EMBRIOLOGI
1
menjanjikan ini diungkap dalam bagian perubahan gen mamalia (homologus) sangat
penting untuk perkembangan Drosophila yang juga mempengaruhi perkembangan
folikel. Gen Decpentaplegic, Engrailed(en), Homeobox, hedgehod/patched (hh/ptc),
nocth wingled/armadilo (wg/wnt/catenin) adalah gen-gen penting dalam
perkembangan vertebrata secara umum. Gen-gen ini pertama kali ditemukan pada
Drosophila nama yang ditulis untuk mendeskripsikan tampilan pecular (fenotipe)
pada mutasi gen ini
Susunan gen, yang disebut gen homebox, dimana disusun genome yang
mengekpresikan susunan rantai temporal dan spasial sewaktu berkembang,
bertanggung jawab penyebabran simetris folikel rambut diseluruh tubuh. Pada tikus
dewasa, ekpresi homembox muncul pada folikel rambut dan menjaga produksi
rambut normal. Engrailed, adalah tipe gen homeobox yang bertanggung jawab
susunan dorsal-ventral, dan tikus terdapat permasalahan pada engrailed tumbuh
rambut pada telapak tangan.
2
Walaupun folikel dan rambut tersebar merata diseluruh anatomi,
pertumbuhan, ukuran, bentuk, pigmentasi, dan karakterlainya sangat berbeda,
berdasarkan lokasi tubuh dan variasi diantara individu. Banyak sifat-sifat ini terjadi
selama perkembangan namun selajutnya dipengaruhi oleh hormonal. Sedikit yang
kita ketahui tentang determinasi rambut ikal, panjang, bervolume muncul dari gen
yang bertanggung jawab untuk merubah satu folikel ke bentuk yang lain. Perubahan
penotif pada ukuran pada folikel yang sama terjadi beberapa kali dalam kehidupan.
Sebagai contoh, rambut lanugo dimana terlihat panjang hanya ada di beberapa bagian
permukaan tubuh. Selanjutnya, folikel vellus pada jenggot laki-laki membesar
menjadi folikel terminal menjadi rambut tebal dan panjang. Pada kulit kepala, dengan
presdisposisi genetik folikel mengecil dan mudah rontok.
Pada janin manusia, folikel rambut berkembang dari kumpulan sel kecil, yang
disebut epitelial placode, dimana memiliki respon tingkat 1 prkembangan folikel
rambut dan pertama kali muncul usia gestasi 10 munggu (lihat gambar 2). Epitelial
placode kemudian menyebar dalam bentuk benih rambut primer dimana tumbuh
diseluruh porsio epitelial folikel rambut. Sel-sel placode rambut dan benih rambut
diekspresikan oleh kaderin di plasenta dan menjadi luruh, menanggalkan
dermosomnya, hemidesmosom, dan epitel kaderin dengan cara menurunkan adhesi.
Sel-sel plakode rambut tumbuh dari bentuk kelompok-kelompok folikel yang
nantinya berkembang menjadi papila dermal.
3
Pembentukan folikel rambut bergantung pada seri mesensimal atau interaksi
epitelial. Sinyal pertama muncul pada mesenkim (dermis primitif) dan betumpuk
pada lapisan epitelium membentuk suatu susunan yang mengidikasikan kemunculan
ruang plakode (lihat gambar 3). Sinyal kedua muncul dari plakode epitelial dan
menyebabkan agregasi sel pada mesenkim yang kebetulan membentuk papila dermal.
Akhirnya, sinyal dari dermal primitiv mengawali proliferasi dan diferensiasi sel
plakode, pembentukan folikel matur dimulai. Sinyal resiprokal muncul melalui sinyal
membran dasar, dimana terjadi penyimpangan dalam bentuk serta komposisi kimia
yang mungkin memiliki kemampuan menyusun faktor pertumbuhan dan mengikat
protein, modulasi terjadi akibat mesenkim atau interaksi epitelial.
Banyak dari molekul regulator ini penting dalam pembentukan folikel rambut
telah diidentifikasi, namun bagaimana cara mereka berinteraksi untuk membuat
folikel rambut masih belum dapat dideterminasi. Pada suatu model, ukuran dan ruang
plakode diatur oleh sinyal dermal, dimana variasi karater berbeda disetiap regio.
Sinyal dermal terjadi serentak dimana setiap regio dan aktivasi pemicu menghasikan
4
pertumbuhan folikel reguler. Perbedaan pada level perncetus dan aktivasi dapat
dihitung pada jumlah regional dalam ukuran serta ruang folikel. Konsisten dengan
contoh ini, beberapa regulator positif dan negatif folikel rambut mengekspresikan
secara serentak di lapisan epidermis dan menjadi plakode lokal.
