Anda di halaman 1dari 10

26 Maret 2014

Praktikum
Instrumentasi
Geofisika
Pengukuran Daya Hantar Listrik

Universitas Gadjah Mada


GEOFISIKA
Pengukuran Resistivitas

Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
Kita mungkin telah sering mendengar istilah daya hantar listrik, tapi bagaimana
prosesnya, mungkin sama sekali belum pernah mengetahuinya. Selain itu tidak semua benda
dapat menghantarkan listrik. Benda padat misalnya, ada yang tidak dapat menghantarkan listrik
(Isolator) dan yang dapat menghantarkan arus listrik (Konduktor). Begitu pula suatu senyawa,
ada yang dapat menghantarkan listrik (senyawa elektrolit) dan senyawa yang tidak dapat
menghantarkan listrik ( senyawa non-elektrolit). Senyawa elektrolit bisa menghantarkan listrik
dan senyawa non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Resistivitas () adalah kemampuan suatu bahan untuk menghambat arus listrik yang
bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. Semakin besar resistivitas suatu
bahan maka semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk menimbulkan sebuah
kerapatan arus. Satuan untuk resistivitas adalah .m.

Tujuan
Mengukur resistivitas air dan bahan lainnya

Bab II
Dasar Teori
Dasar Teori
Resistivitas adalah kemampuan suatu bahan atau medium menghantarkan arus listrik.
Pengukuran resistivitas batuan merupak metode aktif, yaitu pengukuran dengan memberika
arus listrik (I) melalui elektroda arus dan mengukur beda potensial (V) pada elektroda
potensial. Sesuai dengan hukum Ohm, maka harga resistivitas dapat dihitunng dengan
perhitungan R sama dengan V dibagi dengan I. Syart untuk memperoleh harga ukur V yang
benar adalah input impedansi dari volt meter harus besar (>10 Mohm)
Salah satu skema pengukuran hambatan ditunjukkan pada gambabr dibawah ini:

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


Pengukuran resistivitas sampel batuan menggunakan pendekatan skema pengukuran
hambatan di atas.

Bab III
Metode Eksperimen
Alat dan Bahan
Ampermeter
Voltmeter
Kompensator
Powe Supply
Bahan yang mau diuji
Kabel
Kotak kaca
Air

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


Skema Percobaan

Tata Laksana
1. Rangkaian dipasang seperti skema percobaan
2. Kotak kaca diisi dengan air
3. Sebelum dialirkan arus listrik, ukurlah potensial yang terbaca pada digital voltmeter,
kompensator diatur sehingga digital voltmeter menunjuk nol
4. Sumber dihidupkan, arus listrik (I) dan beda potensial (V) dibaca
5. Sumber dimatikan, arah arus dibalik, pembacaan diulangi seperti langkah (4)
6. Beda potensial (V) diukur untuk bermacam-macam harga arus listrik (I), R dihitung
7. Hubungan antara V dan I dibuat grafik, dan diamati linear atau tidak
8. Luas penampang (air) dan jarak elektroda potensial diukur
9. Harga resistivitas dihitung
10. Diulangi untuk bahan (larutan) yang lain

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


Bab IV
Data dan Analisa Data
Data
Air
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,1 0
2 10 1 0,7
3 15 1 1,2
4 20 2 1,9
5 25 2 2,6

Pasir Basah
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,3 35
2 10 0,6 129
3 15 1,5 223
4 20 2,2 321
5 25 3,0 421

Pasir Kering
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,4 0
2 10 1,2 1
3 15 1,9 1
4 20 3,1 2
5 25 4,3 4
6 30 4,9 4
7 35 6,1 6
8 40 6,8 7

Analisa

= =

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik



=

Bab V
Perhitungan dan Pembahasan
Perhitungan
Air
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,1 0 = 0,1
2 10 1 0,7
3 15 1 1,2 = 1,25103
4 20 2 1,9
5 25 2 2,6

Grafik Tegangan (V) vs Arus Listrik (A)


Pada Resistivitas Air
2,5

2
Tegangan (V)

1,5

1 y = 0,7527x + 0,2566
R = 0,9063
0,5

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3
Arus Listrik (A)

= 0,7527

1,25103
= 0,7527
0,1

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


= 0,0094 .

Pasir Basah
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,3 35 = 0,1
2 10 0,6 129
3 15 1,5 223 = 1,25103
4 20 2,2 321
5 25 3,0 421

Grafik Tegangan (V) vs Arus Listrik (A)


Pada Resistivitas Pasir Basah
3,5
3
Tegangan (V)

2,5
2
1,5 y = 0,0073x - 0,121
R = 0,9843
1
0,5
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Arus Listrik (A)

= 0,0073

1,25103
= 0,0073
0,1

= 9,13105 .

