Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI HUTANG

DI SUSUN KELOMPOK 3 :
LIZA KHARISMA (7143210019, MODERATOR)

SITI SUCI ANNISAH HRP (7141210029,NOTULEN)

DEVY ARYANI (7142210001,NOTULEN)

HAMDANI (7143210013,PEMATERI)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penulisan


Adapun penyusunan makalah ini, ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan. Pada pembelajaran ini kami membentuk kelompok diskusi untuk
membahas materi Akuntansi Hutang. Akuntansi Hutang ini mencakup hutang jangka pendek
dan hutang jangka panjang. Akuntansi Hutang ditahap pelaporan keuangan akan dilaporkan
didalam Neraca.

2. Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud akuntansi hutang dan bagaimana konsep dari akuntansi hutang ?
Bagaimana Metodologi yang digunakan dalam permasalahan akuntansi hutang ?
Bagaimanakah penerapan materi tersebut ?

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian dan Konsep Hutang

1 | AKUNTANSI HUTANG
Didalam akuntansi, hutang merupakan jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-
kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang atau jasa kepada pihak lain dimasa yang
akan datang. Kewajiban tersebut timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah
terjadi sebelumnya. Atau istilah sederhananya hutang adalah pinjaman, dimana terdapat
jumlah uang yang akan dibayarkan dikemudian hari sebagai akibat yang timbul dari transaksi
dimasa yang lalu.
Didalam akuntansi adanya suatu keharusan terhadap hutang yaitu bahwa :

Semua hutang harus dicantumkan didalam neraca


Dan hutang yang dicantumkan didalam neraca disajikan menurut nilainya yang wajar.

Tidak dicantumkan hutang didalam neraca, berakibat neraca tidak dapat


menggambarkan keadaan/posisi keuangan yang sebenarnya. Kewajaran nilai hutang (yang
disajikan di dalam neraca) akan sangat berperan didalam proses penentuan laba rugi
periodiknya.

Pada akhirnya hutang harus dibayar kembali, oleh karena itu hutang diklasifikasikan
berdasarkan tanggal jatuh temponya pembayaran menjadi :

1. Hutang lancar (hutang jangka pendek )


2. Hutang jangka panjangs

II. Metodologi dan Terapan Akuntansi


A. Hutang Lancar (hutang jangka pendek)
Yaitu hutang-hutang yang harus (akan dibayar) dalam jangka waktu tidak lebih dari satu
tahun.. Pencatatan hutang lancar didalam laporan keuangan berdasarkan nilai jatuh temponya
yang dapat mengakibatkan hutang disajikan lebih besar dari jumlah yang seharusnya.
Pembahasan hutang jangka pendek dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Hutang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti.
2. Hutang yang jumlahnya ditaksir.
3. Hutang bersyarat.

Hutang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti


1. Hutang Dagang
Yaitu hutang yang timbul karena pembelian barang dagangan , jasa atau aktiva lainnya
yang dilakukan secara kredit atau angsuran yang sudah harus dilakukan penyelesaiannya
dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal neraca dibuat. Dalam menentukan jumlah utang
jangka pendek perlu diperhitungkan utang atas barang-barang yang dibeli yang masih dalam
perjalanan. Ada 2 alternatif prosedur pencatatan terhadap utang dagang yang berasal dari
pembelian kredit. Berikut contoh soal utang dagang:

2 | AKUNTANSI HUTANG
1 januari 2012 Dibeli barang dagangan sebesar harga faktur sebesar Rp 100.000
dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.

Jurnal umum:
Persediaan barang dagang Rp 100.000
Utang dagang Rp 100.000
Pembelian dicatat berdasar Pembelian dicatat
Transaksi jumlah bersih, setelah berdasar jumlah total
dikurangi potongan tunai sebelum dikurangi
( Metode Netto ) potongan tunai ( Metode
Bruto )
Mencatat pembelian
barang dagangan sebesar Persediaan barang Persediaan barang
harga faktur Rp 100.000 dagang 98.000 dagang 100.000
Hutang dagang 98.000 Hutang dagang 100.000

Pembayaran hutang
sebesar 80 % dalam Hutang dagang 78.400 Hutang dagang 80.000
jangka waktu potongan. Kas 78.400 Pot.Pembelian 1.600
Kas 78.400

Pelunasan sisa hutang


sebesar 20% lebih dari Hutang dagang 19.600 Hutang dagang 20.000
jangka waktu 10 hari. Pot.Pembelian tidak Kas 20.000
dimanfaatkan 400
Kas 20.000

2. Wesel Bayar
Wesel bayar yaitu kewajiban yang dinyatakan dalam bentuk surat kesanggupan
membayar (promes) atau dalam bentuk surat perintah membayar ( wesel ) yang telah di
akseptasi oleh debitur.

