam konteks ini upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggran
lalu lintas juga sangat diperlukan. Karena pemerintah berkewajiban untuk
melindungi setiap warga negaranya, serta berwenang melakukan tindakan
dalam menjamin ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.6 Berikut adalah
beberapa upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam meminimalisir
tigkat pelanggaran rambu lalu lintas :
1. Pemerintah harus menindak lanjuti petugas-petugas yang tidak
mendukungnya hukum pidana atau petugas yang menyelesaikan
masalah pelanggaran lalu lintas di tempat dalam kata lain jalur
damai.
2. Menambah atau memperbaiki rambu-rambu lalu lintas yang ada
dijalan.
3. Pemerintah juga harus menindaki petugas-petugas nakal yang biasanya
tersebar di tempat pembuatan SIM. Karena saat ini banyak kita jumpai
pembuatan SIM menggunakan orang dalam. Fenomena ini
merupakan salah satu yang mengakibatkan rendahnya pengetahuan
pengendara mengenai rambu-rambu lalu lintas dan peraturan yang
lainnya.

Soerjono Soekanto. 1989. Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Masalah-Masalah Sosial.
Bandung: Citra Aditya Bakti. Hal. 58.
6
Oleh Andrea R. Sumampow Penegakan Hukum Dalam Mewujudkan Ketaatan Berlalu Lintas
November 2013 ( http://download.portalgaruda.org/article.php?article=109376&val=1030 )

4. Pemerintah melalui Ditlantas harus mengadakan sosialisasi-sosialisai


secara rutin kepada masyarakat umum tentang rambu lalu lintas serta
bahayanya melanggar rambu lalu lintas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saat ini melanggar seperti menjadi budaya yang biasa dilakukan oleh
pengguna kendaraan bermotor. Banyak faktor yang menyebabkan pengguna
kendaraan bermotor melakukan pelanggaran tersebut. Faktor dasar berasal dari
rendahnya kesadaran pengguna kendaraan bermotor. Mereka sering berfikir
pendek

dan

mengabaikan

kesalamatan.

Padahal

dengan

melakukan

pelanggaran berarti mereka meningkatkan resiko bahaya untuk dirinya sendiri


dan orang lain. Untuk itu diperlukan upaya dalam mengatasi pelanggaran
tersebut. Pertama upaya tersebut berasal dari setiap masing-masing individu
mereka harus meningkatkan kesadaran untuk mematuhi peraturan rambu lalu
lintas. Kedua, upaya berasal dari campur tangan pemerintah karena
bagaimanapun juga pemerintah berkewajiban untuk melindungi setiap warga
negaranya,

serta

berwenang

melakukan

tindakan

dalam

menjamin

ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.


Saran
Untuk kedepannya diharapkan kesadaran pengguna kendaraan bermotor
lebih baik dari sekarang. Jangan sampai budaya yang menyimpang ini terus
mengakar dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga saat berkendara harus selalu
berhati-hati dan mentaati semua rambu lalu lintas serta peraturan lalu lintas
yang telah ditetapkan. Karena bahwasanya peraturan dibuat untuk kebaikan
kita

bersama.

DAFTAR PUSTAKA
http://glosarium.org/arti/?k=pelanggaran
http://dishub.jabarprov.go.id/content.php?id=350
http://talawengkar.blogspot.com/2009/03/budaya-melanggar.html
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=109376&val=1030
UU No.20 Tahun 2009
Soerjono Soekanto. 1989. Suatu Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap MasalahMasalah Sosial. Bandung: Citra Aditya Bakti. Hal. 58

Anda mungkin juga menyukai