Muhtar Haboddin
Universitas Brawijaya muhtar_haboddin@ub.ac.id
Abstrak
PENGANTAR
Ibrahim Ambong dalam Memahami
Pendekatan Tingkah Politik
menyebutkan bahwa perkembangan
ilmu politik terutama di Amerika
Serikat, telah melalui empat tahap.
Empat tahapan ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pembagian. Beberapa
ahli politik melihat pembagian itu
dari sudut metodemetode atau
pendekatan-pendekatan yang muncul
ketika membuat periodesasi. Empat
tahap perkembangan ilmu politik
adalah: tahap formal (legal); tahap
tradisional; tahap behavioral dan
17
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Kybernan Vol. 7, No. 1, Maret 2016
tahap postbehavioral1. Pada tahun pendekatan formal dan tradisional
2006 I Ketut Putra Erawan kembali digabungkan menjadi satu dengan
menyebutkan empat pendekatan ilmu nama pendekatan klasik ditambah
politik Ala Amerika Serikat yakni pendekatan behavioral dan
pendekatan klasik; pendekatan pendekatan post-behavioral. Dengan
behavioral; pendekatan post- melihat hasil pemetaan yang tawarkan
behavioral dan After the post- I Ketut Putra Erawan jauh lebih maju
behavioralisme4. ketimbang Ambong. Terlepas dari
Baik Ambong maupun I Ketut Putra
Erawan sama membagi empat politik yakni (1). Pendekatan Normatif
pendekatan politik. Meskipun atau Filsafat Politik. 2). Pendekatan
samasama menghasilkan empat kelembangaan formal negara. 3).
pendekatan politik, namun caranya Pendekatan perilaku. 4). Pendekatan
sangat berbeda dalam membuat teori negara. 5). Pendekatan Diskursus
kategorisasi. Pendekatan Ambong dan, 6). Pendekatan feminisme. Jurnal
sebenarnya bisa disempitkan menjadi Transformasi, Vol. 1. No.1 September
tiga pendekatan saja dalam ilmu 2003. hlm. 17-19. Selanjutnya David
politik. Dengan asumsi bahwa Marsh and Gerry Stoker dalam
Theory and Methods in Political
1 Ibrahim Ambong Memahami Science (2002), menyebutkan tujuh
Pendekatan Tingkah Politik Jurnal pendekatan ilmu politik yakni,
Ilmu Politik, No.13/1993. hlm.20; Pendekatan Tingkah Laku, 2).
terdapat pendapat yang beragam Pendekatan Pilihan Rsional. 3).
mengenai pemetaan pendekatan Pendekatan kelembagaan. 4).
politik. Membagi empat pendekatan Pendekatan Feminisme. 5).
yakni (1). tradsional (yuridis dan Pendekatan Interpretasi. 6).
institusional); 2). Pendekatan perilaku; Pendekatan Marxisme dan, 7).
3) pendekatan psca perilaku; 4). Pendekatan
Pendekatan Neo Marxis.Miriam Normatif.
Budiarjo, Demokrasi di Indonesia, 4
I Ketut Putra Erawan, Materi
(Jakarta, Gramedia, 1999), hlm. 57. Perkuliahan Skope dan Metodologi
David After. Pengantar Analisa Ilmu Politik Tahun Ajaran 2006/2007.
Politik, Jakarta, LP3ES,1985, hlm.13. keunggulan I Ketut Putra Erawan dan
Membagi penekatan politik menjadi ketertinggalan Ambong dalam
enam.1). Filsafat Politik; 2). Paham mengikuti trend perkembangan ilmu
Kelembagaan;3). Paham Tingkah politik. Namun satu hal yang pasti
laku; 4). Paham Kemajemukan ; 5) yakni kita bisa belajar dari
Paham Struktural; 6) Paham temuantemauan mereka. Karena saya
Perkembangan. Riswandha Imawan yakin bahwa setiap pendekatan politik
Sistem Sosial, Sistem Politik dan lahir dari proses dan pergumulan
Sistem Administrasi Negara membagi intelektual yang cukup panjang,
tiga keluarga besar pendekatan politik; melelahkan dan penuh dengan
1). Tradisional; 2). Tingkah laku, dan pencarian pendekatan yang terbaik
3). Pilihan Rasional. Sementara, dalam ilmu politik. Pendekatan yang
Pratikno dalam artikelnya Melacak baik dalam ilmu politik adalah
Ruang Kajian Pemerintahan dalam pendekatan yang selalu dipertanyakan,
Ilmu Politik: Sebuah Riset Awal, digugat, digoyahkan, bahkan
membagi enam pendekatan ilmu diruntuhkan karena terlanjur
18
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Kybernan Vol. 7, No. 1, Maret 2016
hegemonik dan nyaris tak memberi Fokusnya Fokus pada
tempat bagi lahirnya ide-ide baru. struktur struktur formal
Dalam konteks inilah pendekatan formal dan fungsi
behavioralisme ingin dibicarakan informal
Gambaran pendekatan behavioralisme Menguraikan Menjelaskan
bisa dilacak dalam sejarah Etnosentrik: Etnosentrik;
kemunculan dan perkembangannya fakus pada khususnya pada
dalam ilmu politik. Kemunculan Negara model Anglo-
behavioralisme tidak hanya membawa demokratis Amerika
inovasi/perbaikan terhadap di Eropa
pendekatan tradisionalis. Tetapi juga Diolah dari, Miriam Budiarjo,
ingin berbeda dalam hal metode yang Demokrasi di Indonesia, (Jakarta,
digunakan, aliran pemikiran yang Gramedia, 1999),hlm.65; A
dianut, objek yang dijadikan kajian, Hoogerworf Politikologi, (Jakarta:
basis pengetahuan serta preferensi Erlangga,1985)hlm. 27; Ibrahim
ilmiah lainnya. Dengan kata lain, Ambong Memahami Pendekatan
semangat perbedaan yang dia bawa Tingkah Politik Jurnal Ilmu Politik,
merupakan pukulan yang akan No.13/1993. hlm.25.