Salah satu awal mokuler pathway regulasi positif folikel rambut adalah
WNT/-catenin adalah mediator aliran bawah untuk sinyal WNT. Protein WNT
berikatan pada reseptor membran sel, menghambat degradasi sitoplasmik catenin.
-catenin kemudian berpindah lokasi ke nukleus, membentuk kompleks LEF/TCF
sebagai faktor transkripsi dan menghasilkan ekspresi gen-gend downstream.
Kemunculan aktivasi -catenin ini sangat penting dalam menstabilkan kompetensi
epitelial dalam membentuk folikel rambut. Normalnya, pathway -catenin tidak aktif
pada epidermis orang dewasa, namun dijumpai aktivasi -catenin pada sel basal tikus
dewasa transgenik, folikel rambut berkembang menjadi de novo. Temuan yang
bermakna ini bisa secara kebetulan menjadi implikasi terapeutik, walaupun aktivasi
langsung pada pathway ini juga menghasilkan pilamatricomas dan trichofoliculomas,
dua tipe relatif langka pada tumor kulit.
5
Yang mencolok dari EDA dan EDAR, dimana perkembangan folikel rambut
dipromosikan oleh family BMP yang menghambat pembemtukan folikel rambut.
Bmp2 mengekpresikan difusi pada ectoderm namum di lokasi plakode awal dan
mesemkim, ketika Bmp4 diekpresikan pada awal kondensasi dermal. Sinyal BMP
menghambat pembentukan plakode. Dimana aktivasi neutralisasi BMP dilakukan olej
antagonis Noggin sebagai regulasi postif ekpresi faktor-1 (Lef-1) limfoid. Tikus yang
memiliki permasalahan pada Noggin memiliki sedikit folikel rambut dan
perkembangan folikel rambut yang rusak. Tempelan Nocth juga mucul memainkan
peran determinasi susunan folikel. Ligasi -1 normalnya diekspresikan oleh plakode
mesenkim, dan terjadi permasalahan ekpresi pada sebagian kecil epitelium, membuat
percepatan akselerasi pembentukan plakode yang mengelilingi sel.
6
rambut dengan sudut tumpul permukaan kulit. Tonjolan superfisial akan berkembang
menjadi glandula sebasea. Tonjolan yang lebih dalam melayani generasi stem sel
epitelial menjadi folikel baru selama siklus pemebentukan folikel. Otot arektor pili
biasanya menempel pada area tonjolan, kontraksi pada otot menyebabkan rambut
menjadi tegak seperti bulu angsa. Pada bagian axial, region anogenital, areola,
periumbilikal, alis mata (khusu glandula mol) dan saluran telinga luar tiga tonjolan
berkembang menjadi glandula sebasea dan bantalan rambut memberikan
pembentukan glandula apokrin.
Ditengah lumen dimana batang rambut akan menjadi nekrosis dan kornifikasi
sel epitel didalam infundibulum. Sama seperti terbentuknya batang rambut, beberapa
sinyal pathway terlibat pada control diferensiasi. WNT/ -catenin/Lef-1 memiliki
peran penting pada pembentukan batang rambut, ekpresi ektopik Wnt3 didalam
folikel rambut mengakibatkan batang rambut menjadi rapuh. Gen keratin batang
rambut mengandung sisi pengikatan Let-1, dimana translokasi ke nukleus setelah
aktivasi pathway WNT/ -catenin. Sinyal WNT/ kemungkinan meregulasi ekpresi
di gen keratin, dikarenakan hampir semua gen ini mengandung sisi pengikatan Let-1
pada setiap region.
7
Sinyal BMP juga menjadi diferensiasi alami akar dalam untuk pelindung
rambut dan batang rambut, dikarenakan kondisi delesi reseptor BMP tipe 1A dalam
keratinosit menghasilkan penyimpangan pada pembentukan pembungkus rambut dan
batang rambut. Beberapa transkripsi kontrol difrensiasi batang rambut, termasuk
HOXC13, protein homeobox, dan gen WHN, dimana bermutasi pada tikus dan jarang
terjadi pada manusia mengakibatkan defek pada rambut, kuku, dan imunologis.
ANATOMI
TIPE RAMBUT
Variasi kurva rambut berbeda pada setiap individu dan ras, dengan rentang
jenis rambut lurus hingga keriting. Batang rambut keriting muncul dari folikel rambut
8
keriting. Rambut keriting saat dibelah terlihat lebih elips atau datar dibandingkan
rambut lurus, diman terlihat lebih bulat. Beberapa gen mempengaruhi bentuk rambut
dan telah diidentifikasi. Mutasi pada pathway factor reseptor pertumbuhan epidermal
(EFGR) dan factor pertumbuhan seperti insulin menghasilkan rambut keriting pada
tikus.
