Anda di halaman 1dari 9

teknik arsitektur

nim : 1506090022
LAPORAN

Rumah adat bulat

NAMA: MOZINHO ANTONIO LOPES PEREIRA

NIM : 1506090017

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS & TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitekturmencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari
level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
Alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Bagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik
formal maupun informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat,
tentunya banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara,
tim olahraga, kelosmpok musik atau drama, organisasi keagamaan di lingkungan tempat
tinggal, atau juga bisnis. Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang,
tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan
dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan
sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi
informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan,
contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya
kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi.
Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan
pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang
mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat
terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok
arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan
kelompok dalam suatu organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan arsitektur terhadap lingkungan
Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan,
adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi
bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan
tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial.
pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup
bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional.
Karenanya, lebih Tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur,
ahli rancang bangun atau lingkungan binaan. Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah
perancang kema atau rencana. "Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa
Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) +tekton (pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi
tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek
sesuai denganbestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek
berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan
kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan,
memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
disepakati. Namun dalam penerapan pekerjaan arsitektur jarang yang memperhatikan dampak
lingkungan binaan sekitar.
Pengaruh positif pekerjaan arsitek terhadap lingkungan
1. Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur 2. Memberikan dampak pada
estetika bangunan
3. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota.
4. Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai contoh bila bangunan akan
didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka dengan pendekatan ekologis bisa
dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi, atau menggabungkan unsur alam pada
lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga semakin estetis bangunan yang tercipta.
Contoh : Taman ismail marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. banyaknya lingkungan hijau di site
bangunan tersebut dan pembuatan taman pada atap sehingga membuat dampak positif untuk
mengurangi dampak global warming.
Sebagai taman hijau kota.
Pembuatan the "Artificial Sungai" dibuat sepanjang sisi barat laut situs untuk membantu
mengumpulkan air hujan untuk didaur ulang dan mengganti pagar sebagai batas ramah
antara taman dan sekitarnya.
Pengaruh buruk dari pekerjaan arsitek yang tidak memperdulikan lingkunagan
Ambrolnya sisi utara jalan raya RE Martadinata sepanjang 103 meter.
ambrolnya jalan RE martadinata tersebut merupakan contoh dari ketidak pedulian arsitek
terhadap lingkungan sekitarnya, daerah yang seharusnya menjadi tempat hijau (tempat
penanaman pohon bakau) dijadikan jalan raya. yang mengjutkan lagi seharusnya di
pinggirpinggir jalanan ditanami pohin bakau agar tidak terjadi abrasi terhadap tanah tapi ini
tidak
ada, bagai mana tidak ambrol apabila begitu?
Ambrolnya sisi utara jalan raya RE Martadinata Banjirnya Kota Jakarta
Banjirnya Kota Jakarta. Banjirnya kota jakarta merupakan akibat dari sitem
Pembangunanpembangunan di jakarta yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut
marupakan akibat
dari lingkungan yang seharunya merupakandaerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung
dan pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah di kota jakarta sehingga tidak
adanya tempat lagi untuk resapan air. seharusnya untuk jalan pejalan kaki tidak perlu
menggunakan plester melainkan menggunakan bata konblok agar air dapat meresap ke
tanah.
Pengaruh lingkungan terhadap desain arsitektur
Lingkungan memegang bagian penting dari sebuah desain arsitektur, karena arsitektur adalah
ilmu yang merancang lingkungan binaan, untuk dapat mencapai tujuan utama arsitektur yaitu
untuk merancang lingkungan binaan maka rancangan arsitek harus sesuai atau senyaman
lingkungan dimana manusia tinggal, selain itu juga harus menjaga lingkungan.
Karena semakin hari semakin padatnya bumi kita ini para arsitek pun mulai berfikir agar
tetap menghadirkan ruang hijau di pemukiman padat ini, dan akhirnya muncul ide ide
mmebuata taman vertical dan roof garden demi memenuhi kebutuhan vegetasi di suatu
lingkungan binaan.
Membangun taman vertikal atau taman dinding hijau.

