Anda di halaman 1dari 6

KOLOID

Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Kimia

Disusun oleh:

Dio Yasril Z.
Eva S.
Faris L. G.
Firman Adithya P.
Maya Ismayanti.

SMA NEGERI 1
INDRAMAYU
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Alloh SWT, karena atas kehendak-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat pengikut sunnah beliau.

Dalam makalah ini, kami membahas mengenai Pengertian Koloid. Dalam

prosesnya penyusunannya, penyelesaian karya tulis ini tidak terlepas dari doa,

bantuan, dan motivasi teman-teman serta guru pembimbing kami. Terima kasih

kami ucapkan kepada Ibu Lia yang telah membimbing dan memberi kami ilmu yang

bermanfaat amin.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ada kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat
bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan
susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air
panas. Produk-produk seperti itu adalah sistem koloid.
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo,
serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-
hari. Pada umunya sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran dua
atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar. Koloid itu sendiri tervagi menjadi beberaa fase,
yaitu fase

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian koloid
2. Dapat membedakan antara koloid, campuran,dan larutan
3. Dapat mengetahui fase fase yang terdapat dalam koloid

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOLOID

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat
atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm.
Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang
terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta,
masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray,
jelly, dll.

Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan
koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa
terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar
antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak
menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom,
molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas
partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung
jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel
yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang
sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul
dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.

2.2 JENIS-JENIS KOLOID


Sistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata
dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem
koloid dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu:

1. Sol (fase terdispersi padat)


a) Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat
Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam
b) b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair
Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
c) Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas
Contoh: debu di udara, asap pembakaran
2. Emulsi (fase terdispersi cair)
a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat
Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi
b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair
Contoh: susu, mayones, krim tangan
c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas
Contoh: hairspray dan obat nyamuk
3. BUIH (fase terdispersi gas)
Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat
Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam
b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair
Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun
4. Aerosol
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam
gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat
disebut aerosol padat. Contoh aerosol padat adalah debu buangan
knalpot. Sedangkan bila zat yang terdispersi berupa zat cair disebut
aerosol cair. Contohnya ialah hairspray dan obat semprot.
5. Gel
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat dan
bersifat setengah kaku disebut gel. Gel dapat terbentuk dari suatu
sol yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersi sehingga
terjadi koloid yang agak padat. Contoh: agar-agar, semir sepatu,
mutiara, dan mentega.
Untuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium
pendispersi

sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

DAFTAR PUSTAKA

http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloid?
&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid

Anda mungkin juga menyukai