ANATOMI MIKROSKOPIS
Folikel teratas terdiri dari infundibulum dan ismus, folikel bawah terdiri dari
suprabulbar dan area bulbas (gambar 6) folikel atas permanen, namjn pada folikel
bawah terdapat diregenerasi pada setiap siklus pembentukan folikel. Kompartemen
utama rambut dari paling luar sampai paling dalam termasuk jaringan penyokong
batang rambut, akar batang rambut bagian luar, akar batang rambut bagian dalam,
kutikula, dan kortek batang rambut serta medulla batang rambut, tiap-tiapnya
memiliki karakter ekspresi berbeda.
9
AKAR BATANG RAMBUT BAGIAN DALAM
Akar batang rambut bagian dalam terdiri dari empat bagian dari terluar hingga
terdalam. Lapisan companion, lapisan henle, lapisa huxleym dan kutikula bagian
dalam. Lapisan companion (lihat gambar 7) terletak pada lapisan paling dalam,
namun bukti terkini mengindikasikan bahwa lebih terlihat seperti lapisan luar
dibandingkan lapisan dalam. Lapisan companion melekat dengan lapisan henle dan
bergerak keatas kearah akar batang rambut. Lapisan ini menbagi antara batang
rambut dalam dan luar, dimana pusatnya dilapisan dalam. Lapisan companion lebih
menonjol di sebagian folikel (contohnya: pada jenggot) dibandingkan dengan yang
lain. Sel lapisan companion lebih datar dibandingkan lapisan terluar yang berbentuk
kuboid dan mengekpresikan sitokeratin II, K6hf. Lapisan henle adalah salah satu
lapisan tebal dan berkembang menjadi granula pada keratinisasi pertama. Lapisan
Huxley terdiri dari dua hingga empat lapisan sel tebal dan berkeratinisasi disekitar
lapisan henle dibagian yang dikenal sebagai Adamson fringe. Sebagian lapisan sel
Huxley berdekatan dengan lapisan henle dan langsung menempel pada lapisa
companion. Sel ini disebut dengan fluegelzellen atau wings sel. Sel kutikula pada
bagian bagian dalam sebagianya bertumpang tinding, berbentuk tampilan atap
bersarung, dan berukuran presisi dengan sel kutikula di batang rambung. Lapisan akar
dala, terdiri dari keratin keras dan bergabung dengan protein (lihat gambar 8). Faktor
tanskripsi, GATA-3 sangat penting untuk difrensiasi lapisan dalam. Permasalahan
pada gen tikus membuat gen gagal membentuk lapisan dalam.
BATANG RAMBUT
10
rambut zona ini bergantung factor transkripsi Lef-1. Lef-1 mengikat sisi yang terlihat
pada sebagian gen keratin. Reseptor BMP tipe 1 juga penting dalam difensiasiasi sel
matriks menjadi batang rambut, dikarenakan kehilangan pencegah factor pencegah
difrensiasi.
PAPILA DERMAL
Papila dermal (lihat gambar 9) adalah badan mesenkim yang membagi selimut
jaringan oleh matrik epitel. Hal ini mengandung fibroblast, tonjolan kolagen,
mukopolisakarida yang kaya akan stroma, saraf halus, dan kapiler tunggal. Bagian
ini meneruskan bagian pembungkus rambut (lapisan dermal) dengan jaringan
penyokong yang menyelimuti folikkel bagian bawah. Penelitian ekperimen
rekombinan jaringan menunjukan bahwa papilla dermal memiliki induksi kuat,
termasuk kemampuan mengiduksi pembentukan folikel rambut dengan
mentransplantasi bantalan epidermis. Hal ini menunjukan bahwa susunan lapisan
menjadi stabil selama periode fetal namun dapat berubah dibawah kondisi
menyimpang. Pada folikel manusia, volume papilla dermal berkorelasi dengan jumlah
sel matriks dan menghasilkan ukuran batang rambut. Pada tikus, ukuran kepal rambut
dan diameter rambut bergantung secara kuat dari aktivitas proliferative matriks
keratinosit.
11
Banyak factor pertumbuhan berasal dari papilla dermal yang muncul sebagai
tahapan pasti lapisan matriks sel epitel. Lebih spesifik lagi, factor pertumbuhan
keratinosit (KGF) diproduksi oleh papilla dermal anagen, dan reseptornya factor
pertumbuhan reseptor 2 (FGFR2), ditemukan lebih dominan pada matrik keratinosit.