1. Vertical Garden
Tips untuk membangun taman vertikal atau taman dinding hijau untuk kebun buildingVertical
Anda, juga dikenal sebagai dinding hijau adalah bentuk kontemporer dari berkebun. Taman
vertikal dapat dipasang pada dinding dengan menggunakan media yang cocok yang berbeda
seperti tas, kantong, botol air, wadah plastik, kain dan sebagainya. Taman ini dapat digunakan
untuk memblokir pemandangan yang tidak menyenangkan atau penetrasi sinar matahari di
apartemen Anda. Banyak properti di India memiliki dinding hijau yang dikenal sebagai
kebun pallet.
2. Roof Garden
Roof garden adalah konsep memanfaatkan atap dag sebagai tamana atau ruang hijau di
sebuah lingkungan binaan, dengan pertumbuhan penduduk dan padatnya pemukiman,
menyebabkan menipisnya space untuk ruang terbuka hijau, oleh karena itu para arsitek
memikirkan trobosantrobosan agar tetap bisa memberi ruang terbuka hijau.
3. Penerapan konsep Green Building
Konsep-konsep green building atau bangunan ramah lingkungan mulai banyak
bermunculan, dengan mengkombinasikan material terbarukan yang ramah lingkungan dan
desain yang juga ramah terhadap lingkungan.
Keadaan dari pembangunan yang terjadi saat ini sudah memberikan banyak pengaruh
terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya, seperti efek rumah kaca, emisi gas buangan
(Rumah tangga, pabrik, kendaraan). Peraturan tentang penerapan pembangunan yang berbasis
lingkungan telah diperbincangkan dalam setiap negara khususnya negara yang sedang
berkembang, Tujuan dari penerapan aturan tersebut dikarenakan kondisi bumi telah
memasuki ambang Global Warming yang kian terasa di setiap negara. Penerapan konsep
Green Building telah banyak yang mengaplikasikan di beberapa Negara berkembang.
Sebagai contoh dari penerapan konsep bangunan hijau di lihat dari segi materialnya
yaitu pemakaian material daur ulang (Recycle) seperti dari beton daur ulang, plastik, serta
material organik lainnya. Saat ini telah dibuat elemen kaca yang dapat mereduksi efek dari
panas yang dipantulkan dengan mengkonversi menjadi energi listrik (Sumber : Majalah
Techno Konstruksi), dari segi metode kerja seperti pemasangan turbin pada tower bangunan
bertingkat untuk memanfaatkan energy angin menjadi listrik, pembuatan master plan
bangunan yang memasukkan ruang hijau di dalam bagian bangunan tersebut, pembuatan
cetakan (formwork) beton dengan menggunakan plastik pengganti material kayu dan masih
banyak lagi inovasi teknologi yang berbasis ramah lingkungan khususnya di bidang
pembangunan yang telah diterapkan di beberapa negara.
Oleh karena itu penerapan konsep bangunan hijau merupakan suatu tuntutan yang harus
dilakukan oleh pelaku konstruksi, kiranya dengan kemajuan teknologi di bidang konstruksi
dapat memberikan efek yang berbasis ramah lingkungan yang dapat berkelanjutan untuk ke
depannya.
4. Cara arsitek berperan serta dalam menjaga lingkungan
5. Arsitektur yang berorientasi kepada lingkungan
Arsitektur tropis cenderung ramah lingkungan
Indonesia merupakan negara yang terletak di 95 BT - 141BT garis khatulistiwa,
menyebabkan
Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga indonesia hanya memiliki 2 musim, musim hujan
dan musim panas, cuaca tersebut mempengaruhi gaya hidup sehari-hari masyarakat
indonesia, termasuk dalam mendesain tempat tinggal mereka,

Ciri-ciri arsitektur tropis


Atap yang sebagian besar berbentuk runcing ke atas, dengan sudut kemiringan atap
30 - 45. Bertujuan agar memiliki ruang isolasi panas, dan dengan kemiringan
membuat air hujan mudah mengalir.
Memiliki tritisan yang lebar, bertujuan untuk menghindari tempias dari air hujan,
dan masuknya cahaya yang berlebihan.
Memiliki banyak bukaan-bukaan, baik jendela atau pintu, untuk sirkulasi udara.
Banyak menggunakan material - material dengan konsep alami, agar memberikan
kesan sejuk
(Pengujian Kekuatan Sistem Kekuatan Poli Brick)
Dinding, dan lantai biasanya menggunakan warna alam
Tumbuh-tumbuhan, air, dll sedemikian mungkin di desain sesuai tapak, sehingga
membuat sirkulasi udara dari luar ke dalam bangunan.
Ukuran dan tata ruang bangunan di sesuaikan dengan kebutuhan
Memaksimalkan sumberdaya alam untuk pencahayaan, dan penghawaan
Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis
Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis.
Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa di nikmati dengan penerapan konsep
arsitektur tropis adalah :
Terciptanya kenyamanan dalam hunian. Karena sirkulasi udara tercukupi, membuat hawa
dalam ruangan menjadi nyaman
Penghematan Energi, karena untuk penerangan dan penghawaan memanfaatkan sumber
energi alam.
Dampak yang akan di nikmati beberapa tahun kemudian, jika arsitektur tropis diterapkan
adalah :
Terjaganya kelestarian alam, karena konsep arsitektur tropis menyatu dengan alam, bukan
merusak alam
Akan semakin berkembangnya konsep arsitektur tropis jika banyak peminatnya. (Gb.
Contoh Jendela Krepyak) Foto oleh : http//www.cozyhomeideas.blogspot.com

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penjagaan lingkungan bukan hanya tugas mentri lingkungan hidup, ini adalah tugas
seluruh umat manusia yang hidup di bumi dari semua lapisan tanpa kecuali, mulai dari hal
yang terkecil dari suatu individu yang bisa di terpakan di kehidupan sehari-hari yaitu
membuang sampah pada tempatnya dan memilah-milah sampah yang bisa di daur ulang, dan
tidak bisa di daur ulang untuk menjaga lingkungan hidup kita.
Pemerintah pun sudah berupaya menjaga lingkungan dengan mengeluarkan undang-undang
yang mengatur penebangan dan penambangan, menjaga hutan dari penebangan liar, dan
mengawasi setiap kegiatan penambangan, bahkan pendirian bangunan yang akan
berpengaruh signifikan terhadap linfkungan sekitar bangunan itu harus memiliki laporan
amdal (analisa mengenai dampak lingkungan) untuk memperoleh sebuah IMB (Izin
Mendirikan Bangunan).
Jadi Sebagai Arsitekpun saat mendesain kita harus tetap memperhatikan lingkungan binaan
yang akan kita rencanakan nanti apakah bisa menjadi lingkungan yang nyaman bagi para
penghuninya, dan kita di tuntut juga untuk memperhatikan dampak bagi lingkungan sekitar
dengan adanya bangunan baru itu nanti apakah akan merusak lingkungan atau memperbaiki
lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Wiki Pedia Indonesia


www.scribd.com/doc/95990210/ARSITEKTUR-LINGKUNGAN
http://arsitekturdanlingkungan.blogspot.com
Bahan bangunan di sekitar kita, Putro Arif w, 2013
http://www.miraclegro.com

Anda mungkin juga menyukai