Transaksi PT. X PT. Y


( Peminjam ) ( Kreditor )
(1 Mei) PT. X membeli Persediaan barang Piutang usaha 10.000
dagang 10.000 Penjualan 10.000
barang dagang senilai Rp
Hutang dagang 10.000 HPP 7.500
10.000 secara kredit dari Persediaan barang
dagang 7.500
PT.Y dengan ketentuan 2/10,
n/30. Harga pokok barang

3 | AKUNTANSI HUTANG
dagang tersebut bagi PT.Y
adalah Rp 7.500
(31 Mei) PT.X menerbitkan Utang usaha 10.000 Wesel tagih 10.000
Wesel bayar 10.000 Piutang usaha 10.000
promes bernilai Rp 10.000
dengan bunga 12% berjangka
waktu 60 hari kepada PT.Y
(30 Juli) PT.X melunasi Wesel bayar 10.000 Kas 10.200
Beban bunga 200 Pendapatan bunga 200
utang beserta bunganya
Kas 10.200 Wesel tagih 10.000
kepada PT.Y Bunganya
adalah ( Rp 10.000 x 12% x
60/360= 200

3. Utang Pajak
Yaitu utang yang timbul berdasarkan ketentuan perpajakan, misalnya pajak
penghasilan perusahaan yang kurang dibayar, pajak penjualan yang belum disetor, pajak
bumi dan bangunan yang belum disetor dan lain-lain. Contoh:
Tanggal 1 Maret 2009 dibayar gaji kepada pegawai dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah gaji karyawan = Rp 123.500.000
Pajak penghasilan = Rp 12.350.000 -
Dibayar kepada karyawan = Rp 111.150.000

Jurnal mencatat pembayaran gaji :

Beban gaji Rp 123.500.000


Pajak penghasilan pasal 21 terutang Rp 12.350.000
Kas Rp 111.150.000
Hutang yang dapat ditaksir
1. Utang pemberian hadiah

Untuk meningkatkan omzet penjualannya , kadang-kadang perusahaan menawarkan


berbagai hadiah kepada para langganan ( bisa dibatasi jangka waktunya dan tidak bisa
dibatasi jangka waktunya ).

Contoh : Pada awal bulan Desember 2008 manajemen perusahaan memutuskan untuk
memasukkan kupon berhadiah dalam setiap kemasan produk yang dihasilkan. Dalam bulan
desember 2008 telah terjual sebanyak 100.000 unit produk dengan harga Rp.5.000/unit
produk, dari jumlah produk terjual sebanyak 1000 unit produk yang didalamnya terdapat

4 | AKUNTANSI HUTANG
kupon berhadiah uang sebesar Rp 10.000 yang dapat ditukarkan melalui distributor yang
ditunjuk.

Maka pada akhir periode 2008, perusahaan harus menaksir kemungkinan klaim dari
pelanggan atas perolehan kupon berhadiah serta membebankannya dalam perhitungan laba
rugi tahun 2008 melalui jurnal :

Beban hadiah 10.000.000


Utang diestimasi klaim hadiah 10.000.000

2. Hutang garansi atas produk yang dijual


Garansi merupakan suatu jaminan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli untuk
memperbaiki/melengkapi kekurangan akan kuantitas, kualitas dari produk kita yang dijual
didalam menjalankan fungsinya.
Ada dua metode yang dapat digunakan yaitu :
dasar tunai (cash basis) = garansi dibebankan kepada penghasilan dalam periode
dimana biaya itu dikeluarkan (terjadi).
dan dasar waktu (accrual basis) = biaya garansi yang terhutang harus dilakukan pada
saat terjadinya transaksi penjualan atau pengadaan (penyerahan) jasa kepada pembeli.

Contoh : PT.Wijaya Elektronik menjual produknya dengan memberikan garansi berupa


reparansi dan pemberian suku cadang secara gratis untuk masa satu tahun. Perusahaan
yang memulai produksi komersialnya pada awal bulan juli 1982, telah berhasil menjual
sebanyak 250 unit produk sampai dengan tanggal 31 Desember 1982. Menurut
pengalaman dari produk-produk sejenis , ditaksir rata-rata setiap produk memerlukan
biaya dan harga suku cadang pengganti sebesar Rp.25000. perusahaan menjual produknya
dengan harga @ Rp.500.000 dan sampai dengan akhir bulan Desember 1982 telah
mngeluarkan biaya untuk garansi sebesar Rp1.750.000.

