Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PENILAIAN

PENDIDIKAN SEKOLAH
BERKARAKTER DI KAB.
PURWAKARTA
06/05/2012 Juragan Udiels
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan salah satu program prioritas pembangunan nasional. Semangat
itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan
sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Komitmen
nasional tentang perlunya pendidikan karakter, secara imperatif tertuang
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dalam Pasal 3 UU tersebut dinyatakan bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Jika dicermati 5 (lima) dari 8 (delapan)
potensi peserta didik yang ingin dikembangkan sangat terkait erat dengan
karakter.
RPJPN dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan
secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas
program Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan dalam
Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010): pendidikan karakter
disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga
sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara
apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan
sepenuh hati.

Pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi


pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia,
bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.
Hal ini sekaligus menjadi upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita
sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Di
samping itu, berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita dewasa ini
makin mendorong semangat dan upaya pemerintah untuk memprioritaskan
pendidikan karakter sebagai dasar pembangunan pendidikan.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar
mengajar dan luar sekolah, akan tetapi juga melalui pembiasaan
(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras, cinta damai, tanggung-jawab, dan sebagainya. Pembiasaan itu bukan
hanya mengajarkan pengetahuan tentang hal-hal yang benar dan salah, akan
tetapi juga mampu merasakan terhadap nilai yang baik dan tidak baik, serta
bersedia melakukannya dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan
cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan peserta didik yang pada akhirnya akan menjadi
cerminan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sekolah memiliki peranan
yang besar dalam pengembangan pendidikan karakter karena peran sekolah
sebagai pusat pembudayaan melalui pendekatan pengembangan budaya
sekolah (school culture).
Sekolah dipandang dianggap sebagai salah satu alternatif yang bersifat
preventif karena sekolah membangun generasi baru bangsa yang lebih baik.
Sebagai alternatif yang bersifat preventif, sekolah diharapkan dapat
mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang
dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan
karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan yang
dilaksanakan di sekolah akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak
segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.
Sekolah merupakan salah satu bagian dari pengembangan pendidikan karakter
dan budaya bangsa.

SMP di Kab. Purwakarta merupakan salah satu sekolah yang berada di


lingkungan Kabupaten Bandung Barat. Keberadaan SMP Negeri 4 Lembang
dimana secara letak geografis jauh dari pusat perkotaan bahkan boleh di bilang
sekolah yang berada di daerah terpencil, akan tetapi perkembangan arus
globalisasi dan IPTEK sangat cepat berkembang sehingga secara tidak
langsung membawa dampak positif dan negatif terhadap perilaku siswa.
Dampak negatif inilah yang membawa perubahan pada tingkah laku siswa
yang negatif. Melihat kondisi berbagai permasalahan yang ada seperti
perkelahian antar siswa, kurang disiplin, banyaknya pelanggaran tata tertib
sekolah dan lain-lain, membuat sekolah untuk bisa membentengi pengaruh
negatif yang datang dari pengaruh budaya barat dimana dengan menerapkan
kurikulum berwawasan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Sejalan pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 4 Lembang yang berwawasan


pendidikan budaya dan karakter bangsa, maka untuk melihat sejauh mana
pencapaian keberhasilan penerapan atau pengembangan budaya dan karakter
bangsa yang diterapkan di sekolah perlunya satu penilaian yang berkaitan
dengan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang diterapkan di sekolah.
Oleh karena itu, SMP Negeri 4 Lembang membuat Pedoman Penilaian
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

B. Tujuan
Pedoman penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa disusun sebagai
acuan bagi sekolah dan pendidik untuk merancang penilaian yang berkualitas
guna mendukung pencapaian pengembangan budaya dan karakter bangsa. Di
sisi lain, dengan menggunakan rancangan penilaian pendidikan budaya dan
karakter bangsa ini diharapkan satuan pendidik dan pendidik dapat
mengembangkan peserta didik menunjukkan pembiasaan karakter yang
diharapkan.

C. Ruang Lingkup
Pedoman Penilaian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini memuat
tentang Hakikat dan Prinsip Penilaian, prosedur dan mekanisme penilaian,
pengembangan indikator, kisi-kisi, dan instrumen penilaian, dilengkapi dengan
contoh berbagai format yang berkaitan dengan penilaian hasil belajar peserta
didik.

