Anda di halaman 1dari 5

Leukimia Penyebab, Gejala, dan

Pengobatan
Leukemia adalah kanker darah yang berkembang dari kelebihan produksi sel darah putih yang
belum matang. Karena jumlah sel darah putih yang sangat banyak dalam aliran darah dan
sumsum tulang, maka sel-sel darah lainnya terganggu proses pembuatannya. Akibatnya, sel-sel
darah putih dan sel darah lainnya tidak mampu berfungsi sebagaimana seharusnya. Orang-orang
dengan leukemia anemia dan rentan terhadap memar, perdarahan, dan infeksi. Leukemia
diklasifikasikan menjadi leukimia akut dan leukimia kronis. Leukemia diklasifikasikan lebih
lanjut sesuai dengan jenis sel darah putih yang terlibat.

Penyebab
Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan leukemia, tetapi kelainan kromosom, paparan
polusi, paparan radiasi, dan merokok dapat menjadi faktor risiko. Pengobatan biasanya meliputi
kemoterapi dan tulang transplantasi sumsum tulang.
Gejala
Leukemia tidak memberikan gejala yang khas pada tahap awal. Ketika timbul, salah satu dari
gejala berikut dapat muncul:

Anemia dan gejala yang terkait, seperti kelelahan, pucat di bibir, pucat di konjungtiva
mata.

Kecenderungan untuk memar atau mudah berdarah, termasuk perdarahan dari gusi atau
hidung, atau darah dalam tinja atau urin.

Kerentanan terhadap infeksi seperti sakit tenggorokan atau pneumonia bronkial, yang
bisa disertai dengan sakit kepala, demam ringan, sariawan, atau ruam kulit.

Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya di tenggorokan, ketiak, atau


selangkangan.

Kehilangan nafsu makan dan berat badan.

Ketidaknyamanan di bawah tulang rusuk kiri bawah (yang disebabkan oleh limpa
bengkak).

Jumlah sel darah putih yang sangat tinggi dapat mengakibatkan masalah penglihatan
karena perdarahan retina, telinga berdenging (tinnitus), perubahan status mental, ereksi
berkepanjangan (priapismus), stroke, ataupun kejang karena perdarahan di otak.

Penanganan Leukimia di Rumah


Ada hal-hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengelola efek samping. Jika
dokter telah memberikan instruksi atau obat-obatan untuk mengobati gejala-gejala ini, patuhi
obat-obatannya. Secara umum, kebiasaan untuk mengkonsumsi menu sehat seperti makan
makanan seimbang dan cukup tidur serta olahraga dapat membantu mengontrol gejala.

Perawatan di rumah untuk gejala seperti mual atau muntah dan mengatasi tanda-tanda awal
dehidrasi, seperti mulut kering atau pusing ketika dalam posisi duduk ke berdiri. Makan
makanan kecil dapat membantu. Konsumsi permen jahe atau teh jahe juga mampu membantu
mengatasi gejala.

Jika ada gejala diare, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Masalah lain yang dapat diobati di rumah meliputi:

Masalah tidur

Merasa sangat lelah. Jika pasien kekurangan energi atau menjadi lemah dengan mudah,
cobalah untuk mengelola energi dan menjadwalkan istirahat ekstra.
Rambut rontok. Tips termasuk menggunakan sampo yang ringan bahan kimia dan sisir
rambut dengan cara yang lembut.

Rasa sakit. Perawatan di rumah dapat membantu Anda mengatasi rasa sakit.

Penanganan stres karena kanker: Pasien kanker bisa jatuh ke dalam stres. Pikiran yang
berat untuk menghadapi tantangan penyakit itu sendiri serta rasa sakit yang dirasakan
perlu mendapatkan dukungan keluarga dan orang yang dikasihi. Menemukan cara baru
untuk mengatasi gejala stres dapat meningkatkan kualitas keseluruhan hidup Anda seperti
melakukan hal-hal yang disenangi pasien dan menyarankan pasien untuk berpikiran
positif.

Berbagi kisah dan perasaan. Menemukan kelompok dukungan untuk sesama penyandang
penyakit kanker dapat meringankan pikiran.

Pengobatan
Tujuan pengobatan untuk leukemia adalah untuk menghancurkan sel-sel leukemia dan
memungkinkan sel-sel darah yang normal dibentuk di dalam sumsum tulang. Keputusan
pengobatan didasarkan pada jenis leukemia yang dimiliki, stadium penyakit, usia dan kondisi
kesehatan secara umum.

Jenis leukimia sendiri dilihat melalui pemeriksaan mikroskopis sumsum tulang, apakah jenis
leukimia limfoblastik atau mieloblastik. Dan apakah leukimianya tersebut akut atau kronis.

Leukimia Limfoblastik Akut


Rencana pengobatan untuk leukemia limfoblastik akut (ALL) memiliki 3 langkah yang terdiri
atas tahap induksi, konsolidasi, dan pemeliharaan.

Terapi induksi adalah tahap puntuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum
tulang. Perawatan tahap ini termasuk kemoterapi dan kortikosteroid. Induksi biasanya
berlangsung 4 minggu dan dilakukan di rumah sakit. Tetapi beberapa pasien memiliki sel-sel
leukemia dengan perubahan gen tertentu. Gen ini disebut kromosom Philadelphia. Pasien dengan
gen tersebut akan diberikan inhibitor tyrosine kinase.