Dicatat sebagai berikut :


a. Penjualan 250 unit produk dengan harga @ Rp.500.000 per unit
Piutang dagang Rp.125.000.000
Hasil penjualan Rp. 125.000.000
Perhitungan : 250 x 500.000= Rp. 125.000.000
b. Mencatat taksiran biaya garansi untuk produk yang terjual sebesar Rp25.000 per unit
produk.
Biaya garansi Rp. 6.250.000
Taksiran/hutang garansi Rp. 6.250.000
Perhitungan : Biaya garansi= Rp.25.000 x 250=Rp. 6.250.000

5 | AKUNTANSI HUTANG
c. Mencatat pengeluaran biaya garansi yang dilakukan dalam periode juli sampai
desember 1982
taksiran/utang garansi Rp. 1.750.000
Kas: persediaan suku cadang: hutang Gaji & upah Rp.1.750.000

Biaya garansi dilaporkan dalam laporan perhitungan rugi laba untuk periode juli sampai
dengan desember 1982 sebesar Rp.6.250.000. sedang (taksiran) hutang garansi sebesar
Rp.4500.000 harus disajikan dalam neraca pada tgl 31 desember 1982.

B. Hutang Jangka Panjang


Yaitu menunjukkan hutang-hutang yang pelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih
dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari kelompok aktiva
lancar. Diantara hutang-hutang jangka panjang diantaranya :
Hutang obligasi
Hutang hipotik

Hutang Obligasi
Obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai
tanggal pembayaran kembali pinjaman dan jumlah & tanggal pembayaran bunganya.

1. Metode Pencatatan Obligasi


Penerbitan dan penempatan obligasi perusahaan dapat dicatat dengan menggunakan 2
metode pencatatan obligasi yang umum digunakan yaitu :
a. utang obligasi dicatat sebesar nilai nominal obligasi yang terjual, atau
b. utang obligasi dicatat sebesar nilai nominal obligasi yang diotorisasikan/diterbitkan
Jika digunakan metode yang pertama, maka neraca hanya menginformasikan besarnya
utang obligasi pada suatu saat tertentu saja. Sedangkan jika digunakan metode kedua, maka
neraca mampu memberikan tiga informasi yaitu:
Besarnya nilai obligasi yang diterbitkan
Besarnya nilai obligasi yang belum terjual, dan
Besarnya utang obligasi pada saat itu

Berikut pencatatan ilustrasi transaksi dibawah ini :

Bila dicatat sebesar nilai Bila dicatat sebesar nilai


Transaksi nominal obligasi yang obligasi yang diotorisasikan
terjual
1 januari 2008 diterbitkan Obligasi belum
1.000 lembar obligasi 12% terjual 10.000
@Rp 10.000 per lembar. Utang obligasi
Tidak ada jurnal diotorisasi 10.000
Bunga obligasi akan
dibayarkan tiap-tiap tanggal 1
Maret dan 1 September

6 | AKUNTANSI HUTANG
1 maret 2008 ditempatkan 600
lembar obligasi dengan kurs Kas 6.200.000 Kas 6.200.000
105%. Biaya penempatan Rp Utang obligasi 6.000.000 Obligasi belum
Premium terjual 6.000.000
100.000
obligasi 200.000 Peremium
Perhitungan:
obligasi 200.000
Harga kurs 6.300.000
B. penempatan 100.000
Per kas 6.200.000

1 april 2008 ditempatkan 400


lembar obligasi dengan kurs Kas 3.740.000 Kas 3.740.000
95%. Biaya penempatan Rp Diskon obligasi 300.000 Diskon obligasi 300.000
Utang Obligasi belum
100.000
obligasi 4.000.000 terjual 4.000.000
Perhitungan :
Beban bunga 40.000 Beban bunga 40.000
Harga kurs 3.800.000
B.penempatan 100.000
3.700.000
Bunga 1 bulan
1/12 x 12% x 4.000.000
40.000
Kas 3.740.000

Oleh sebab itu, cara melaporkan kedua perkiraan tersebut dalam neraca adalah sebagai
berikut :
Utang obligasi diotorisasikan Rp XXX
Utang yang belum terjual Rp XXX
Utang obligasi Rp XXX
Apabila keseluruhan obligasi-obligasi tersebut telah terjual, maka pada saat itu harus
dibuatkan jurnal untuk mentransformasikan nilai perkiraan Utang obligasi diotorisasi ke
perkiraan utang obligasi seperti dibawah ini :

Utang obligasi diotorisasikan Rp XXX


Utang obligasi Rp XXX

2. Pencatatan Utang Obligasi


a. jurnal transaksi penerbitan obligasi
b. jurnal transaksi pembayaran bunga obligasi
c. jurnal penyesuaian setiap akhir periode akuntansi terdiri dari:
1. jurnal penyesuaian terkait beban bunga obligasi yang belum dibayar
2. jurnal penyesuaian terkait dengan amortisasi premium atau diskon obligasi
d. jurnal pembalikan setiap awal periode berikutnya terkait dengan jurnal penyesuaian poin 1
e. jurnal transaksi pelunasan obligasi