BAB II HAKIKAT DAN PRINSIP PENILAIAN

A. Hakikat Penilaian
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada


indikator. Sebagai contoh, indikator untuk nilai jujur di suatu semester
dirumuskan dengan mengatakan dengan sesungguhnya perasaan
dirinya mengenai apa yang dilihat, diamati, dipelajari, atau
dirasakan maka guru mengamati (melalui berbagai cara) apakah yang
dikatakan seorang peserta didik itu jujur mewakili perasaan dirinya. Mungkin
saja peserta didik menyatakan perasaannya itu secara lisan tetapi dapat juga
dilakukan secara tertulis atau bahkan dengan bahasa tubuh. Perasaan yang
dinyatakan itu mungkin saja memiliki gradasi dari perasaan yang tidak berbeda
dengan perasaan umum teman sekelasnya sampai bahkan kepada yang
bertentangan dengan perasaan umum teman sekelasnya.
Penilaian dilakukan secara terus menerus, setiap saat guru berada di kelas
atau di sekolah. Model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika
melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan)
selalu dapat digunakan guru. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas
yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya. Sebagai
contoh, peserta didik dimintakan menyatakan sikapnya terhadap upaya
menolong pemalas, memberikan bantuan terhadap orang kikir, atau hal-hal
lain yang bersifat bukan kontroversial sampai kepada hal yang dapat
mengundang konflik pada dirinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya,
guru dapat memberikan kesimpulan atau pertimbangan tentang pencapaian
suatu indikator atau bahkan suatu nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu
dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan


tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi
belum konsisten).

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan


berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus


memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

B. Prinsip Penilaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa antara lain:

1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator sekolah dan


kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ;
2. Penilaian menggunakan kriteria yakni berdasarkan pencapaian
keberhasilan indikator sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa ;
3. Penilaian dilakukan secara individual, kelompok (kelas) dan
berkelanjutan;
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti ;
5. Penilaian di sesuaikan dengan indikator sekolah dan kelas dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Penilaian pencapaian keberhasilan indikator sekolah dan kelas dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang


mencerminkan indikator yang dinilai;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya,
agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan
dari kegiatan sekolah dan pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan(berkelanjutan), yakni
penilaian mencakup aspek indikator sekolah dan kelas indikator dalam
pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa dengan
menggunakan berbagai teknik yang sesuai.
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian keberhasilan pengembangan pendidikan karakter dan budaya
bangsa yang ditetapkan;
9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan, (value is neither cought
nor taught, it is learned) (Hermann, 1972) mengandung makna bahwa
materi nilai-nilai dan karakter yang dalam hal ini tertuang dalam visi SMP
Negeri 4 Lembang PRAKTIS (Prestasi, Akhlakul Karimah Terciptanya
lingkungan yang Indah dan Asri).
11. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya
sekolah, Penilaian dilakukan pada setiap mata pelajaran dengan memuat
nilai karakter dan budaya bangsa pada setiap silabus dan RPP mata
pelajaran, bahkan pada kegaiatan pengembangan diri sekolah serta pada
kegiatan sekolah.

BAB III TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN

A. Teknik Penilaian
Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada
indikator. Penilaian dilakukan melalui penilaian kelompok (per kelas) untuk
indikator sekolah dan penilaian individual yang dilakukan dalam mata pelajaran
oleh guru bersangkutan.

Penilaian pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang


dikembangkan di SMP Negeri 4 Lembang, antara lain :