Terapi konsolidasi membunuh sel-sel leukemia yang mungkin masih tersisa. Jika sel-sel tersisa,
sel ini dapat tumbuh kembali dan dapat kambuh. Perawatan termasuk kemoterapi dan mungkin
transplantasi sumsum tulang. Konsolidasi biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan tetapi
tidak memerlukan opnam di rumah sakit.

Terapi pemeliharaan juga mencegah sel-sel leukemia yang tersisa dari tumbuh. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan dosis kemoterapi yang lebih rendah dari yang digunakan selama
induksi atau konsolidasi. Kemoterapi diberikan dengan obat minum dan obat suntik intravena
(IV). Terapi pemeliharaan dilakukan selama 3 tahun berturut-turut, tapi selama ini, kebanyakan
pasien leukimia mengalami kekambuhan ketika sedang dalam terapi pemeliharaan.

Ketika tidak ada tanda-tanda leukemia selama 5 tahun, seseorang biasanya dianggap sembuh.
Leukimia Mieloblasik Akut
Pengobatan untuk leukemia mieloblastik akut (AML) didasarkan pada susunan genetik dari sel
myeloid normal. Rencana pengobatannya biasanya memiliki 2 langkah yang meliputi induksi
remisi dan terapi pasca-remisi.

Terapi Remisi membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Kemoterapi
diberikan dengan cara pengobatan suntikan intravena (IV). Induksi biasanya berlangsung 4
minggu, dengan diikuti 3 minggu kemudian untuk pemulihan sumsum tulang. Terapi remisi
biasanya memerlukan opnam di rumah sakit.

Terapi pasca-remisi dilakukan untuk membunuh sel-sel leukemia yang mungkin ada meskipun
mereka tidak terdeteksi. Terapi ini dapat berupa kemoterapi tambahan atau transplantasi sumsum
tulang. Kemoterapi dapat diberikan kepada pasien di rumah sakit selama beberapa hari setiap
bulan selama 3 sampai 4 bulan.

Terdapat subtipe dari AML disebut promyelocytic leukemia akut, sehingga pasien mendapatkan
obat-obatan lain, seperti arsenik trioksida dan obat all-trans retinoic acid (ATRA).

Transplantasi sel induk dan kemoterapi juga digunakan ketika leukemia tidak respon terhadap
pengobatan atau jika AML kambuh kembali.

Leukemia Limfositik Kronis


Leukemia limfositik kronis (CLL) tidak selalu perlu segera.Pilihan pengobatan untuk CLL
meliputi:

Terapi radiasi. Ini dapat digunakan untuk mengobati kelenjar getah bening yang bengkak karena
terlalu banyak limfosit abnormal.

Kemoterapi. Kemoterapi ini merupakan kombinasi dari obat-obatan, termasuk antibodi


monoklonal.

Ketika CLL tidak respon terhadap pengobatan, atau jika kambuh kembali setelah pasien telah
reda gejalanya selama beberapa waktu tertentu, pasien mampu diobati dengan kemoterapi lebih
atau transplantasi sumsum tulang.

Pasien CLL tidak mampu melawan infeksi dengan baik. Pasien dan dokter perlu untuk waspada
dan memeriksa apakakh ada tanda-tanda infeksi, seperti pneumonia (infeksi paru) atau infeksi
jamur. Pengobatan dini akan membantu pasien hidup lebih lama.

Leukimia Mieloblastik Kronis


Leukimia mieloblastik kronis (CML) perlu diobati dengan segera. Pilihan yang paling umum
termasuk:

Target terapi dengan inhibitor tyrosine kinase. Ini adalah pengobatan pertama kali digunakan
untuk CML.
Transplantasi sumsum tlang. Sebelum transplantasi bisa dilakukan, kemoterapi atau radiasi
digunakan untuk menghancurkan aktivitas sumsum tulang.

Bagi orang-orang yang baru didiagnosis pada tahap awal CML (fase kronis), tyrosine kinase
inhibitor dapat bekerja selama bertahun-tahun. Jika pasien tidak menunjukkan kekambuhan,
pasien tidak perlu melakukan transplantasi sumsum tulang. Tetapi jika pasien kambuh, sebaiknya
pasien melakukan transplantasi sumsum tulang.

Bagi orang-orang yang didiagnosis CML pada tahap selanjutnya (fase akselerasi atau fase krisis
blast), pengobatan mungkin melibatkan kemoterapi atau tyrosine kinase inhibitor sebelum
dilakukannya transplantasi sumsum tulang untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan
operasi transplantasi sumsum tulang.

Leukemia pada Anak-Anak


Perawatan untuk anak-anak yang leukemia tidak sama dengan pengobatan untuk orang dewasa
yang leukemia. Setelah leukemia telah diobati, anak-anak memerlukan pantauan khusus untuk
efek samping pengobatan yang mungkin muncul dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun
kemudian. (dr. Ursula Penny)

Read more: http://doktersehat.com/leukimia-1/#ixzz4a8sqAFqG

Anda mungkin juga menyukai