Pasir Kering
No Vin (V) Vout (V) I (A)
1 5 0,4 0
2 10 1,2 1 = 0,1
3 15 1,9 1
= 2,75103

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


4 20 3,1 2
5 25 4,3 4
6 30 4,9 4
7 35 6,1 6
8 40 6,8 7

Grafik Tegangan (V) vs Arus Listrik (A)


Pada Resistivitas Pasir Kering
8
7
6
Tegangan (V)

5
4
y = 0,905x + 0,7593
3 R = 0,9721
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Arus Listrik (A)

= 0,905

2,75103
= 0,905
0,1

= 0,0249 .

Pembahasan
Analisa yang digunakan dalam praktikum pengukuran resistivitas suatu bahan ini
adalah dengan mengunakan analisa grafik. Dengan menggunakan analisa grafik, dapat
diketahui hubungan secara langsung variabel-variabel yang terkait, apakah berbanding lurus,
berbanding terbalik atau secara eksponensial. Dengan menggunakan analisa grafik dapat
memudahkan dalam memahami data yang diperoleh saat melakukan percobaan. Namun
beberapa kekurangan dalam metode analisa grafik adalah kekurangan atau kesalahan dalam

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


konversi satuan tidak dapat dilakukan, sehingga hasil yang di dapat mungkin akan kurang
sesuai.
Beberapa kesulitan saat melakukan percobaan adalah pembacaan angka yang keluar
pertama kali pada multimeter, karena nilai pada multimeter lama kelamaan akan semakin
menurun atau berkurang. Terdapat juga kelebihan dalam melakukan percobaan yaitu
multimeter yang digunakan adalah multimeter digital yang dapat secara otomatis menghasilkan
angka dalam satuan standar, tanpa harus mengalikan dengan faktor pengali seperti yang
terdapat pada multimeter analog.
Nilai referensi untuk resistivitas bahan air adalah 30-100 . , pasir basah 50-300 .
dan pasir kering 100-600 . (Suryono, 1983). Sedangkan nilai resistivitas yang diperoleh
dari gradien pada grafik untuk bahan air adalah 0,0094 . , pasir basah 9,13105 .
dan pasir kering 0,0249 . . Besarnya nilai resisitivitas dipengaruhi oleh beda potensial,
arus listrik, luas penampang dan jarak antar dua elektroda potensial. Semakin besar nilai
resistivitas maka semakin sedikit arus yang mengalir karena dihambat oleh material tersebut.
Semakin rendah nilai resistivitas maka bahan tersebut semakin bersifat sebagai konduktor atau
mengalirkan arus.
Nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan terpaut jauh dari nilai referensi untuk semua
bahan yang di uji. Perbedaan yang terjadi dapat terjadi karena kurang telitinya praktikan dalam
melakukan percobaan baik dalam mengamati nilai yang tertera dalam multimeter maupun
dalam memasang elektroda pada bahan yang akan di uji. Sedangkan kesalahan lain juga dapat
berasal dari alat dan bahan yang mungkin kurang bagus.
Resistivitas adalah salah satu metode non-seismik pada survei geofisika. Resistivitas
termasuk dalam metoda geolistrik yang didalam metode ini juga terdapat beberapa jenis lain
seperti metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced
Polarization) dan lain-lain.
Pada metode resistivitas ini arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua
elektroda arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial.
Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda
kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik
ukur (sounding point). Metode ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang dapat memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau
1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak, tetapi lebih
banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan
dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal. Selain beberapa
kelemahan tadi, metode resistivitas juga tidak dapat dilakukan saat terjadi hujan, karena air
hujan akan meresap pada lapisan yang berada di permukaan dan akan mengakibatkan hasil
pengukuran tidak sesuai.

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik


Bab VI
Kesimpulan
Kesimpulan
Dari hasil eksperimen diperoleh nilai resistivitas
o Resistivitas air adalah 0,0094 .
o Resistivitas pasir basah adalah 9,13105 .
o Resistivitas pasir kering adalah 0,0249 . .
Nilai resistivitas yang semakin besar artinya semakin sedikit arus yang dapat dialirkan
Nilai resisitivitas dipengaruhi oleh beda potensial, arus listrik, luas penampang dan
jarak antar dua elektroda potensial.
Metode resistivitas lebih efektif digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal

Bab VII
Daftar Pustaka

Asisten Instrumentasi Geofisika. 2014. MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI


GEOFISIKA. Lab. Geofisika. Fakultas MIPA UGM.
Hendrajaya, L., dan Arif, I. 1988. Geolistrik Tahanan Jenis. Laboratorium Fisika Bumi.
Jurusan FMIPA. ITB. Bandung
http://ensiklopediseismik.blogspot.com/2009/02/resistivity-logging.html
http://eriwidi46.blogspot.com/2011/10/nilai-resistivitas-dan-suseptibilitas.html
http://kimiadisekitarkita.wordpress.com/2013/06/09/daya-hantar-listrik/
http://teeyara45.wordpress.com/2012/09/25/resistivitas-dan-konduktivitas-konduktor-dan-
semikonduktor-terhadap-suhu/

Praktikum Instrumentasi Geofisika Pengukuran Daya Hantar Listrik

Anda mungkin juga menyukai