1. Kelas, melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang
dirancang sedemikian rupa. Dalam setiap kegiatan belajar pembelajaran
guru dituntut untuk mampu mengembangkan penilaian pendidikan karakter
dan budaya bangsa melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh
karena itu, tidak selalu diperlukan kegiatan belajar khusus untuk
mengembangkan nilai-nilai pada pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Dalam Silabus dan RPP yang telah dikembangkan memuat nilai pendidikan
karakter dan budaya bangsa yang dapat diharapkan dalam pembelajaran,
maka penilaian dilakukan melalui pengamatan secara langsung oleh guru
selama proses pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran disesuaikan
dengan nilai karakter yang diharapkan dengan kriteria penilaian yang yang
telah disusun dalam RPP. Penilaian ini mencakup penilaian kelompok belajar
dan penilaian secara individu.
2. Sekolah, melalui berbagai kegiatan sekolah yang ditujukan untuk
penilaian pengembangan nilai karakter dan budaya sekolah yang ingin
dicapai. Contoh kegiatan yang dapat dimasukkan ke dalam program sekolah
adalah lomba kebersihan dan keindahan antarkelas tentang peduli
lingkungan kelas, disiplin dalan upacara bendera, lomba pidato bertema
budaya dan karakter bangsa, pagelaran bertema budaya dan karakter
bangsa, lomba olah raga antarkelas, lomba kesenian antarkelas, pameran
hasil karya , lomba membuat tulisan, lomba ceramah keagamaan yang
dilakukan pada saat PHBI. Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap kelompok (kelas).
3. Luar sekolah, melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang
diikuti oleh seluruh atau sebagian peserta didik, dirancang sekolah sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik.
Misalnya, kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta
terhadap tanah air (wisata kota), menumbuhkan semangat kebangsaan,
melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan
kesetiakawanan sosial (membantu mereka yang tertimpa musibah banjir,
memperbaiki atau membersihkan tempat-tempat umum, membantu
membersihkan atau mengatur barang di tempat ibadah tertentu). Penilaian
dilakukan melalui pengamatan dan pelaporan.

Teknik penilaian pendidikan karakter dan budaya bangsa yang dikembangkan


di SMP Negeri 4 Lembang :

1. Observasi, penilaian ini adalah penilaian yang dilakukan melalui


pengamatan secara langsung terhadap individu maupun kelompok (kelas).
Penilaian ini untuk dijadikan sebagai data kualitatif maupun kuantitatif yang
akan diolah sebagai indikator pencapaian keberhasilan pengembangan nilai
karakter bangsa. Penilaian untuk individu dilakukan selama proses belajar
mengajar atau tergantung indikator yang ingin dicapai, sedangkan penilaian
untuk kelompok (kelas) dilakukan selama kegiatan itu dilaksanakan.
2. Produk (hasil karya), penilaian ini dilakukan atas persiapan, pelaksanaan
dan hasil dalam suatu perlombaan yang diadakan sekolah.
3. Penilaian catatan kasus, penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan peserta didik.
4. Rekapitulasi data, penilaian ini meliputi frekuensi ketidakhadiran,
pelanggaran tata tertib, dan kunjungan perpustakaan.
B. Indikator Penilaian
Indikator penilaian pengembangan pendidikan karakter dan budaya bangsa
yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Lembang, disesuaikan dengan kondisi
sekolah. Indikator penilaian ini dibagi menjadi dua bagian :

1. Indikator Sekolah
Indikator penilaian dilakukan terhadap kelompok (kelas), meliputi nilai-nilai
karakrer yang dikembangkan dalam setiap kegiatan yang memerlukan
pengembangan nilai karakter dan budaya bangsa.

Dari 18 nilai karakter yang di kembangkan oleh pemerintah, SMP Negeri 4


Lembang tidak seluruhnya melaksanakan tetapi ada beberapa prioritas nilai
karakter yang di kembangkan, seperti tampak pada table berikut ini :

NILAI
KARAKTER KEGIATAN SEKOLAH INDIKATOR PERILAKU

Religius Pelaksanaan Sholat Dhuha Melaksanakan sholat berjamaah dzuha


berjamaah sebelum sekolah dimulai sesuai jadwal
yang telah ditentukan
Pelaksanaan Sholat
Berjamaah Melaksanakan sholat berjamaah dzuhur
setelah pulang sekolah sesuai jadwal
yang telah ditentukan
Membaca Al-Quran
Sebelum Pembelajaran
NILAI
KARAKTER KEGIATAN SEKOLAH INDIKATOR PERILAKU

Membaca Al-Quran setiap hari sebelum


pembelajaran awal di mulai

Perilaku yang didasarkan pada upaya


menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam
Kantin kejujuran perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Jujur