berdampak merugikan para
pendukung pendekatan tradisionalis Penjungkirbalikkan paradigma dari
serta juga menjadi awal dari sebuah tradisionalis ke behavioralis tidak
kehancurannya. berjalan secara akumulatif
Mengapa kehancuran? Karena sebagaimana dipahami oleh ilmuwan
kehancuran merupakan bahasa melainkan terjadi secara revolusi
provokatif yang pantas dialamatkan meminjam bahasa Thomas Kuhn2.
kepada para pendukung pendekatan Dikatakan revolusi mengutip pendapat
tradisional. Yang pada perkembangan Afan Gaffar;
selanjutnya terjadi penjungkirbalikkan Karena dianggap mampu menolak
paradigmatik sebagaimana terlihat dan menjungkirbalikkan semua
dalam table 1. metode dan prosedur kerja dalam
Tabel 1 ilmu politik yang sudah lama diyakini
Perbandingan Tradisional versus oleh kalangan ilmuwan politik pada
Behavioralisme masa itu. Kaum behavioralisme
percaya bahwa ilmu politik sudah
Dari Ke Behavioralis mampu menjadi ilmu yang normal
Tradisionalis sebagaimana ilmuilmu lainnya
Mengaitkan Pemisahan fakta sehingga ilmu politik dapat
antara fakta dan nilai disejajarkan dengan ilmu alamiah.
dan nilai; Dengan revolusi behavioralisme maka
Penilain segi Penelitian ilmu politik memiliki paradigma
filsafat empirik sebagaimana dipersyaratkan oleh
Kualitatif Kuantitatif sebuah ilmu normal. Dan apabila
Menekankan Menekankan anomali ini telah berhasil menolak
aspek sosiologispsikol sebuah teori yang sudah demikian
historiesyuri ogi 2 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan
dis Berparadigma Ganda, (Jakarta,Rajawali,1985),
Anti positivis Positivis hlm.4.
19
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Kybernan Vol. 7, No. 1, Maret 2016
dominannya, maka kemudian lagi oleh pendekatan
terjadilah revolusi pengetahuan apapun. Logika
sebagaimana biasanya terjadi dalam ini dibenarkan Ambong
ilmu-ilmu alamiah3. dengan
mengatakan bahwa;
Sebenarnya Afan menjelas pendekatan behavioralis yang sudah
kerangka pikir Kuhn dalam konteks lahir pada tahun 1920-an hingga
ilmu politik. Model kerangka pikir tahun 1949 belum tampak jelas,
Kuhn dikenal sebagai berikut: dalam arti apakah pendekatan ini
mampu menjadi kenyataan untuk
ParadigmaNormanScienceAnom menggantikan pendekatan
ali Krisis RevolusiParadigma4 behavioralism6.
24 ), hlm. 5,
26
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Kybernan Vol. 7, No. 1, Maret 2016
pendekatan psikologis. Di kalangan bahwa sesuatu bisa terjadi tanpa ada
sarjana ilmu politik, kedua sebab-sebab awalnya. Segala sesuatu
pendekatan itu sangat empirik dan pasti ada penyebabnya. Karena itu,
sangat diminati oleh para ilmuwan untuk dapat membangun satu model
politik yang ingin belajar pada studi penjelasan yang memadai,
tingkah laku politik25. pengamatan terhadap fakta yang
muncul setiap saat harus dilakukan.