Hutang Hipotek

7 | AKUNTANSI HUTANG
Hutang jangka panjang yang dijamin dengan aktiva tak bergerak. Contoh : gedung,
kendaraan, tanah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini :
Pada tanggal 1 April 2010 PT. X mendapat pinjaman Rp. 100.000.000 dengan jangka waktu
10 tahun dan bunga 12% per tahun. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober.
Sebagai jaminan diserahkan sebidang tanah. Pinjaman diangsur 10 kali angsuran, angsuran
pertama 1 Oktober 2010. PT. X juga menanggung provisi materai dan biaya administrasi
sebesar Rp. 600.000

1. Jurnal transaksi ( 1 April 2010)


Kas Rp. 99.400.000
Beban bunga Rp. 600.000
Hutang hipotik Rp. 100.000.000

2. Jurnal pembayaran angsuran I (1 Oktober 2010)


Hutang hipotik Rp. 10.000.000
Beban bunga Rp. 6.000.000
Kas Rp. 16.000.000
Bunga : (6/12 x 12/100 x Rp. 100.000.000 = Rp. 6.000.0000

3. Jurnal penyesuaian (31 Desember 2010)


Beban bunga Rp. 2.700.000
Hutang bunga Rp. 2.700.000
(Rp.100.000.000 Rp. 10.000.000 = Rp. 90.000.000)
Bunga (3/12 x 12/100 x Rp. 90.000.000 = Rp. 2.700.000)

Hutang hipotik Rp. 10.000.000


Hutang jangka panjang segera jatuh tempo Rp. 10.000.000

4. Jurnal Pembalik (1 Januari 2011)


Hutang bunga Rp. 2.700.000
Beban bunga Rp. 2.700.000

8 | AKUNTANSI HUTANG
Hutang jangka panjang segera jatuh tempo Rp. 10.000.000
Hutang hipotik Rp. 10.000.000

5. Jurnal pembayaran angsuran II (1 April 2011)


Hutang hipotik Rp. 10.000.000
Beban bunga Rp. 5.400.000
Kas Rp. 15.400.000
(Rp. 100.000.000 Rp. 10.000.000 = Rp. 90.000.000)
Bunga (6/12 x 12/100 x Rp. 90.000.000 = Rp. 5.400.000) untuk seterusnya caranya
sama

6. Jurnal pelunasan hutang hipotek


Hutang hipotek Rp 100.000.000
Kas Rp 100.000.000

PENYAJIAN DI NERACA:

PT X
NERACA
PER 31 DESEMBER 2005
Kas Rp. xxx Utang dan Modal
Utang lancar:
Piutang Rp. xxx Utang Dagang Rp.xxx
Utang Wesel Rp. xxx
Cad. Kerugian Rp. xxx - Utang pajak Rp. xxx
Rp. xxx Utang Bonus Rp. xxx

Aktiva tetap Rp. xxx Jumlah Hutang Lancar Rp. xxxs


Utang Jangka Panjang:
Akum. Depresiasi Rp. xxx - Utang Obligasi Rp. xxx
Rp. xxx Jumlah Hutang Jangka Panjang Rp.xxx

9 | AKUNTANSI HUTANG
Modal Rp.xxx
Jumlah Aktiva Rp. xxx Hutang + Modal
Rp. xxx

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hutang adalah pinjaman, dimana terdapat jumlah uang yang akan dibayarkan
dikemudian hari sebagai akibat yang timbul dari transaksi masa lalu. Didalam
Akuntansi Hutang terbagi menjadi 2 jenis hutang yaitu: hutang jangka pendek dan
hutang jangka panjang. Dimana tiap jenis hutang ini memiliki masing masing
metode dalam pencatatannya. Dimana hutang jangka pendek (hutang lancar )
pelunasannya dilakukan kurang dari satu tahun sehingga jenis hutang ini ada yang dapat
ditaksir atau tidak dapat ditaksir. Sedangkan hutang yang pembayarannya dilakukan dalam
jangka waktu lebih dari setahun sejak tanggal neraca digolongkan sebagai hutang jangka
panjang.

10 | AKUNTANSI HUTANG
DAFTAR PUSTAKA

Harnanto.1998.Akuntansi Keuangan Intermediate.Liberti:Yogyakarta


SyafiI Ahmad Syakur.2009.Intermediate Accounting Av Publisher.Jakarta
http:// modul dasar - dasar akuntansi
Baridwan, Zaki.2004.Intermediate Accounting.BPFE:Yogyakarta
Niswonger,warren,dkk.1999.Prinsip-Prinsip Akuntansi.Erlangga:Jakarta

11 | AKUNTANSI HUTANG

Anda mungkin juga menyukai