Patuh terhadap semua tata tertib yang


berlaku di sekolah
Mengikuti Tata Tertib sekolah
Datang dan pulang tepat waktu
Pelaksanaan upacara
bendera Tertib dalam melaksanakan upacara
Disiplin

Menciptakan daya saing yang sehat


Perlombaan Hari Raya Besar dalam setiap perlombaan yang
Nasional (PHBN) dan PHBI dilaksanakan sekolah
Kerja Keras

Terciptanya pemilihan OSIS yang


Pemilihan pengurus OSIS terbuka
Demokratis

Program wajib baca di


perpustakaan Frekuensi kunjungan ke perpustakaan
Gemar
Membaca

Peduli
Lomba kebersihan kelas Terciptanya lingkungan kebersihan kelas
Lingkunga
n

Membantu warga lingkungan Terciptanya kepedulian sosial dalam


sekolah masyarakat sekitar sekolah
Peduli
Sosial

Adanya rasa tanggung jawab sebagai


Pelaksanaan Upacara pelaksana upacara
Tanggung
jawab
1. Indikator Kelas
Pada dasarnya bisa semua nilai karakter diterapkan dalam mata pelajaran
terntentu, tetapi SMP Negeri 4 Lembang mempunya skala prioritas minimal
dalam penilaian yang dilakukan di dalam kelas. Indikator kelas seperti tampah
pada tabel berikut ini :
NILAI
KARAKTER KEGIATAN KELAS INDIKATOR PERILAKU

Melakukan berdoa sebelum dan


Berdoa sesudah setiap mata pelajaran
Religius

Dalam Evaluasi
Pembelajaran ( Ulangan Jujur tidak menyontek kepada
Harian ) temannya
Jujur

Tertib dalam mengikuti


proses pembelajaran (tidak Tertib selama pembelajaran di dalam
ribut) kelas
Disiplin

Berusaha sebaik mungkin dalam diskusi


Belajar dalam Kelompok kelompok
Kerja Keras

Dalam mengerjakan soal


mandiri ( Latihan soal Mengerjakan soal dilakuka secara
mandiri, Ulangan Harian) mandiri
Mandiri

Terciptanya kerjasama dan adanya


Bersahabat
Diskusi Kelompok dalam komunikasi ketika sedang diskusi
dan
pembelajaran kelompok
komunikati
f

Membantu teman jika tidak


membawa peralatan yang Terciptanya kepedulian sosial dalam
diperlukan membantu temannya
Peduli
Sosial

Adanya rasa tanggung jawab sebagai


Pelaksanaan Upacara pelaksana upacara
Tanggung
jawab
C. Penilaian
Dalam penilaian pengembangan nilai karakter dan budaya bangsa yang di
kembang di SMP Negeri 4 Lembang, mengacu kepada indicator sekolah dan
kelas, maka di spesipikasikan berdasarkan pelaksanaan kegiatan. Penilaian
seperti tampak pada tabel berikut :

1. Penilaian Indikator Sekolah


KEGIATAN NILAI KARAKTER INDIKATOR PERILAKU

Melakukan transaksi pembelian dengan


Kantin Jujur JUJUR jujur walaupun tidak terdapat pedagang

1. Memasuki lapangan sesuai


dengan waktu yang telah ditentukan
2. Tertib selama pelaksanaan
Pelaksanaan
upacara bendera
Upacara
3. Kerapian dan kelengkapan
Bendera DISIPLIN
pakaian seragam sekolah dalam
pelaksanaan upacara bendera

1. Bersih kelas sebelum


Kebersihan
pembelajaran
Kelas PEDULI LINGKUNGAN
2. Membuang sampah pada
tempatnya

Lomba pada
1. Berusaha sebaik mungkin untuk
PHBI dan
menampilkan yang terbaik.
PHBN KERJA KERAS
2. Bersaing secara sehat untuk
menjadi yang terbaik

Wajib
membaca di
perpustakaan GEMAR MEMBACA
1. Frekuensi pengunjung
perpustakaan
1. Penilaian Indikator Kelas
Penilaian indikator kelas dilakukan selama proses pembelajaran di kelas
dengan memuat nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dalam
silabus dan RPP.

