1. LATAR BELAKANG :
Kawasan Stadion Willis dan Gelanggang Olah Raga Kota Madiun serta
lingkungannya merupakan satu kesatuan kawasan yang tidak dapat
dipisahkan yang menurut fungsi dan manfaatnya adalah untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Olah Raga, yang
mengarah dan membentuk manusia menjadi sehat baik jasmani
maupun dan rohani.
Dilihat dari lingkungan kawasan Stadion dan GOR dengan kondisi
yang ada saat ini perlu adanya penataan kawasan sehingga dapat
tertata dengan baik, dengan menambah/membangun sarana dan
prasana yang dapat menjadikan lingkungan yang sehat, nyaman,
aman, kondusif.
Oleh karena itu upaya-upaya menciptakan hal di atas, dalam
penataannya diperlukan Perencanaan Teknis (DED) pada kawasan
GOR di Kota Madiun menyesuaikan dengan anggaran yang ada pada
alokasi tahun 2012.
3. SASARAN KEGIATAN
Sasaran Perencanaan Teknis (DED) Penatan Kawasan GOR dan
sekitarnya adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif
baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek
ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan
Ruko dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis
yang yang berlaku.
4. LOKASI KEGIATAN
Lingkungan Kawasan GOR Jl. Setiaki Kota Madiun.
5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan anggaran dengan pagu
dana Rp.195.000.000,00. yang dibiayai dari APBD Tahun Anggaran
2012.
7. DATA PENUNJANG :
DATA DASAR
Untuk penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED)Penataan
Kawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki Kota Madiun adalah
dilokasi tersebut diperlukan data tentang batas-batas tanahnya yang
syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku pada
bangunan sipil maupun arsitektur antara lain :
Persyaratan peruntukan dan intensitas :
Persyaratan arsitektur dan lingkungan
Persayaratan struktur bangunan
Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran
Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem
peringatan bahaya
Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi
Persyaratan sanitasi dalam banguna
Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara
Persyaratan pencahayaan
Persyaratan kebisingan dan getaran.
Persyaratan keamdalan bangunan gedung.
Persyaratan kemudahan/aksebilitas.
Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan gedung.
DATA TEKNIS :
Dalam penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) Penataan
Kawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki tersebut mengacu pada
standar teknis antara lain :
Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03.
Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987 (
SKB-1.2.53.1987 )
Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995
Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984
Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8
Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10
Peraturan plumbing Indonesia
Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan
Bangunan Gedung ;
Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan ;
Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan/Gedung ;Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung
;
Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan
Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;
Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2407-1991
Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-
1991
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan
Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan
pekerjaan bangunan yang direncanakan ;
8. STUDI TERDAHULU :
Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan
berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalam
mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkan
karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan
secara teknis profesional ;
9. REFERENSI HUKUM :
Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada
referensi hukum :
Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia
secara umum dan khusus ;
12. KELUARAN :
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Dokumen RAB, Gambar Rencana Teknis, Daftar Harga Satuan Upah
Bahan, Analisa Harga Satuan swejumlah 5 (Lima) buku, 1 (satu) asli,
4 (empat ) copy ;
2. Dokumen pengadaan barang dan jasa yang disertai :
Instruksi kepada peserta lelang ;
Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ;
Spesifikasi teknis ;
Gambar rencana teknis;
Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ;
Ukuran kertas F4 dan untuk gambar A3 hasil karya perencanaan
dimasukkan ke dalam Cakram Padat (CD) ;
19. LAPORAN :
LAPORAN PENDAHULUAN :
Laporan pendahuluan minimal memuat antara lain :
1. Pendahuluan ;
2. Maksud dan tujuan ;
3. Gambaran umum ;
4. Draft/Konsep Rencana sesuai dengan study yang ada ;
5. Permasalahan-permasalahan lapangan ;
6. Lain-lain;
7. Penutup.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh )
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan,
dengan surat pengantar kepada Dinas PU Kota Madiun.