Injeksi KGF pada payudara tikus membuat pertumbuhan rambut pada sisi yang
diinjeksikan, menyiratkan bahwa KGF mungkin penting dalam siklus pertumbuha
rambut. Secara mengejutkan KGF membuat perkembangan morfologi folikel rambut
normal menjadi lebih rapuh atau kasar. Efek KGF dalam morfogenesis folikel serta
siklusnya muncul tidak dapat diperlambat atau digantikan oleh factor pertumbuhan
lain.
12
PERIFOLIKULAR BATANG RAMBUT
Perifolikular batang rambut diselimuti oleh komponen epitel dan terdiri dari
membrane dasar yang disebut dengan hialin atau membrane vitrous serta lapisan luar.
Lapisan membrane dasar folikel diteruskan dengan membrane interfolikular dasar.
Hal ini sangat terlihat disekitar lapisan luar didalam anagen rambut kepala. Selama
katagen, membrane dasar menebal dan tidak terintregrasi.
13
rambut hingga 150.000 helai rambut pada kulit kepala mengindikasikan bahwa
sekitar 10.000 helai rambut dikulit kepala masuk dalam waktu telogen. Walaupun,
dikarenakan kita kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per hari. Hal ini
mengindikasikan bahwa telogen dalam status heterogen. Folikel yang banyak gugur
masuk dalam masa eksogen dimana dipastikan 1 persen folikel masuk dalam fase
telogen. Rambut yang tumbuh pada kulit rata-rata 0.37 nm hingga 0.44 nm/hari atau
sekitar 1 cm /bulan
14
didentifikasi pada area folikuler dikelilingi telogen. Hal ini menunjukan benih
sekunder memiliki struktur transient yang terbnetuk di akhir catagen dari sel tonjolan
bawah. Konsep bahwa sel punca secara permanen berada di tonjolan sekarang
dikonfirmasi menggunakan analisis yang menunjukan bahwa tonjolan memberikan
pelayanan ke semua lapisan epitel folikel rambut. Ablasi pada tonjolan menhasilkan
kerusakan folikel. Temuan ini mendukung bahwa kehilangan tonjolan folikel rambut
mengakibatkan sikatrik permanen atau alopesia tipe sikatrik.
Semua sel tonjolan memiliki sel punca dengan kulit epitel. Sebagai contoh,
apakah sel ini meregerenerasi epidermis dan glandula sebaseous selama homestasis
dan setelah penyembuhan luka ? untuk menjawab pertanyaan ini, digunakan kembali
analisis dan teknik transgenic. Sama seperti yang diilustrasikan, tonjolan tidak
bergerak secara normal ke epidermis, namun setelah eksisi kulit sel besar bermigrasi
ke tempat luka selama reepitelisasi. Sel ini dipastikan 30 persen meregenetrasi
epidermis. Peran sel pada tonjolan ini masih tidak jelas, namun dalam investigasi.
15
ANAGEN
CATAGEN
Onset katagen ditandai dengan aktivitas mitotic pada sel matriks dan
berkodinasi dengan apoptosis pada porsio folikel rambut. Pigmen diproduksi oleh
melanosit sebelum proliferasi sel matriks berhenti, hal ini menyebabkan bagian
proximal tidak berpigmentasi pada telogen (lihat gambar 10). Melanin sangat sering
ditemukan disekeliling dermis dan papilla dimana dikerumuni oleh makrofag. Saat
16
pembungkus rambut mati, dan membrane vitreous menebal dan folikel bawah
melekat keatas dengan papilla dermal.
17
kemampuan dari proliferative sel matriks. Penelitian lebih lanjut juga menunjukan
bahwa anggota familial FGF serta reseptornya berekspresi selama masa anagen, dan
kemungkinan juga memainkan pera sebagai siklus folike rambut. Fenotipe rambut
pada tikus denficiensi gen FGF-5 merupakan kembalikan dari ekpresi ektopik gen
anti-apotosis bcl-xl pada lapisan luar, menyiratkan bahwa regulasi sel pada lapisan
atas mungkin berperan sebagai siklus pertumbuhan rambut.