Nilai budaya dan karakter bangsa yang dikembangkan dan adanya penilaian
setidaknya memuat minimal nilai karakter sebagai berikut :

1. Religius : berdoa
2. Jujur : Tidak mencontek saat ujian
3. Disiplin : Tidak rebut saat pembelajaran
4. Kerjakeras : Bersaing sehat
5. Mandiri : Menyelesaikan soal individual secara mandiri
6. Tanggungjawab : Mengerjakan penugasan yang diberikan guru
7. Bersahabat/Komunikatif : Berkomunikasi saat diskusi
8. Peduli Sosial : Membantu temannya dalam hal kebaikan
Penilaian bisa berkurang dan bertambah sesuai dengan kebutuhan materi yang
diajarkan dalam pembelajaran.

Untuk menilai akhlak peserta didik, guru mata pelajaran melakukan


pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar
kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang
mencerminkan akhlak seperti kedisiplinan, tanggung jawab, sopan santun,
peduli sosial, dan kejujuran. Hal-hal yang dinilai antara lain mencakup aspek:
1. Kedisiplinan, yaitu kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti
datang tepat waktu, mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu.
2. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seperti tidak
berbohong, dan tidak berlaku curang.
3. Tanggungjawab, yaitu kesadaran untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban yang diberikan, seperti menyelesaikan tugas-tugas selama
kegiatan berlangsung.
4. Sopan santun, yaitu sikap hormat kepada orang lain, baik dalam bentuk
perkataan, perbuatan, dan sikap, seperti berbicara, berpakaian, dan duduk
yang sopan.
5. Peduli sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan orang
lain secara baik, seperti menjalin hubungan baik dengan guru dan sesama
teman, menolong teman, dan mau bekerjasama dalam kegiatan yang positif.
Untuk menilai kepribadian peserta didik, guru mata pelajaran melakukan
pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar
kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang
mencerminkan kepribadian seperti percaya diri, harga diri, motivasi diri,
kompetisi, saling menghargai, dan kerjasama. Indikator masing-masing aspek
kepribadian antara lain sebagai berikut :

1. Percaya diri: diwujudkan dalam perilaku berani menyatakan pendapat,


bertanya, menegur, mengritisi tentang sesuatu hal.
2. Harga diri: diwujudkan dalam perilaku tidak mudah menyerah dan
mengetahui kelebihan diri dan mengakui kelemahan diri.
3. Motivasi diri: diwujudkan dalam perilaku kemauan untuk maju,
menyelesaikan segala hal, berprestasi, dan meraih cita-cita.
4. Saling menghargai: diwujudkan dalam perilaku mau menerima pendapat
yang berbeda, memaklumi kekurangan orang lain, dan mengakui kelebihan
orang lain.
5. Kompetisi: diwujudkan dalam bentuk perilaku yang tegar menghadapi
kesulitan, berani bersaing dengan orang lain, dan berani kalah dengan orang
lain berlandaskan kejujuran (fair play).
D. Instrumen Penilaian
Dalam penilaian pencapaian nilai budaya dan karakter yang dikembangkan
baik melalui penilaian indikator sekolah maupun penilaian indikator kelas
diperlukan teknik penilaian, dimana dalam teknik penilaian sudah barang tentu
adanya instrument penilaian yang sesuai.

Tabel berikut merupakan teknik dan instrumen penilaian yang digunkan dalam
penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Tabel Klasifikasi Teknik dan Instrumen Penilaian


Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa
SMP Negeri 4 Lembang

TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN

Observasi Lembar Penilaian


Produk (hasil karya
perlombaan) Lembar Penilaian Produk

Catatan Kasus Pencatatan jumlah kasus di BP

Rekapitulasi data Frekuensi data

Instrumen observasi berupa lembar penilaian yang didalamnya merupakan


pedoman penskoran dengan berbagai kriteria yang dinilai, instrument produk
berupa lembar penilaian produk mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai
hasil produk suatu perlombaan, dan instrumen catatan kasus berupa laporan
rekapitulasi catatan kasus. Setiap instrumen yang dikembangkan memiliki
pedoman penskoran dan kriteria penilaian.

