Anda di halaman 1dari 1

umlah becak di Kota Solo sangat banyak.

Alat transportasi ini masih disukai oleh warga Solo saat


akan bepergian dalam jarak dekat. Selain itu, keberadaan becak juga mendukung program Solo
sebagai Kota Budaya. Wisatawan dapat menggunakan becak untuk berkeliling kota.

Namun begitu, persoalan juga muncul dengan keberadaan becak tersebut. Lalu lintas Kota Solo
menjadi semakin padat. Selain itu, pelanggaran lalu lintas sering dilakukan oleh para pengemudi
becak, yang tentunya menambah semrawut lalu lintas, bahkan dapat terjadi kecelakaan.

Pelanggaran lalu lintas itu terjadi karena para pengemudi becak merasa bebas dari aturan. Sehingga,
meski lampu rambu-rambu lalu lintas menyala merah, tetap saja mereka menerobos. Bahkan bila
terjadi kecelakaan ringan, seperti serempetan dengan mobil atau sepeda motor, biasanya hanya
diselesaikan dengan permintaan maaf atau bisa juga dengan saling ngotot dan umpat.

Pelanggaran peraturan berlalu lintas di jalan raya yang dilakukan pengemudi becak itu diakui oleh
Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad. Dia merasa kesulitan untuk menertibkan para
pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas, karena becak tidak teregistrasi.

Meski begitu, pihak terkait, seperti dari kepolisian maupun dari Dishub harus segera mengatasi
persoalan itu. Pelanggaran lalu lintas yang banyak dilakukan pengemudi becak itu sangat berbahaya
bagi yang bersangkutan maupun pengguna jalan lainnya. Bila karena tak teregistrasi, pengemudi
becak tidak bisa dikenai tilang. Maka, harus dicari jalan lain agar mereka mau menaati aturan lalu
lintas.

Misalnya, instansi terkait bisa bekerja sama dengan paguyuban pengemudi becak untuk memberikan
pengertian kepada anggota agar mematuhi aturan. Selain itu, polisi harus bekerja ekstra untuk
menegur para pengemudi becak yang melanggar aturan lalu lintas. Pada saat mereka melanggar
aturan, harus diperingatkan di tempat dan diberi pengarahan untuk selalu menaati peraturan.
Dengan teguran di tempat seperti itu diharapkan pengemudi becak dapat mengerti dan malu untuk
mengulangi kesalahan serupa.

Di sisi lain, pemegang kebijakan perlu membuat peraturan yang mengatur soal pelanggaran lalu
lintas yang dilakukan pengemudi becak maupun kendaraan sejenis seperti sepeda angin.

Penjelasan :

Tajuk diatas merupakan tajuk kritik yang ditujukan kepada para pengendara becak yang banyak
melanggar lalu lintas.

Topik tajuk rencana diatas adalah kritik terhadap pengemudi becak.

Pandangan redaktur pada tajuk rencana diatas dapat ditemukan pada paragraph 3.

Tujuan dapat ditemukan di paragraph 4 dan 5

Harapan-harapan redaktur dapat ditemukan diparagraf enam.

Anda mungkin juga menyukai