Alkali ialah zat yang melepaskan ion hidroksil dalam air dan mempunyai pH
lebih besar dari 7, antara lain kapur (kalsium hidroksil) yang ditambahkan
pada tanah untuk menetralkan sifat asam yang berlebihan (McCahill, 1994).
Manfaat alkalinitas
Tinggi atau rendahnya alkalinitas dalam suatu perairan tidak lepas dari
pengaruh parameter lain seperti pH, atau kesadahan. Di mana semakin
tinggi alkalinitas, maka kedua parameter tersebut akan mengikuti.
konsentrasi total alkalinitas sangat erat hubungannya dengan konsentrasi
total kesadahan air. Umumnya total alkalinitas mempunyai konsentrasi yang
sama dengan konsentrasi total kesadahan. Selain bergantung pada pH,
alkalinitas juga dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion.
Unsur-unsur alkalinitas juga dapat bertindak sebagai buffer (penyangga) pH
(McCahill, 1994).
Kordi dan Tancung (2007), bahwa ketersediaan ion basa bikarbonat (HCO3)
dan karbonat (CO32-) merupakan parameter total alkalinitas.
BAKU MUTU
EFEK
Kadar alkalinitas dengan tingkat kesadahan air haruslah seimbang. Jika kadar
alkalinitas terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar Ca2+ dan Mg2+
(kesadahan) maka air menjdi agresif dan menyebabkan karat pada pipa.
Sebaliknya, bila kadar alkalinitasnya rendah dapat menyebabkan kerak
CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa.
Pada air buangan, khususnya dari industri, kadar alkalinitas yang tinggi
menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat,
propionate, amoniak dan sulfite. Alkalinitas juga sebagai parameter
pengontrol untuk anaerobic digestes dan instalasi Lumpur aktif (Alaerts dan
ir. Sri Sumestri Santia, MSc).