Berikut ini contoh instrumen penilaian yang dikembangkan di SMP Negeri 4


Lembang.

1. 1. Instrumen Observasi (Pengamatan)


1. a. Contoh Instrumen Observasi dalam Upacara Bendera
Hari : Senin (Minggu I), Tanggal : .

INDIKATOR NILAI DISIPLIN JM

TEPAT
WAKTU RAPI TERTIB
N KELA
O S 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 VII A V V V 5

2 VII B V V V 3

3 VII C V V V 6

4 VII D V V V 3

5 VII E V V V 5

6 VIII A V V V 5

7 VIII B V V V 6
8 VIII C V V V 3

9 VIII D V V V 3

10 VIII E V V V 3

11 IX A V V V 6

12 IX B V V V 3

13 IX C V V V 3

14 IX D V V V 3

15 IX E V V V 5

16 IX F V V V 3

Jumlah Total 65

Pengolahan nilai
Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) =
3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan
dalam pelaksanaan upacara bendera rentang skor 3 12.

Kualifikasi
Berdasarkan pengamatan per kelas untuk pada indikator pencapaian
kedisiplinan disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 3 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 4 6 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 7 9 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 10 12 (Sangat Baik)


Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian
nilai karakter kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 48 83 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 84 119 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 120 155 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 156 192 (Sangat Baik)

1. b. Contoh Instrumen Observasi dalam Peduli Lingkungan


Hari : . Tanggal :

INDIKATOR PEDULI LINGKUNGAN


JML
KEBERSIHAN KERAPIAN MEJA
KELAS KURSI
N
O KELAS 4 3 2 1 4 3 2 1

1 VII A V V 3

2 VII B V V 2

3 VII C V V 6

4 VII D V V 2

5 VII E V V 3

6 VIII A V V 3

7 VIII B V V 4

8 VIII C V V 1

9 VIII D V V 1

10 VIII E V V 1
11 IX A V V 4

12 IX B V V 2

13 IX C V V 2

14 IX D V V 2

15 IX E V V 4

16 IX F V V 2

Jumlah Total 42

Pengolahan nilai
Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) =
3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Dengan tiga indikator penilaian kedisiplinan
dalam pelaksanaan upacara bendera rentang skor 2 8.

Kualifikasi
Berdasarkan pengamatan per kelas untuk pada indikator pencapaian
kedisiplinan disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 2 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 3 4 (Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : Skor 5 6 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 7 8 (Sangat Baik)

Untuk pengamatan secara keseluruhan (sekolah) pada indikator pencapaian


nilai karakter kedisiplinan di simpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 16 27 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 28 39 (Cukup)


MB (Mulai Berkembang) : Skor 40 51 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 52 64 (Sangat Baik)

1. Contoh Instrumen Observasi dalam Pembelajaran di Kelas


Mata Pelajaran : . Kelas : ..

Hari : . Tanggal : ..

NAM NILAI KARAKTER JML


A
N SISW RELIGIU DISIPLI KERJASAM MANDI TANGGUN
O A S N A RI G JAWAB

1 A 4 3 3 3 3 16

2 B 3 3 2 2 2 12

3 C 2 2 1 2 1 8

4 D 3 2 2 3 2 12

5 E.. 3 2 2 2 3 12

Ds
t

60

Pengolahan nilai
Untuk penskoran mengggunakan rentang 1-4, SB (Sangat baik) = 4, B (Baik) =
3, C (Cukup) = 2, K (Kurang) = 1. Ini contoh instrumen penilaian yang
dilakukan dalam pembelajaran yang terdiri dari lima karakter yang di
kembangkan dengan skor 5 20.