Pada level yang lebih praksis, Kedua, politik dimainkan oleh tingkah
argumen Alfian bisa ditelusuri secara laku individu yang pada akhirnya
empirik melalui kurikulum pendidikan mempengaruhi pembentukan satu
perguruan tinggi yang tersebar di politik26.
bumi Indonesia. Hampir semua
perguruan tinggi negeri maupun Penjelasan Riswandha menunjukkan
swasta yang memiliki fakulatas ilmu bahwa betapa dalamnya pengaruh
sosial dan ilmu politik secara jelas behavioralisme dalam pembentukan
membuat matakuliah yang berbau intelektual di dunia kampus.
behavioralisme, misalnya Sistem Penyebaran ide-ide ataupun gagasan
Sosial Indonesia, Sistem Politik lewat kampus sangat efektif
Indonesia. Pemilu dan Kepartaian, pengaruhnya dan semakin kokoh
Perilaku Memilih, Metode Kuantitatif fondasi sekaligus sangat banyak
dan seterusnya. Kesemuanya ini penganutnya. Keyakinan dan
merupakan pelembagaan paham kepercayaan bersama atas keunggulan
behavioralisme di tanah air. pendekatan behavioralisme dalam
Pelembagaan matakuliah yang berbau komunitas ilmuwan tak bisa diragukan
behavioralisme di universitas bisa lagi. Keyakinan semacam inilah yang
juga dibaca sebagai bagian dari membuat Afan berkomentar dengan
keberhasilan para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa bagi orang yang
dalam mendidikan sarjana-sarjana pernah menyaksikan bagaimana ilmu
politik Indonesia. Tak bisa dipungkiri politik tahun 1960-an dan tahun
meningkatnya pangaruh ahli-hali ilmu 1970an tentu saja harus mengakui
politik Amerika mencapai sekitar 75% dengan sejujurnya bahwa
sampai 80% dari seluruh dunia ahli behavioralisme telah memberikan
politik yang ada di dunia. Karena itu, kontribusi yang sangat besar terhadap
menarik untuk dikedepankan kemajuan ilmu politik27 termasuk di
pengaruh ilmuwan Amerika terhadap Indonesia***.
sarjana politik Indonesia dengan
bersandar pada basis argumentasi Daftar Pustaka
Riswandha Imawan. Riswandha
mengatakan: Alfian 1982. Ilmu Politik di Indonesia.
Bila saya berhadapan dengan Jogyakarta, UGM Press.
kesenjangan antara teori dan fakta Alfian dan Hidayat Mukmin (ed)
maka saya akan lebih mempercayai 1985). Perkembangan Ilmu Politik di
fakta daripada teori. Asumsinya ada Indonesia serta
dua. Pertama, saya tidak percaya
26 Riswandha Imawan, Membedah
Politik Orde Baru, (Jogyakarta;
25 Alfian dalam bukunya Ilmu Politik
Pustaka Pelajar), 1997. hlm.viii.
di Indonesia. (Jogyakarta: UGM
Press, 1982), hlm.34. 27 Afan Gaffar,. op.cit. . hlm. 389.
27
Jurnal Ilmu Pemerintahan
Kybernan Vol. 7, No. 1, Maret 2016
Peranannya dalam Pemantapan Hoogerworf, A. 1985. Politikologi,
Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Jakarta: Erlangga.
Jakarta, Rajawali. Haiz, Vedi.1992. Politik, Budaya dan
After, David. 1985. Pengantar Perubahan Sosial, Jakarta,
Analisa Politik, Jakarta: LP3ES. Gramedia dan Yayasan SPES.
Ambong, Ibrahim. Memahami Imawan, Riswandha. 1997.
Pendekatan Tingkah Politik Membedah Politik Orde Baru,
Jurnal Ilmu Politik, No.13/1993. Jogyakarta; Pustaka Pelajar.
Budiarjo, Miriam.1999. Demokrasi di Imawan Riswandha dan Ichasul Amal.
Indonesia, Jakarta, Gramedia. 1996. Status Mutakhir Ilmu Politik
Chilcote, Ronald. 2003. dan Uapaya Membangun Martabat
Teori Pembandingan Politik, Manusia dalam Sofian
Jakarta, Rajawali Grapindo Persada. Effendi, Sjahri Sairin dan Alwi
Erawan, I Ketut Putra, Materi Dahlan (ed) Membangun Martabat
Perkuliahan Skope dan Metodologi Manusia, Jogyakarta, UGM Press.
Ilmu Politik Tahun Ajaran 2006/2007. Kweit, Mary Greisez dan Robert W
Easton, David. 1984. Kerangka Kerja Kweit.1986. Konsep dan Metode
Analisa Sistem Politik, Jakarta, Bina Analisas Politik. Jakarta, Bina Aksara.
Aksara. Ritzer, George. 1985. Sosiologi Ilmu
Gaffar, Afan 2004. Dari Negara Ke Pengetahuan Berparadigma
Negara Perubahan Paradigmna dalam Ganda, Jakarta, Rajawali.
Ilmu Politik dalam Sukandirrumidi Ritsez, George dan
dkk(peny) Kumpulan Pidato Goodman, Douglas. 2004.
Pengukuhan Guru Besar Ilmu-ilmu Teori Sosialogi Modern, Jakarta;
Sosial dan Humaniora, Jogyakarta, Prenada Media.
UGM Varma S.P. 1995. Teori Politik
Press. Modern. Jakarta, Rajawali Press.
28