Walaupun hal ini sudah diketahui dalam beberapa tahun sebelumnya bahwa
EGF eksogen pada domba menghasilkan induksi catagen, hanya pada jenis transgenic
dan penelitian pada tikus lebih penting dalam mempelajari system EGFR pada siklus
regulasi yang dilakukan. Sebagai contoh, tikus yang bermasalah pada factor
pertumbuhan factor-a (TGF-a) sebagai ligasi utama untuk EFGR memiliki
perkembangan folikel rambut abnormal dan bermanifestasi pada fenotipe rambut
bergelombang. Ketika fungsi regulasi pada lapisan bawah epidermis dan folikel
menggunakan strategi transgenic dominan negative, menghasilkan rambut yang tidak
hanya bergelombang namun juga lebih oanjang dibandingkan yang normal. Transisi
folikel rambut dari anagen ke katagen terlambat pada tikus ini. Folikel rambut pada
kulit tikus memiliki permasalahan EFGR komplit dan juga tidak terjadi progress
anagen ke telogen. EFGR adalah ligasi yang dibutuhkan pada perkembangan folikel
normal. Memiliki kompleksitas family EFGR, dimana termasu empat reseptor
(ERBB1-4) dan paling tidak enam ligasi, penelitian masa depan dibutukan klarifikasi
atas peran anggota keluarga atas siklus folikel.
Sebagai tambahan FGF-5 dan EGF, neutrophin serta TGF- diinduksi leh
katagen preamatur. Neutrophin-3 dan derivasi otak sebgai factor transgenic
menunjukan katagen premature, serta factor ekpresi berlebihan yang memendek
sepangjang 15 persen, kebanyakan stimulasi melalui via sinyal pro-apoptosis p75 kd
reseptor neutrotrophin. TGF-1 menginduksi katagen premature yang diisolasi dari
folikel rambut manusia dan pada kulit tikus in vivom serta tikus TGF-1 menunjuka
onset perlambatan.
18
TELOGEN DAN EKSOGEN
Sekali involasi katagen selesai dan terbentuk rambut (lihat gambar 10), folikel
rambut mempersiapkan ekpulsi di kulit kepala. Sekitar 1 persen folikel telogen gugur
setiap hari. Milner et al. telah mengajukan perbedaan rambut yang dibagi pada fase
exogen. Eksogen yang dikontrol dan pada mamalia yang tumbuh rambut di musim
tertentu. Bahwa eksofen adalah tingkatan aktif yang didukung oleh penjelasan
Headdington pada salah satu tipe telogen effluvium dia member istikah imeiate
telogen release. Tipe pada kerontokan rambut dapat terlihat segera setelah dimulainya
pengobatan, seperti minoksidik atau respon fluktuasui siklus. Hal ini sama dengan
peningkatan pertumbuhan rambut pada minggu-minggu kejadian presipasi
menyiratkan bahwa rambut terikat pada folike dan dapat mengaktifkan batang
rambut. Telogen heterogen masa depan didukung oleh kera Guarrera dan Rebora,
yang mengikuti rambut individu in situ menggunakan makrophotograph lebih dari 2
tahun dapat mempelihatkan proses tumbuh kembali rambut. Periode keterlambatan
ini normal tidak terlihat sangat pendek, namun setelha itu beberapa bulan selanjutnya
pasien mengalami alopesia androgenic
PIGMENTASI RAMBUT
19
(Mitf), dimana ekpresi ini menstimulasi dopakrom tautomerase, suatu enzim yang
melibatkan biosintesis melanin yang juga berfungsi sebagai perkembangan penanda
melanoblast. Langkah perkembangan melanoblast (migrasi ke epidermis dan dermis)
dikontrol oleh mekanisme sinyal yang aktif di reseptor endothelium tipe B dan
reseptor c-kit onkogen, dimana mutasi pada manusia terjadi pada penyakit hisprung
disease, menghasilkan rambut tidak berpigmentasi.
20
rambut dan mengekpresikan semua enzim dan protein lainya yang melibatkan
biosintesis melanin termasuk tiroksinase, TRP1, TRP2 (pada tikus) dan pMel17 (pada
manusia)
21
menyiratkan bahwa sebagian melanosti penghasil pigmen berlokasi pada papilla
follicular apoptosis, dimana yang lainya berada pada papilla dermal.
22
BMP Niggin menunjuka rambut yang lebih gelap. Walaupun ekpresi ASP terjadi pada
manusia, peran ini masih tidak jelas.
KESIMPULAN
Folikel rambut dibentuk dari hasil peran kompleks antara sinyal, mesemkim,
dan epithelium. Sinyal alami ini menjadi elsuidasi dengan banyak pathway molekuler
yang penting dalam perkembangan dan juga berperan sebagai pembentukan folikel.
Produksi pada proses ini seperti mengatur organ kecil divisi co-sentris. Sel punca
epitel dan MSCs keduana sangat penting pada folikel sebagai penerus regenerasi pada
folikel
23