Kualifikasi
Berdasarkan pengamatan per siswa untuk pada indikator pencapaian nilai
karakter dapat disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Skor 1 5 (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : Skor 6 10 (Cukup)


MB (Mulai Berkembang) : Skor 11 15 (Baik)

MK (Membudaya) : Skor 16 20 (Sangat Baik)

1. 2. Instrumen Produk (Hasil Karya Perlombaan)


Contoh Penilaian Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter bangsa pada
Perlombaan (Lomba Tumpeng Hias) pada acara PHBN

BOBO
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR T

1 Tahap Persiapan

1. Ketepatan
pemilihan jenis
bahan
(tepat =2, tidak =1)

1. Kelengkapan
1-2
alat
(lengkap =2, tidak =
1) 1-2 20%

2 Tahap Pelaksanaan

1. Ketelitian dalam
pemilihan bahan
(tepat = 2, tidak =1)

1-2
1. Kerjasama tim
(ada = 2, tidak = 1)
1-2
1. Komunikasi tim
(ada = 2, tidak =1) 1-2 40%

3 Tahap Hasil

1. Selesai tepat 1-2 40%


waktu
(tepat = 2, tidak =1)
1-2

1. Kesesuaian
1-3
dengan tugas
(sesuai = 2, tidak =1)

1. Kerapian hasil
(rapi = 2, tidak =1)

Catatan : Dilihat per indicator

3. Instrumen Catatan Kasus


Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah kasus per pelanggaran tata tertib.

Contoh : catatan pelanggaran kedisiplinan dalam minggu ke- berjumlah 63


orang dari 630 orang, kemudian pelanggaran minggu ke-2 berjumlah 54 orang.

Artinya :

Minggu ke-1 Pelanggaran ada (63 : 630 ) x 100 % = 10 %

Minggu ke-2 Pelanggaran ada (54 : 630 ) x 100 % = 8,57 %

Selisih Minggu sesudahnya dengan kondisi sebelumnya adalah :

(10 8,57)% = 1,4 %

Sehingga Perubahannya adalah = (1,4 : 10) x 100 % = 14 % (BT), ini bisa


dilihat berdasarkan kulalifikasi.

Kualifikasinya adalah sebagai berikut :

Untuk melihat perubahan indikator pencapaian perilaku didasarkan kepada


kondisi awal pelanggaran yang terjadi, terus ditinjau dari rata-rata perubahan
indicator setelah kondisi awal.

Berdasarkan pengamatan per kasus untuk perubahan pada indikator


pencapaian nilai karakter yang dikembangkan adalah disimpulkan sebagai
berikut :

BT (Belum Terlihat) : Perubahan 25 % (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : 25 % < Perubahan 50 %(Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : 50 % < Perubahan 75 %( (Baik)

MK (Membudaya) : Perubahan > 75 % (Sangat Baik)

4. Rekapitulasi data
Rekapitulasi data ini adalah dilihat berdasarkan jumlah awal dan kondisi
ssesudahnya, misalkan tentang penilaian gemar membaca di perpustakaan.

Penilaian dini dilihat dari berapa jumlah pengunjung minggu ke-1, ke-2, dan
seterusnya, maka penilian dilihat dari kondisi awal dan rata-rata kondisi
sesudahnya.

Contoh penilian untuk melihat perubahan pengunjung ke perpustakaan dalam


satu bulan, minggu ke- jumlah pengunjung 50 orang, minggu ke-2 berjumlah
65 orang, minggu ke-3 berjumlah 70 orang, dan minggu ke-4 berjumlah 75
orang. (catatan seandainya jumlah siswa seluruhnya adalah 630 orang)

Artinya :

Kondisi awal pengunjung sebanyak : 65 orang

Rata-rata kondisi sesudahnya sebanyak : (65 + 70 + 75) : 3 = 70 orang

Selisih kondisi sesudahnya dengan sebelumnya adalah : 70 5 = 5 orang

Maka perubahannya adalah (5 : 65 ) x 100 % = 7,69 % (BT)

Kualifikasinya adalah sebagai berikut :

Berdasarkan rekafitulasi hasil untuk perubahan pada indikator pencapaian


nilai karakter yang dikembangkan adalah disimpulkan sebagai berikut :

BT (Belum Terlihat) : Perubahan 25 % (Kurang)

MT (Mulai Terlihat) : 25 % < Perubahan 50 %(Cukup)

MB (Mulai Berkembang) : 50 % < Perubahan 75 %( (Baik)

MK (Membudaya) : Perubahan > 75 % (Sangat Baik)

Setiap instrumen penilaian pendidikan budaya dan karakter bangsa ini dengan
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa. Persyaratan
substansi merepresentasikan perubahan perilaku yang dinilai. Persyaratan
konstruksi merepresentasikan persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan.

Persyaratan bahasa berhubungan dengan penggunaan bahasa yang baik dan


benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan perubahan
perilaku peserta didik. Instrumen penilaian dilengkapi dengan pedoman
penskoran, dimana pedoman bisa berubah sesuai dengan kebutuhan tetapi
tidah merubah secara subtansi.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS PENILAIAN

A. Pengolahan Penilaian
Pengolahan penilaian perkembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
yang diterapkan di SMP Negeri 4 Lembang, dilihat berdasarkan indicator
sebagai berikut :

1. Indikator Sekolah
Untuk pengolahan indicator sekolah ini didasarkan kepada penilaian kelompok
(kelas).

Pengolahan menggunakan rekapitulasi hasil pengamatan kemudian diolah


menggunakan program SPSS untuk mengetahui sejauh mana perubahan
indicator yang diharapkan dari masing-masing nilai karakter yang
dikembangkan. Ini di olah oleh bagian kurikulum dan kesiswaan

2. Indikator Kelas
Untuk pengolahan ini dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,
karena berkaitan dengan perubahan perilaku terhadap masing-masing siswa.

Guru membuat kesimpulan perubahan perilaku sendiri yang kemudian


dilaporkan ke kurikulum dan kesiswaan.

B. Analiisis Penilaian
1. Analisis hasil penilaian oleh guru mata pelajaran
Kegiatan yang dilakukan oleh guruk pada tahap analisis adalah menganalisis
hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan hasil
penilaian masing-masing peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan.
Untuk penilaian yang dilakukan oleh guru hasil penilaian masing-masing
peserta didik dibandingkan dengan kondisi awal. Analisis ini bermanfaat untuk
mengetahui kemajuan perubahan perilaku peserta didik, serta untuk
memperbaiki sikap dan perilaku siswa.

2. Analisis hasil penilaian oleh satuan sekolah (TIM)


Kegiatan analisis hasil penilaian oleh sekolah meliputi:

1. Menganalisis hasil pengamatan perilaku peserta didik secara keseluruhan


dari kondisi awal dibandingkan dengan kondisi sesudahnya.
2. Menganalisis hasil perubahan perilaku secara umum dengan
membandingkan kondisi sebelumnya dengan sesudahnya;
3. Menganalisis hasil penilaian kelompok (kelas) sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan;
4. Melalui rapat dewan guru, sekolah untuk menetapkan dapat tidaknya
tindakan yang diberikan terhadap siswa;

BAB V TINDAK LANJUT DAN PELAPORAN

A. Tindak Lanjut
Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.

1. Tindak lanjut oleh guru


Kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai tindak lanjut hasil analisis meliputi:
1. Pelaksanaan program pengarahan karakter individual oleh guru dan
guru BP kepada peserta didik yang belum mencapai perubahan
perilaku (belum memenuhi standar) dan memberikan penghargaan
bagi peserta didik yang memiliki perilaku yang amat baik;
2. Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.

2. Tindak lanjut oleh sekolah


Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut hasil
analisis meliputi:
1. Menyiapkan laporan hasil pengamatan peserta didik;
2. Menyiapkan program khusus untuk pembinaan karakter peserta didik

B. Pelaporan
Pelaporan hasil penilaian pengamatan disajikan dalam bentuk profil hasil
catatan kualitatif dan data observasi peserta didik.
Pelaporan hasil penilaian oleh guru
Pada tahap pelaporan hasil penilaian, pendidik melakukan kegiatan sebagai
berikut:
1. Menghitung/menetapkan nilai karakter yang dikembangkan dari berbagai
macam penilaian kelas
2. Melaporkan hasil observasi penilaian karakter yang dikembangkan dalam
silabus dan RPP mata pelajaran dari setiap peserta didik pada setiap akhir
semester kepada kepala sekolah melalui wali kelas atau wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan kesiswaan yang dideskripsikan secara singkat sebagai
cerminan kompetensi yang utuh;
3. Memberi masukan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama
dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak dan
kepribadian peserta didik;

Anda mungkin juga menyukai